Luki Aprilani
133210192
Skripsi
LUKI APRILANI
133210192
ii
iii
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP
pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Mislan dan Ibu Suhaini.
Pada tahun 2007 peneliti lulus dari SDN 1 Runtu, pada tahun 2010 peneliti
lulus dari SMP Takhassus Al-Qur’an Wonosobo, pada tahun 2013 peneliti lulus
dari SMA Takhassus Al-Qur’an Wonosobo, dan pada tahun 2013 peneliti masuk
Keperawatan dari beberapa program studi yang ada di STIKes “ICMe” Jombang.
Luki Aprilani
vii
KATA PENGANTAR
Kotawaringin Barat”.
nyata bahwa penulis benar – benar melakukan penelitian yang telah dilaksanakan
pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung antara lain : Allah SWT, karena atas limpahan rahmat-Nya lah
Selaku ketua STIKES ICME Jombang. Muhamad Hasanudin, S.Ag selaku kepala
Desa Runtu. Innayatur Rosidah, Skep, Ns, M.kep selaku ketua program studi S1
penuh kesabaran dan dedikasi tinggi membimbing kami. Eko Sari Ajiningtyas,
baik.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi penelitian ini.
viii
Peneliti sadar bahwa penyajian skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu peneliti mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat positif ataupun
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil dari penelitian ini dapat
Peneliti
ix
ABSTRAK
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Masa
transisi ini seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan kepada situasi yang
membingungkan, di satu pihak ia masih anak-anak, tetapi dilain pihak ia harus bertingkah
laku seperti orang dewasa. Remaja sebagai individu sedang berada dalam proses
berkembang atau menjadi (becoming), berkembang kearah kematangan atau
kemandirian. Pada perkembangan yang tidak adekuat sering kali berakibat
munculnya perilaku yang menyimpang salah satu perilaku tersebut remaja
mengkomsumsi minuman keras atau miras. Tingginya perilaku mengkonsumsi
minuman keras pada remaja harus diantisipasi, salah satunya dengan mengetahui
persepsi pada remaja, karena persepsi dari remaja tersebut akan mempengaruhi
perilakunya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan persepsi tentang
minuman keras dengan perilaku mengkonsumsi minuman keras pada remaja di
Desa Runtu. Desain penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan
Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di Desa Runtu
yang berjumlah 50 remaja. Teknik sampling yang digunakan total sampling.
Variabel independen penelitian ini adalah persepsi tentang mengkonsumsi
minuman keras sedangkan variabel dependen adalah perilaku mengkonsumsi
minuman keras. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis
menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki
persepsi positif 23 remaja (46%), dan negatif 27 remaja (54%). Responden yang
memiliki perilaku mengkonsumsi 42 remaja ( 84%) sedangkan yang tidak
mengkonsumsi 8 remaja (16%). Uji Chi Square menunjukkan bahwa nilai
signifikansi ρ = 0,001 < α (0,05), sehingga Ho ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulannya adalah ada hubungan persepsi tentang minuman keras dengan
perilaku mengkonsumsi minuman keras pada remaja di Desa Runtu.
x
ABSTRACT
By:
Luki Aprilani
13.321.0192
xi
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah...................................................................................... 7
1.3 Tujuan penelitian ....................................................................................... 7
1.4 Manfaat penelitian ..................................................................................... 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku ..................................................................................................... 10
2.2 Persepsi ..................................................................................................... 23
2.3 Remaja....................................................................................................... 30
2.4 Minuman Keras ......................................................................................... 32
2.5 Konsep hubungan persepsi dengan perilaku konsumsi minuman keras ... 36
2.6 Penelitian terkait........................................................................................ 38
2.7 Kerangka pemikiran .................................................................................. 41
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka konsep penelitian ...................................................................... 42
3.2 Hipotesis.................................................................................................... 43
xii
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis penelitian .......................................................................................... 44
4.2 Desain penelitian ....................................................................................... 44
4.3 Waktu dan tempat penelitian ..................................................................... 45
4.4 Populasi, sample, dan sampling ................................................................ 45
4.5 Kerangka kerja .......................................................................................... 46
4.6 Identifikasi variabel ................................................................................... 47
4.7 Definisi operasional .................................................................................. 48
4.8 Pengumpulan data dan analisa data........................................................... 49
4.9 Etika penelitian.......................................................................................... 60
4.10 Keterbatasan penelitian ........................................................................... 61
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR SINGKATAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
