AGAMA ISLAM
(Kerukunan Umat Beragama)
Oleh:
Kelompok 5 :
1) Nurfadillah
2) Mella Syahmistia
3) Ranu Satriawan
4)
Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas Makalah Kerukunan Antar Umat Beragama ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Agama Islam. Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat
dikaji melalui berbagai sudut pandang.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kerukunan antar umat
beragama yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan
referensi. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STIKES HANGTUAH PEKANBARU.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing
kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang
dan kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerukunan umat beragama adalah salah satu point yang sangat penting dalam kehidupan
sosial. Dimana harus adanya sinergi antar umat beragama dalam menjaga keutuhan kerukunan
umat beragama. Menjaga lalu saling menghargai, toleransi dalam menjalankan ibadah tiap
masing-masing agama. Tidak ada namanya diskriminasi, intimidasi, provasi untuk
menghancurkan keutuhan kerukunan umat beragama.
Khusus Negara Indonesia yang terkenal penduduk terbanyak di dunia yang di dalamnya
mempunyai keragaman yang berbeda-beda, mulai dari agama, suku, ras, kepercayaan, yang
beragam. Tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan kerja yang keras untuk menjaga kerukunan di
Indonesia, dan muncul lah semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang mempunyai makna meski
berbeda-beda tetapi tetap satu . karena persatuan adalah kunci dimana kita bisa mencegah
adanya kerusakan kerukunan umat beragama. Mulai dari nenek moyang Indonesia pun sudah
menjaga keutuhan ini, tidak peduli mereka berasal dari mana, yang penting kita adalah Indonesia
yang satu dan tidak akan terpecahkan.
B. Tujuan Makalah
1. Memenuhi tugah mata kuliah Agama Islam tentang Kerukunan Umat Beragama.
2. Untuk mengetahui apa itu kerukunan
3. Untuk mempelajari tujuan kerukunan
4. Untuk mengetahui Landasan hukum kerukunan
5. Untuk mengetahui lebih jauh Pengertian kerukunan menurut islam
6. Pandangan islam terhadap agama
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu kerukunan?
2. Apa saja tujuan dari kerukunan?
3. Bagaiman landasan hukum kerukunan?
4. Bagaimana kerukunan menurut islam?
5. Bagaimana pandangan islam terhadap agama?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KERUKUNAN DAN TUJUAN KERUKUNAN
Kerukunan [dari ruku, bahasa Arab, artinya tiang atau tiang-tiang yang menopang rumah;
penopang yang memberi kedamain dan kesejahteraan kepada penghuninya] secara luas
bermakna adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka
berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan. Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses
untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan
untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk
mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka,
menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih.
Sedangkan kerukunan umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi
dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan
pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Umat
beragama dan pemerintah harus melakukan upaya bersama dalam memelihara kerukunan umat
beragama, di bidang pelayanan, pengaturan dan pemberdayaan. Sebagai contoh yaitu dalam
mendirikan rumah ibadah harus memperhatikan pertimbangan Ormas keagamaan yang berbadan
hokum dan telah terdaftar di pemerintah daerah.
Pemeliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat Daerah, Provinsi, maupun Negara
pusat merupakan kewajiban seluruh warga Negara beserta instansi pemerinth lainnya. Lingkup
ketentraman dan ketertiban termasuk memfalisitasi terwujudnya kerukunan umat beragama,
mengkoordinasi kegiatan instnsi vertical, menumbuh kembangkan keharmonisan saling
pengertian, saling menghormati, saling percaya diantara umat beragama, bahkan menerbitkan
rumah ibadah.
Sesuai dengan tingkatannya Forum Krukunan Umat Beragama dibentuk di Provinsi dan
Kabupaten. Dengan hubungan yang bersifat konsultatif gengan tugas melakukan dialog dengan
pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat, menampung aspirasi Ormas keagamaan dan
aspirasi masyarakat, menyalurkan aspirasi dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan.
Kerukunan antar umat beragama dapat diwujdkan dengan:
b. Landasan Konstitusional
1) Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 Negara menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya
itu
Dalam bidang aqidah atau keimanan seorang muslim hendaknya meyakini bahwa Islam
adalah satu-satunya agama dan keyakinan yang dianutnya sesuai dengan firman Allah SWT.
dalam Surat Al-Kafirun ( 109) ayat 1 6 sebagai berikut: Artinya : Katakanlah, Hai orang-
orang kafir! . Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan tiada (pula) kamu
menyembah Tuhanyang aku sembah. Dan aku bukan penyembah apayang biasa kamu sembah.
Dan kamu bukanlah penyembah Tuhanyang aku sembah. Bagimu agamamu dan bagiku
agamaku.
Sikap sinkritisme dalam agama yang menganggap bahwa semua agama adalah benar tidak
sesuai dan tidak relevan dengan keimanan seseorang muslim dan tidak relevan dengan pemikiran
yang logis, meskipun dalam pergaulan sosial dan kemasyarakatan Islam sangat menekankan
prinsip toleransi atau kerukunan antar umat beragama. Apabila terjadi perbedaan pendapat antara
anggota masyarakat (muslim) tidak perlu menimbulkan perpecahan umat, tetapi hendaklah
kembali kepada Al-Quran dan Al-Hadits.
Dan Islam tidak memagari dunia ummat manusia sesempit dunia indrawinya. Di atas segala-
galanya Islam tidak berusaha dan tidak bertujuan untuk memaksa syariat-nya terhadap ummat
manusia, tidak dengan ujung bayonet dan tidak dengan kekejian diktator proletariat. Melainkan
mengajak ummat untuk membanting tulang dalam upaya meraih karunia nikmat dari Allah dan
menyerahkan diri kepada Kodrat-Iradat Nya (kehendak ketentuan-Nya), dengan mentaati
perintah-Nya dan mendorong untuk tampil melawan tirani dan segala kebiadaban serta
kebathilan. Idealisme ini tercermin antara lain dalam Al-Quran:
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerukunan umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan
toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan
pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
Kerukunan umat beragama yang juga merupakan yang cukup peka yang tidak luput dari
perpecahan dalam intern agama tersebut yang perlu kita imbau dan kita harapkan adalah adanya
kerukunan umat beragama itu sendiri, karena perpecahan dalam beragama umat islam dapat
memicu pada perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa.
https://andrifirmanc.wordpress.com/2013/01/15/kerukunan-umat-beragama/
http://id.wikipedia.org/wiki/kerukunan