Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AGAMA ISLAM
(Kerukunan Umat Beragama)

Oleh:

Kelompok 5 :
1) Nurfadillah
2) Mella Syahmistia
3) Ranu Satriawan
4)

STIKES HANGTUAH PEKANBARU


T.A 2014/2015
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas Makalah Kerukunan Antar Umat Beragama ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Agama Islam. Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat
dikaji melalui berbagai sudut pandang.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kerukunan antar umat
beragama yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan
referensi. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STIKES HANGTUAH PEKANBARU.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing
kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang
dan kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Pekanbaru, 24 Oktober 2014

penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kerukunan umat beragama adalah salah satu point yang sangat penting dalam kehidupan
sosial. Dimana harus adanya sinergi antar umat beragama dalam menjaga keutuhan kerukunan
umat beragama. Menjaga lalu saling menghargai, toleransi dalam menjalankan ibadah tiap
masing-masing agama. Tidak ada namanya diskriminasi, intimidasi, provasi untuk
menghancurkan keutuhan kerukunan umat beragama.

Khusus Negara Indonesia yang terkenal penduduk terbanyak di dunia yang di dalamnya
mempunyai keragaman yang berbeda-beda, mulai dari agama, suku, ras, kepercayaan, yang
beragam. Tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan kerja yang keras untuk menjaga kerukunan di
Indonesia, dan muncul lah semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang mempunyai makna meski
berbeda-beda tetapi tetap satu . karena persatuan adalah kunci dimana kita bisa mencegah
adanya kerusakan kerukunan umat beragama. Mulai dari nenek moyang Indonesia pun sudah
menjaga keutuhan ini, tidak peduli mereka berasal dari mana, yang penting kita adalah Indonesia
yang satu dan tidak akan terpecahkan.

B. Tujuan Makalah
1. Memenuhi tugah mata kuliah Agama Islam tentang Kerukunan Umat Beragama.
2. Untuk mengetahui apa itu kerukunan
3. Untuk mempelajari tujuan kerukunan
4. Untuk mengetahui Landasan hukum kerukunan
5. Untuk mengetahui lebih jauh Pengertian kerukunan menurut islam
6. Pandangan islam terhadap agama
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu kerukunan?
2. Apa saja tujuan dari kerukunan?
3. Bagaiman landasan hukum kerukunan?
4. Bagaimana kerukunan menurut islam?
5. Bagaimana pandangan islam terhadap agama?

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KERUKUNAN DAN TUJUAN KERUKUNAN

Kerukunan [dari ruku, bahasa Arab, artinya tiang atau tiang-tiang yang menopang rumah;
penopang yang memberi kedamain dan kesejahteraan kepada penghuninya] secara luas
bermakna adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka
berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan. Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses
untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan
untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk
mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka,
menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih.

Sedangkan kerukunan umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi
dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan
pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Umat
beragama dan pemerintah harus melakukan upaya bersama dalam memelihara kerukunan umat
beragama, di bidang pelayanan, pengaturan dan pemberdayaan. Sebagai contoh yaitu dalam
mendirikan rumah ibadah harus memperhatikan pertimbangan Ormas keagamaan yang berbadan
hokum dan telah terdaftar di pemerintah daerah.

Pemeliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat Daerah, Provinsi, maupun Negara
pusat merupakan kewajiban seluruh warga Negara beserta instansi pemerinth lainnya. Lingkup
ketentraman dan ketertiban termasuk memfalisitasi terwujudnya kerukunan umat beragama,
mengkoordinasi kegiatan instnsi vertical, menumbuh kembangkan keharmonisan saling
pengertian, saling menghormati, saling percaya diantara umat beragama, bahkan menerbitkan
rumah ibadah.

Sesuai dengan tingkatannya Forum Krukunan Umat Beragama dibentuk di Provinsi dan
Kabupaten. Dengan hubungan yang bersifat konsultatif gengan tugas melakukan dialog dengan
pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat, menampung aspirasi Ormas keagamaan dan
aspirasi masyarakat, menyalurkan aspirasi dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan.
Kerukunan antar umat beragama dapat diwujdkan dengan:

1) Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama

2) Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu

3) Melaksanakan ibadah sesuai agamanya

4) Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan Negara

B. LANDASAN HUKUM KERUKUNAN

a. Landasan Ideal Pancasila


Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber tertib hukum bagi
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Landasan kerukunan bersumber pada nilai
norma-norma Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menjiwai sila-sila lainnya.

b. Landasan Konstitusional
1) Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 Negara menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya
itu

c. Landasan Operasional GBHN


Yaitu Tap MPR RI No. IV/MPR/1999, tentang GBHN 1999-2004 bab IV arah kebijakan
sub.d.agama yaitu peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk
mewujudkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan
mantapnya persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, toleren, rukun dan damai.

C. PENGERTIAN KERUKUNAN MENURUT ISLAM


Kerukunan dalam Islam diberi istilah tasamuh atau toleransi. Sehingga yang di maksud
dengan toleransi ialah kerukunan sosial kemasyarakatan, bukan dalam bidang aqidah Islamiyah
(keimanan), karena aqidah telah digariskan secara jelas dan tegas di dalam Al-Quran dan Al-
Hadits.

Dalam bidang aqidah atau keimanan seorang muslim hendaknya meyakini bahwa Islam
adalah satu-satunya agama dan keyakinan yang dianutnya sesuai dengan firman Allah SWT.
dalam Surat Al-Kafirun ( 109) ayat 1 6 sebagai berikut: Artinya : Katakanlah, Hai orang-
orang kafir! . Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan tiada (pula) kamu
menyembah Tuhanyang aku sembah. Dan aku bukan penyembah apayang biasa kamu sembah.
Dan kamu bukanlah penyembah Tuhanyang aku sembah. Bagimu agamamu dan bagiku
agamaku.

Sikap sinkritisme dalam agama yang menganggap bahwa semua agama adalah benar tidak
sesuai dan tidak relevan dengan keimanan seseorang muslim dan tidak relevan dengan pemikiran
yang logis, meskipun dalam pergaulan sosial dan kemasyarakatan Islam sangat menekankan
prinsip toleransi atau kerukunan antar umat beragama. Apabila terjadi perbedaan pendapat antara
anggota masyarakat (muslim) tidak perlu menimbulkan perpecahan umat, tetapi hendaklah
kembali kepada Al-Quran dan Al-Hadits.

Dalam sejarah kehidupan Rasulullah SAW., kerukunan sosial kemasyarakatan telah


ditampakkan pada masyarakat Madinah. Pada saat itu rasul dan kaum muslim hidup
berdampingan dengan masyarakat Madinah yang berbeda agama (Yahudi dan Nasrani). Konflik
yang terjadi kemudian disebabkan adanya penghianatan dari orang bukan Islam (Yahudi) yang
melakukan persekongkolan untuk menghancurkan umat Islam.

D. PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA ISLAM


Agama (menurut Islam) tidak boleh dianggap sebagai dogma, melainkan sebagai ilmu yang
didasarkan atas pengalaman (emperia) universal ummat manusia. Pengertian agama sebagai ilmu
dimantapkan dengan menyajikan ajaran agama sebagai landasan bagi amal perbuatan. Ruang
lingkup agama tidak hanya terbatas mengenai kehidupan akhirat saja, malahan agama itu
terutama sekali berurusan dengan kehidupan dunia, agar dengan hidup lurus di dunia ini manusia
mencapai kesadaran akan adanya kehidupan yang lebih tinggi. Islam sangat mementingkan
urusan pembebasan manusia dari nafsu hewani.

