Anda di halaman 1dari 3

Nama

: Putri Amalaili Setioningtyas

NPM

: 1406648470

Mata Kuliah

: Pemeliharaan dan Peningkatan K3

P.J. Mata Kuliah

: Robiana Modjo, Dr, SKM, M.Kes

TUGAS INDIVIDU 1
A. Definisi Kesehatan Kerja
Definisi kesehatan kerja mengacu pada Komisi Gabungan ILO/WHO dalam
Kesehatan Kerja pada tahun 1950 yang disempurnakan pada sesi ke-12 tahun 1995.
Kesehatan kerja adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan
fisik, mental dan kesejahteraan social semua pekerja yang setinggi-tingginya.
Mencegah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, melindungi
pekerja dari faktor risiko pekerjaan yang merugikan kesehatan, penempatan dan
pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja disesuaikan dengan kapabilitas
fisiologi dan psikologinya dan disimpulkan sebagai adaptasi pekerjaan kepada
manusia dan setiap manusia kepada pekerjaannya.
B. Definisi Sehat
Definisi sehat menurut WHO merupakan keadaan sempurna, baik fisik, mental,
maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat.
Definisi sehat menurut UU No. 36 Taun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 1 ayat 1
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
C. Definisi Sakit
Definisi sakit (illnes) adalah penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan
dengan pengalaman yang langsung dialaminya. Hal ini merupakan fenomena
subjektif yang ditandai dengan perasaan tidak enak (feeling unwell).

Parsors (1972), definisi sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai
totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian
sosialnya.
Definisi sakit menurut WHO suatu kondisi cacat atau kelainan yang disebabkan oleh
gangguan penyakit,emosional, intelektual, dan sosial.
D. Ottawa Charter
Pada tahun 1986 di Ottawa, Canada dilangsungkan Konferensi Internasional pertama,
menghasilkan, Deklarasi Ottawa (Ottawa Charter) yang merumuskan 5 (lima) pilar
utama atau 5 (lima) ruang lingkup promosi kesehatan, yaitu:
1. Build Healthy Public Policy (membangun kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan). Setiap pembuat kebijakan publik harus memperhatikan dampak
kesehatan dari setiap keputusan yang dibuat dan juga harus dibangun kebijakan
publik yang menguntungkan kesehatan. Contoh: kebijakan kawasan tanpa rokok.
2. Create Supportive Environment (menciptakan lingkungan yang mendukung).
Lingkungan sosial yang mendukung sangat besar perannya dalam mempengaruhi
kesehatan dan perilaku seseorang. Contoh: lingkungan yang mendukung
penyediaan tempat khusus untuk menyusuai, penyediaan tempat sampah.
3. Strengthen, Community Action (memperkuat gerakan masyarakat). Promosi
kesehatan mendorong dan memfasilitasi masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan. Contoh: mendorong terbentuknya klinik.
4. Develop

Personal Skill

(mengembangkan

keterampilan

individu). Agar

masyarakat mampu membuat keputusan yang efektif mengenai kesehatannya,


masyarakat perlu informasi, pendidikan/pelatihan dan berbagai keterampilan.
Tugas promosi kesehatan adalah memberdayakan masyarakat agar dapat
mengambil keputusan dan alih tanggung jawab kesehatan berdasarkan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Mengembangkan keterampilan
individu akan lebih efektif bila dilakukan melalui tatanan rumah tangga, sekolah,
tempat kerja, tempat-tempat umum dan institusi pelayanan kesehatan. Contohnya:

diadakannya training atau pelatihan bagaimana cara menggunakan APD dengan


baik dan pelatihan atau training cara pertolongan pertama.
5. Reorient Health Service (menata kembali arah pelayanan kesehatan). Upayaupaya preventif dan promotif lebih diutamakan tanpa mengesampingkan upaya
kuratif dan rehabilitative.
Referensi:
Anonim. 2010. Konsep Sehat Sakit. Diakses pada tanggal 13 Februari 2016 dari
http://s1-keperawatan.umm.ac.id/files/file/KONSEP%20SEHAT%20SAKIT
%20KDK.doc
Aufaklarung. 20011. Definisi Sehat dan Sakit Menurut WHO. Diakses pada tanggal
19 Februari 2016 dari https://www.scribd.com/doc/64089121/Definisi-SEHATDan-Sakit-Menurut-WHO
Kurniawidjaja, L. Meily. 2010. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press).
Modul Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Di Puskesmas. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI, 2008.
Notoatmodjo, Seokidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai