A. LATAR BELAKANG
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan sosial dan tidak
sekedar terbebas dari keadaan cacat dan kematian. Definisi sehat ini
berlaku bagi perorangan maupun penduduk (masyarakat). Derajat
kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor yang saling
berinteraksi, yaitu lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan
kesehatan.
Mata dan telinga adalah Indera yang penting bagi manusia, melalui
mata dan telinga manusia menyerap informasi untuk digunakan
melaksanakan berbagai kegiatan.namun gangguan terhadap penglihatan
dan pendengaran banyak terjadi, mulai dari gangguan ringan hingga
gangguan berat. Upaya mencegah dan menanggulangi gangguan
penglihatan dan pendengaran perlu mendapat perhatian.
B. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman ini dimaksudkan Sebagai panduan bagi pelaksana
Program Upaya Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran di UPT
puskesmas Pameungpeuk.
1. Tujuan umum:
Meningkatnya derajat kesehatan Indera Pendengaran
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
2. Tujuan Khusus:
. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas
kesehatan dan kade . Meningkatnya kesadaran,sikap dan
perilaku masyarakat untuk memelihara kesehatan dalam
menanggulangi gangguan pendengaran dan ketulian.
.Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan Indera
Pendengaran kepada masyarakat
.Meningkatnya temuan kasus gangguan pendengaran
secara dini
.Meningkatnya cakupan pelayana kesehatan Indera
Pendengaran masyaraka
C. SASARAN PEDOMAN
Petugas kesehatan puskesmas sebagai pelaksana Program Upaya
Kesehatan Indera penglihatan dan pendengaran di UPT puskesmas
Pameungpeuk.
1.Sasaran Primer:
Bayi
Balita
Anak usia sekolah/remaja
Usia produktif
Ibu hamil
Pekerja industri
Usia lanjut
2. sasaran sekunder
Tenaga kesehatan
Kader
Tokoh masyarakat.
(3) Kemitraan
Dalam pemberdayaan, bina suasana dan advokasi, prinsip-prinsip
kemitraan harus di tegakkan. Kemitraan di kembangkan antara petugas
kesehatan puskesmas dengan sasarannya dalam pelaksanaan
pemberdayaan, bina suasana dan advokasi. Disamping itu, kemitraan
juga dikembangkan karena kesadaran bahwa untuk meningkatkan
efektifitas kesehatan Indera, petugas kesehatan UPT Puskesmas
Pameungpeuk harus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.
Dalam pemberdayaan, bina suasana dan advokasi, prinsip-prinsip
kemitraan harus ditegakkan. Kemitraan dikembangkan antara petugas
kesehatan Puskesmas dengan sasarannya (para pasien atau pihak lain)
dalam pelaksanaan pemberdayaan, bina suasana, dan advokasi.
Disamping itu kemitraan juga dikembangkan karena kesadaran bahwa
untuk meningkatkan efektifitas kesehatan Indera, petugas kesehatan
Puskesmas harus bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti
kader posyandu.Tiga prinsip dasar kemitraan yang harus diperhatikan
dan dipraktikan adalah
a. Kesetaraan
Kesetaraan menghendaki tidak diciptaknnya hubungan yang bersifat
hierarkis (atas bawah). Semua harus diawali dengan kesediaan
menerima bahwa masing-masing berada dalam kedudukan yang
sederajat. Keadaan ini dapat dicapai bila semua pihak bersedia
mengembangkan hubungan kekeluargaan, yaitu yang dilandasi
kebersamaan atau kepentingan bersama.
b. Keterbukaan
Dalam setiap langkah menjalin kerjasama, diperlukan adanya
kejujuran dari masing-masing pihak, Setiap usul/saran/komentar harus
disertai dengan itikad yang jujur,sesuai fakta, tidakmenutup-tutupi
sesuatu.
c. Saling menguntungkan.
Solusi yang di ajukan hendaknya selalu mengandung keuntungan di
semua pihak (win-win solution). Misalnya dalam hubungan antara
tenaga kesehatan Puskesmas dengan pasien/kliennya, maka setiap
solusi yang ditawarkan hendaknya juga berisi penjelasan tentang
keuntungannya bagi si pasien/klien. Demikian juga dalam hubungan
antara Puskesmas dengan pihak donatur.
Terdapat tujuh landasan (dikenal dengan sebutan : tujuh saling)
yang harus diperhatikan dan dipraktikkan dalam mengembangkan
kemitraan, yaitu :
a. Saling memahami kedudukan, tugas, dan fungsi masing-masing
b. Saling mengakui kapasitas dan kemampuan masing-masing
c. Saling berupaya untuk membangun hubungan
d. Saling berupaya untuk mendekati
e. Saling terbuka terhadap kritik/saran, serta mau membantu dan di
bantu
f. Saling mendukung upaya masing-masing, dan
g. Saling menghargai upaya masing-masing.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber daya manusia
Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan kesehatan
Indera Puskesmas Pameungpeuk adalah Sumber Daya Manusia (SDM).
Yang di maksud dengan kualifikasi SDM, sama halnya dengan job
spesifikasi, yaitu minimal golongan/jabatan, masa kerja minimal,
pendidikan minimal, pengalaman kerja, nilai performance (kinerjanya),
dan standar kompetensi.
Pengelolaan pelayanan kesehatan Indera hendaknya dilakukan oleh
koordinator yang mempunyai kapasitas di bidang kesehatan Indera.
Penanggung jawab pelayanan kesehatan Indera UPT Puskesmas
pameungpeuk di pilih dari tenaga Perawat.
Adapun pola ketenagaan yang ada di unit pelayanan kesehatan
Indera UPT Puskesmas Pameungpeuk saat ini adalah sebagai berikut :
Kualifikasi
No Nama Pendidika Jumlah
Status n Pelatihan
Lilis Yudhia Non
1 S1 Ners - 1
Roswana,S.Kep.Ners PNS
Puskesmas
No Jenis Tenaga
Wajib Ada Kekurangan
1 Sarjana Keperawatan,Ners 1 1 -
C. Jadwal Kegiatan Unit Pelayanan Kesehatan Indera UPT Puskesmas
Pameungpeuk
BAB III
STANDAR FASILITATIF
A. Denah gedung dan Ruang pelayanan Kesehatan Indera
PINTU
U MASUK
Ruang tunggu
Ruang
pendaftaran
R.MEDREC
Ruju
R.
kan
R.GIGI
MTBS
R.
R.Layanan
R.LANS
(indera
Umum
IA
(indera)
R.KIA R.KASIR
R.VAKSIN
R.TUNGGU OBAT
WC PASIEN
APOTEK
PINTU KELUAR
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN INDERA DI PUSKESMAS
A. Lingkup Kegiatan
1. Kegiatan Kesehatan Indera Dalam Gedung Puskesmas
B) Poliklinik Umum
D) Laboratorium
E) Ruang obat
F) Tempat pembayaran
G) Klinik Khusus
BAB V
LOGISTIK
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU