Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

INTRANATAL CARE
Nama kelompok :
1.. Anggi Paska Nainggolan
2. Annisa Sahfitri Pohan
3. Chyntia Sianipar
4. Elfrida Wulandari Sijabat
5. Eli Yani Tambunan
6. Fika Widia Khairani
7. Fitri Annisa Napitupulu
8. Hayatur Rahmi
9. Arta Nur Cahaya
10. Avria Nanda Br.Ginting
11. Cica Happy Day Nainggolan

Dosen Pengampu : Wiwik Dwi Arianti, S.Kep, Ns, M.Kep


LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa
normal, namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat
berubah menjadi abnormal (Mufdillah & Hidayat, 2008).
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi
yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh
ibu (Mitayani, 2009).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2006).
B. ETIOLOGI
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan dengan
faktor hormonal, struktur rahim,sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf dan
nutrisi (Hafifah, 2011).
 Teori penurunan hormone

1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone dan estrogen.
Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot polos rahim dan akan menyebabkan
kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila progesterone turun.
 Teori placenta menjadi tua

Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan pembuluh


darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
 Teori distensi rahim

Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot rahim sehingga
mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
 Teori iritasi mekanik

Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila ganglion ini digeser
dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
 Induksi partus

Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam kanalis
servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan
ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus
C. PATOFISIOLOGI
D. TANDA-TANDA PERSALINAN
Tanda-tanda permulaan persalinan adalah Lightening atau settling
atau dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu
atas panggul terutama pada primigravida. Perut kelihatan lebih
melebar dan terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi
sudah masuk pintu atas panggul. Perasaan sering ingin buang air
kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah
janin. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya
kontraksi-kontraksi lemah diuterus (fase labor pains) (Hafifah,
2011).
Tanda-Tanda In Partu :
 Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
 Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan
kecil pada bagian  servik.
 Kadang-kadang ketuban pecah

 Pada pemeriksaan daam, servik mendatar


E. FAKTOR PERSALINAN
1. PASSAGE (JALAN LAHIR)
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar
janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan,
maka jalan lahir tersebut harus normal. Passage terdiri dari:
a. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul)
1. Os. Coxae
 Os illium

 Os. Ischium

 Os. Pubis

 Os. Sacrum = promotorium

 Os. Coccygis
b. Bagian lunak: otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen
Pintu Panggul
 Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium, linea
inominata dan pinggir atas symphisis.
 Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut midlet

 Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut outlet

 Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan
outlet.

Bidang-bidang :
 Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
symphisis dan promontorium
 Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah
symphisis.
 Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan
dan kiri.
 Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis
F KALA PERSALINAN
Persalinan dibagi dalam empat kala menurut Prawirohardjo (2006) yaitu:
1. Kala I (kala pembukaan)
In partu (partu mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah, servik
mulai membuka dan mendatar, darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler,
kanalis servikalis. Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase:
 Fase laten

Pembukaan servik berlangsung lambat, sampai pembukaan berlangsung 2 jam, cepat


menjadi 9 cm.
 Fase aktif

Berlangsung selama 6 jam dibagi atas 3 sub fase:


1. Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
2. Periode dilatasi maksimal (steady) selama 2 jam, pembukaan berlangsung 2 jam,
cepat menjadi 9 cm.
3. Periode deselerasi berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10
cm.

