Anda di halaman 1dari 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN

LANSIA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA


PLUMBON KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


meraih derajat Sarjana Keperawatan

Oleh :
NINA PURNAWATI
J210.100.072

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
SURAT PERNYATAAN

NASKAH PUBLIKASI

Beserta CD dan Isinya

Pada Skripsi dengan judul

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANSIA


DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA PLUMBON KECAMATAN
MOJOLABAN SUKOHARJO

Disusun oleh:

NINA PURNAWATI

J 210 100 072

Telah dikoreksi dan disetujui oleh dosen pembimbing I skripsi

Pada tanggal 21 Juli 2014

Dosen pembimbing

Irdawati,S.Kep.,Ns, Msi. Med

1
PERNYATAAN PUBLIKASI SCAN

2
NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN


LANSIA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA PLUMBON
KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO

Nina Purnawati* Irdawati ** Wachidah Yuniartika***

ABSTRAK
Posyandu Lansia merupakan pelayanan kesehatan dasar yang ada di
masyarakat untuk para lansia agar kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap
terjaga dengan baik dan optimal. Akan tetapi Posyandu Lansia ternyata hanya
ramai pada awal pendirian saja, selanjutnya lansia yang berkunjung mengkuti
kegiatan di posyandu semakin berkurang. Dimana data dari Dinkes sukoharjo
menunjukan bahwa kunjungan lansia ke posyandu di desa Plumbon,
Kec.mojolaban, Sukoharjo yang terdiri 6 posyandu masih kurang dari target
cakupan pelayanan poksila yaitu masih mempunyai cakupan dibawah 40%.
Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan
lansia dalam kegiatan posyandu di Desa Plumbon Kecamatan Mojolaban,
Sukoharjo. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berumur 60 tahun keatas yang
bertempat tinggal di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo yang
berjumlah 275 orang, dan diambil sampel 73 orang dengan teknik proporsional
random sampling. Teknik analisis data bivariat yang digunakan dengan analisis
chi-square kemudian di uji regresi logistik untuk teknik analisa multivariat. Hasil
Penelitian diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke
posyandu yaitu dukungan keluarga yang baik, sikap yang baik, pengetahuan baik,
lansia yang tidak bekerja, umur > 70 tahun, akses yang baik, dan dukungan
masyarakat yang bai
Kata kunci : Posyandu Lansia, kunjungan lansia,.

1
THE FACTORS THAT AFFECT THE ELDERLY STAY IN A
NEIGHBORHOOD HEALTH CENTER IN VILLAGE ACTIVITIES
PLUMBON MOJOLABAN SUBDISTRICT, SUKOHARJO

Nina Purnawati* Irdawati ** Wachidah Yuniartika***

ABSTRACT

Posyandu elderly is a primary health care in the community for the elderly
so that quality of life in old age is well maintained and optimized. However,
Posyandu Elderly was only crowded at the beginning of the establishment alone,
visiting the elderly next obeying posyandu activities wane. Where data from
sukoharjo Health Office showed that visits to the elderly in the village posyandu
Plumbon, Kec.mojolaban, Sukoharjo comprising 6 posyandu still less than the
target service coverage poksila that still have coverage below 40%. The purpose
of the study to determine the factors that affect the elderly stay in a neighborhood
health center in village activities Plumbon Mojolaban Subdistrict, Sukoharjo.
Quantitative research with cross sectional design. The population in this study
were all elderly aged 60 years and older who reside in the village Plumbon,
District Mojolaban, Sukoharjo totaling 275 people, and 73 samples were taken
with a proportional random sampling technique. Data analysis techniques used by
chi-square analysis and logistic regression. Research shows that the elderly
affecting visits to the neighborhood health center that is a good family support,
good attitude, good knowledge, the elderly do not work, age ≥ 70 years, good
health insurance posyandu, and good community support.

Keywords: Posyandu Elderly primary health care, the elderly visits,

2
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa
Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

PENDAHULUAN terutama dari segi kesehatan dan


kesejahteraan lansia, sehingga lansia
Menurut Undang-undang Nomor perlu mendapatkan perhatian yang
13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan serius dari semua sektor untuk upaya
Lanjut Usia, yang dimaksud dengan peningkatan drajat kesehatan dan
Lanjut Usia adalah penduduk yang mutu lansia. Salah satu bentuk
telah mencapai usia 60 tahun keatas perhatian terhadap lansia adalah
(Efendi, 2009). Pada hakekatnya terlaksananya pelayanan pada lanjut
menjadi tua merupakan proses usia melalui kelompok Posyandu
alamiah, yang berarti seseorang telah Lansia (Soeweno, 2010).
melalui tiga tahap kehidupannya
yaitu anak, dewasa dan tua. Posyandu lansia adalah pos
Memasuki masa tua berarti individu pelayanan terpadu untuk masyarakat
mengalami penurunan secara fisik, lanjut usia yang sudah disepakati,
mental serta perubahan psikososial yang digerakan oleh masyarakat
(Nugroho, 2008). dimana mereka bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan (Sulistyorini,
Salah satu indikator keberhasilan 2010). Disamping itu, di Posyandu
pembangunan adalah semakin Lansia juga memberikan pelayanan
meningkatnya usia harapan hidup. sosial, agama, ketrampilan, olahraga
Semakin meningkatnya usia harapan dan seni budaya serta pelayanan lain
hidup penduduk, menyebabkan yang dibutuhkan para lanjut usia
jumlah penduduk lanjut usia terus dalam rangka meningkatkan kualitas
meningkat dari tahun ke tahun hidup melalui peningkatan kesehatan
(Depkes RI, 2013). dan kesejahteraan mereka. Selain itu
Indonesia merupakan negara mereka dapat beraktifitas dan
keempat dengan jumlah lansia mengembangkan potensi diri
terbanyak setelah China, Amerika (Soeweno, 2010).
dan India. Berdasarkan data Badan Kegiatan posyandu lansia yang
Pusat Statistik (BPS) pada tahun berjalan dengan baik akan
2012 jumlah penduduk lansia di memberikan kemudahan bagi lansia
Indonesia mencapai 7,78% atau dalam mendapatkan pelayanan
tercatat 18,55 juta jiwa. Dari jumlah kesehatan dasar, sehingga kualitas
tersebut jawa tengah menempati hidup masyarakat di usia lanjut tetap
urutan terbesar ketiga dengan terjaga dengan baik dan optimal.
prosentasi 10,35% (Depkes RI, Untuk itu seharusnya para lansia
2013). berupaya memanfaatkan adanya
Besarnya populasi lanjut usia posyandu tersebut. Namun fenomena
serta pertumbuhan yang sangat cepat di lapangan menunjukan fakta yang
menimbulkan berbagai permasalahan berbeda, Posyandu Lansia ternyata

3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa
Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

