Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR-DASAR IKM
(KESEHATAN LANSIA)

Dosen Pembimbing : Hayana, SKM, M.Kes


Oleh :
Kelompok XI
MELLA SYAHMISTIA
SYARIFAH SEPTIA FARNETTY
WELLY TRI ZULHAM

KELAS I A KELOMPOK II B
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES HANGTUAH PEKANBARU
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha


Esa atas selesainya makalah yang berjudul "Kesehatan Lansia".
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
Ibu Hayana, SKM, M.Kes ,selaku dosen pembimbing mata
kuliah Dasar-Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat yang banyak
memberikan materi pendukung, masukan, bimbingan kepada
kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekanrekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 20 Oktober 2014

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................
...................
DAFTAR
ISI..................................................................................................................
...............
BAB I
Pendahuluan..............................................................................................
............................
BAB II
2.1.
Definisi
Lansia............................................................................................................
.....
2.2.
Demografi
Penuaan........................................................................................................
.
2.3.
Profil
Kesehatan
Lansia....................................................................................................
2.4.

Kebutuhan

Instrumental

Lansia.......................................................................................
BAB III
A. Kesimpulan...........................................................................................
............................
B. Referensi...............................................................................................
...........................

BAB I

PENDAHULUAN

Keberhasilan pembangunan diberbagai bidang terutama bidang


kesehatan menyebabkan terjadinya peningkatan Usia Harapan Hidup
(UHH) penduduk dunia termasuk Indonesia. Namun dibalik keberhasilan
peningkatan UHH terselip tantangan yang harus diwaspadai, yaitu
kedepannya Indonesia akan menghadapi beban tiga (triple burden) yaitu
disamping meningkatnya angka kelahiran dan beban penyakit (menular
dan tidak

menular), juga

akan terjadi

peningkatan Angka

Beban

Tanggungan penduduk kelompok usia produktif terhadap kelompok usia


tidak produktif.
Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lanjut usia akan mengalami
penurunan derajat kesehatan baik secara alamiah maupun akibat
penyakit. Oleh karena itu sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah

penduduk

lanjut

usia

maka

sejak

sekarang

kita

sudah

harus

mempersiapkan dan merencanakan berbagai program kesehatan yang


ditujukan bagi kelompok lanjut usia.

BAB II
2.1.

Definisi Lansia
Gerontologi (Geros : lanjut usia & logos : ilmu) Merupakan ilmu yang

mempelajari secara khusus mengenai faktor-faktor menyangkut lansia


(Nugroho, 2002). Yang disebut lanjut usia adalah kelompok penduduk
yang berusia 60 tahun ke atas. Kelompok ini memerlukan perhatian
khusus di abad 21 ini, mengingat jumlahnya yang meningkat cepat dan
berpotensi

menimbulkan

permasalahan

yang

akan

mempengaruhi

kelompok penduduk lain, sehingga aspek demografi dari kelompok lanjut


usia perlu diketahui dan dipahami untuk mengambil langkah antisipasi
dalam mengatasi permasalahan lanjut usia.
Berapa batas umur seseorang agar dapat dikategorikan ke dalam
kelompok lanjut usia? Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia,yang dimaksud dengan
Lanjut Usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun
ke atas.
Menurut UU Nomor 4 th 1965, Seseorang dinyatakan orang jompo
atau lansia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 th, tidak

mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri utnuk keperluan


hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain.
2.2.

DEMOGRAFI PENUAAN
Penuaan penduduk merupakan sebuah kecenderungan yang terjadi

sebagai dampak dari perubahan struktur usia dalam beberapa waktu


belakangan. Penurunan angka kelahiran dan peningkatan usia harapan
hidup menciptakan situasi dimana penduduk berusia 60 tahun atau lebih
menjadi segmen dengan pertumbuhan terpesat dari sebuah penduduk.
Fenomena peningkatan jumlah penduduk lansia tidak hanya dialami
Indonesia tetapi juga negara lain di dunia. Abad dua puluh satu akan
menjadi "Era Lanjut Usia", dan Indonesia merupakan negara yang akan
mengalami laju pertumbuhan penduduk lansia tercepat dibandingkan
negara lain di dunia (BPS, 1997).
Indonesia seperti negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik akan
mengalami penuaan penduduk dengan amat sangat cepat. Pada tahun
2012 Indonesia termasuk negara Asia ketiga dengan jumlah absolut
populasi di atas 60 tahun terbesar yakni setelah Cina (200 juta), India
(100 juta) dan menyusul Indonesia (25 juta). Bahkan diperkirakan
Indonesia akan mencapai 100 juta lanjut usia (lansia) dalam tahun 2050.
Penduduk dianggap berstruktur tua di negara berkembang apabila
penduduk usia 60 tahun ke atas sudah mencapai 7% dari total penduduk.
Pada tahun 2010 proporsi penduduk lansia di Indonesia telah mencapai
sekitar 10%.

