Anda di halaman 1dari 9

ANTENATAL CARE

DOSEN PEMBIMBING
WIWIK DWI ARIANTI S,KEP NS MKES

ANGGI PASKAH NAINGGOLAN


ANNISA SAFITRI
ELFRIDA WULANDARI SIJABAT
ELI YANI TAMBUNAN
FIKA WIDIA KHAIRANI
FITRI ANNISA NAPITUPULU
HAYATURRAHMI
ARTA NURCAHAYA
AVRIA NANDA GINTING
CICA HAPPY DAY NAINGGOLAN
A. Pengertian
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan
sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan
anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro,
SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).
 
B.     Tujuan Antenatal Care
1.  Bagaimana kita mengawasi dan mengontrol keadaan ibu
hamil dan masa konsepsi kehamilan aterm, sehingga apa
yang terjadi dapat diketahui sendiri.
2. Mengenali dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin
dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
3. Agar pada saat persalinan dapat melahirkan dengan
normal dan bayinya dalam keadaan sehat.
C.     Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan
masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke
dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada
tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7
hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan baimudligah dan janin, dipersiapkan
uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada
ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilitas),
nidasi dan plasenta.

1.  Sel telur (ovum)


Pertumbuhan embrionaloogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-
bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan
cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di
tuba pallofi.
4.Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
D. Manifestasi Klinik
1.      Tanda Presumtif
·         Supresi menstruasi
·         Nausea, vomiting, morningsickness.
·         Sering miksi
·         Mammae bengkak terasa penuh
·         Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
·         Chadwicks ( + )
·         Pigmen pada kulit
2.      Tanda Mungkin
·         Pembesaran abdomen
·         Tanda hegar
·         Ballotemen ( + )
·         Perubahan pada serviks
·         BraxtonHicks
·         Tes kehamilan
3.      Tanda Pasti
·         Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180
·         Pergerakan fetal
·         USG – hasil
·         Ro – ada skeletal
E.    Pemeriksaan Ibu Hamil
1.      Anamnese
a.       Anamnese identitas istri dan suami
b.      Anamnese umum :
·         Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,perkawinan
dan sebagainya.
·         Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid
terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tunggal persalinan.

2.Pemeriksaan fisik
a. Teknik inspeksi
• Daerah muka
• Leher
• Dada
• Perut
• Vulva
• Anggota gerak bawah
b.      Teknik palpasi
Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian :
1)      Leopold I
·         Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
·         Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
·         Rahim dibawah ke tengah
·         Tinggi fundusuteri ditentukan
·         Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundusuteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang bundar
dan kurang melenting, pada letak lintang fundusuteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di
fundus dan tangan lain di atas simfisis
2)      Leopold II
·         Kedua tangan pindah ke samping
·         Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
·         Tentukan letak punggung anak
·         Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya
bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di
fundus
3)      Leopold III
·         Dipergunakan satu tangan saja
·         Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
·         Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak ini
sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri
diletakkan tegak di tengah perut.
4)      Leopold IV
·         Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.
·         Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
·         Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan
berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
·         Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :
-          Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah
melewati pintu atas panggul)
-          Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum
melewati pintu atas panggul)
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian yang
bawah ke dalam rongga panggul.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1.      Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
2.      Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseriagonorrhoea, Chlamydia
3.      Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
4.      Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
5.      Titer rubella
> a : ad menunjukkan imunitas
6.      PapanicoloanSmear
Mengidentifikasi neoplasia, herpekssimplex tipe II
7.      Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes,
penyakit ginjal).

Anda mungkin juga menyukai