Orang yang telah berusia lanjut atau biasa disebut lansia juga berhak mendapatkan
layanan kesehatan. Khususnya dalam upaya kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif. Salah satu upaya promotif dan preventif yang dilakukan untuk kesehatan
lansia adalah pelaksanaan Posyandu Lansia.
Layaknya posyandu balita, posyandu lansia juga melibatkan peran serta kader. Oleh
karena itu hari ini Rabu 14 mei 2019 Puskesmas melakukan refreshing kader posyandu
lansia.
Selain menambah ketrampilan kader, dalam kegiatan refreshing kader Posyandu lansia
tersebut dilakukan penyuluhan mengenai penyakit diabetes mellitus yang sekarang ini
rentan mengenai masyarakat dari berbagai kelompok umur, terutama lansia.
Harapannya kegiatan refreshing kader posyandu lansia dapat memberikan manfaat
kepada kader yang kemudian bisa ditularkan kepada para lansia di posyandu lansia
masing-masing.
Hari Kesehatan Nasional atau dikenal dengan HKN diperingati pada tanggal 12
November. Setiap setahun sekali HKN selalu diperingati di Indonesia yang merupakan
momentum bagi bangsa Indonesia untuk berfokus membangun diri, keluarga,
masyarakat dan negara, khususnya di bidang pembangunan kesehatan. Bertepatan
dengan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 (12/11/2018) kemarin, diselenggarakan
“Pelatihan Dan Penyegaran Kader Posyandu Lansia dan Balita Se-Desa Mekar Bhuwana”
yang bertempat di Kantor Desa Mekar Bhuwana. Perwakilan dari Puskesmas 2
Abiansemal yaitu Ni Made Widiastuti, S.Amd. Keb dan Ni Wayan Wikan Sari, S.Amd. Keb
menjadi narasumber pada Pelatihan dan Penyegaran Kader Posyandu kali ini. Sasaran
yang dituju merupakan kader dari setiap banjar di Desa Mekar Bhuwana. Kader-kader
tersebut diberikan penjelasan tentang tugas-tugas yang diemban saat menjadi kader
aktif untuk menggerakan kesehatan di masing-masing banjar. Topik utama dalam
Penyegaran Kader ini adalah mengenai pelayanan terhadap lansia dan juga balita.
Selain itu juga diberikan pembekalan menyangkut pencegahan agar balita tidak
mengalami kurang gizi atau stunting. Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami
gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek ketimbang teman-
teman seusianya. Himbauan tentang pentingnya memperhatikan perkembangan
seorang balita merupakan faktor utama untuk mencegah terjadinya stunting pada balita.
Banyak yang tak tahu kalau anak pendek adalah tanda dari adanya masalah
pertumbuhan si kecil. Apalagi, jika stunting dialami oleh anak yang masih di bawah usia
2 tahun. Hal ini harus segera ditangani dengan segera dan tepat. Pasalnya stunting
adalah kejadian yang tak bisa dikembalikan seperti semula jika sudah terjadi.
Perbekel Desa Mekar Bhuwana mengharapkan dengan adanya Kegiatan Pelatihan dan
Penyegaran Kader Posyandu ini agar bisa membuka wawasan para kader untuk
menangani masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada masyrakat di masing-masing
banjar. Mengingat peran kader sangat penting halnya untuk membentuk sebuah desa
dengan kualitas kesehatan warga terjamin. Sehingga pencegahan kemungkinan-
kemungkinan buruk yang dapat terjadi pada kesehatan terutama pada lansia dan juga
balita dapat segera ditangani oleh para kader sebagai tindakan pertolongan pertama.
Pos Pelayanan Terpadu atau yang kita kenal dengan Posyandu sering kali
identik dengan kegiatan untuk balita dan ibu hamil. Kini, manfaat dari Posyandu
juga dapat dirasakan oleh lansia (lanjut usia) melalui program Kader Posyandu
Lansia yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung. “Melalui program
ini, akan dibentuk kader yang dapat memberikan kegiatan positif bagi lansia dan
diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan lansia tersebut” ujar Desak
Tirta selaku Promkes Puskesmas Kuta Utara, saat ditemui usai pelatihan di
Kantor Kepala Desa Tibubeneng, Kec. Kuta Utara, Kab. Badung, Selasa (24/04).
Desak Tirta mengatakan, kegiatan utama yang dilakukan oleh Kader Posyandu
Lansia ini berupa pendataan kategori lansia yang ada dimasing-masing banjar,
kemudian akan dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan, lalu diberikan
aktivitas fisik berupa olahraga ringan. “olahraga yang diberikan sudah diatur dan
sesuai dengan kondisi lansia, tidak terlalu berat asal semua persendiannya
bergerak” jelasnya.
