Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP

LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA


KELURAHAN BIRING ROMANG

1
Kurniawan Amin
2
Sigit Mulyono
3
Lili Herlina

1
Fakultas Keperawatan Universitas Mega Resky Makassar, Indonesia
2
Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia Jakarta, Indonesia
3
Fakultas Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia

Alamat Korespondensi:

Kurniawan Amin,S.Kep,Ns,M.Kep
Keperawatan Komunitas Universitas Mega Rezky
Hp : 085299600137
E-mail: Kurniawanamin@yahoo.com

https://doi.org/10.37362/jkph.v5i1.289 Jurnal Kesehatan Panrita Husada | 1


Vol. 5 No.1,Maret 2020
ABSTRAK

Kualitas hidup adalah tingkatan yang menggambarkan keunggulan seorang individu yang dapat dinilai dari
kehidupan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Interaksi Sosial dengan
kualitas hidup lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala, Kel. Biring Romang, Kec Manggala, Kota
Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Kroseksional Studi
dengan besar sampel 219 Responden dengan menggunakan uji Che Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
interaksi menggunakan media sosial pada lansia P value = 0,000 yang artinya ada hubungan yang signifikan
antara interaksi sosial dengan kualitas hidup pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Bangkala, Kel.Biring
Romang, Kec. Manggala, Kota Makassar. Kesimpulan: Ada hubungan antara interaksi sosial dengan kualitas
hidup pada lansia, oleh karena itu diharapkan bahwa seorang lansia mestinya secara perlahan harus diperkenal
dalam proses kehidupan sehari-harinya bisa melakukan interaksi sosial.

Kata Kunci : Interaksi Sosial, Kualitas Hidup

ABSTRAC

Quality of life is a level that describes the advantages of an individual that can be assessed from their lives. The
purpose of this study was to determine the relationship of social interaction with the quality of life of the elderly
in the work area of Bangkala Health Center, Kel. Biring Romang, Kec Manggala, Makassar City. Method: This
research is a quantitative study with a type of research with cross-sectional studies with a sample size of 219
respondents using a computerized application of SPSS 20 Che Square test. The results showed that interaction
using social media in the elderly P-value = 0,000, which means there is a significant relationship between quality
of life in the elderly in the area of Bangkala Health Center, Kel. Biring Romang, Kec. Manggala, Makassar City.
Conclusion: There is a relationship between quality of life in the elderly, therefore it is expected that an elderly
person should slowly be acquainted with so that in the process of daily life can do social interaction.

Keywords: Social Interaction, Quality of Life

https://doi.org/10.37362/jkph.v5i1.289 Jurnal Kesehatan Panrita Husada | 2


Vol. 5 No.1,Maret 2020
PENDAHULUAN tubuh mati sedikit demi sedikit (Azizah,
Indikator keberhasilan dari 2011).
pembagunan suatu negara adalah Interaksi sosial merupakan hubungan
meningkatnya usia harapan hidup penduduk timbal balik atau hubungan yang saling
suatu Negara tersebut. Usia lanjut mempengaruhi antar manusia yang
merupakan suatu kejadian yang pasti akan berlangsung sepanjang hidupnya dalam
dialami oleh semua orang dan terjadinya masyarakat. Interaksi sosial dapat
tidak bisa dihindari oleh siapapun.World berdampak positif terhadap kualitas hidup
Health Organization (WHO) menetapkan karena adanya interaksi sosial maka lansia
usia lebih dari 60 tahun sebagai usia yang tidak merasa kesepian, oleh sebab itu,
menunjukkan proses menua dan interaksi sosial harus tetap dipertahankan
berlangsung secara nyata. (Organization, dan dikembangkan kelompok lansia.
2004). Kemampuan lansia untuk terus menjalin
Penggolongan lansia menurut World interaksi sosial merupakan kunci untuk
Health Organization (WHO) meliputi : mempertahankan status sosialnya
middle age (45-49 tahun), elderly (60-74 berdasarkan kemampuan
tahun), old (75-79 tahun), very old (di atas bersosialisasi, (Fitriyadewi & Suarya,
90 tahun). Maningkatnya usia harapan 2016).
hidup manusia berdampak terhadap jumlah World Health Organization Quality
populasi lansia. Rata-rata usia harapan Of Life atau WHOQL mendefenisikan
hidup di negara-negara kawasan Asia kualitas hidup sebagai persepsi individu
Tenggara adalah 70 tahun, sedangkan usia terhadap kehidupannya di masyarakat
harapan hidup di Indonesia sendiri dalam konteks budaya dan sistem nilai yang
termasuk cukup tinggi yaitu 71 ada yang terkait dengan tujuan, harapan,
tahun, (Fitria, 2011). standar, dan juga perhatian. Kualitas hidup
Menua bukanlah suatu penyakit tetapi dalam hal ini merupakan suatu konsep yang
merupakan proses berkurangnya daya tahan sangat luas yang dipengaruhi kondisi fisik
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari individu, psikologis, tingkat kemandirian,
dalam maupun luar tubuh. Proses menua serta hubungan individu dengan
sudah mulai berlangsung sejak seseorang lingkungan. (Fitriyadewi & Suarya, 2016).
mencapai usia dewasa, misalnya dengan Dalam konsep teori Imogene M.King
terjadinya kehilangan jaringan pada otot, interaksi sosial dapat dipengaruhi dari
susunan saraf, dan jaringan lain sehinggah beberapa factor yaitu bahwa manusia
dipandang seutuhnya sebagai system yang
https://doi.org/10.37362/jkph.v5i1.289 Jurnal Kesehatan Panrita Husada | 3
Vol. 5 No.1,Maret 2020
terbuka secara konsisten akan berinteraksi hipertensi dan Atritis Rhematoid sehingga
dengan lingkungannya. Imogene M.King kualitas hidupnya tidak baik. Dilahat dari
juga memadukan dari tiga system interaksi ffhasil pemeriksaan kesehatan di posbindu
yang dimana system tersebut adalah RW 02 sebagian besar lansia menderita
dinamis yaitu personal, interpersonal, dan penyakit atritis remathoid dan hipertensi
sosial yang mengarah kepada dan atas dasar penyakit itu pula banyak
pengembangan teori pencapaiann tujuan. lansia tidak aktif dalam mengikuti kegiatan
Dalam pandangan manusia seutuhnya posyandu.
meliputi sosial, perasaan, rasional, reaksi, Berdasarkan data dari kader
control, tujuan, orientasi kegiatan dan posyandu lansia Anyelir VIII di kelurahan
berorientasi pada waktu. (Christensen & Biring Romang, jumlah lansia di RW 02
Kenney, 2009) yaitu 109 lansia. Dari hasil wawancara 7
Berdasarkan data dari puskesmas orang lansia mengatakan bahwa rata-rata
Bangkala tahun 2018 saat ini jumlah lansia kurang melakukan interaksi sosial
keseluruhan lansia sebanyak 1106 orang, dangan masyarakat sekitar dan lebih
ada 2 kelurahan di wilayah kerja Puskesmas memilih untuk tinggal dirumah saja
Bangkala yaitu Kel. Bangkala, Kel Biring sehingga akan mempengaruhi kualitas
Romang, serta 17 RW. Terdapat 8 hidupnya menjadi tidak baik dan ada pula
posyandu lansia yang berada diwilayah yang memiliki kualitas hidup yang baik
kerja puskesmas bangkala, 4 posyandu tetapi memiliki interaksi sosialnya kurang.
di Kelurahan Bangkala dan 4 posyandu di METODE
Kel.Biring Romang. Jumlah lansia di Metode penelitian yang digunakan
Kel.Biring Romang umur 60-74 tahun adalah Deskriptif Analitik dengan
sebanyak 315 orang, umur 75-90 tahun pendekatan cross sectional. Populasi dalam
sebanyak 162 orang, jadi jumlah penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas
keseluruhan sebanyak 477 orang. Bangkala, Kelurahan Biring Romang, yang
Berdasarkan wawancara dengan akan diteliti oleh peneliti yaitu populasi
petugas puskesmas dan kader posyandu di sebanyak 477 orang lansia. Teknik
wilayah kerja puskesmas bangkala saat ini pengambilan sampel pada penelitian ini
di RW 02 sekitar 60 % lansia yang kurang adalah Random Sampling, dengan kriteria
berinterksi dan menarik diri dengan inklusi peneliti mengambil sampel yang
masyarakat menyebabkan banyak lansia mewakili yaitu lanjut usia yang tinggal di
yang kesehatanya tergangu dan menderita Wilayah kerja puskesmas bangkala
beberapa jenis penyakit khususnya penyakit
https://doi.org/10.37362/jkph.v5i1.289 Jurnal Kesehatan Panrita Husada | 4
Vol. 5 No.1,Maret 2020
Kel. Biring Romang Kec. Manggala yaitu mendukung interaksi sosial dan media
219 orang lansia. sosial menggunakan teknologi berbasis web
HASIL yang mengubah komunikasi menjadi dialo
Berdasarkan Tabel.1 dapat diketahui g interaktif. Media sosial sebagai “sebuah
bahwa Karakteristik responden berdasarkan kelompok aplikasi berbasis internet yang
usia diketahui dari 219 orang lansia membangun diatas dasar ideology dan
mayoritas 94,1 % berusia 60- 74 th, teknologiWeb 2.0 dan yang memungkinkan
berdasarkan jenis kelamin mayoritas 81,3 penciptaan dan pertukaran user generated”c
% berjenis kelamin perempuan, ontent”.
berdasarkan pendidikan terakhir mayoritas Jejaring sosial merupakan situs di
88,1 % berpendidikan rendah, manasetiap orang biasa membuat webpa
berdasarkan penghasilan perbulan ge pribadi, kemudian terhubung dengan te
mayoritas 92,7 % penghasilan kurang dari man teman untuk berbagi informasi dan
upah minimum propinsi Selawesi Selatan berkomunikasi.
(Rp 2.700.000). Jejaring sosial terbesarantara lain F
Berdasarkan Tabel.2, dapat acebook,Myspace, dan Twitter. Jika media
dikemukakan bahwa sebagian besar tradisional menggunakan media cetak
responden yang memiliki interaksi sosial dan media broadcast, maka media sosial
kurang yaitu sebanyak 77 orang (35,2%), menggunakan internet. Media sosial
dan lansia yang memiliki kualitas hidup mengajak siapa saja yang tertarik
kurang yaitu sebanyak 82 orang (37,4% ). untuk berpertisipasi dengan memberi
PEMBAHASAN kontribusi dan feedback secara terbuka,
Berdasarkan hasil penelitian yang member komentar, erta membagi informasi
dilakukan di Kelurahan Biring Romang, dalam waktu yang cepat dan tak
Kecamatan Manggala terdapat 219 orang terbatas. (Kaplan & Haenlein, 2010)
responden,Hasil penelitian mengenai Dari hasil penelitian yang dilakukan
interaksi sosial, responden yang berada di Anang (2016), media sosial memiliki
Kelurahan Biring Romang yang dampak positif dan negatif. Dampak positif
mempunyai interaksi sosial yang baik penggunaan media sosial secara nyat
sebanyak 142 (64,8%) responden, dengan atelah membawa pengaruh terhadap
nilai P value 0,003, ini menandakan bahwa perubahan sosial masyarakat kearah
ada hubungan yang signifikan antara yang lebih baik tetapi dampak negati
interaksi sosial dengan kualitas hidup. fcenderung membawa perubahan sosi
Media sosial adalah media online yang almasyarakat yang menghilangkan nilai ni
https://doi.org/10.37362/jkph.v5i1.289 Jurnal Kesehatan Panrita Husada | 5
Vol. 5 No.1,Maret 2020
laiatau norma di masyarakat Indonesia.Den komunikasi tersebut yaitu Hendpon.
gan hadirnya media sosial sebagai teknologi Walaupun Pada dasarnya Hp yang dimilki
baru, tentu saja cara hidup manusia juga seorang lansia tersebut masih belum
akan mengalami perubahan. Beberapap berbasis android, tetapi media sosial seperti
erubahan adalah semakin efektif da Hp tersebut sangat membantu dalam hal
n efisiennya manusia dalam mempero untuk melakukan interaksi sosial dengan
lehinformasi tidak terhalang waktu, sesama lansia.
tempat dan biaya yang tidak terlalu Selain itu dari hasil peneliti yang
mahal. (Cahyono, 2016) telah dilakukan maka peneliti dapat
Pada penelitian yang dilakukan Hope, berasumsi bahwa media sosial sangat
Schwaba dan Piper (2014 ). Lansia yang berperang penting dalam proses
telah mengadopsi teknologi ini peningkatan kualitas hidup lansia, sebab
juga mengalami hal yang sama. Para lansia dengan adanaya media sosial seorang lansia
tersebut memandang media sosial sebagai akan dengan mudah melakukan interaksi
alat untuk berkomunikasi dengan berbag sosial dengan sesama lansia dan
aigenerasi tanpa adanya suatu halangan keluarganya sehingga seorang lansia tidak
tertentu karena budaya kolektif cenderung merasa kesepian dan selalu merasa
memandang keperluan kelompok diperhatikan oleh keluaraganya dan
lebih penting daripada keperluan individu. masyarakat disekitarnya. Dengan adanya
Akibatnya, demi menjaga kerekatan dan media sosial petugas kesehatan khususnya
kolektivitas kelompok tersebut, lansia koordinator pelaksana Posyandu lansia
mau membuka diri untuk mempelajari akan dengan mudah memberikan informasi
media sosial, meskipun mayoritas tentang kegiatan-kegiatan yang akan
penggunanya adalah anak muda. (Hope, dilakukan serta untuk mengigatkan kepada
Schwaba, & Piper, 2014) semua peserta posyandu lansia untuk aktif
Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam kegiatan tersebut.
oleh peneliti di tempat penelitian Kelurahan KESIMPULAN DAN SARAN
Bangkala Kecamatan Manggala Kota Hasil penelitian hubungan interaksi
Makassar Tahun 2019, peneliti berasumsi sosial l dengan kualitas hidup lansia dapat
bahwa lansia yang melakukan interkasi diuraikan sebagai berikut : Karakteristik
sosial dengan menggunakan media sosial lansia mayoritas berumur ederli, jenis
pada umumnya sering dilakukan, dilihat kelamin perempuan, dengan pendidikan
pada saat dilakukanya proses penelitian terakhir paling dominan berpendidikan
sebagian besar lansia memiliki alat rendah, dan berpenghasilan mayoritas
https://doi.org/10.37362/jkph.v5i1.289 Jurnal Kesehatan Panrita Husada | 6
Vol. 5 No.1,Maret 2020
penghasilan rendah dibawah upah (2014). Understanding digital and material
social communications for older adults. In
minimum provinsi Sulawesi Selatan.
Proceedings of the SIGCHI Conference on
Presentasi responden pada penelitian ini Human Factors in Computing Systems (pp.
3903–3912).
mayoritas memiliki interaksi sosial baik,
dan mayoritas memiliki kualitas hidup Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010).
Users of the world, unite! The challenges
yang baik. Ada hubungan antara interaksi
and opportunities of Social Media. Business
sosial dengan kualitas hidup pada lansia Horizons, 53(1), 59–68.
dengan nilai P value 0,003 lebih kecil dari
Organization, W. H. (2004). The world
variabel yang lainya. Ada hubungan yang health organization quality of life
(WHOQOL)-BREF. World Health
dominan yakni interaksi sosial dengan
Organization.
kualitas hidup yang memiliki nilai Exp (B)
Statistik, B. P. (2015). Statistik Penduduk
lebih besar dibandikan variabel yang lainya.
Lanjut Usia Indonesia 2015. Diunduh Dari
Http://www.
Bps.Go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-
DAFTAR PUSTAKA
Penduduk-Lanjut-Usia-2015--. Pdf.
APJII, A. P. (2016). Infografis Penetrasi
dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia
Survei 2016.

Azizah, L. M. (2011). Keperawatan lanjut


usia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 45.

Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh media


sosial terhadap perubahan sosial masyarakat
di Indonesia. Jurnal Publiciana, 9(1), 140–
157.

Christensen, P. J., & Kenney, J. W. (2009).


Proses keperawatan aplikasi model
konseptual. Y. Yuningsih &
Yasmin Asih, Eds, 1.

Fitria, A. (2011). Interaksi Sosial dan


Kualitas Hidup Lansia di Panti Wredha
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan
Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan.
Medan: USU.

Fitriyadewi, W. L., & Suarya, S. K. (2016).


Peran interaksi sosial terhadap kepuasan
hidup lansia. Jurnal Psikologi Udayana,
3(2), 332–341.

Hope, A., Schwaba, T., & Piper, A. M.


https://doi.org/10.37362/jkph.v5i1.289 Jurnal Kesehatan Panrita Husada | 7
Vol. 5 No.1,Maret 2020
Tabel 1
Distribusi Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan
Terakhir,Penghasilan Perbulan dan Media Sosial
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Usia
- 60 – 74 Th 206 94,1
- 75- 90 Th 13 5,9
Jenis Kelamin
- Laki laki 41 18,7
- Perempuan 178 81,3
Pendidikan Terakhir
- Pendidikan Rendah 193 88,1
- Pendidikan Tinggi 26 11,9
Penghasilan Perbulan
- > Rp 2.700.000 16 7,3
- < Rp 2.700.000 203 92,7

Tabel 2
Hubungan Interaksi Sosial dan Kualitas Hidup pada lansia di wilayah kerja
Puskesmas Bangkala, Kec.Manggala, Kota Makassar Tahun 2019

Variabel Kualitas Hidup Total OR P 95%


Interaksi sosial Kurang Baik Value CI
N % N % N %
Kurang 51 23,3 26 11,9 77 35,2
Baik 31 14,2 111 50,7 142 64,8 7,024 0,003 3,787-
Jumlah 82 37,4 137 62,6 219 100 13,027

https://doi.org/10.37362/jkph.v5i1.289 Jurnal Kesehatan Panrita Husada | 8


Vol. 5 No.1,Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai