Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN INOVASI

POSBIDUAN LANGSINGKU KESOHOR (Pos Pembinaan Terpadu dan Posyandu


Lansia yang Terintegrasi Puskesmas Keliling, Akupresur dan Kesehatan Olahraga)

Posbiduan Langsingku Kesohor merupakan suatu inovasi terpadu dalam memberikan


pelayanan kesehatan secara langsung ke masyarakat.Adapun program yang terintegrasi
tersebut yaitu Program Penyakit Tidak Menular (PTM), Program Lansia, Program IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat), Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas),
dan Program Kesehatan Olahraga Dengan terintegrasinya puskesmas keliling diharapkan
pelayanan di dusun mendapatkan pelayanan kesehatan terutama dusun yang jarak jauh
dan akses jalan yang buruk untuk menuju puskesmas dan meningkatkan capaian program.

A. Tujuan Inisiatif

Permasalahannya adalah kendala jarak Puskesmas dari Desa/Dusun terutama bagi


penderita dengan kondisi fisik lemah dan Lansia, minimnya pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan, para lansia yang kurang menggerakkan tubuh, banyaknya kasus
penyakit kanker serviks yang tidak terdeteksi dini untuk datang memeriksakan diri ke
Puskesmas dan banyak daerah dusun yang lebih memilih pengobatan sendiri.Adapun
tujuan dari Posbiduan Langsingku Kesohor yaitu melalui Puskesmas Keliling secara
langsung datang ke Desa/Dusun melalui Pos Pembinaan Terpadu Desa dan posyandu
Lansia melakukan deteksi penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi (PTM), memberikan
edukasi kesehatan kepada masyarakat, membiasakan masyarakat untuk olahraga,
melakukan pembinaan pada lanjut usia (lansia) agar menjadi lansia produktif, dan
pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) sebagai deteksi dini kanker serviks. 

B. Keselarasan Dengan Kategori Yang Dipilih

POSBIDUAN LANGSINGKU KESOHOR berdampak dalam mengurangi angka kematian


dini akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan pengobatan, menjamin akses
universal terhadap layanan kesehatan dan reproduksi, dan akses terhadap pelayanan
kesehatan dasar yang baik dan akses terhadap obat-obatan dan vaksin dasar terjangkau
bagi semua orang. Sehingga selaras dengan kategori Kesehatan, dalam SDGs merupakan
tujuan Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk
semua usia poin (3,4,7 dan 8) dan Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum
perempuan poin (5).

C. Signifikansi (Arti Penting)

Dampak positif yang dirasakan masyarakat yaitu : Masyarakat yang sebelumnya malas atau
tidak mau datang ke Puskesmas untuk memeriksakan diri, bisa mendeteksi Penyakit Tidak
Menular dengan rajin pemeriksaan kesehatan sehingga ada upaya dalam
pencegahan.Masyarakat dapat memamahami bagaimana mengatur pola makan dan
menghindari makanan yang tidak sehat.Masyarakat bisa mendeteksi dini kanker serviks
melalui pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), Para lansia yang kurang
menggerakkan tubuh diberikan pemahaman tentang menjaga kesehatan dan pentingnya
menggerakkan tubuh agar tetap produktif.

D. Inovasi

POSBIDUAN LANGSINGKU KESOHOR yaitu salah satu upaya peningkatan angka


kunjungan masyarakat ke Posbindu yang kurang.Setelah adanya puskesmas keliling,
akupresur dan kesehatan olahraga dengan paket lengkap membuat masyarakat bisa
antusias datang ke Posbindu. Hal ini menunjukkan suatu perubahan karena dapat mencapai
target sasaran dalam menarik minat masyarakat untuk berkunjung memeriksakan
kesehatan, peduli dengan kesehatan dan pola hidup sehat, deteksi dini kanker serviks, dan
pelayanan bagi Lansia.POSBIDUAN LANGSINGKU KESOHOR merupakan inovasi asli
yang dibuat oleh UPT Puskesmas Airgegas dengan memanfaatkan fasilitas Puskesmas
Keliling dan Tenaga Kesehatan dari Puskesmas yang datang langsung ke masyarakat
diwilayah Desa/Dusun untuk pelayanan kesehatan terintegrasi dan melayani kaum rentan.

E. Transferabilitas

Inovasi POSBIDUAN LANGSINGKU KESOHOR ini berpotensi digunakan oleh puskesmas


lain yang ada di Kabupaten Bangka Selatan maupun Kabupaten lain. Karena di Puskesmas
lain kemungkinan juga memiliki puskesmas keliling dan tenaga kesehatan, mempunyai
Posbindu dan Posyandu Lansia sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pelayanan
kesehatan yang terintegrasi pada masyarakat yang ada di Desa/Dusun dapat terjangkau
oleh Puskesmas Kecamatan.

F. Sumber Daya

Sumber daya Pendukung Posbiduan Langsingku Kesohor yaitu :

a. Sumber Daya Manusia yaitu Dokter, Perawat, Sanitarian, Penyuluh Kesehatan


Masyarakat, Kader Kesehatan dan Penanggung Jawab Daerah Binaan.
b. Sarana dan Prasarana yaitu mobil Puskesmas Keliling, perlengkapan cek kesehatan
(Gula darah, Kolesterol dan Asam Urat), Tensimeter, Stetoskop, obat-obatan,
perlengkapan senam (speaker), peralatan penyuluhan (brosur ataupun pamflet), dan ATK
c. Sumber daya keuangan yaitu berasal dari Dana Bantuan Operasional Kesehatan
Puskesmas Airgegas senilai Rp. 863.641.000,- pada tahun 2019, dan tahun 2020
dianggarkan sebesar Rp. 800.300.000,-.
d. Sarana Pos Pembinaan Terpadu dan Posyandu Lansia di Tiap Desa/Dusun.

POSBIDUAN LANGSINGKU KESOHOR masih berkelanjutan sampai dengan sekarang.


Dilihat dari kunjungan masyarakat ke Pos Pembinaan Terpadu banyak masyarakat datang
memeriksakan atau berobatkarena adanya dokter yang langsung turun menangani pasien
dan sekaligus memberikan penyuluhan kesehatan ke masyarakat. Dari aspek ekonomi bisa
meringankan beban masyarakat yaitu masyarakat tidak perlu jauh-jauh dengan
mengeluarkan biaya transportasi untuk datang ke Puskesmas apalagi penduduk
Desa/Dusun yang jauh. Dari aspek sosial, lebih mendekatlkan pelayanan kepada
masyarakat dan terjadi interaksi sosial sehingga masyarakat semakin merasakan dilayani
dengan baik.

G. Dampak

POSBIDUAN LANGSINGKU KESOHOR telah dievaluasi oleh pihak intern puskesmas


melalui rapat loka karya mini lintas program, yaitu meningkatkan capaian program UPT
Puskesmas Airgegas. Dan tidak hanya itu evaluasi dari Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana bahwa Pemegang program PTM UPT Puskesmas
Airgegas mendapat penghargaan sebagai pemegang program capaian terbanyak selama
tahun 2019 yaitu sebagai peringkat ke-II Se-Kabupaten Bangka Selatan dan penghargaan
atas peran serta masyarakat secara aktif dalam kegiatan Deteksi Dini dan edukasi
pencegahan Penyakit Tidak Menular Indikator evaluasi yang digunakan yaitu 12 indikator
SPM bidang kesehatan yaitu jenis dan mutu pelayanan dasar yang wajib diperoleh oleh
masyarakat dari Puskesmas antara lain adalah Mencangkup Pelayanan Kesehatan Ibu
Hamil, Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin, Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir,
Pelayanan Kesehatan Balita, Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar,
Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif, Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut,
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi, Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes
Melitus, Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat, Pelayanan Kesehatan
Orang Terduga Tuberculosis dan Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi
HIV. Adapun hasil evaluasi tersebut abtara lain :

1. Deteksi penyakit Diabetes Melitus yang mendapatkan pelayanan pada Tahun 2018
sebanyak 103,60% dan dengan adanya POSBIDUAN LANGSINGKU KESOHOR
meningkat pada tahun 2019 sebanyak 107,10% dan 2020 sebanyak 101,3%
2. Deteksi penyakit hipertensi bagi masyarakat sebanyak 90,01% pada tahun 2020, yang
sebelumnya kalau hanya untuk memeriksakan hipertensi ke Puskesmas masyarakat
merasa malas datang.
3. Pemeriksaan IVA pada tahun 2019 sebanyak 70%, yang sebelumnya hanya 40% untuk
memeriksakan secara mandiri ke Puskesmas pada Tahun 2018 dan pada tahun 2020
menurun sebanyak 31,49%
4. Pembinaan terhadap Lansia sebanyak 1.087

Meningkatnya keikutsertaan masyarakat untuk melaksanakan olahraga melalui senam


sehat.

H. Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Keberhasilan kegiatan ini merupakan hasil kerjasama berbagai pemangku kepentingan,


yaitu Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Bangka Selatan dalam memfasilitasi kebutuhan anggaran melalui dana Bantuan
Operasional Kesehatan Puskesmas Airgegas, dan melakukan evaluasi terhadap capaian
pelaksanaan program kesehatan.Kepala UPT Puskesmas Airgegas dalam menetapkan
kebijakan dan pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk
melaksanakan program POSBIDUAN LANGSINGKU KESOHOR.Kepala Desa dalam
mendukung penyediaan sarana gedung tempat Posyandu sebagai tempat kegiatan dan
kader kesehatan di Desa/Dusun.Tim POSBIDUAN LANGSINGKU KESOHOR yang terdiri
dari Dokter, Perawat, Bidan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, dan Sanitarian dalam
membantu pemeriksaan kesehatan dan memberikan penyuluhan
kesehatan.Penanggungjawab Daerah Binaan dalam mengoordinir para kader kesehatan di
Desa/Dusun

I. Pelajaran Yang Dipetik

Manfaat yang dapat kita ambil yaitu pelayanan kesehatan dapat dilakukan sampai kepada
wilayah Desa/Dusun, mengatasi kendala jarak dan waktu pelayanan, keterbatasan fisik bagi
kaum Lansia untuk datang ke Puskesmas, deteksi dini dan pemeriksaan kesehatan dalam
upaya pencegahan dan pengobatan penyakit tidak menular, pengecekan dan pengobatan
hipertensi, dan deteksi dini kanker serviks dengan IVA.Semua pelayanan terintegrasi dalam
satu pelayanan Puskesmas Keliling, yang diawali dengan senam sehat sehingga
membiasakan masyarakat untuk berolahraga dan penyuluhan kesehatan sebagi edukasi
bagi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.

Adanya kerjasama lintas sektor merupakan kepedulian yang tinggi atas kesehatan
masyarakat sebagai hak terhadap pelayanan dasar masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai