Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No.

2 September 2017

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas


Hidup Lansia (Studi Kasus: Kelurahan
Sukamiskin Bandung)
Tita Puspita Ningrum1, Okatiranti2, Desak Ketut Kencana Wati3
1
Universitas BSI, tita.tpp@bsi.ac.id
2
Universitas BSI, okatiranti.otr@bsi.ac.id
3
Universitas BSI, desakketut@gmail.com

ABSTRAK
Peningkatan harapan hidup lanjut usia mempunyai dampak yang berpengaruh terhadap
kualitas kesehatan lansia. Keluarga merupakan support sistem bagi lansia dalam
mempertahankan kesehatannya. Dukungan keluarga merupakan salah satu hal terpenting
dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. Dukungan keluarga yang baik akan
meningkatkan kualitas hidup lansia sehingga lansia dapat menikmati hidup di masa
tuanya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan
kualitas hidup lansia di Kelurahan Sukamiskin Wilayah Kerja Puskesmas Arcamanik
Kota Bandung. Desain penelitian menggunakan studi korelasi dengan rancangan cross
sectional. Responden sebanyak 160 orang diambil dengan teknik stratified random
sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan kualitas
hidup WHOQOL BREF. Analisis univariat menggunakan rumus persentase, sedangkan
untuk melihat hubungan variabel dependen dan independen menggunakan uji korelasi
rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh lansia yaitu 106 orang
(100%) memiliki tingkat dukungan keluarga yang cukup, dan hampir seluruh lansia yaitu
105 orang (99%) memiliki kualitas hidup yang cukup. Hasil uji statistic rank spearman
menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia
dengan nilai signifikansi 0,048< 0,05. Nilai koefisiensi sebesar 0,193 yang menunjukkan
keeratan hubungan yang rendah.

Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Kualitas Hidup, Lansia.

ABSTRACT
This research aims at recognizing the correlation between family support and the quality
of elderly life in Sukamiskin Village coverage area of Public Health Center of Arcamanik,
Bandung. The research design implemented in this research was cross sectional. The
population was all elderlies living in Sukamiskin Village coverage area of Public Health
Center of Arcamanik, Bandung in 2016 of 1,058 people. The data was gathered by using
questionnaire of family support and questionnaire of quality of life. The respondents of
106 people were selected through stratified random sampling technique. The data were
analyzed by using spearman rank correlation test. The research results shows that all
respondents of 106 people (100%) considered to have sufficient family support, and
pertaining quality of life, 105 respondents (99%) considered to have sufficient quality of
life. The result of spearman rank shows that there is correlation between family support
and the quality of elderly life in Sukamiskin Village coverage area of Public Health
Center of Arcamanik with significant value 0.048 < 0.05. The coefficient value is 0.193
showing a low level of correlation. It suggested that the Public Health Center and
Community become more aware about the elderly existence and health to provide a
support for a better quality of elderly life.

Keywords: Elderly, Family Support, Quality of Life

Naskah diterima : 03 Juli 2017, Naskah dipublikasikan : 15 September 2017

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 83


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No. 2 September 2017

PENDAHULUAN Hidup lansia yang berkualitas merupakan


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kondisi fungsional lansia pada kondisi
terutama dibidang medis atau ilmu optimal sehingga mereka bisa menikmati
kedokteran telah berhasil meningkatkan masa tuanya dengan penuh makna,
kualitas dan umur harapan hidup manusia membahagiakan dan berguna (Nawi,
(Nugroho, 2008). Seiring dengan 2010).
meningkatnya umur harapan hidup Dukungan dari keluarga merupakan unsur
berdampak terhadap peningkatan usia terpenting dalam membantu individu
lanjut (Bandiyah, 2009). menyelesaikan masalah. Dukungan
Menurut Organisasi kesehatan dunia keluarga akan menambah rasa percaya diri
(WHO), pada tahun 2020 Indonesia akan dan motivasi untuk menghadapi masalah
mengalami peningkatan jumlah lansia dan meningkatkan kepuasan hidup. Sampai
tertinggi di dunia (Papalia, 2009). saat ini keluarga masih merupakan tempat
Sementara menurut Kemenkes RI (2014) berlindung yang paling disukai para lansia
persebaran jumlah penduduk lanjut usia di (Suprajitno, 2004). Hasil Penelitian
Indonesia mencapai 19.142.861 serta Rahmianti (2014) menunjukkan adanya
jumlah lansia di Jawa Barat berjumlah hubungan yang signifikan antara dukungan
sekitar 3.389.909 jiwa, dan 6,6% nya sosial dengan kualitas hidup lansia dengan
terdapat di Kota Bandung. keeratan hubungan sedang.
WHO dalam Aspiani (2014) membagi Hasil studi pendahuluan, diperoleh data
lansia menjadi tiga kelompok, meliputi bahwa jumlah lansia terbanyak di wilayah
usia lanjut kelompok usia 60 – 74 tahun, kerja Puskesmas Arcamanik Kota Bandung
usia tua meliputi kelompok usia 75- 89 terjadi di Kelurahan Sukamiskin dengan
tahun dan usia sangat lanjut meliputi jumlah 1.058 lansia. Saat dilakukan studi
kelompok usia > 90 tahun. pendahuluan dengan menggunakan
Menjadi tua akan ditandai dengan adanya kuesioner kualitas hidup didapatkan bahwa
kemunduran biologis yang terlihat sebagai dari 10 lansia sebanyak 6 orang lansia
gejala-gejala baik kemunduran fisik (60%) memiliki kualitas hidup dalam
maupuan psikologis (Nugroho, 2012). kategori rendah dan 4 orang lansia (40%)
Dalam proses perawatannya, lansia perlu memiliki kualitas hidup dalam kategori
untuk memperoleh dukungan emosional, baik. Sebagian besar lansia mengatakan
dukungan informasi, dukungan dirinya tidak diperhatikan saat sakit,
instrumental, dan dukungan penghargaan keluarganya tidak menyediakan waktu
sehingga lansia dapat menikmati masa untuk mengantarkan lansia berobat, serta
tuanya dengan bahagia, serta dapat keluarga tidak mendengarkan keluhan-
meningkatkan kualitas hidup keluhan yang dikatakan oleh lansia tentang
Kualitas hidup (Quality of Life) istilah penyakitnya.
yang digunakan untuk mengukur
kesejahteraan lansia. Kesejahteraan KAJIAN LITERATUR
menggambarkan seberapa baik perasaan Kelompok lanjut usia adalah kelompok
seseorang terhadap lingkungan mereka. penduduk yang berusia 60 tahun keatas
(Kaakinen et al., 2010) (Nugroho, 2012). WHO dalam Aspiani
World Health Organization (WHO) (2014), membagi lansia menjadi tiga, yaitu
mendefinisikan kualitas hidup sebagai usia anjut (60 – 74 tahun), Usia tua (75- 89
persepsi individu, dalam konteks budaya tahun) dan usia sangat lanjut (> 90 tahun).
dan sistem nilai tempat individu tersebut Konsep Keluarga
tinggal dan berkaitan dengan tujuan, Keluarga adalah dua atau lebih dari dua
harapan, urusan yang mereka miliki. Hal individu yang tergabung karena hubungan
ini memberikan konsep kesehatan fisik darah, hubungan perkawinan atau
individu, kondisi psikologis, kepercayaan pengangkatan dan mereka hidup dalam
seseorang, hubungan sosial dan satu rumah tangga, berinteraksi satu sama
keterlibatan individu dengan sesuatu hal lain dan di dalam perannya masing-masing
yang penting dari lingkungan mereka menciptakan serta mempertahankan
(Suprajitno, 2004). kebudayaan (Friedman, 2010).

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 84


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No. 2 September 2017

Dukungan keluarga adalah adanya SMP 75 70,8


kenyamanan, perhatian, penghargaan atau SMA 23 21,7
menolong orang dengan sikap menerima DIPLOMA 7 6,6
kondisinya, dimana dukungan keluarga 1 0,9
tersebut diperoleh dari individu maupun Pekerjaan
kelompok (Friedman, 2010). Tidak bekerja
Kualitas hidup merupakan indikator Wiraswasta 75 70,8
penting untuk menilai keberhasilan Petani 8 7,5
intervensi pelayanan kesehatan baik dari Buruh 2 1,9
segi pencegahan maupun pengobatan. 21 19,8
Dimensi kualitas hidup tidak hanya Tempat Tinggal
mencakup dimensi fisik saja, tetapi juga Tinggal Sendiri
mencakup kinerja dalam memainkan peran Tinggal Bersama 100 86
sosial, keadaan emosional, fungsi-fungsi Keluarga 6 14
intelektual dan kognitif serta perasaan
sehat dan kepuasan hidup (Kaakinen, Duff, Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 106
Coehlo, & Hanson, 2010) responden, sebagian besar responden
(66%) berusia antara 75-90 tahun, (70,8%)
METODE PENELITIAN tidak bekerja, berjenis kelamin perempuan
Desain penelitian mengguna kan (59,4%), dengan tingkat pendidikan SD
pendekatan cross Sectional, artinya (70,8%) dan tinggal sendiri (86%).
pengumpulan data kedua variabel
dilakukan secara bersama-sama Tabel 2
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga
dilakukan di kelurahan Sukamiskin di Kelurahan Sukamiskin Bandung
Wilayah Kerja Puskesmas Arcamanik Kota Dukungan keluarga f %
Bandung Pada Tahun 2016. Rendah 0 0
Teknik sampling menggunakan stratified Cukup 106 100
random sampling sehingga didapatkan Tinggi 0 0
jumlah sampel sebanyak 106 orang.
Instrumen yang digunakan untuk menilai Tabel 2 menunjukkan bahwa seluruh
kualitas hidup menggunakan WHOQOL, responden, yaitu 106 orang (100%)
sedangkan untuk menilai dukungan memiliki dukungan keluarga yang cukup.
keluarga menggunakan kuesioner yang
telah dilakukan uji validitas dan Tabel 3
reliabilitas. Selanjutnya, data dianalisa Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Lansia
dengan menggunakan uji rank spearman. di Keluarahan Sukamiskin
Kategori f %
PEMBAHASAN Kurang 0 0
Tabel 1 Cukup 105 99
Karakteristik Responden Berdasar kan Baik 1 1
Usia, Jenis kelamin, Pendidikan,
Pekerjaan, Tempat tinggal Tabel 3 menunjukkan bahwa hamper
Kategori F % seluruh responden yaitu 105 lansia (99%)
memiliki kualitas hidup yang cukup.
Usia
60-74 tahun 36 34,0 Tabel 4. Hubungan Dukungan Keluarga
75-90 tahun 70 66,0 dengan Kualitas Hidup Lansia
Variabel r P
Jenis Kelamin value
Laki- laki 43 40,6
Hubungan Dukungan 0,193 0,048
Perempuan 67 59,4
Keluarga dengan
Pendidikan
Kualitas hidup
SD

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 85


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No. 2 September 2017

Berdasarkan hasil uji Rank Spearman Dengan adanya dukungan dari keluarga,
antara dukungan keluarga dengan kualitas para lansia ini merasa ada yang
hidup lansia diperoleh p-value yaitu 0,048 memperhatikan dan dihargai
dan nilai koefisien (r) 0,193. Hal ini keberadaannya sehingga terbangun rasa
menunjukkan bahwa terdapat hubungan gembira dan motivasi dalam menjalani
yang signifikan antara dukungan keluarga masa tuanya. Dukungan ini dapat diberikan
dengan kualitas hidup lansia. Dan memiliki baik berupa dukungan harapan, dukungan
derajat hubungan yang rendah. Tidak nyata, dukungan informasi serta dukungan
terdapat tanda negatif (-) di depan nilai emosional (Darmojo, 2012).
koefisien korelasi menunjukkan bahwa Kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh
arah hubungan antar variabel terdapat beberapa faktor, salah satunya adalah
hubungan yang positif, artinya semakin dukungan keluarga. Tinggi rendahnya
baik dukungan keluarga maka kualitas dukungan keluarga memengaruhi kualitas
hidup lansia akan semakin baik. hidup para lansia. Semakin tinggi
Berdasarkan hasil penelitian yang dukungan keluarga maka semakin baik
dilakukan pada 106 responden dapat kualitas hidup lansia. Sebaliknya, semakin
diketahui bahwa hasil dari penelitian rendah dukungan keluarga, maka kualitas
dukungan keluarga kepada lansia di hidupnya juga menurun (Friedman, 2010).
kelurahan Sukamiskin yaitu 106 responden Berdasarkan hasil uji rank spearman,
(100%) dukungan keluarga cukup, hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dukungan keluarga dengan kualitas hidup
salah satunya yaitu faktor emosi lansia di kelurahan Sukamiskin wilayah
(Purnawan, 2008). Dari 106 responden kerja puskesmas arcamanik Kota Bandung
kurang mendapat dan merasakan kasih dengan tingkat hubungan yang rendah.
sayang dan hangatnya keluarga, hal ini Hasil penelitian ini sesuai dengan
disebabkan oleh sebagian besar reponden penelitian yang dilakukan oleh Yulianti
(86%) tinggal sendiri. Meskipun begitu (2012) dengan sampel 38 orang lansia
anggota kealau anggota keluarga . yang berjudul bahwa terdapat hubungan
Faktor lain yang juga memengaruhi yang signifikan ( p-value sebesar 0,000 <
dukungan keluarga adalah faktor 0,05) antara dukungan keluarga dengan
pendidikan. Faktor pendidikan kualitas hidup.
berpengaruh terhadap proses memberikan Menurut Maryam (2008), keluarga
dukungan kepada lansia. Tingkat merupakan sistem dukungan utama bagi
pendidikan yang tinggi maka pengetahuan lansia dalam mempertahankan
yang dimiliki keluarga tentang kesehatan kesehataannya. Peranan keluarga dalam
dan dukungan kepada lansia juga semakin perawatan lansia antara lain menjaga dan
tinggi dan tingkat pendidikan yang rendah merawat lansia, mempertahankan dan
maka pengetahuan yang dimiliki keluarga meningkatkan status mental, menntisipasi
tentang kesehatan dan dukungan kepada perubahan sosial ekonomi serta
lansia semakin rendah, sehingga memberikan motivasi dukungan dan
bermanfaat dalam mempertahankan memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi
kemampuan fungsional lansia dan lansia. Bila dukungan keluarga tinggi maka
mencegah perlakuan yang salah kepada dapat menurunkan angka kesakitan dan
lansia (Sholehah, 2002). akan kematian yang akhirnya akan
Hasil penelitian ini didukung dengan meningkatkan kualitas hidup lansia.
penelitian yang pernah dilakukan oleh Dwi Meningkatnya kesehatan akan
(2010) yang menunjukkan sebagian besar meningkatkan kualitas hidup individu,
responden mendapat dukungan yang cukup dukungan keluarga diperlukan untuk
yaitu 23 responden (61,2%), karena meningkatkan kualitas hidup seseorang
sebagian besar responden tinggal sendiri (Darmojo, 2012).
dan keluarga kurang memahami
pentingnya dukungan tersebut dalam
perawatan lansia.

