Anda di halaman 1dari 6

Nama: Wulan Yulistyowati

NIM: J410191197

Kelas: Kesehatan Masyarakat Transfer Sem 3

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Judul
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja
Puskesmas X Kabupaten Karanganyar.

B. Tema
Kesehatan Usia Lanjut

C. Masalah
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Kabupaten Karanganyar dan
Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2018 Kabupaten Karanganyar memiliki 194 Posbindu
PTM dan 1.411 Posyandu yang tersebar di setiap desa/kelurahan, Akan tetapi
berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Karanganyar, cakupan pelayanan kesehatan pra
usia lanjut mengalami penurunan pada periode tahun 2017 – 2018 yaitu dari 91,24%
menjadi 69,75%, pada tahun 2016 cakupan sebesar 10.129 (9,46%) juga mengalami
penurunan apabila dibanding tahun 2015 sebesar 16.769 (16,24 %), sedang pada tahun
2014 sebesar 91.251 (36,98%). Rendahnya cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut bisa
disebabkan karena rendahnya pemanfaatan posyandu lansia sebagai salah satu bentuk
pelayanan kesehatan untuk lansia. Apabila lansia tidak mau memanfaatkan posyandu
dengan baik, kemungkinan status kesehatan lansia tidak dapat terpantau dan risiko
terjadinya masalah kesehatan akan lebih besar. Berdasarkan uraian tersebut maka
rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah “Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia di Puskesmas X Kabupaten Karanganyar?”

D. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehehatan RI No 25 tahun 2016 tentang Rencana
Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019, Lanjut Usia adalah orang yang
mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Penduduk lanjut usia terus mengalami
peningkatan seiring kemajuan di bidang kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya
angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian. Perkembangan demografi ini
dapat membawa dampak di bidang kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Indonesia termasuk negara yang berstruktur penduduk tua, hal tersebut
dikarenakan persentase penduduk lanjut usia (lansia) yang telah mencapai 7,6% dari total
penduduk pada tahun 2010 dan diproyeksikan akan meningkat dua kali lipat menjadi
15,77% pada tahun 2035. Peningkatan ini diikuti dengan Angka Harapan Hidup (AHH)
Indonesia yang terus meningkat dari 69,8 tahun (2010) dan diproyeksikan menjadi 72,4
pada tahun 2035 (Kemenkes, 2018). Separuh lansia Indonesia mengalami keluhan
kesehatan dan persentasenya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur
lansia. Pelayanan Kesehatan yang baik sangat dibutuhkan oleh lansia, pada tahun 2019
satu dari empat lansia sakit dalam sebulan terakhir, dengan kesadaran lansia terhadap
keluhan kesehatan yang dideritanya cukup tinggi (Badan Pusat Statistik, 2019).
Lansia perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua sektor untuk upaya
peningkatan kesejahteraan lanjut usia dengan melakukan pembinaan kelompok lanjut
usia melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang mencakup kegiatan
promotif, preventif, dan rehabilitatif. Seperti yang termuat dalam Peraturan Mentri
Kesehehatan RI No 25 tahun 2016 disampaikan bahwa Pemerintah berkewajiban untuk
menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan memfasilitasi pengembangan
kelompok lanjut usia, upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia bertujuan untuk
menjaga agar para lanjut usia tetap sehat, mandiri dan produktif secara sosial dan
ekonomi.
Pelayanan kesehatan usia lanjut merupakan pelayanan Kesehatan yang diberikan
kepada penduduk usia 60 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar oleh tenaga kesehatan, baik di puskesmas maupun di posyandu/
kelompok usia lanjut (Kemenkes, 2019). Data susenas 2019 menyebutkan bahwa derajat
kesehatan lansia yang tinggal di perkotaan cenderung lebih baik daripada lansia yang
tinggal di pedesaan dengan presentasi keluhan kesakitan 52,39 %. Hal ini menunjukkan
bahwa lansia yang berada di pedesaan lebih membutuhkan perhatian yang serius dalam
hal pelayanan Kesehatan.
Kelompok lansia atau dikenal juga dengan sebutan Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lanjut Usia atau Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) adalah suatu wadah
pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) untuk melayani penduduk
lansia, yang proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat
bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non-
pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitikberatkan pelayanan
Kesehatan pada upaya promotif dan preventif. Dimana lansia yang aktif mengikuti
posyandu lansia memiliki kualitas hidup yang baik sedangkan lansia yang tidak aktif
mengikuti posyandu lansia memiliki kualitas hidup yang buruk (Kemenkes, 2016).
Di Indonesia jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan yang
santun lansia naik dari 3.645 puskesmas (37,1%) di tahun 2017 menjadi 4.835 (48,4%) di
tahun 2018, dengan jumlah Posyandu Lansia yang dibina oleh Puskesmas mencapai
100.470 posyandu dan tersebar di semua provinsi (Kemenkes, 2018). Jumlah Posyandu
Lansia di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 18.102 unit (Dinkes Jateng, 2019), sementara
di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2019 memiliki 194 Posbindu PTM dan posyandu
seluruhnya berjumlah 1.411 posyandu yang tersebar di setiap desa/kelurahan. Tetapi
berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar (2016-2018), pemanfaatan
Posyandu Lansia atau Posbindu dinilai belum maksimal, salah satunya ditunjukkan
dengan cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut tingkat Kabupaten
Karanganyar yang mengalami penurunan pada periode tahun 2017 – 2018 yaitu dari
91,24% menjadi 69,75%, dan cakupan di tahun 2016 sebesar 10.129 (9,46%) yang juga
mengalami penurunan apabila dibanding tahun 2015 sebesar 16.769 (16,24 %), sedang
pada tahun 2014 sebesar 91.251 (36,98 %).
Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi minat lansia terhadap posyandu
lansia yaitu, faktor predisposisi (predisposising factor) yang mencakup pengetahuan atau
kognitif dan sikap lansia, faktor pendukung (enabling factor) yang mencakup fasilitas
sarana kesehatan, dan faktor penguat (reinforcing factor) yang mencakup dukungan
keluarga, persepsi hambatan dan peran kader. Sikap lansia tentang fungsi dan manfaat
merupakan salah satu faktor dominan yang sangat penting dalam terbentuknya sikap
seseorang dalam berperilaku sehat yaitu melakukan kunjungan Posyandu (Sundari,
2014).
Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya di Puskesmas Rantang
tahun 2018, menunjukkan bahwa ada pengaruh pengetahuan, sikap, jarak tempuh dan
dukungan keluarga terhadap pemanfaatan Posbindu PTM pada lansia, sedangkan
dukungan tenaga kesehatan berbanding terbalik terhadap pemanfaatan Posbindu PTM
pada lansia. Pengetahuan memiliki pengauh yang paling dominan dan peran keluarga
juga sangat membantu untuk lansia mau berkunjung ke posbindu. menjalin kerjasama
lintas program dan lintas sektoral dengan melibatkan keluarga yang memiliki lansia
(Ginting, 2020).
Pelaksanaan kegiatan posyandu lansia yang berjalan dengan baik akan memberikan
kemudahan pelayanan kesehatan bagi lansia, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia
lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal. Seharusnya para lansia dapat berupaya
memanfaatkan adanya posyandu lansia dengan sebaik mungkin, agar kesehatan para
lansia dapat terpelihara dan terpantau secara optimal. Kondisi kesehatan lansia yang
tidak aktif dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu lansia tidak dapat
terpantau dengan baik, sehingga apabila mengalami suatu resiko penyakit dikhawatirkan
dapat berakibat fatal dan mengancam jiwa mereka. Selain itu Posyandu dapat
menimbulkan salah persepsi yang pada akhirnya kunjungan lansia ke posyandu akan
rendah. Akan timbul suatu sikap dan perilaku untuk berpartisipasi, apabila pengetahuan
tentang posyandu lansia ini dapat lebih dipahami.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas dan data yang diperoleh,
penelitian ini akan mengambil judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X
KABUPATEN KARANGANYAR”