Agama (menurut Islam) merupakan kekuatan untuk mengembangkan akhlaq manusia


sebagai homo sapien. Sejarah peradaban manusia membuktikan, bahwa agama adalah kekuatan
raksasa yang mewujudkan perkembangan manusia seperti sekarang ini. Semua yang baik dan
mulia dalam diri manusia lahir dan tumbuh dari iman dan taqwa kepada Allah. Nabi dan Rasul
sesuai derajatnya masing-masing telah mengubah sejarah manusia dan mengangkat derajat
mereka dari lembah kehinaan menuju puncak ketinggian akhlak yang tak pernah diimpikannya.
Melalui ajaran Nabi dan Rasul membuat orang mampu menaklukkan hawa nafsunya dan
menempatkan cita-cita luhur dihadapannya dengan pengorbanan yang tanpa pamrih guna
kepentingan ummat

Islam merupakan landasan peradaban yang memungkinkan menyelamatkan manusia dari


kehancuran. Sejarah mencatat, kalau peradaban mulai pudar dan goyah maka daya penggerak
keagamaan yang baru pasti sudah siap untuk menyelamatkan peradaban itu dari bahaya
kehancuran. Daya tahan peradaban harus dilandasi akhlak yang mulia harus dilandasi oleh
penghayatan iman dan taqwa terhadap Allah. Dan harus ditopang oleh persatuan dari keterpautan
unsur-unsur kemanusiaan yang saling berlawanan satu sama lain.

Islam berdiri secara diametral (berlawanan) dengan sistem feodalisme, kapitalisme


(imperialisme/kolonialisme) dengan segala bentuk pengisapan/penindasan. Islam melarang riba
dan ijon serta penimbunan kekayaan yang merupakan tulang punggung ekonomi dan kapitalisme
dan tuan tanah. Islam-lah yang paling efektif menghalangi kejahatan kapitalisme, feodalisme dan
komunisme. Islam dalam mencapai dan mengelola tertib tinggi keadilan sosial tidak mau
mengeringkan sumber-sumber rohaniyah di hati manusia.

Dan Islam tidak memagari dunia ummat manusia sesempit dunia indrawinya. Di atas segala-
galanya Islam tidak berusaha dan tidak bertujuan untuk memaksa syariat-nya terhadap ummat
manusia, tidak dengan ujung bayonet dan tidak dengan kekejian diktator proletariat. Melainkan
mengajak ummat untuk membanting tulang dalam upaya meraih karunia nikmat dari Allah dan
menyerahkan diri kepada Kodrat-Iradat Nya (kehendak ketentuan-Nya), dengan mentaati
perintah-Nya dan mendorong untuk tampil melawan tirani dan segala kebiadaban serta
kebathilan. Idealisme ini tercermin antara lain dalam Al-Quran:

- Surrah Al-Isra ayat: 70

- Surrah Al-Jumah ayat: 9-10

- Surrah Al-Qashash ayat: 77


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kerukunan umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan
toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan
pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
Kerukunan umat beragama yang juga merupakan yang cukup peka yang tidak luput dari
perpecahan dalam intern agama tersebut yang perlu kita imbau dan kita harapkan adalah adanya
kerukunan umat beragama itu sendiri, karena perpecahan dalam beragama umat islam dapat
memicu pada perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa.

Islam merupakan landasan peradaban yang memungkinkan menyelamatkan manusia dari


kehancuran. Sejarah mencatat, kalau peradaban mulai pudar dan goyah maka daya penggerak
keagamaan yang baru pasti sudah siap untuk menyelamatkan peradaban itu dari bahaya
kehancuran. Daya tahan peradaban harus dilandasi akhlak yang mulia harus dilandasi oleh
penghayatan iman dan taqwa terhadap Allah. Dan harus ditopang oleh persatuan dari keterpautan
unsur-unsur kemanusiaan yang saling berlawanan satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://andrifirmanc.wordpress.com/2013/01/15/kerukunan-umat-beragama/

http://id.wikipedia.org/wiki/kerukunan

Anda mungkin juga menyukai