5. Lampiran 5 : Kuesioner.
9. Lampiran 9 : Dekumentasi.
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Masa transisi ini seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan kepada situasi
yang membingungkan, di satu pihak ia masih anak-anak, tetapi dilain pihak ia harus
bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi-situasi yang menimbulkan konflik seperti
ini, seringkali menyebabkan perilaku-perilaku aneh, canggung dan kalau tidak kontrol
selalu berjalan secara mulus atau sesuai harapan dan nilai-nilai yang dianut,
bersifat internal atau eksternal. Faktor eksternal adalah yang berasal dari
ekonomi, perceraian orang tua, sikap dan perlakuan orang tua yang otoriter atau
kurang memberikan kasih sayang dan pelecehan nilai-nilai moral atau agama
2014).
McCandless dan Evans yang berpendapat bahwa masa remaja akhir ditandai
oleh keinginan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang secara matang agar
diterima oleh teman sebaya, orang dewasa, dan budaya. Pada periode ini, remaja
1
2
memperoleh kesadaran yang jelas tentang apa yang diharapkan masyarakat dari
merusak proses berfikir dan menjadikan orang tidak sadarkan diri atau
4,9 persen. Tapi berdasarkan hasil riset yang dilakukan GeNAM (Gerakan
beralkohol atau minuman keras melonjak hingga angka 23 persen dari total
jumlah remaja saat ini sekitar 63 juta jiwa atau sekitar 14,4 juta orang. Dari
dari usia 14-16 tahun (47,7%), 17-20 tahun (51,1%), dan 21-24 tahun (31%).
dan sisanya bersekolah di MTs dimana 3 orang berada di kelas VIII dan 2 orang
Barat, yang di lakukan oleh peneliti dengan cara wawancara kepada 20 remaja
minuman keras.
apalagi ada kegiatan hiburan seperti orkes dangdutan dan acara nikahan
meminum-minuman keras terlebih dahulu agar tidak malu jika dilihat orang
juga disebabkan karena kebebasan hidup atau pengawasan orang tua dan teman
4
remaja tidak akan begitu saja muncul apabila tidak ada faktor penarik atau
faktor pendorong berasal dari dalam diri atau keluarga yang memungkinkan
sekolah) dan determinan personal (termasuk di dalamnya rendah diri, rasa ingin
kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Sering tidak disadari bahwa
2010).
Perilaku mengkonsumsi minuman keras dikalangan remaja masih saja
disebabkan harga minuman keras yg murah, tidak susah dicari, dan terkadang
untuk mengikuti nafsu anak remaja mereka meminum dengan minuman keras
masih di bawah umur beresiko negatif bagi kesehatan dan sosial seperti
tertentu tidak terlalu beresiko, namun dalam jangka pajang bisa menimbulkan
dampak yang merugikan kita sendiri terutama kerusakan pada organ tubuh kita,
(Suseno,2014)
individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam persepsi.
berbeda antara individu satu dengan individu lain. Persepsi itu bersifat
remaja yang satu dengan yang lain terhadap minuman keras akan berbeda. Hal
masing-masing.
mereka. Meski demikian, apa yang dipersepsikan seseorang dapat berbeda dari
mengenai apa realitas yang ada, bukan mengenai realitas itu sendiri. Dunia
seperti yang dipersepsikan adalah dunia yang penting dari segi perilaku. Maka
dari itu apabila persepsi remaja mengenai minuman keras itu tepat maka akan
terhindar yang namanya minuman keras. Dengan persepsi yang tepat itulah
satunya adalah dengan mengetahui persepsi tentang minuman keras pada anak
tersebut.
minuman keras atau miras yang tidak baik bagi kesehatan. Maka perlu di
Barat”
Runtu.