2.3. Profil Kesehatan LANSIA


Jumlah lansia di Indonesia, semakin tahun semakin meningkat
proporsinya. Prediksi jumlah penduduk lansia di Indonesia hingga th 2100
yang akan datang menunjukkan angka kelipatan yang luar biasa, 5 kali
lebih tinggi di banding tahun 2013 (dari 8,9 % menjadi 41%), bahkan
melebihi prediksi jumlah lansia dunia yang hanya 35,1 %. Kondisi ini
sungguh perlu mendapat perhatian khusus, jika tidak akan menjadikan
Beban tanggungan tenaga non produktif yang berat.

Masalah kesehatan pada lanjut usia sangat komplek, penyebab


pada lanjut usia biasanya bersifat degeneratif, kronis, multipatologi yang
penyembuhan dan perawatannya spesialistik, perlu waktu lama dan biaya
cukup tinggi
Proses menua bersifat alami, tidak dapat dihindari, diikuti dengan
berbagai masalah, antara lain:
menurunnya fungsi fisik-biologis, mental
berkurangnya kesibukan, aktivitas harian
berkurangnya interaksi lingkungan
menurunnya produktifitas
berkurangnya kesempatan kerja
Kebutuhan hidup meningkat

Sumber: UN, World Population Prospects, the 2012


Revision

Gambaran di atas pada tahun 2013 jumlah Lansia di Indonesia


dibandingkan jumlah Lansia Dunia masih lebih rendah 4,5 %,
demikian pula di tahun 2050 prediksi Lansia di Indonesia masih
3,9 % lebih rendah di bandingkan Lansia di Dunia. Namun
prediksi th 2100, jumlah lansia di Indonesia melejit 5,9 %
melebihi jumlah Lansia di Dunia.

2.4. Kebutuhan Instrumental Lansia


1) Lingkungan keluarga
Keluarga masih merupakan tempat berlindung yang paling disukai
para lanjut usia. Lanjut usia merupakan kelompok lansia yang rentan
masalah, baik masalah ekonomi, sosial, budaya, kesehatan maupun
psikologis, oleh karenanya agar lansia tetap sehat, sejahtera dan
bermanfaat, perlu didukung oleh lingkungan yang konduktif seperti
keluarga.
2) Lingkungan tempat kerja
Kerja sangat mempengaruhi keadaan diri dalam mereka bekerja,
karena setiap kali seseorang bekerja maka ia memasuki situasi lingkungan
tempat yang ia kerjakan. Tempat yang nyaman akan membawa seseorang
mendorong untuk bekerja dengan senang dan giat.
3) Ritme biologi
Waktu

ritme

biologi

dikenal

sebagai

irama

biologi,

yang

mempengaruhi fungsi hidup manusia. Irama biologi membantu mahluk


hidup mengatur lingkungan fisik disekitarnya. Beberapa faktor yang ikut
berperan pada irama sakardia diantaranya faktor lingkungan seperti hari
terang dan gelap. Serta cuaca yang mempengaruhi aktifitas sehar-hari.
Faktor-faktor ini menetapkan jatah perkiraan untuk makan dan bekerja.
Dukungan instrumental adalah bentuk dukungan yang berupa
penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan langsung seperti
pinjaman

uang,

pemberian

barang,

makanan

serta

pelayanan

(Suparyanto, 2011). Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan


praktis dan konkrit, diantaranya : kesehatan penderita dalam hal
kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dan
kelelahan. Ketersediaan berbagai fasilitas yang nyaman di dekat penderita
gagal ginjal harus semaksimal mungkin dapat disediakan oleh keluarga

sebagai wujud dukungan instrumental. Kebutuhan asupan gizi yang baik,


makanan, minuman dan tempat istirahat yang nyaman merupakan
fasilitas yang minimal bisa dirasakan oleh lansia di dalam rumahnya
(Friedman, 1998).

BAB III

KESIMPULAN
Penuaan penduduk merupakan sebuah kecenderungan yang terjadi
sebagai dampak dari perubahan struktur usia dalam beberapa waktu
belakangan. Penurunan angka kelahiran dan peningkatan usia harapan
hidup menciptakan situasi dimana penduduk berusia 60 tahun atau lebih
menjadi segmen dengan pertumbuhan terpesat dari sebuah penduduk.
Karena jumlah Lansia dari hari ke hari makin meningkat dengan
cepat,

dan

hal

ini

dapat

menimbulkan

permasalahan

yang

akan

mempengaruhi kelompok penduduk lain, maka aspek demografi dari


kelompok Lansia ini penting diketahui dan dipahami, sehingga dapat
diambil langkah antisipasi untuk mengatasi permasalahan yang dapat
timbul tadi

Referensi

1. http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Lansia.pdf
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Gerontologi
3. http://kesehatanstikes27.wordpress.com/2011/01/19/gerontologi/
4. faisalahmadfani.blogspot.com/2012/11/lansia-dalam-kependudukan.html
5. Anang Satrianto, S.Kep. Ns STIK Banyuwangi

Anda mungkin juga menyukai