hanya ramai pada awal pendirian METODE PENELITIAN


saja, selanjutnya lansia yang
Jenis penelitian ini adalah
berkunjung mengikuti kegiatan
kuantitatif. Metode yang digunakan
posyandu semakin berkurang.
yaitu observasional analitik dengan
Berdasarkan data dari Dinas rancangan cross sectional.
Kesehatan Sukoharjo, lansia yang
Populasi dalam penelitian ini
berkunjung ke Posyandu Lansia di
adalah seluruh lansia yang berumur
Kecamatan Mojolaban hanya
60 tahun keatas yang bertempat
34,47%. Di Mojalaban terdapat 92
tinggal di Desa Plumbon, Kecamatan
Posyandu Lansia yang tersebar di 15
Mojolaban, Sukoharjo yang
desa, dimana Desa Plumbon
berjumlah 275 orang, dan diambil
merupakan salah satu desa dengan
sampel sejumlah 73 orang dengan
kunjungan Posyandu Lansia rendah
teknik proporsional random
di Kecamatan Mojolaban. Di Desa
sampling.
Plumbon terdapat 6 Posyandu Lansia
dengan jumlah usia lanjut 275. Kriteria inklusi pada penelitian
Didapatkan data kehadiran lansia ini yaitu lansia yang berumur 60
pada bulan januari 2014, lansia yang tahun keatas, bertempat tinggal di
berkunjung ke Posyandu Lansia di Desa Plumbon, bersedia menjadi
Desa Plumbon 3 bulan terakhir yaitu responden, mampu berkomunikasi
pada bulan oktober 2013 25,45% , dengan baik secara verbal dan non
November 2013 28% , Desember verbal. Sedangkan yang menjadi
2013 22,54%. Ini menunjukan bahwa kriteria inklusinya yaitu lansia yang
kehadiran lansia masih kurang dari sedang sakit berat, mengalami
yang diharapkan, dimana target gangguan jiwa.
cakupan pelayanan poksila adalah Instrumen yang digunakan
60% (Dinas Kesehatan Sukoharjo, dalam penelitian ini berupa kuesioner
2013). untuk variabel faktor-faktor yang
Penelitian ini bertujuan untuk mempengaruhi kunjungan lansia dan
mengetahui fakto umur, jenis data rekapitulasi kehadiran lansia
kelamin, pekerjaan, akses ke dalam kegiatan posyandu untuk
posyandu, pelayanan kader dan variabel kunjungan lansia ke
petugas kesehatan, dukungan posyandu.
keluarga dan dukungan masyarakat Data yang terkumpul dianalisis
mempengaruhi kunjungan lansia dengan uji statistik chi square untuk
dalam kegiatan posyandu di Desa analisis bivariat dan d uji regresi
Plumbon Kec.Mojolaban Sukoharjo. logistik untuk analisa multivariat.

4
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa
Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

HASIL PENELITIAN

Hubungan analisis bivariat faktor-faktor yang mempengaruhi lansia ke


posyandu dengan kunjungan lansia
Kunjungan Lanjut Usia
Keterangan Baik Kurang Jumlah  value
N % N % N %
Umur :
≤ 70 tahun 13 28,3 33 71,7 46 100 0,000
> 70 tahun 22 81,5 5 18,5 27 100
Jenis Kelamin :
Laki-laki 5 29,4 12 70,6 17 100 0,081
Perempuan 30 53,6 26 46,4 56 100
Pekerjaan :
Bekerja 3 11,5 23 88,5 26 100 0,000
Tdk Bekerja 32 68,1 15 31,9 47 100
Pengetahuan :
Baik 24 68,6 11 31,4 35 100 0,001
Kurang 11 28,9 27 71,1 38 100
Sikap :
Baik 28 82,4 6 17,6 34 100 0,000
Kurang 7 17,9 32 82,1 39 100
Akses :
Mudah 34 63,0 20 37,0 54 100 0,000
Sulit 1 5,3 18 94,7 19 100
Pelayanan petugas :
Baik 28 50,0 28 50,0 56 100 0,349
Kurang 7 41,2 10 58,8 17 100
Dukungan Keluarga :
Baik 30 90,9 3 9,1 33 100 0,000
Kurang 5 12,5 35 87,5 40 100
Dukungan Masyarakat:
Baik 22 71,0 9 29,0 31 100 0,001
Kurang 13 31,0 29 69,0 42 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2014.

Responden yang mempunyai Desa Plumbon, Kecamatan


umur ≤ 70 tahun dengan kunjungan Mojolaban, Sukoharjo.
baik 13 orang (28,3%) dan Responden yang berjenis
kunjungan kurang 33 orang (71,7%). kelamin laki-laki dengan kunjungan
Adapun yang termasuk umur > 70 baik 5 orang (29,4%) dan kunjungan
tahun dengan kunjungan baik 22 kurang 12 orang (70,6%). Adapun
orang (81,5%) dan kunjungan kurang yang termasuk jenis kelamin
5 orang (18,5%). Hasil uji statistik perempuan dengan kunjungan baik
diketahui nilai  < 0,05, artinya umur ada 30 orang (53,6%) dan kunjungan
merupakan faktor yang kurang 26 orang (56,4%). Hasil uji
mempengaruhi kunjungan lansia di statistik diketahui nilai  > 0,05,

5
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa
Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

artinya jenis kelamin bukan mempengaruhi kunjungan lansia di


merupakan faktor yang Desa Plumbon, Sukoharjo.
mempengaruhi kunjungan lansia di Lansia yang mempunyai akses
Desa Plumbon, Sukoharjo. mudah dengan kunjungan baik 34
orang (63,0%) dan kunjungan kurang
Lansia yang bekerja dengan 20 orang (37,0%). Adapun yang
kunjungan baik 3 orang (11,5%) dan mempunyai akses sulit dengan
kunjungan kurang 23 orang (88,5%). kunjungan baik hanya 1 orang
Adapun yang termasuk tidak bekerja (5,3%) dan kunjungan kurang ada 18
dengan kunjungan baik 32 orang orang (94,7%). Hasil uji statistik
(68,1%) dan kunjungan kurang 15 diketahui nilai  < 0,05, artinya umur
merupakan faktor yang
orang (31,9%). Hasil uji statistik
mempengaruhi kunjungan lansia di
diketahui nilai  < 0,000, artinya Desa Plumbon, Kecamatan
pekerjaan merupakan faktor yang Mojolaban, Sukoharjo.
mempengaruhi kunjungan lansia di
Lansia yang menilai pelayanan
Desa Plumbon, Kecamatan kader dan petugas baik dengan
Mojolaban, Sukoharjo. kunjungan baik 28 orang (50,0%)
Lansia yang mempunyai dan kunjungan kurang 28 orang
(50,0%). Adapun yang mempunyai
pengetahuan baik dengan kunjungan penilaian terhadap pelayanan kader
baik 24 orang (68,6%) dan dan petugas kesehatan kurang
kunjungan kurang 11 orang (31,4%) dengan kunjungan baik ada 7 orang
dengan. Adapun yang termasuk (41,2%) dan kunjungan kurang 10
pengetahuan kurang dengan orang (58,8%). Hasil uji statistik
kunjungan baik ada 19 orang diketahui nilai  > 0,05, artinya
(28,8%) dan kunjungan kurang 27 pelayanan kader dan petugas
kesehatan bukan merupakan faktor
orang (71,1%). Hasil uji statistik
yang mempengaruhi kunjungan
diketahui nilai  < 0,05, artinya lansia di Desa Plumbon, Kecamatan
pengetahuan merupakan faktor yang Mojolaban, Sukoharjo.
mempengaruhi kunjungan lansia di Lansia yang mempunyai
Desa Plumbon, Sukoharjo dukungan keluarga baik dengan
Lansia yang mempunyai sikap kunjungan baik 30 orang (90,9%)
baik dengan kunjungan baik ada 28 dan kunjungan kurang 3 orang
orang (82,4%) dan kunjungan kurang (9,1%). Adapun yang termasuk
6 orang (17,6%). Adapun yang mempunyai dukungan keluarga
termasuk mempunyai sikap kurang kurang dengan kunjungan baik 5
dengan kunjungan baik ada 7 orang orang (12,5%) dan kunjungan kurang
(17,9%) dan kunjungan kurang 32
35 orang (87,5%). Hasil uji statistik p
orang (82,1%). Hasil uji statistik
< 0,005 artinya dukungan keluarga
diketahui nilai  < 0,05, artinya sikap
merupakan faktor yang merupakan faktor yang

6
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa
Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

mempengaruhi kunjungan lansia di Variabel bebas yang memiliki


Desa Plumbon, Sukoharjo. p<0,25 pada analisis bivariat
dijadikan kandidat dalam uji regresi
Lansia yang mempunyai
logistik. Dari hasil multivariat
dukungan masyarakat baik dengan
dengan uji regresi logistik dapat
kunjungan baik 22 orang (71,0%)
diketahui bahwa faktor yang paling
dan kunjungan kurang ada 9 orang
dominan mempengaruhi kunjungan
(29,0%). Adapun yang termasuk
lansia ke posyandu adalah dukungan
mempunyai dukungan masyarakat
keluarga dengan nilai Sig.0,016 yang
kurang dengan kunjungan baik ada
nilainya kurang dari 0,05 (sig < 5%)
13 orang (31,0%) dan kunjungan
dan diperoleh nilai keeratan dilihat
kurang 29 orang (69,0%). Hasil uji
dari nilai Exp(B) yaitu 66.257. Hal
statistik diketahui  < 0,05, artinya
ini menunjukan bahwa lansia yang
dukungan masyarakat merupakan
mendapatkan dukungan keluarga
faktor yang mempengaruhi
baik memiliki kecenderungan
kunjungan lansia di Desa Plumbon,
berkunjung ke posyandu sebesar
Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.
66,257 kali.