8
Desa Runtu.
1. Intitusi Pendidikan
kesehatan.
2. Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
2.1.1 Definisi
hakikatnya adalah suatu aktifitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu,
tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung
umum dapat dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan itu merupakan
9
10
sebagai berikut:
ditimbulkan.
misalnya menangis karena sedih atau sakit, muka merah (tekanan darah
giat belajar atau akan lebih baik lagi melakukan perbuatan tersebut.
Dengan kata lain responsnnya akan lebih intensif atau lebih kuat lagi.
pada manusia. Hal ini disebabkan karena hubungan yang pasti antara
dikatakan tidak terbatas. Fokus teori skinner ini adalah pada respons
tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara
12
tersebut sudah berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang
operant respons. Untuk itu, untuk membentuk jenis respons atau perilaku ini
dibentuk.
diharapkan terbentuk.
menggosok gigi sebelum tidur. Untuk berperilaku eperti ini maka anak
tersebut harus:
sekali dan lebih kompleks daripada contoh di atas. Teori skinner ini sangat
1. Bentuk pasif adalah respons internal, yaitu yang terjadi didalam diri
manusia dan tidak secara tidak langsung dapat terlihat oleh orang lain,
Misalnya, seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu dapat mencegah suatu
bahwa si ibu telah tahu gunanya, imunisasi, dan contoh kedua orang
konkrit terhadap kedua hal tersebut. Oleh sebab itu perilaku mereka ini
2. Bentuk aktif, yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara
pada kasus kedua sudah ikut keluarga berencana dalam arti sudah
menjadi akseptor KB. Oleh karena perilaku mereka ini sudah tampak
masih
perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses
a. Awareness (kesadaran)
c. Evaluation ( menimbang-nimbang)
16
stimulus bagi dirinya. Hal tersebut berarti sikap respon sudah lebih baik
lagi.
d. Trial
e. Adoption
seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Sikap ( Attiude)
tindakan perlu faktor lain, antara lain adanya fasilitas atau sarana
menggunakan panduan.
c. Adopsi (adoption)
berkualitas.
2014) yaitu:
1. Langsung
2. Tidak Langsung
2) Melalui orang ketiga atau orang lain yang “dekat” dengan subjek
atau responden:
masyarakat setempat.
seterusnya.
aitem. Dalam skala yang terdiri dari 5 point yaitu S (Selalu), Sr (Sering),
tidak pernah nilainya adalah 5. Skala likert disusun dan diberi skor
sebagai berikut:
50 + 10[X − X ]
𝑇=
S
Keterangan:
skor T.
Keterangan hasil:
2.2 Persepsi
2.2.1 Definisi
melalui alat indra atau juga disebut proses sensori. Namun proses itu tidak
(Notoatmodjo,2010)
Persepsi adalah suatu proses otomatis yang terjadi dengan sangat cepat
dan kadang kita tidak sadari, dimana kita dapat mengenali stimulus yang
kita terima. Persepsi yang kita miliki ini dapat mempengaruhi tindakan kita
Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga
dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung
Disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk
3. Perhatian
Perlu dikemukakan bahwa antara objek dan stimulus itu menjadi satu,
misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit,
proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf
individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang
diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah
menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa yang dengar, atau apa
yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses ini
sebenarnya. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu
bahwa individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus saja, tetapi individu
pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu
objek.
hal yang primer dan keseluruhan merupakan hal yang sekunder, sedangkan
(Walgito,2010,104).
penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,
Setuju :S
Ragu-ragu :R
sebagai berikut:
50 + 10[X − X ]
𝑇=
S
Keterangan:
skor T.
Persepsi positif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner >
T mean.
Persepsi negatif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner <
T mean.
2.3 Remaja
2.3.1 Definisi
merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa ini dimulai
sekitar pada usia 10 tahun hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga
21 tahun. Dalam menelusuri masa remaja, kita harus tetap mengingat bahwa
A.King,2010,188)).
kepada orang tua kearah independen, (2) minat seksualitas, dan (3)
etika, dan isu-isu moral (Salzman dan pikunas, 1976 (dalam Yusuf
,2015,71).
