INTRANATAL CARE
Nama kelompok :
1.. Anggi Paska Nainggolan
2. Annisa Sahfitri Pohan
3. Chyntia Sianipar
4. Elfrida Wulandari Sijabat
5. Eli Yani Tambunan
6. Fika Widia Khairani
7. Fitri Annisa Napitupulu
8. Hayatur Rahmi
9. Arta Nur Cahaya
10. Avria Nanda Br.Ginting
11. Cica Happy Day Nainggolan
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone dan estrogen.
Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot polos rahim dan akan menyebabkan
kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila progesterone turun.
Teori placenta menjadi tua
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot rahim sehingga
mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila ganglion ini digeser
dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam kanalis
servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan
ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus
C. PATOFISIOLOGI
D. TANDA-TANDA PERSALINAN
Tanda-tanda permulaan persalinan adalah Lightening atau settling
atau dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu
atas panggul terutama pada primigravida. Perut kelihatan lebih
melebar dan terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi
sudah masuk pintu atas panggul. Perasaan sering ingin buang air
kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah
janin. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya
kontraksi-kontraksi lemah diuterus (fase labor pains) (Hafifah,
2011).
Tanda-Tanda In Partu :
Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan
kecil pada bagian servik.
Kadang-kadang ketuban pecah
Os. Ischium
Os. Pubis
Os. Coccygis
b. Bagian lunak: otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen
Pintu Panggul
Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium, linea
inominata dan pinggir atas symphisis.
Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut midlet
Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut outlet
Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan
outlet.
Bidang-bidang :
Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
symphisis dan promontorium
Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah
symphisis.
Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan
dan kiri.
Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis
F KALA PERSALINAN
Persalinan dibagi dalam empat kala menurut Prawirohardjo (2006) yaitu:
1. Kala I (kala pembukaan)
In partu (partu mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah, servik
mulai membuka dan mendatar, darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler,
kanalis servikalis. Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase:
Fase laten
Akhir kala I servik mengalami dilatasi penuh, uterus servik dan vagina menjadi
saluran yang continue, selaput amnio ruptur, kontraksi uterus kuat tiap 2-3 menit
selama 50-60 detik untuk setiap kontraksi, kepala janin turun ke pelvis.
2. Kala II (pengeluaran janin)
His terkoordinir cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali,
kepala janin telah turun dan masuk ruang panggul, sehingga terjadilah
tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek menimbulkan
rasa ngedan karena tekanan pada rectum sehingga merasa seperti BAB
dengan tanda anus membuka. Pada waktu his kepala janin mulai
kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his
mengedan yang terpimpin akan lahir dan diikuti oleh seluruh badan
janin. Kala II pada primi 1.5-2 jam, pada multi 0.5 jam.
Mekanisme persalinan:
Janin dengan presentasi belakang kepala, ditemukan hampir sekitar 95
% dari semua kehamilan.Presentasi janin paling umum dipastikan
dengan palpasi abdomen dan kadangkala diperkuat sebelum atau pada
saat awal persalinan dengan pemeriksaan vagina (toucher). Pada
kebanyakan kasus, presentasi belakang kepala masuk dalampintu atas
panggul dengan sutura sagitalis melintang. Oleh karena itu kita
uraikan dulu mekanisme persalinan dalam presentasi belakang kepala
dengan posisi ubun-ubun kecil melintang dan anterior.
Karena panggul mempunyai bentuk yang tertentu , sedangkan ukuran-
ukuran kepala bayi hampir sama besarnya dengan dengan ukuran dalam
panggul, maka jelas bahwa kepala harus menyesuaikan diri dengan
bentuk panggul mulai dari pintu atas panggul, ke bidang tengah panggul
dan pada pintu bawah panggul, supaya anak dapat lahir. Misalnya saja
jika sutura sagitalis dalam arah muka belakang pada pintu atas panggul,
maka hal ini akan mempersulit persalinan, karena diameter antero
posterior adalah ukuran yang terkecil dari pintu atas panggul. Sebaliknya
pada pintu bawah panggul, sutura sagitalis dalam jurusan muka belakang
yang menguntungkan karena ukuran terpanjang pada pintu bawah
panggul ialah diameter antero posterior.