Analisis Multivariate PEMBAHASAN

Tabel uji regresi logistik 1. Umur


Berdasarkan hasil penelitian
B Sig. Exp(B) lansia yang berumur > 70 tahun
Umur 3.938 .141 51.313 mempunyai kunjungan baik 22 orang
(81,5%), sedangkan lansia yang
Jenis -.046 .984 .955 berumur ≤ 70 tahun mempunyai
Kelamin
kunjungan baik 13 orang (28,3%).
Pekerjaan 1.272 .570 3.569 Ini menunjukan bahwa lansia yang
Pengetahuan 2.676 .290 14.529 berumur > 70 tahun mempunyai
tingkat kunjungan ke posyandu yang
Sikap 4.054 .017 57.607 lebih baik. Dari hasil uji statistik
Akses -.074 .965 .929 diketahui bahwa umur merupakan
faktor yang mempengaruhi
Dukungan 4.194 .016 66.257
kunjungan lansia dalam kegiatan
Keluarga
posyandu di Desa Plumbon. Sejalan
Dukungan 2.961 .047 19.309 dengan penelitian Lestari (2011)
Masyarakat
bahwa umur mempengaruhi
kunjungan lansia ke posyandu.
Asalisis multivariat dilakukan Lansia yang berumur >70 tahun lebih
dengan uji regresi logistik aktif datang ke posyandu karena
menggunakan metode Enter. sering merasakan adanya gangguan

7
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa
Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

kesehatan, dan sebaliknya lansia tidak ada pengaruh antara jenis


yang lebih muda tidak aktif ke kelamin dengan pemanfaatan
posyandu karena masih merasa kuat posyandu. Lansia yang bekerja dan
dan sehat, sehingga datang ke tidak bekerja mempunyai
posyandu jika merasa tidak enak kesempatan yang sama untuk tidak
badan saja. memanfaatkan posyandu, karena
walaupun lansia sudah tidak bekerja
Menurut Ekasari (2008) tetapi pengetahuannya kurang, tidak
bahwa seiring dengan peningkatan mendapat dukungan dan tidak ada
usia, terjadi peningkatan kebutuhan kesadaran maka tidak akan
pelayanan khusus yang berbasis menimbulkan perilaku berkunjung ke
masyarakat. posyandu.
2. Jenis Kelamin 3. Pekerjaan
Hasil penelitian diketahui Hasil penelitian ini menunjukan
lansia yang berjenis kelamin laki-laki bahwa lansia yang tidak bekerja
dengan kunjungan baik 5 orang dengan kunjungan baik 32 orang
(29,4%) sedangkan lansia (68,1%) sedangkan lansia yang
perempuaan dengan kunjungan baik bekerja dengan kunjungan baik ada 3
sebanyak 30 orang (53,6%). Ini orang (11,5%). Ini menunjukan
menunjukan bahwa lansia bahwa lansia yang bekerja memiliki
perempuan mempunyai tingkat kunjungan ke posyandu yang lebih
kunjungan ke posyandu yang lebih baik. Dari hasil uji statistik diketahui
baik dibandingkan dengan lansia bahwa pekerjaan lansia merupakan
laki-laki. Hal ini sejalan dengan faktor yang mempengaruhi kunjungan
penelitian Rosyid (2009) bahwa lansia dalam kegiatan posyandu. Hal
lansia perempuan cenderung ini sejalan dengan penelitian Rosyid
mempunyai perilaku yang tinggi (2009) bahwa pekerjaan merupakan
untuk mengikuti posyandu karena faktor yang mempengaruhi kunjungan
perempuan lebih tekun dan senang lansia ke posyandu dimana
berkumpul dengan teman seusianya, pemanfatan posyandu yang baik lebih
sedangkan laki-laki mempunyai banyak dilakukan oleh lansia yang
perilaku mengikuti kegiatan tidak bekerja. Menurut Hastono
posyandu yang rendah karena laki- (2009) bahwa lansia yang bekerja
laki secara psikologis cepat bosan akan lebih sibuk sehingga tidak ada
dan memilih untuk bekerja. Dari waktu untuk berkunjung ke posyandu
hasil uji statistik diketahui bahwa dibanding dengan lansia yang tidak
jenis kelamin bukan merupakan bekerja.
faktor yang mempengaruhi
4. Pengetahuan
kunjungan lansia dalam kegiatan
posyandu. Hal ini sejalan dengan Hasil penelitian menunjukkan
penelitian Fadhilah (2012) bahwa bahwa lansia yang mempunyai

8
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa
Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

pengetahuan baik dengan kunjungan dengan penelitian Sunartyasih (2012)


baik 22 orang (81,5%) sedangkan bahwa sikap lansia berhubungan
lansia yang mempunyai pengetahuan dengan kehadiran lansia ke posbindu.
kurang dengan kunjungan baik ada 13 Menurut Notoatmodjo(2010) bahwa
orang (28,3%). Ini menunjukan perilaku individu salah satunya
bahwa lansia yang mempunyai dipengaruhi oleh sikap. Sikap akan
pengetahuan baik memiliki kunjungan membuat seseorang menjauhi atau
ke posyandu yang lebih baik. Dari mendekati orang lain atau objek lain.
hasil uji statistik diketahui bahwa
6. Akses ke Posyandu
pengetahuan merupakan faktor yang
mempengaruhi kunjungan lansia Berdasarkan hasil penelitian
dalam kegiatan posyandu. Sejalan berkaitan dengan akses ke posyandu
dengan penelitian Pertiwi (2010) dimana lansia yang mempunyai akses
bahwa terdapat hubungan yang mudah dijangkau dengan kunjungan
signifikan antara pengetahuan dengan baik 34 orang (63,0%) sedangkan
frekuensi kehadiran lanjut usia di lansia yang mempunyai akses yang
posyandu lansia. Menurut sulit dengan kunjungan baik hanya 1
Notoatmodjo (2010) bahwa tindakan orang (5,3%). Ini berarti lansia yang
seseorang individu termasuk mempunyai akses ke posyandu
kemandirian dan tanggung jawabnya mudah dijangkau maka akan lebih
dalam berperilaku sangat memiliki kunjungan yang baik ke
dihubungkan oleh domain kognitif posyandu. Dari hasil uji statistik
atau pengetahuan. Perilaku individu diketahui bahwa akses merupakan
akan lebih langgeng dan bertahan faktor yang mempengaruhi kunjungan
lama apabila didasari oleh lansia dalam kegiatan posyandu.
pengetahuan yang baik. Sejalan dengan penelitian Sunartyasih
(2011) bahwa faktor akses lansia ke
5. Sikap posbindu berhubungan dengan
Hasil penelitian diketahui bahwa kehadiran lansia ke posbindu.
lansia yang mempunyai sikap baik Menurut Sulistyorini (2010) bahwa
dengan kunjungan baik 28 orang jarak posyandu yang dekat akan
(82,4%) sedangkan lansia yang membuat lansia mudah menjangkau
mempunyai sikap kurang dengan posyandu tanpa harus mengalami
kunjungan baik 7 orang (17,9%). Ini kelelahan fisik karena penurunan
menunjukan bahwa lansia yang daya tahan atau kekuatan fisik tubuh.
mempunyai sikap yang baik akan Kemudahan dalam menjangkau lokasi
lebih mempunyai kunjungan yang posyandu juga membuat lansia
baik ke posyandu. Dari hasil uji merasa aman sehingga mendorong
statistik diketahui bahwa sikap minat lansia untuk mengikuti
merupakan faktor yang posyandu.
mempengaruhi kunjungan lansia
dalam kegiatan posyandu. Sesuai

9
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa
Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