Akhir kala I servik mengalami dilatasi penuh, uterus servik dan vagina menjadi
saluran yang continue, selaput amnio ruptur, kontraksi uterus kuat tiap 2-3 menit
selama 50-60 detik untuk setiap kontraksi, kepala janin turun ke pelvis.
2. Kala II (pengeluaran janin)
His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali,
kepala janin telah turun dan masuk ruang panggul, sehingga terjadilah
tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek menimbulkan
rasa ngedan karena tekanan pada rectum sehingga merasa seperti BAB
dengan tanda anus membuka. Pada waktu his kepala janin mulai
kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his
mengedan yang terpimpin akan lahir dan diikuti oleh seluruh badan
janin. Kala II pada primi 1.5-2 jam, pada multi 0.5 jam.
Mekanisme persalinan:
Janin dengan presentasi belakang kepala, ditemukan hampir sekitar 95
% dari semua kehamilan.Presentasi janin paling umum dipastikan
dengan palpasi abdomen dan kadangkala diperkuat sebelum atau pada
saat awal persalinan dengan pemeriksaan vagina (toucher). Pada
kebanyakan kasus, presentasi belakang kepala masuk dalampintu atas
panggul dengan sutura sagitalis melintang. Oleh karena itu kita
uraikan dulu mekanisme persalinan dalam presentasi belakang kepala
dengan posisi ubun-ubun kecil melintang dan anterior.
Karena panggul mempunyai bentuk yang tertentu , sedangkan ukuran-
ukuran kepala bayi hampir sama besarnya dengan dengan ukuran dalam
panggul, maka jelas bahwa kepala harus menyesuaikan diri dengan
bentuk panggul mulai dari pintu atas panggul, ke bidang tengah panggul
dan pada pintu bawah panggul, supaya anak dapat lahir. Misalnya saja
jika sutura sagitalis dalam arah muka belakang pada pintu atas panggul,
maka hal ini akan mempersulit persalinan, karena diameter antero
posterior adalah ukuran yang terkecil dari pintu atas panggul. Sebaliknya
pada pintu bawah panggul, sutura sagitalis dalam jurusan muka belakang
yang menguntungkan karena ukuran terpanjang pada pintu bawah
panggul ialah diameter antero posterior.
Gerakan-gerakan utama dari mekanisme persalinan adalah:
 Penurunan kepala.

 Fleksi.

 Rotasi dalam ( putaran paksi dalam)

 Ekstensi.

 Ekspulsi.

 Rotasi luar ( putaran paksi luar)


3. Kala III (pengeluaran plasenta)
Setelah bayi lahir, kontraksi, rahim istirahat sebentar, uterus
teraba keras dengan fundus uteri sehingga pucat, plasenta
menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat kemudian
timbul his, dalam waktu 5-10 menit, seluruh plasenta
terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan lahir secara
spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas
simpisis/fundus uteri, seluruh proses berlangsung 5-30
menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai
dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
4. Kala IV
Pengawasan, selama 2 jam setelah bayi dan plasenta
lahir, mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya
perdarahan post partum. Dengan menjaga kondisi
kontraksi dan retraksi uterus yang kuat dan terus-
menerus. Tugas uterus ini dapat dibantu dengan obat-
obat oksitosin.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 USG

 Pemeriksaan Hb

 
H. PENATALAKSANAAN
Menurut Wiknjosastro (2005), penatalaksanaan yang diberikan untuk
penanganan plasenta previa tergantung dari jenis plasenta previanya
yaitu:
 Kaji kondisi fisik klien

 Menganjurkan klien untuk tidak coitus

 Menganjurkan klien istirahat

 Mengobservasi perdarahan

 Memeriksa tanda vital

 Memeriksa kadar Hb

 Berikan cairan pengganti intravena RL

 Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus
masih premature
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PERIODE INTRANATAL
DATA UMUM
 Nama : Ny. TW
 Umur : 30 Tahun
 Alamat : Palembang
 Pekerjaan : Swasta
 Agama : Islam
 Suku Bangsa : Indonesia
 Status perkawinan : Kawin
 Pendidikan terakhir : D3
 Tanggal Masuk RS : 3 Oktober 2013
 NO. RM : 17-91-37            
DATA UMUM KESEHATAN
 Tinggi/Berat badan : 165 cm/ 60 kg
 Berat badan sebelum Hamil :(-)
 Masalah kesehatan khusus :(-)
 Obat-obatan : ( - )
 Alergi (Makanan/obat-obatan/bahan tertentu) :(-)
 Diet Khusus  :(-)
 Menggunakan alat bantu : gigi tiruan/kaca mata/alat dengar,lain-
lain :(-)
 Frekuensi BAB  1 x / hari, Masalah  : ( - )

 Frekuensi BAK  > 3x / hari, Masalah : ( - )

 Kebiasaan waktu tidur : Tidur Malam 7 jam, Tidur siang


2-3 jam
 Masalah gangguan tidur :(-)
DATA UMUM MATERNITAS
 Kehamilan ini direncanakan : Ya

 Status Obstetricus : G2 P1 A0
 Usia  Kehamilan : 38-39 minggu
 HPHT  : 09 Januari 2012
 Tafsiran Partus : 16  Oktober 2013
 Mengikuti kelas prenatal :  Tidak dikaji