29
sempurna, jika tidak memiliki kode moral yang dapat diterima secara
mempunyai otoritas.
bergaul dengan teman sebaya atau oarang lain, baik secara individual
mauapun kelompok.
kemampuan sendiri.
kekanak-kanakan.
2.4.1 Definisi
: bir, anggur, brandy, wiski, vodka, arak, tual dan lain-lain. Masalah yang
timbul dari tingkah laku orang mabuk alkohol akan ditinjau secara
sosiologis, karena tinjauan yang dipakai dalam penelitian ini adalah tinjauan
diserap oleh tubuh dan masuk ke dalam pembuluh darah. Alkohol dapat
sari 2008).
koktail atau 3 botol bir) fungsi sensorik dan motor secara nyata terganggu.
keras
1. Pengangguran
keras hanya sebagai pelarian saja, ada yang menkonsumsi miras karena
2. Pergaulan Bebas
merupakan produk dari era globalisasi, seperti yang kita ketahui bahwa
masyarakat. Tak peduli besar kecil, tua muda, pria wanita yang mana
coba yang akhirnya dapat menjadi sebuah kebiasaa. Selain itu adanya
3. Kenikmatan
sekitar. Perubahan fisiologi seperti mata juling, muka merah, dan jalan
3. Odema otak
4. Serosis hati
34
Peradangan sel hati secara luas dan kematian sel dalam hati akibat terlalu
5. Gangguan jantung
6. Gastritis
: bir, anggur, brandy, wiski, vodka, arak, tual dan lain-lain. Masalah yang
timbul dari tingkah laku orang mabuk alkohol akan ditinjau secara
sosiologis, karena tinjauan yang dipakai dalam penelitian ini adalah tinjauan
sistem syaraf pusat, bukan stimulusi atau perangsang. Rasa stimulan timbul
yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas
minuman keras diusia remaja akan berdampak negatif bagi kesehatan. disini
36
lah orang tua mempunyai peranan penting dalam menjaga anaknya agar
remaja yang sehat fisik dan moral. Sehingga, diharapkan persepsi dan
Yang pertama adalah penelitian dari Dwi Agus Suseno dkk pada
yaitu pada saat duduk di kelas VII MTs. Namun ada juga pertama kali
minum minuman keras pada saat duduk di kelas VI SD. Remaja tersebut
remaja tersebut minum adalah karena ingin tahu, supaya dianggap seperti
preman, gaul dan percaya diri. Hasil penelitian diketahui sebagian besar
memabukan, dimana rata-rata konsumsi miras tiap dua minggu sekali dan
37
pada tahun 2013 yang berjudul “Perilaku Remaja Pengguna Minuman Keras
bersikap baik sebanyak 24 (55,8%), Remaja yang bersikap kurang baik ada
bahwa mayoritas responden tidak ingin berubah sebanyak 48,8% , dan tidak
tahu ingin berubah atau tidak ingin berubah sebanyak 16,3%. Sedangkan
Yang ketiga adalah penelitian dari agung pada tahun 2015 yang
minuman keras sangat beragam yaitu meliputi pencurian, free sex (seks
Positif Negatif
Positif Negatif
: Diteliti
: Mempengaruhi yang diteliti
39
40
3.2. Hipotesis
H1: Ada hubungan antara persepsi dan perilaku mengkonsumsi minuman keras
Kotawaringin Barat.
BAB IV
METODE PENELITIAN
tujuan penelitian, yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dari persepsi dan perilaku pada
dimana penelitian untuk mengetahui hubungan antar variable dan data yang
akan diambil dari variable bebas dan variable tergantung diambil dalam waktu
41
42
4.4.1. Populasi
2011). Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja di Desa Runtu yang
berjumlah 50 remaja.
(Nursalam, 2011 didalam Saputro, 2016). Kerangka kerja penelitian ini dapat
Populasi
Seluruh remaja pria di Desa Runtu, sejumlah 50 remaja
Sampling
Total sampling
Desain penelitian
Analitik korelasi
(cross sectional)
Pengambilan data
kuesioner
Pengolahan data
Editing, coding, scoring,
tabulating
Kesimpulan
Gambar 4.5 Kerangka Kerja penelitian persepsi dan perilaku pada tentang
mengkonsumsi minuman keras di Desa Runtu.
44
Variabel adalah sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya berbeda
antara satu objek dengan objek yang lain (Sujarweni, 2014). Pada penelitian ini
minuman keras.
Kriteria dan
No Definisi Alat
Variabel Parameter Skala
Sekor
. Operasional Ukur
4.8.1. Instrumen
Instrumen adalah alat ukur yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dari dua variabel,
reliabilitas.
Uji validitas dan uji reliabilitas perlu dilakukan, agar kuisioner yang
1. Uji validitas
62
63
maka dikatakan valid, jika r tabel < r hitung dengan nilai siginifikan
N x. y x y
rxy
N x 2
x N y 2 y
2 2
Keterangan:
rxy : Korelasi
N : Jumlah sampel
semuanya valid.
2. Uji reliabilitas
instrumen yang diuji ada dua (2) dan berbeda, pada responden yang
moment.
Sebuah kuisioner dikatan reliabel jika nilai Alpha Cronbach > 0,5
k b
2
rxy 1 2
k 1 t
65
Keterangan:
rxy : Realibilitas
sebagai berikut:
Bun.
data.
1. Editing
2. Coding
adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf yang
dianalisi.
67
Coding, penelitian ini dibagi menjadi data umum dan data khusus
sebagai berikut:
1. Data umum
1) Responden
2) Umur
3) Tingkat Pendidikan
4) Pekerjaan
2. Data khusus
1) Kriteria Persepsi
a. Positif :KP1
b. Negatif :KP2
a. Mengkonsumsi :M1
3. Scoring
Dengan kategori: positif bila T > mean, negatif bila T < mean
4. Tabulating
negatif.
70
100 % = Seluruhnya
76 % - 99 % = Hampir seluruhnya
50 % = Setengah responden
1. Analisa univariat
skor-T.
X X
T 50 10
SD
Dimana :
menjadi skor T
2
X X
SD
n 1
n : jumlah responden
Skor T responden
Skor mean T =
Jumlah responden
f
P= X 100 %
N
Keterangan :
P :Prosentase
F :Frukensi Jawaban
N :Jumlah Responden
2. Analisa bivariat
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset .
74
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang
mengkonsumsi pada remaja di Desa Runtu”. Hasil penelitian disajikan dalam tiga
bagian yang meliputi Gambaran lokasi penelitian, data umum, dan data khusus dan
mengkonsumsi minuman keras pada remaja. Data tersebut disajikan dalam bentuk
75
76
Desa Runtu.
1 12-15 tahun 8 16
2 15-18 tahun 23 46
3 18-22 tahun 19 38
Jumlah 50 100
Tidak 32
1 16
Sekolah
2 SMP 17 32
3 SMA 18 36
Jumlah 50 100
%).
1 Tidak Bekerja 8 16
2 Pelajar/Siswa 34 68
3 Buruh 7 14
4 Petani/Nelayan 1 2
Jumlah 50 100
remaja (68%).
keras
2 Tidak ada 8 16
Jumlah 50 100
keras
1 Ya 14 28
2 Tidak 36 72
Jumlah 50 100
1. Persepsi remaja
1 Positif 23 46
2 Negatif 27 54
Jumlah 50 100
Perilaku mengkonsumsi
No. Frekuensi Persentase(%)
minuman keras
1 Mengkonsumsi 42 84
2 Tidak Mengkonsumsi 8 16
Jumlah 50 100
Positif 15 30 8 16 23 46
Negatif 27 54 0 0 27 54
80
Jumlah 42 84 8 16 50 100
(54%).