7. Pelayanan Kader dan Petugas akan lebih memiliki kunjungan yang


Kesehatan baik ke posyandu. Dari hasil uji
Hasil analisis diketahui lansia statistik dketahui bahwa dukungan
yang menganggap pelayanan kader keluarga merupakan faktor yang
dan petugas baik dengan kunjungan mempengaruhi kunjungan lansia
baik 28 orang (50,0%) sedangkan dalam kegiatan posyandu. Hal ini
yang menganggap pelayanan kurang diperkuat dengan penelitian
dengan kunjungan baik hanya 7 Sunartyasih (2011) bahwa dukungan
orang (41,2%). Ini menunjukan keluarga berhubungan terhadap
bahwa lansia yang mendapatkan kunjungan lansia ke posbindu.
pelayanan kader dan petugas Menurut Friedman (2008) bahwa
kesehatan baik maka akan lebih keluarga berfungsi sebagai sistem
memiliki kunjungan yang baik ke pendukung bagi anggotanya.
posyandu. Dari hasil uji statistik Dukungan tersebut dapat dilakukan
diketahui bahwa pelayanan kader dan dengan cara meningkatkan dukungan
petugas kesehatan bukan faktor yang emosional, penghargaan,
mempengaruhi kunjungan lansia instrumental, dan informatif yang
dalam kegiatan posyandu. Sejalan diberikan oleh anggota keluarganya.
dengan penelitian Erlina (2013)
bahwa tidak terdapat hubungan 9. Dukungan Masyarakat
antara pelayanan petugas kesehatan Berdasarkan hasil penelitian
terhadap kunjungan pemeriksaan bahwa lansia yang mendapatkan
kehamilan di Puskesmas Pajang. dukungan masyarakat baik dengan
Pelayanan petugas kesehatan yang kunjungan baik 22 orang (71,0%)
baik dan profesional akan membuat sedangkan yang mendapatkan
pasien merasa senang dan nyaman
dukungan masyarakat kurang dengan
untuk memeriksakan kesehatannya,
kunjungan baik 13 orang (31,0%).
tetapi tidak menimbulkan kesadaran
Ini menunjukan bahwa lansia yang
untuk berperilaku baik terhadap
mendapatkan dukungan dari
kunjungan ke puskesmas.
masyarakat yang baik lebih memiliki
8. Dukungan Keluarga kunjungan yang baik ke posyandu.
Hasil penelitian diketahui Dari hasil uji diketahui bahwa
bahwa lansia yang mempunyai dukungan masyarakat merupakan
dukungan keluarga baik dengan faktor yang mempengaruhi
kunjungan baik 30 orang (90,9%) kunjungan lansia dalam kegiatan
sedangkan yang mempunyai posyandu. Sejalan dengan penelitian
dukungan keluarga kurang dengan Widjajono (2009) bahwa dukungan
kunjungan baik 5 orang (12,5%). Ini masyarakat berpengaruh secara
berarti lansia yang mempunyai signifikan terhadap partisispasi lansia
dukungan keluarga yang baik maka ke posyandu. Menurut Snehandu B.

10
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa
Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

Kar dalam Notoatmodjo (2010) yaitu : jenis kelamin dan


menyatakan bahwa dukungan sosial pelayanan kader petugas
dari masyarakat sekitar akan kesehatan.
mempengaruhi seseorang berperilaku 3. Faktor yang paling berbengaruh
terhadap kesehatan. Apabila perilaku terhadap kunjungan lansia dalam
tersebut tidak memperoleh dukungan kegiatan posyandu di Desa
dari masyarakat, maka seseorang Plumbon yaitu dukungan
akan merasa tidak nyaman sehingga keluarga.
tidak mempunyai motivasi untuk
melaukan perilaku kesehatan. SARAN
1. Bagi kader dan petugas
kesehatan agar melakukan
KESIMPULAN penyuluhan tentang pentingnya
1. Faktor yang mempengaruhi Posyandu Lansia kepada lansia,
kunjungan lansia ke Posyandu keluarga dan masyarakat.
Lansia di Desa Plumbon 2. Bagi keluarga agar bisa
Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo memberikan dukungan kepada
yaitu um umur, pekerjaan, para lansia dalam mengikuti
pengetahuan, sikap, akses ke kegiatan posyandu dengan
posyandu, dukungan keluarga dan mengantar lansia dan
dukungan masyarakat. mengingatkan jadwal Posyandu
2. Faktor yang tidak mempengaruhi Lansia.
kunjungan lansia ke Posyandu
Lansia di Desa Plumbon,
Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo

DAFTAR PUSTAKA Keperawatan. Jakarta: Salemba


Azwar, Saifuddin. (2010). Sikap Medika.
Manusia : Teori dan Ekasari, Fatma. (2008). Mengenal
Pengukurannya. Yogyakarta : Usia Lanjut dan
Pustaka Belajar. Perawatannya. Jakarta:
Depkes RI. (2013). Data Dan Salemba Medika.
Informasi Kesehatan : Erlina, Rahma., Larasati, TA., &
Gambaran Kesehatan Lanjut Krniawan, Betta. (2013).
Usia di Indonesia. Jakarta : Faktor-faktor Yang
Deartemen Kesehatan RI. Mempengaruhi Ibu Hamil
Efendi, F. (2009). Keperawatan Terhadap Kunjungan
Kesehatan Komunitas : Teori Pemeriksaan Kehamilan Di
dan Praktik dalam

11
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa
Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

Puskesmas Pajang Bandar Lampung. Faktor-faktor Yang


Medical Journal of Lampung Mempengaruhi Kunjungan
University Vol.2 No.4 Februari Lansia Ke Posyandu Lansia Di
2013. RW.VII Kelurahan
Wonokusumo Kecamatan
Friedman & Marilyn.(2008).
Semampir Surabaya. Journal
Keperawatan Keluarga :
From UMSurabaya. Vol.5
Teoridan Praktik (Edisi.3)
No.1 Februari 2010.
Jakarta: EGC.
Soeweno, Inten. (2010). Pedoman
Hastono. (2009). Analisis Data
Pelaksanaan Posyandu Lanjut
Riskesdas 2007/2008. Jurnal
Usia. Jakarta: Komnas Lansia.
Kesehatan Masyarakat
Nasional. Vol.4 No.2 Oktober Sulistyorini. (2010). Posyandu dan
2009 desa siaga. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Lestari, Puji., Hadisaputro,
Soeharyo., & Pranarka, Kris. Sunartyasih, R., & Linda, B. (2011).
(2011). Beberapa Faktor yang Hubungan Kendala
Berperan Terhadap Keaktifan Pelaksanaan Posbindu Dengan
Kunjungan Lansia ke Posyandu Kehadiran Lansia Di Posbindu
Studi Kasus di Desa RW.08 Kelurahan Palasari
Tamantintro Kecamatan Kecamatan Cibiru Kota
Kasihan Kabupaten Bantul Bandung. Prosiding
DIY. Media Medika Indonesia SNaPP2012 : Sains, Teknologi
, 45 (2) : 79-80. dan Kesehatan. ISSN 2089-
3582.
Notoatmodjo. (2010). Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Widjajono, U. (2009). Partisipasi
Cipta. Lansia Dalam Kegiatan
Posyandu Plus di Dusun
__________. (2010). Promosi
Soragan Desa Ngestiharjo
Kesehatan : Teori dan
Kecamatan Kasihan Kabupaten
Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Bantul . M Power, Vol.9 No.9
Pertiwi, Herdini. (2010). Faktor- Maret 2009.
faktor Yang Berhubungan
* Mahasiswa Program Studi S1
Dengan Frekuensi Kehadiran Keperawatan Fakultas Ilmu
Lanjut Usia Di Posyandu Kesehatan Universitas
Lansia Desa Mudal, Boyolali. Muhammadiyah Surakarta. Jln.
Jurnal Ilmiah Kebidanan. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan
Vol.4 No.1 Juni 2013. Kartasura.

Rosyid, Fahrun., Uliyah, Musrifatul., ** Staf Dosen Program Studi S1


& Hasanah, Uswatun. (2009). Keperawatan Fakultas Ilmu

12
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa
Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo ( Nina Purnawati )

Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Jln.
A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan
Kartasura.
*** Staf Dosen Program Studi S1
Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Jln.
A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan
Kartasura.

13

Anda mungkin juga menyukai