 Jumlah kunjungan selama kehamilan ini : 7 kali

 Masalah kehamilan yang lain :


 Trimester I : mual ( +),muntah ( +),tekanan darah
tinggi ( - ),oedema tungkai (-)
 Trimester II : Mual ( + ) agak berkurang, masalah lain
( -)
 Trimester III : ( - )
Masalah Kehamilan Sekarang :
 Keluhan : merasa mules mulai jam 00.00, disertai flek 
kontraksi belum teratur, lendir darah sudah keluar, air
ketuban ( - )
 Kontrasepsi yang pernah dipakai dan masalah yang
pernah dialami selama penggunaan alat kontrasepsi : tak
terkaji
 Makanan bayi sebelumnya ASI/PASI: Anak sebelumnya
diberikan ASI sampai usia 2 tahun dan disertai PASI .
 Pendidikan Kesehatan yang ingin Ibu dapatkan selama
perawatan : ( - )
 Setelah bayi lahir siapa yang diharapkan membantu :
Suami dan orang tua serta keluargalainnya.
 Masalah persalinan yang lalu : ( - )
RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG
1. Mulai persalinan ( kontraksi pervaginam )
  Merasa mules-mules mulai jam 00.00 tanggal 3 Oktober 2013,
kontraksi belum teratur,lendir darah sudah keluar, air ketuban ( -).
Selanjutnya pagi harinya tanggal 3Okt dari IGDober 2013 masuk di
ruang VK jam 06.00  dengan keluhan kenceng-kenceng, lendir darah
( + ) , air ketuban ( - ), lokasi ketidaknyamanan pinggang menjalar ke
perut dan terus meningkat, KU baik, TD 112/64 mmHg, N 112
X/mnt, RR 20 X/mnt, S 36,2 °C, pasien mengeluh nyeri, merintih
dan nampak kesakitan, tidak ada oedema, dilakukan palpasi  : Janin
tunggal, letak memanjang,presentasi kepala, kepala masuk panggul,
Tinggi fundus uteri : 3J6px, DJJ ( + ), letak Pu-Ka.
2. Keadaan kontraksi ( frekuensi dalam 10 menit, lamanya ,
kekuatan) :  His 3 kali dalam 10 menit lamanya 40 – 70
mmHg,kontraksi teratur (jam 06.30 Wib).
3. Frekuensi dan kekuatan denyut jantung janin : 140 x/m, kekuatan :
cukup kuat.
4. Pemeriksaan fisik:
 Tanda vital : TD = 112/64 mmHg, Nadi = 112 x/m, Suhu = 36,2 ‘
C , P = 20 x/m
 Kepala/ Leher : Oedema (-),kelenjar tiroid (-),vena jugularis(-),bekas
operasi (-)
 Mata : conjungtiva anemis (-),sclera (-)

 Dada ( Jantung ) : Jantung : Tidak ada bising jantung , S1 dan S2


reguler.
 Paru-paru :Simetris ki/ka,wheezing (-),ronchi(-)

 Payudara :Lunak,Putting susu teraba kencang,ASI belum keluar.

 Abdomen : Terdapat striae gravidarum, Tinggi fundus uteri 3j6px.

 Kontraksi : His kuat, teratur, DJJ : ( + )

 Ekstremitas  : Tanda Homan (-), varises (-),oedema (-)


 Refleks : ( + /+ )
LAPORAN PERSALINAN
TANGGAL JAM HASIL OBSERVASI

Jam.07.30 His ( + ), frekuensinya 3 menit, lamanya 40 detik, kekuatan
( KALA I ) Jam 09.00 sedang, air ketuban ( - ),DJJ 147 X/mnt, lokasi ketidaknyamanan
Jam 10.30 pinggang menjalar ke perut dan terus meningkat, pasien
3 Oktober 2013 Jam 11.45 mengeluh nyeri , merintih dan tampak kesakitan, kepala turun di
H1 – H2, Vital Sign : TD : 110/80 mmHg, N : 100 x/m, R : 24
x/m, SB : 36,5 °C.
KU : Tenang, His ( + ), 4 menit, lamanya 35 - 40 detik.
Kekuatan his : semakin Kuat, air ketuban ( - ), Vital sign : TD :
110/80 mmHg, N : 88 x/m, R : 24x/m, SB : 36,4’C, DJJ : ( + ),
148 X/mnt, teratur.
His ( +) frekuensi 3- 4 menit, lamanya 30 – 100 mmHg, kekuatan
His  : cukup kuat, pembukaan 8 cm, selaput ketuban ( +), DJJ  ( +
), portio tipis , pembukaan 8cm, ketuban ( + ), presentasi kepala,
H 2, lender darah ( + ), air ketuban ( -).
His( + ) frekuensi 3 - 4 menit, lamanya 40-45 detik,kekuatan His 
: kuat, ibu tampak ingin mengejan , pembukaan lengkap, selaput
ketuban ( +), pecah sendiri, DJJ  ( + ), pimpin persalinan.
Analisa data :
1. DO : pasien tampak meringis dan merintih saat kontraksi.
DS : pasien mengatakan nyeri pada saat kenceng-kenceng,
rasa tak nyaman pada pinggang, menjalar keperut dan terus
meningkat
DX Keperawatan : Nyeri akut b.d tekanan/regangan pada
bagian presentasi
2. DO : pasien dilakukan pemeriksaan dalam (VT) stiap 4 jam.
DS : Ibu mengatakan tidak mengerti adanya resiko infeksi
DX Keperawatan : resiko infeksi b.d pemeriksaan vagina
berulang.
TANGGAL JAM HASIL OBSERVASI
Jam.11.45 Ibu tampak ingin mengejan , anus membuka,
( KALA II ) Jam 11.50 perineum menonjol, His ( + ), frekuensinya 2 – 3
menit, lamanya 45 -50 detik, kekuatan His ;
3 Oktober Kuat, VT : Pembukaan lengkap, kepala turun di
2013
H 3- H4 , presentasi kepala, urine ( - ) Ibu
dipimpin untuk mengejan.
Lahir bayi laki-laki, spontan, BBL : 2855 gr,PBL
: 50 cm, LK/LD : 30/ 30 cm,  A/S : 8 – 9 , Bayi
Normal , tidak ada cacat bawaan.
Keadaan Umum Bayi baru Lahir :
 Berat badan    : 2855 gram
 Panjang badan : 50 cm
 Lingkar kepala : 30 cm
 Lingkar dada    : 30 cm
 Lingkar perut   : 28 cm
APGAR SCORE :
No Tgl /jam Karakteristik yang 1 menit 5 menit
dinilai

1 Tgl 3 Oktober 2013 Denyut jantung 2 2


,jam  11.50

Pernafasan 2 2

Refleks 1 1

Tonus otot 2 2

Warna kulit 1 2
 Total 1 menit : 8 menit, 5 menit : 9
 Kesimpulan : AS Baik.

Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak merintih dan menangis saat mengejan.
 DS : ( - )

 DX Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan proses


Fisiologis selama Proses persalinan  
TANGGAL JAM HASIL OBSERVASI

jam
( KALA III )

31 Maret 2008
Analisa Data :
1.   DO : Pasien tampak meringis
 DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang,perut
dan vagina
 DX Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan Fisiologis:
Involusi uterus, luka episiotomi.
2.   DO : terdapat luka episiotomi
 DS : -
 DX Keperawatan : Risiko infeksi berhubungan dengan
Trauma jalan lahir (luka episiotomi)
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE
INTRANATAL
NO JAM DX. KEP TUJUAN INTERVENSI
1 3 Oktober Setelah 6 jam Setelah 6 jam 1. Managemen nyeri
2013 tindakan tindakan  - Lakukan pengkajian
07.00 keperawatan ibu keperawatan ibu nyeri secara
mampu beradaptasi mampu beradaptasi komprehensif yang
(KALA I) dengan nyerinya dengan nyerinya meliputi lokasi,
Kriteria: Kriteria: karakteristik, awitan,
Ibu mampu Ibu mampu durasi, frekuensi,
melakukan pursed melakukan pursed kualitas, intensitas atau
lip breathing. lip breathing. berat dan faktor
Tidak mengejan Tidak mengejan presipitasi
sebelum waktunya. sebelum waktunya.  - Ekspresikan
penerimaan tentang
nyeri
 - Kurangi rasa takut
dengan meluruskan
setiap misinformasi
LANJUTAN...

INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI

2. Manajemen lingkungan 07.30 Jam 11.30


 - Implementasikan - Mengkaji nyeri klien: Subyektif
tindakan untuk kenyamanan PQRST.  - Ibu mengatakan nyeri
fisik seperti menciptakan  - Mengatur lingkungan semakin hebat
suasana yang nyaman, yang nyaman: dibandingkan beberapa jam
meminimalkan stimulasi * Menyarankan sebelumnya.
lingkungan penunggu satu orang  - Ibu mengatakan
 - Ibu bersalin biasanya bergantian, membersihkan meskipun nyerinya terasa
merasa panas dan banyak tempat tidur ibu, menjaga tapi akan berusaha untuk
keringat atasi dengan cara: ibu tetap kering. bertahan.
gunakan kipas angin/AC,
Kipas biasa dan
menganjurkan ibu mandi
sebelumnya
LANJUTAN...
INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI

3. Edukasi 10.00 Obyektif


prosedur/perawatan  - Mengajarkan ibu untuk  - Ekspresi  meringis
 - Demonstrasikan pereda melakukan nafas dalam menahan sakit.
nyeri non invasif/ non ketika his timbul.  - Tampak gelisah.
farmakologis : massage,  - Menganjurkan ibu  - Mampu melakukan nafas
distraksi/imajinasi, untuk merubah posisi tidur dalam ketika timbul his.
relaksasi, pengaturan posisi miring-miring.  - Tidak mengejan sebelum
yang nyaman.  - Menganjurkan ibu pembukaan lengkap.
 * Jika ibu tsb tampak untuk tidak mengejan  - Sering mengubah posisi
kesakitan dukungan/asuhan sebelum dianjurkan. tidur.
yang dapat diberikan;  Tanda vital: TD: 110/80
- lakukan perubahan mmHg, N: 98 x/mnt, R: 24
posisi, sarankan ia untuk x/mnt, S: 36,2 oC.
berjalan, dll. Assesment
  Rasa nyeri semakin kuat dan
sering, ibu mampu beradaptasi
NO JAM DX. KEP TUJUAN INTERVENSI

1 3 Oktober Fatigue b.d. Proses Ibu mampu Konservasi energi


2013 persalinan. melakukan  - Monitor tingkat
12.30 DO : Pasien tampak konservasi energi kelemahan ibu.
lemes stelah tindakan 6  - Monitor tanda-
(KALA IV) DS : Pasien jam. Kriteria: tanda vital ibu.
mengatakan badan Ibu menyatakan  - Berikan
terasa lemes lelah berkurang. periode istirahat
Ibu mampu yang cukup.
mengatur pola  - Fasilitasi ibu
istirahat-aktivitas. untuk istirahat.
 - Berikan
makanan/nutrisi
pada ibu.
LANJUTAN...
INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI

- Berikan tambahan 12.30 13.45


minuman peroral pada ibu - Mengukur tanda vital. Subjektif
 - Berikan suplai oksigen - Memonitor tingkat - Ibu mengatakan masih
yang cukup bagi ibu. kelemahan. merasa lungkrah, rasanya
 - Ciptakan lingkungan - Membersihkan ibu dan ingin tidur.
yang tenang. mengembalikan ke ruang
 - Batasi aktivitas ibu. istirahat.
- Menganjurkan ibu untuk
 - Libatkan keluarga
mencona istirahat.
untuk memberikan support.
- Menganjurkan ibu untuk
makan dan minum.
LANJUTAN...
IMPLEMENTASI EVALUASI

13.35 Objektif
- Menjaga ketenangan ruangan. - Tampak lemah.
- Menganjurkan kepada ibu untuk tidak Tanda vital:
banyak bergerak dulu. TD: 120/80 mmHg,
N: 90 x/mnt,
R:  22 x/mnt,
S: 36,7 oC.
- Mau makan dan minum.
- Tampak tenang, tidur bersama bayinya.
Asessment
- Tujuan belum tercapai.
Planing
- Lanjutkan intervensi.
* Fasilitasi ibu untuk beristirahat: Jaga
ketenangan ruangan, kebiasaan sebelum
istirahat.

Anda mungkin juga menyukai