Dalam kegiatan Posyandu Lansia ini, akan ada pemeriksaan kesehatan selama 3
bulan sekali berupa pengecekan tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula
darah dan tingkat asam urat.
Tidak hanya sampai disitu, “Kita juga ada kegiatan refreshing berupa pelatihan
keterampilan seperti mejejahitan, dan bercocok tanam, tujuannya tidak lain agar
lansia mendapat kegiatan positif dan tidak hanya berdiam diri saja dirumah,
karena kalau hanya berdiam diri maka mereka akan merasa sakit” imbuh Made
Sari, Pemegang Program Lansia Puskesmas Kuta Utara. Dirinya berharap
program ini dapat terealisasi dengan baik agar para lansia terjamin kesehatan
fisik maupun kesehatan mentalnya. (003/KIMTBB)
Menurut WHO, yang termasuk katagori lansia, adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas (AS dan
Eropa Barat). Sedangkan di negara-negara Asia, lansia adalah mereka yang berusia 60 tahun
keatas. Sementara di Indonesia, M. Alwi Dahlan dalam Arisman (2007) menyatakan bahwa orang
dikatakan lansia jika telah berumur di atas 60 tahun.Posyandu lansia merupakan wahana pelayanan
bagi kaum lansia, yang dilakukam dari, oleh dan untuk kaum usila yang menitik beratkan pada
pelayanan promotif dan preventif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.
Menurut Pedoman Pengelolaan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut, Depkes RI (2003), pelayanan
kesehatan di kelompok usia lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu
Menuju Sehat (KMS) usia lanjut sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal
penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat
perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) usia lanjut atau catatan
kondisi kesehatan yang lazim digunakan di Puskesmas.
Puskesmas Pasirian hari ini telah melaksanakan Pembinaan dan Pelatihan Posyandu Lansia dan
Posbindu PTM dari Dinkes Lumajang kepada kader posyandu Desa. Kegiatan ini diikuti oleh Ketua
TP. PKK desa dan kader-kader posyandu dari 7 desa di Kec. Pasirian binaan Puskesmas Pasirian,
yaitu Desa Pasirian, Desa Condro, Desa Sememu, Desa Nguter, Desa Selok Anyar, Desa Selok
Awar - awar dan Desa Madurejo.
KERANGKA ACUAN
REFESHING KADER POSYANDU LANSIA
UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG UTARA II
I. PENDAHULUAN
Menurut sensus tahun 2010 jumlah penduduk lanjut usia (lansia)
adalah 18,1 juta jiwa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, usia harapan
hidup di Indonesia meningkat dari 68,6 tahun (2004) menjadi 69,8 tahun
(2010). Indonesia termasuk 5 besar dengan jumlah lansia terbanyak di dunia.
Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses
perubahan menjadi seorang yang lemah dan renta yang di akibatkan karena
berkurangnya sebagian besar cadangan sistem fisiologis, dan meningkatkan
kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian. Menurut data dari biro
pusat statistik (2012), di Indonesia jumlah penduduk 60 tahun ke atas (lanjut
usia) dengan keadaan kesehatan baik 39%, keadaan kesehatan cukup
sebesar 43 % dan dengan keadaan kesehatan kurang sebesar 18 %.
Posyandu merupakan bentuk peran serta masyarakat di bidang
kesehatan yang dikelola oleh kader dengan sasaran seluruh anggota
masyarakat. Kader posyandu adalah seseorang yang dengan sukarela
membantu semua pelaksanaan kegiatan di posyandu. Kader merupakan
barisan terdepan untuk memberikan informasi tentang kondisi kesehatan
masyarakat di sekitar lingkungannya dan dapat membantu program
pemerintah dalam bidang kesehatan. Peran mereka antara lain adalah
menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang berbagai program
kesehatan untuk membantu pemerintah. Oleh karena itu seorang kader
penting untuk mendapat pelatihan dan bimbingan tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan posyandu. Pelatihan dan bimbingan bisa
diperoleh dari bidan setempat, pelatihan di Puskesmas oleh Bidan
Koordinator maupun pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Dinas
Kesehatan.
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang kegiatan-
kegiatan di Posyandu Lansia.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Mereview kembali pemahaman kader tentang fungsi, manfaat dan alur
pelayanan posyandu lansia.
2. Memberikan semangat dan motivasi kepada kader posyandu lansia
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.