Disusun Oleh :
Kelompok 4
1.
2.
3.
4.
5.
Fanny Agoestin
Hanifah
Nisa Rahmaniar
Suryadi
Tyas Ika Budi
1406647796
1406647921
1406648325
1406648836
1406648924
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM S1 EKSTENSI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami hadapan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iv
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................3
1.4 Manfaat................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................12
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................12
2.1 Pengertian Lansia..............................................................................................12
2.2 Perubahan yang Terjadi pada Lansia.................................................................13
2.3 Permasalahan yang Terjadi pada Lansia...........................................................15
2.4 Karakteristik Lansia berdasarkan Jenis Kelamin..............................................17
2.5 Posyandu Lasia.................................................................................................18
2.5.1 Pengertian Posyandu Lansia..................................................................18
2.5.2 Tujuan Posyandu Lansia........................................................................18
2.5.3 Upaya-Upaya yang dilakukan dalam Posyandu lansia..........................19
BAB III........................................................................................................................21
GENDER ANALISIS PATHWAY PROGRAM POSYANDU LANSIABAB IV.......21
PENUTUP...................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan........................................................................................................22
3.2 Saran..................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
anatomis, fisiologis dan dan biokemis. Pada jaringan tubuh dan akhirnya
mempengaruhi fungsi dan kemampuan badan secara keseluruhan (Depkes RI,
1998). Menurut Setiabudhi (1999) .Perubahan yang terjadi pada lansia yaitu:
1. Perubahan dari aspek biologis
Perubahan yang terjadi pada sel seseorang menjadi lansia yaitu adanya
perubahan genetika yang mengakibatkan terganggunya metabolisme protein,
gangguan metabolisme Nucleic acid dan deoxyribonucleic (DNA), terjadi
ikatan DNA dengan protein stabil yang mengakibatkan gangguan genetika,
gangguan kegiatan enzim dan system pembuatan enzim, menurunnya
proporsi protein diotak, otot, ginjal darah dan hati, terjadinya pengurangan
parenkim serta adanya penambahan lipofisin.
2. Perubahan Fisiologis
Pada dasarnya perubahan fisiologis yang terjadi pada aktivitas seksual
pada usia lanjut biasanya berlangsung secara bertahap dan menunjukkan
status dasar dari aspek vaskuler, hormonal dan neurologiknya.Untuk suatu
pasangan suami-istri, bila semasa usia dewasa dan pertengahan aktivitas
seksual mereka normal, akan kecil sekali kemungkinan mereka akan
mendapatkan masalah dalam hubungan seksualnya.
Membagi siklus seksual dalam beberapa tahap, yaitu fase desire (hasrat)
dimana organ targetnya adalah otak. Fase ke-2 adalah fase arousal
(pembangkitan/ penggairahan)dengan organ targetnya adalah sistem vaskuler
dan fase ke-3 atau fase orgasmic dengan organ target medulla spinalis dan
otot dasar perineum yang berkontraksi selama orgasme. Fase berikutnya yaitu
fase orgasmik merupakan fase relaksasi dari semua organ target tersebut.
3. Perubahan Psikologis
Perubahan psikologis pada lansia sejalan dengan perubahan secara
fisiologis. Masalah psikologis ini pertama kali mengenai sikap lansia
terhadap kemunduran fisiknya (disengagement theory) yang berati adanya
penarikan diri dari masyarakat dan dari diri pribadinya satu sama lain. Lansia
dianggap terlalu lamban dengan daya reaksi yang lambat, kesigapan dan
kecepatan bertindak dan berfikir menurun(Santrock, 2002).
4. Perubahan Sosial
Umumnya lansia banyak yang melepaskan partisipasi sosial mereka,
walaupun pelepasan itu dilakukan secara terpaksa. Orang lanjut usia yang
memutuskan hubungan dengan dunia sosialnya akan mengalami kepuasan.
Pernyataan tadi merupakan disaggrement theory. Aktivitas sosial yang
banyak pada lansia juga mempengaruhi baik buruknya kondisi fisik dan
sosial lansia (Santrock, 2002).
5. Perubahan Kehidupan Keluarga
Sebagian besar hubungan lansia dengan anak jauh kurang memuaskan
yang disebabkan oleh berbagai macam hal. Penyebabnya antara lain :
kurangnya rasa memiliki kewajiban terhadap orang tua, jauhnya jarak tempat
tinggal antara anak dan orang tua. Lansia tidak akan merasa terasing jika
antara lansia dengan anak memiliki hubungan yang memuaskan sampai
lansia tersebut berusia 50 sampai 55 tahun (Darmojo, 2004).
Orang tua usia lanjut yang perkawinannya bahagia dan tertarik pada
dirinya sendiri maka secara emosional lansia tersebut kurang tergantung pada
anaknya dan sebaliknya. Umumnya ketergantungan lansia pada anak dalam
hal keuangan. Karena lansia sudah tidak memiliki kemampuan untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Anak-anaknya pun tidak semua dapat
menerima permintaan atau tanggung jawab yang harus mereka penuhi.
Perubahan-perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada
kemunduruan kesehatan fisik dan psikis yang akhirnya akan berpengaruh
juga pada aktivitas ekonomi dan sosial mereka. Sehingga secara umum akan
berpengaruh pada aktivitas kehidupan sehari-hari.
2.3 Permasalahan yang Terjadi pada Lansia
1. Permasalahan dari Aspek Fisiologis
Terjadinya perubahan normal pada fisik lansia yang dipengaruhi oleh factor
kejiwaan, sosial, ekonomi dan medik. Perubahan tersebut akan terlihat dalam
jaringan dan organ tubuh seperti kulit menjadi kering dan keriput, rambut
beruban dan rontok, penglihatan menurun sebagian atau menyeluruh,
pendengaran berkurang, indra perasa menurun, daya penciuman berkurang,
tinggi badan
sosial, agama, ketrampilan, olahraga dan seni budaya serta pelayanan lain
yang dibutuhkan para lanjut usia dalam rangka meningkatkan kualitas
hidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu
mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri (Soeweno,
2010).
2.5.2
kondisi
kesehatan
dengan
aktifitas
fisik
sesuai
2.5.3
peningkatan
keagamaan
(kegiatan
doa
bersama).
BAB III
GENDER ANALISIS PATHWAY PROGRAM POSYANDU LANSIA
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo RB, Mariono, HH (2004). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi ke3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Depkes RI . (1998). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Kesehatan,
Menteri Program I Dan Menteri Pembinaan Program II. Jakarta: EGC.
Depkes RI. 2010. Pedoman Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia bagi Petugas
Kesehatan. Jakarta: Depkes
Depkes RI. (2013). Data Dan Informasi Kesehatan : Gambaran Kesehatan Lanjut
Usia di Indonesia. Jakarta : Deartemen Kesehatan RI.
Hardywinoto, Setiabudhi, T. 1999. Panduan Gerontologi Tinjauan dari Berbagai
Aspek. Jakarta : PT. Gramedia
Soeweno, Inten. (2010). Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia. Jakarta:
Komnas Lansia
Sulistyorini. (2010). Posyandu dan desa siaga. Yogyakarta : Nuha Medika
Santrock. J. W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup.(edisi
kelima) Jakarta: Erlangga