Elvin Pasunda
Emanuel Hendrikus
Efita Pratiwi
Evayanti Toding
Febi Ignasia
Febrianti Barung
7.
2014
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Kunjungan Ke
Panti Werdha Pangamaseang ini tepat pada waktunya.
15.
pembimbing mata kuliah Keperawatan Gerontik yang telah memotivasi dan membimbing
penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Selain itu juga kepada teman-teman yang terlibat
dalam proses penyelesaian penyusunan laporan hasil ini, penulis juga mengucapkan terima
kasih.
16.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu bentuk penugasan dalam mata kuliah Keperawatan Gerontik, memberikan asuhan
keperawatan gerontik dan melatih penulis dalam menyelesaikan karya tulis sederhana.
17.
banyak kekurangan, oleh karena itu semua kritik, saran dan masukan dibutuhkan dalam
meyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermaanfaat dalam proses pembelajaran
dan menjadi panduan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan gerontik.
18.
19.
20.
21.
22.
35.
Pe
36.
37.
38. DAFTAR ISI
39.
40. KATA PENGANTAR
41. DAFTAR ISI
42. BAB I : PENDAHULUAN
A Latar belakang
B Tujuan penulisan
43.
44. BAB II : ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
A. Pengkajian
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
D. Rencana Tindakan (Intervensi) Keperawatan
45.
46. BAB III : TERAPI MODALITAS PADA LANSIA
A. Landasan Teori
B. Langkah Kerja
47.
48. BAB IV : JADWAL KEGIATAN RUTIN LANSIA
49.
50. BAB V : PENUTUP
A Kesimpulan
B Saran
51.
52. DAFTAR PUSTAKA
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65. BAB I
66. PENDAHULUAN
67.
A. Latar Belakang
68.
yang diawali oleh disfungsi sel sehingga terjadi terjadi disfungsi organ dan pada
akhirnya akan meningkatkan resiko kematian bagi seseorang. Apabila dilihat dari
sudut pandang yang lebih luas, proses penuaan merupakan suatu perubahan
progresif pada organisme yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat
irreversibel serta menunjukan adanya kemunduran sejalan dengan waktu. Pada
hakekatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah
melalui tiga tahap kehidupannya yaitu : masa kanak-kanak, masa remaja, mdan
masa tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki
masa tua berarti, mengalami kemunduran baik fisik maupun psikis.
69.
individual baik secara fisiologi maupun patologis, karena banyak dipengaruhi oleh
riwayat maupun pengalaman hidup masa lalu yang terkait dengan faktor biologis,
psikologis, spiritual, fungsional, lingkungan fisik dan sosial. Perubahan struktur dan
penurunan fungsi sistem tubuh tersebut diyakini memberikan dampak yang signifikan
terhadap gangguan homeostatis sehingga lansia mudah menderita penyakit yang
terkait dengan usia, misalnya ; stroke, parkinson, dan osteoporosis serta berakhir
pada kematian. Penuaan patologis dapat menyebabkandisabilitas pada lansia
sebagai akibat dari trauma, penyakit kronis, atau perubahan degeneratif yang timbul
karena stress yang dialami oleh individu. Stress tersebut dapat mempercepat
penuaan dalam waktu tertentu, selanjutnya dapat terjadi akselerasi proses
degenerasi pada lansia, apabila menimbulkan penyakit fisik.
70.
karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin
menurun baik karena faktor alamiah maupun karena penyakit. Dengan demikian,
peningkatan jumlah penduduk lanjut usia menjadi salah satu indikator keberhasilan
pembangunan
sekaligus
sebagai
tantangan
dalam
pembangunan.
Bila
sebenarnya tidak lain adalah permasalahan yang lebih didominasi oleh perempuan.
72.
tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang,
balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di dunia.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi dengan usia harapan hidup yang lebih tinggi
juga mempunyai jumlah penduduk lanjut usia yang lebih banyak. Suatu wilayah
disebut berstruktur tua jika persentase lanjut usianya lebih dari 7 persen.
73.
sudah lebih dari 7 persen, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara
Barat, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan lima provinsi dengan
persentase lansia terendah adalah: Papua (2,15 persen); Papua Barat (2,92 persen),
Kepulauan Riau (3,78 persen), Kalimantan Timur (4,53 persen), dan Riau (4,86
diperlukan suatu instrumen atau parameter yang bisa digunakan untuk mengevaluasi
kondisi lansia, sehingga mudah untuk menentukan intervensi keperawatan
selanjutnya. Tetapi tentunya parameter tersebut harus disesuaikan dengan kondisi
lingkungan, dimana lansia itu berada, karena hal ini sangat individual dan apabila
dipaksakan justru tidak akan memperoleh hasil yang diharapkan. Dalam keadaan ini,
maka kami tertarik untuk membuat asuhan keperawatan pada lansia.
75.
B. Tujuan
1. Asuhan keperawatan pada lansia
2. Terapi modalitas pada lansia (TAKS)
3. Jadwal kegiatan lansia di Panti Werdha Pangamaseang
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94. BAB II
95. ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY E
96.
97.
98. Pengkajian Keperawatan Gerontik
99. Nama mahasiswa/(i) yang mengkaji :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Elvin Pasunda
Emanuel Hendrikus
Efita Pratiwi
Evayanti Toding
Febi Ignasia
Febrianti Barung
100.
Tanggal pengkajian
Autoanamnese
101.
I.
Panti / unit
Alloanamnese
102.
: 26 / 05 / 2014
Panti
Werdha
Pangamaseang
:: 2009
1. Pekerjaan sebelumnya
: Pegawai perpustakaan
2. Pekerjaan saat ini / sumber penghasilan
:129.
D. Riwayat Keluarga ( genogram ) dan kesehatan keluarga
130.
131.
132.
133.
134.
135. Keterangan :
136.
: Meninggal
137.
138.
: pasien
: Perempuan
: Laki-laki
139.
E. Riwayat Lingkungan Hidup Sekarang
140. Tipe tempat tinggal / panti
II.
Pangamaseang
141. Jumlah kamar
: 12 kamar
142. Jumlah tingkat
:1
143. Jumlah penghuni panti / rumah
: 11 orang
144. Jumlah penghuni tiap unit
: 1/1 (1 orang / kamar)
145. Kondisi panti / rumah
: Bersih dan tertata rapih
PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat kesehatan masa lalu
1. Penyakit masa kanak-kanak : tidak ada
2. Penyakit serius / kronik : hipertensi dan nyeri kronik pada salah satu tungkai
kaki (kiri)
3. Perawatan
di
RS
(alasan,
bulan,
tahun,
dan
lamanya)
pasien
Pasien juga
mengatakan diantara jam makan dia juga sering makan roti, kue dan buahbuahan.
6. Masalah dalam pemenuhan nutrisi : pasien mengatakan sedang menjalani
diit rendah garam untuk mengatasi hipertensi, selain itu pasien tidak dapat
mengkonsumsi ikan kering karena dapat menimbulkan reaksi alergi berupa
rasa gatal pada kulit
7. Riwayat peningkatan / penurunan BB : tidak ada peningkatan dan
III.
C.
D.
1.
2.
3.
5. Reflex biseps
6. Reflex triseps
7. Reflex kuadriseps
lain
: positif
: positif
: positif
8. Keluhan
pada
:pasien
otot
dan
sendi
mengatakan
merasa
9. Lain-lain
153.
154.
E. Sistem Kardiovaskuler
1. Frekuensi nadi
2. Frekuensi denyut jantung
3. Tekanan darah perifer
4. MAP
5.
6.
7.
8.
9.
: 86x/mnt
: 88x/mnt
: 160/90 mmHg
: 113,33 mmHg
Kesimpulan
Kelainan bunyi jantung
Kelainan pembesaran jantung
Tanda-tanda edema
Tekanan vena jugularis
Akral (warna,kehangatan)
11. Lain-lain
155.
F. Sistem Gastrointestinal
1. Status gizi secara umum
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
teratur)
Keadaan gigi
Peristaltik dan bising usus
Distensi abdomen
Konstipasi/obstipasi
Diare
Inkontinensia alvi
Keluhan mual/muntah
(jenis
1500 cc
Warna urin
Bau urin
Distensi kandung kemi
Tanda-tanda disuria
Poliuri
8. Anuri
: tidak ada
9. Lain-lain
:pasien
mengatakan
sulit
I.
:
:
:
4.
tidak ada
Ada kelemahan otot pada sisi kiri kaki
negatif
Keluhan
: Pasien mengatakan
terasa
membantu
meringankan keluhan.
Pendengaran
: masih mampu mendengar dengan baik
Pengecapan
: tidak ada gangguan
Penghiduan
: tidak ada gangguan
Lain-lain
: tidak ada keluhan lain
159.
J. Sistem Endokrin
1. Kelenjar getah bening leher, sub mandibula, dan sekitar telinga : tidak ada
2.
3.
4.
5.
162.
163.
INDEKS KATS
166.
KRITERIA
SKOR
E
167.
168.
1
169.
170.
A
171.
B
173.
C
175.
D
177.
E
179.
F
181.
G
183.
184.
Lain-
lai
n
185.
186.
Kesimpulan : Skore D
187.
188.
189.
197.
1
205. 206. 207.
Hari
Ja
waban
apa
sekarang
(hari,tanggal,tahun)
204.
26
208.
Se
nin,26/05/
2014
212.
Pa
nti Werdha
Pangamas
213.
eang
217.
221.
4
218. 219. 220.
4
5
226. 227. 228.
Jln.
Bajigau II
225.
tahun
229.
27
80
November
Siapa
presiden
Indonesia
7
sekarang ?
234. 235. 236.
Siapa presiden sebelumnya ?
8
1933
233.
SB
Y
237.
Me
gawati
Soekarno
9
242. 243. 244.
Kurangi
1
246.
dari
20
dan
tetap
247. 248.
secara menurun.
Jumlah kesalahan total
Putri
241.
Ro
sali
245.
17,
14, 11, 8,
5, 2, -1
249.
0
0
250.
Kesimpulan :
251.
252.
253. VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
254.
Pengukuran status afektif adanya depresi pada lansia menggunakan Sekala
depresi Geriatric Yesavage.
255.
Keterangan : untuk setiap respon klien yang cocok dengan jawaban setelah
pertanyaan (ya / tidak) mendapat nilai 1. Jika tidak cocok mendapat nilai 0.
256.
257.
258.
N
260. 261.
259.
Ni
262.
1
anda? (Tidak)
263. 264.
Sudakah anda mengeluarkan aktivitas dan minat
0
265.
2
anda? (Ya)
266. 267.
Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong? (Ya)
0
268.
3
269. 270.
0
271.
1
274.
4
272. 273.
5
waktu? (Tidak)
275. 276.
Apakah anda takut sesuatu terjadi pada anda? (Ya)
0
277.
6
278. 279.
1
280.
1
283.
8
hari, dari pada pergi dan melakukan sesuatu yang baru? (Ya)
284. 285.
Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih
1
286.
9
banyak masalah dengan ingatan dari pada yang lainya? (Ya)
287. 288.
Apakah anda berpikir sangat menyenangkan hidup
0
289.
7
281. 282.
290. 291.
1
293. 294.
1
Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tidak ada
harapan? (Ya)
299. 300.
1
302.
Total nilai
303.
:4
305.
306.
307.
308.
VII. PENGKAJIAN STATUS SOSIAL
310.
0
295.
298.
0
304.
309.
292.
296. 297.
1
301.
0
311.
312.
1 : Kadang-kadang
313.
2 : Selalu
314.
315.
316. 317.
N
Hub
saya
326.
keluarga
Saya
(teman-teman)
puas
dengan
saya
cara
untuk
keluarga
ungan
(Partnershi
Pert
dengan saya
330.
Saya puas bahwa keluarga (teman-
umbuhan
teman)
(Growth)
Afek
saya
arah baru
334.
Saya
menerima
puas
dan
dengan
mendukung
cara
keluarga
si
(Affecction)
336. 337.
5
(Adaptation
332. 333.
4
322.
pada
p)
328. 329.
3
Ada
Sk
ptasi
)
324. 325.
2
319.
gsi
320. 321.
1
APGAR KELUARGA
318.
Uraian
Fun
Pe
mecahan
(Resolves)
sama
340.
341.
Kesimpulan : Klien merasa puas dengan apa yang dia peroleh dari keluarga
dan teman-temannya.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
349.
350.
323.
0
327.
1
331.
0
335.
1
339.
1
351.
352.
353.
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
Analisa Data
367.
368.
369.
DATA
370.
N
372. 373.
Ds :
Pasien
mengatakan
kadang-kadang
1
kepalanya terasa berat, nyeri dan tegang
Pasien
mengatakan
sering
merasa
jantungnya berdebar kencang
374.
375.
Do :
KU sedang
Tanda-tanda vital :
376.
TD : 160/90 mmHg
377.
N : 86x/mnt
378.
381. 382.
Ds:
2 Pasien mengatakan nyeri, kaku dan lemah
pada kaki sebelah kiri
Pasien mengatakan tidak dapat berdiri
dalam waktu yang lama dan tidak dapat
berjalan
383. DO:
KU sedang
Pasien tampak menggunakan kursi roda
MASA
371.
LAH
379.
akut
OLOGI
Nyeri
/
ETI
sakit
kepala
380.
Age
n
penyebab
cidera
(biologis)
384.
Hamb
385.
Into
atan mobilitas
leran
fisik
aktivitas
dan
penurunan
kekuatan
dan
ketahanan
; nyeri
386.
387.
388.
390.
1. Nyeri akut / sakit kepala berhubungan dengan agen penyebab cidera (biologis)
391.
Nic :
a. Kaji nyeri PQRST
b. Observasi warna kulit, kelembaban, capillari refilling time
c. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
d. Beri posisi semifowler
e. Berikan kompres hangat pada daerah nyeri
f. Anjurkan pasien untuk diet rendah garam dan berlemak.
g. Bantu pasien dalam mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang dapat diubah.
h. Kolaborasi untuk pemberian analgetic
2. Hambatan mobilitas fisik b/d Intoleran aktivitas dan penurunan kekuatan dan ketahanan ;
nyeri
392.
dengan criteria : Tidak mengalami kontraktur sendi, kekutan otot bertambah dan mampu
menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas.
393.
Nic :
a. Kaji mobilitas yang ada dan fungsi motorik
b. Observasi daerah yang terkena termasuk warna, edema atau tanda lain dari
gangguan sirkulasi.
c. Ajarkan klien melakukan latihan gerak aktif pada ekstremitas yang tidak sakit
d. Lakukan gerak pasif pada ekstremitas yang sakit
e. Tinggikan tangan dan kepala pasien
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
408.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421. BAB III
422. LAPORAN HASIL TERAPI AKTIVITAS SOSIAL (TAKS) PADA LANSIA
423. DI PANTI WERDHA PANGAMASEANG
424. TANGGAL : 26 MEI 2014
425.
A. Landasan Teori
1.
Pengertian
a. Terapi modalitas adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengisi waktu
luang bagi lansia.
b. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang diberikan
kelompok klien dengan tujuan memberi terapi bagi anggotanya. Dimana
berkesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan respon
sosial.
c. Terapi Aktivitas Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi sejumlah klien dalam
membina hubungan sosial yang bertujuan untuk menolong klien dalam
berhubungan dengan orang lain seperti kegiatan mengajukan pertanyaan,
berdiskusi, bercerita tentang diri sendiri pada kelompok, menyapa teman
dalam kelompok.
d. Terapi Aktivitas Sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi kemampuan
2.
427.
428.
429.
B. Langkah Kerja
430.
Aktivitas dan Indikasi
1. Rencana kegiatan
a. Waktu
: Senin, 26 Mei 2014, jam 08.00-10.30 WITA
b. Tempat
: Panti Werdha Pangalaseng
5. Persiapan
a. Persiapan lansia
1) Mengidentifikasi jumlah lansia sesuai dengan kriteria yang ditentukan
2) Jumlah lansia yang mengikuti TAK 5 orang dan didampingi oleh fasilitator
3) Fasilitator telah membina hubungan saling percaya dengan lansia
4) Melaksanakan kontak dengan lansia 10 menit sebelum dimulai TAK
b. Persiapan terapis
1) Diperlukan 6 perawat
2) 1 orang sebagai leader, 1 orang sebagai co leader
3) 1 orang sebagai observer
4) 3 orang sebagai fasilitator
c. Persiapan alat dan perlengkapan
1) Tape recorder / laptop
2) Kaset lagu
3) Bola
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan klien
6) Lembar observasi
d. Persiapan lingkungan
1) Menyiapkan 1 ruangan dengan penerangan dan ventilasi yang cukup
2) Hindari kebisingan / keributan
6. Metode
457.
Dinamika kelompok / Metode terpimpin, dimana jalannya kegiatan
dipimpin oleh seorang leader dan dibantu oleh co leader serta fasilitator
7. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis
b) Peserta dan terapis memakai name tag
2) Evaluasi / Validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apakah pernah memperkenalkan diri pada orang lain.
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan
b) Menjelaskan aturan main yaitu :
Berkenalan dengan anggota kelompok
Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta
izin pada pemimpin TAK
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Tahap kerja
1) Hidupkan musik dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam
2) Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola,
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada
di sebelah kanan dengan cara :
a) Memberi salam
b) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobby
c) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobby dimulai
dari terapis sebagai contoh.
462.
Aspek yg dinilai
466.
No
463.
467.
Nama Peserta
468.
469.
470.
Menyebutkan nama
Ny. L
Ny. I
Ny. C
Ny. M
Ny. V
1
lengkap
473. 474. Menyebutkan nama
2
panggilan
475. 476. Menyebutkan asal
3
477. 478.
471. 472.
Menyebutkan
4
hobby
479. Jumlah
485.
486.
Petunjuk :
480.
481.
482.
483.
4
484.
4
487.
522.
523.
Ja
m (WITA)
526.
05.
30
528.
06.
30
530.
08.
00
532.
09.
00 - 10.00
524.
Kegiatan
525.
527.
Mandi pagi
529.
Pergi kapel
531.
Makan pagi
533.
534.
10.
00
536.
12.
00
538.
14.
00
540.
16.
00
542.
17.
00
544.
18.
00
546.
19.
30 - .
548.
535.
Snack
537.
Makan siang
539.
Istirahat
541.
Mandi
543.
545.
Makan malam
547.
Istirahat