Gerakan-gerakan utama dari mekanisme persalinan adalah:
Penurunan kepala.
Fleksi.
Ekstensi.
Ekspulsi.
Pemeriksaan Hb
H. PENATALAKSANAAN
Menurut Wiknjosastro (2005), penatalaksanaan yang diberikan untuk
penanganan plasenta previa tergantung dari jenis plasenta previanya
yaitu:
Kaji kondisi fisik klien
Mengobservasi perdarahan
Memeriksa kadar Hb
Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus
masih premature
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PERIODE INTRANATAL
DATA UMUM
Nama : Ny. TW
Umur : 30 Tahun
Alamat : Palembang
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan terakhir : D3
Tanggal Masuk RS : 3 Oktober 2013
NO. RM : 17-91-37
DATA UMUM KESEHATAN
Tinggi/Berat badan : 165 cm/ 60 kg
Berat badan sebelum Hamil :(-)
Masalah kesehatan khusus :(-)
Obat-obatan : ( - )
Alergi (Makanan/obat-obatan/bahan tertentu) :(-)
Diet Khusus :(-)
Menggunakan alat bantu : gigi tiruan/kaca mata/alat dengar,lain-
lain :(-)
Frekuensi BAB 1 x / hari, Masalah : ( - )
Status Obstetricus : G2 P1 A0
Usia Kehamilan : 38-39 minggu
HPHT : 09 Januari 2012
Tafsiran Partus : 16 Oktober 2013
Mengikuti kelas prenatal : Tidak dikaji
Pernafasan 2 2
Refleks 1 1
Tonus otot 2 2
Warna kulit 1 2
Total 1 menit : 8 menit, 5 menit : 9
Kesimpulan : AS Baik.
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak merintih dan menangis saat mengejan.
DS : ( - )
jam
( KALA III )
31 Maret 2008
Analisa Data :
1. DO : Pasien tampak meringis
DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang,perut
dan vagina
DX Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan Fisiologis:
Involusi uterus, luka episiotomi.
2. DO : terdapat luka episiotomi
DS : -
DX Keperawatan : Risiko infeksi berhubungan dengan
Trauma jalan lahir (luka episiotomi)
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE
INTRANATAL
NO JAM DX. KEP TUJUAN INTERVENSI
1 3 Oktober Setelah 6 jam Setelah 6 jam 1. Managemen nyeri
2013 tindakan tindakan - Lakukan pengkajian
07.00 keperawatan ibu keperawatan ibu nyeri secara
mampu beradaptasi mampu beradaptasi komprehensif yang
(KALA I) dengan nyerinya dengan nyerinya meliputi lokasi,
Kriteria: Kriteria: karakteristik, awitan,
Ibu mampu Ibu mampu durasi, frekuensi,
melakukan pursed melakukan pursed kualitas, intensitas atau
lip breathing. lip breathing. berat dan faktor
Tidak mengejan Tidak mengejan presipitasi
sebelum waktunya. sebelum waktunya. - Ekspresikan
penerimaan tentang
nyeri
- Kurangi rasa takut
dengan meluruskan
setiap misinformasi
LANJUTAN...
13.35 Objektif
- Menjaga ketenangan ruangan. - Tampak lemah.
- Menganjurkan kepada ibu untuk tidak Tanda vital:
banyak bergerak dulu. TD: 120/80 mmHg,
N: 90 x/mnt,
R: 22 x/mnt,
S: 36,7 oC.
- Mau makan dan minum.
- Tampak tenang, tidur bersama bayinya.
Asessment
- Tujuan belum tercapai.
Planing
- Lanjutkan intervensi.
* Fasilitasi ibu untuk beristirahat: Jaga
ketenangan ruangan, kebiasaan sebelum
istirahat.