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 86


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No. 2 September 2017

PENUTUP Purworejo District Indonesia,


Berdasarkan hasil penelitian dapat Journal Glob Health Action.
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara dukungan dengan kualitas hidup Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
lansia di kelurahan Sukamiskin Wilayah Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Kerja Puskesmas Arcamanik Kota Rineka Cipta.
Bandung..
Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik
REFERENSI (ed 5). Jakarta : EGC.
Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Gerontik. Jilid 1. Nugroho, W. (2012). Keperawatan
Jakarta: CV. Trans Info Media. Gerontik dan Geriatrik (Edisi 3).
Jakarta: EGC.
Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan
Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Papalia, O. F. (2009). Human Development
Muha Medika. (Perkembangan Manusia). Jakarta:
Salemba Medika.
Darmojo, B. (2012). Buku Ajar Geriatri.
Jakarta : Fakultas Kedokteran Purnawan, I. (2008). Faktor-faktor yang
Universitas Indonesia. mempengaruhi Dukungan Keluarga.
http://digilib.unimus.ac.id/download
Dwi, R. (2010). Hubungan Dukungan .php?id=935. Diakses tanggal 23
Keluarga dengan Kualitas Hidup Juni 2016.
Lansia di Desa Pogungrejo
Purworejo. Rahmianti. (2014). Hubungan pola makan,
http://opac.say.ac.id/587/1/DWI%20 status gizi, dan interaksi sosial
RAHAYU%20YULIYANTI_NAS dengan kualitas hidup lansia suku
KAH%20PUBLIKASI.pdf . Diakses bugis di Kelurahan Sapanang
tanggal 20 Maret 201 Kabupaten Pangkep. Skripsi.
Universitas Hasanuddin :
Friedman, M.M., Bowden,V.R., & Jones, Makassar. (online).
E.G. (2010). Buku Ajar (http://repository.unhas.ac.id,
Keperawatan Keluarga (ed.5). diakses 12 Desember 2015).
Jakarta: EGC.
Sholehah, F. (2002). Tingkat Pengetahuan
Kaakinen , J.R., Duff, V.G., Coehlo, D.P., ibu usia 45 tahun keatas tentang
& Hanson, S.M.M. (2010). Family gejala menopouse di desa sepuluh
Health Care Nursing 4th Edition. FA Bangkalan. KTI. Malang. UMM
Davis Company. Philadelphia.
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan
Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Indonesia. Diunduh dari
http://www.kemkes.go.id/resources/ World Health Organization of Life. (2008).
download/pusdatin/profil-kesehatan- Development of The World Health
indonesia/profil-kesehatan- Organization WHOQOL-BREF
indonesia-2014.pdf . Diakses Quality of Life Assesment.
tanggal 21 April 2016. Psychological Medicine.

Maryam, R. (2008). Mengenal Usia Lanjut Yulianti, D.R. (2012). Hubungan


dan Perawatannya. Jakarta: Dukungan Keluarga dengan Kualitas
Salemba Medika. Hidup Lansia di Desa Pogungrejo
Purworejo. Skripsi. Stikes Aisyiyah
Nawi, N. (2010). Health and Quality of Yogyakarta.
Life Among older Rural People in http://digilib.unisayogya.ac.id/

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 87


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V No. 2 September 2017

BIODATA PENULIS
Penulis pertama adalah Tita Puspita
Ningrum, merupakan, Staf akademika
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
BSI.
Penulis Kedua adalah Okatiranti,
merupakan staf akademika Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas BSI Bandung.
Penulis ketiga adalah Desak Kencana,
merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas BSI.

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 88


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk

Anda mungkin juga menyukai