E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Posyandu Lansia
di wilayah kerja Puskesmas X Kabupaten Karanganyar.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan Posyandu Lansia
di wilayah kerja Puskesmas X Kabupaten Karanganyar.
b. Untuk mengetahui hubungan sikap dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di
wilayah kerja Puskesmas X
c. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pemanfaatan Posyandu
Lansia di wilayah kerja Puskesmas X Kabupaten Karanganyar.
d. Untuk mengetahui peran Kader dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di wilayah
kerja Puskesmas X Kabupaten Karanganyar.
e. Untuk mengetahui hubungan peran petugas kesehatan dengan pemanfaatan
Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas X Kabupaten Karanganyar.
F. Manfaat
1. Pembuat Kebijakan
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam perencanaan
kebijakan, program maupun anggaran terkait Posbindu serta dijadikan acuan untuk
meningkatkan pengembangan informasi kepada lansia agar program berjalan sesuai
kebutuhan lansia di lapangan.
2. Puskesmas
Hasil penelitian diharapkan dapat membantu Puskesmas untuk mengetahui faktor-
faktor apa saja yang berhubungan dengan kunjungan Posyandu sehingga dapat
menjadi masukan bagi Puskesmas dalam meningkatkan cakupan dari pelaksanaan
Posyandu khususnya meningkatkan keaktifan lansia untuk berkunjung dan
mendapatkan pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia. Bagi pemegang program
lansia khususnya diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan evaluasi
program posyandu lansia yang telah berjalan dan perencanaan keberjalanan program
posyandu lansia selanjutnya.
3. Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas pengetahuan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemanfaatan posyandu lansia. Dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian serta
serta dapat digunakan sebagai bahan untuk penelitian lanjutan oleh peneliti lain.
4. Masyarakat
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat
tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatan posyandu lansia
sehingga masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam memanfaatkan dan mendukung
kegiatan posyandu lansia. Dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
akan arti pentingnya kesehatan, dimana posyandu lansia merupakan salah satu tempat
pemeriksaan kesehatan yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat.

G. Sumber data
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2019. [on line] Dari:
https://www.bps.go.id [06 Oktober 2020 Pukul 09.50 WIB]
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. 2016. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar Tahun 2016. [on line] Dari: https://dinkes.karanganyarkab.go.id [06
Oktober 2020 Pukul 11.00 WIB]
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. 2017. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar Tahun 2017. [on line] Dari: https://dinkes.karanganyarkab.go.id [06
Oktober 2020 Pukul 11.15 WIB]
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. 2018. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar Tahun 2018. [on line] Dari: https://dinkes.karanganyarkab.go.id [06
Oktober 2020 Pukul 11.20 WIB]
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2019. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2019. [on line] Dari: https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/profil-
kesehatan-2/ [06 Oktober 2020 Pukul 10.00 WIB]
Kemenkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. [on line] Dari:
https://pusdatin.kemenkes.go.id [06 Oktober 2020 Pukul 13.50 WIB]

H. Referensi
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2019. [on line] Dari:
https://www.bps.go.id [06 Oktober 2020 Pukul 09.50 WIB]
Ginting SN, Asriwati, Anto. 2020. Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Posbindu
PTM Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Rantang Medan Kecamatan
Medan Petisah Tahun 2018. Jurnal Publikasi KESKOM. [on line], vol. 6, no. 1,
pp: 121 – 128. Dari:
https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/download/523/230 [06 Oktober
2020 Pukul 08.30 WIB]
Kemenkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 tahun 2016 tentang
Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019. [on line] Dari:
http://hukor.kemkes.go.id [06 Oktober 2020 Pukul 09.30 WIB]
Kemenkes RI. 2016. Situasi Lanjut Usia (Lansia) di Indonesia. Infodatin Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. [on line] Dari:
https://pusdatin.kemkes.go.id [06 Oktober 2020 Pukul 08.30 WIB]
Kemenkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. [on line] Dari:
https://pusdatin.kemenkes.go.id [06 Oktober 2020 Pukul 13.50 WIB]
Sundari, Sri dkk. 2014. Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Keaktifan Posyandu Lansia.
Skripsi Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan. [On line] Dari:
http://poltekkesdenpasar.ac.id [06 Oktober 2020 Pukul 11.20 WIB]

Anda mungkin juga menyukai