diperoleh nilai ρ value (0,001), jadi ρ < α maka Ho ditolak maka ada
5.2 Pembahasan
menggunakan uji statistik chi Square diperoleh hasil yang cukup bervariasi
suatu kegiatan hal yang biasa saja dan tidak berbahaya bagi
sangat cepat dan kadang kita tidak sadari, dimana kita dapat
81
mengenali stimulus yang kita terima. Persepsi yang kita miliki ini
adalah usia 15-18 tahun. Usia ini bisa dikatakan usia remaja
cenderung berbuat sesuatu yang terjadi pada saat ini. Namun masa
remaja, mereka akan lebih berfikir kepada masa lampau dan masa
bahwa usia remaja adalah masa transisi atau masa peralihan dari
usia sekolah atau usia kelompok ini biasanya anak-anak atau remaja
sekitar pada usia 10 tahun hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18
mengingat bahwa tidak semua remaja sama. Maka dari itu remaja
atau anak harus dipantau dengan baik agar remaja yang mempunyai
keras.
6.1 Kesimpulan
negatif
6.2 Saran
anak.
86
87
3. Pada Remaja
4. Perangkat Desa
Agung. 2015. Perilaku sosial pengguna minuman keras di Kelurahan Sungai Dama
Kota Samarinda. Samarinda.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi kesehatan teori & aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sari. 2008. Studi deskriptif kualitatif tentang persepsi, motivasi, dan perilaku
remaja dalam mengkonsumsi minuman keras di Desa Kateguhan
Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Surakarta.
88
89
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN
Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pemilihan tempat
1 penelitian
Perumusan masalah
2
Pengajuan judul
3
Konsultasi
4
Ujian proposal
5
Revisi proposal
6
Penelitian
7
Penyusunan skripsi
8
Konsultasi dan
9 revisi
Ujian skripsi
10
Pengesahan hasil
11 skripsi
90
Lampiran 2
NIM : 133210192
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam skripsi ini sebagai
responden dengan mengisi angket yang telah disediakan oleh penulis
Sebelumnya saya telah diberikan penjelasan tujuan skripsi ini dan saya telah
mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan identitas, data maupun informasi yang
saya berikan. Apabila ada pernyataan yang diajukan menimbulkan ketidak
nyamanan bagi saya, peneliti akan menghentikan pada saat ini dan saya berhak
mengundurkan diri.
Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan sukarela, tanpa ada
unsur pemaksaan dari siapapun, saya menyatakan:
Bersedia
Pangkalan bun.................................
Peneliti Responden
91
Lampiran 3
92
Lampiran 3
93
Lampiran 3
94
Lampiran 3
95
Lampiran 3
96
Lampiran 4
Kuesioner Persepsi
1. Kognitif 1,2,3,4
2. Afektif 5,6,7,8
3. Konotatif 9,10,11,12,13,14,15
97
Lampiran 5
BIODATA RESPONDEN
PERSEPSI TENTANG MINUMAN KERAS DENGAN PERILAKU
MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS PADA REMAJA
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) dalam kotak pada setiap jawaban dari
pernyataan dibawah ini.
A. Data umum
1. No responden :
2. Umur : 12-15
15-18
18-22
Buruh
Wiraswasta
Swasta
Petani/Nelayan
Teman Kelompok
Lampiran 5
Tidak Ada
B. Data kusus
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) dalam kotak pada setiap jawaban dari
pernyataan dibawah ini.
Kuesioner persepsi
Tabulasi instrumen
100
Lampiran 6
R tabel
Lampiran 6
0,05
1 0,807 0,4438 Valid
2 0,807 0, 4438 Valid
3 0,532 0, 4438 Valid
4 0,807 0, 4438 Valid
5 0,532 0, 4438 Valid
6 0,807 0, 4438 Valid
7 0,607 0, 4438 Valid
8 0,807 0, 4438 Valid
9 0,491 0, 4438 Valid
10 0,878 0, 4438 Valid
11 0,660 0, 4438 Valid
12 0,878 0, 4438 Valid
13 0,807 0, 4438 Valid
14 0,878 0, 4438 Valid
15 0,878 0, 4438 Valid
103
Lampiran 6
CORELATION
TOT
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 AL
P1 Pearson
1.00 1.00 1.00 .57 1.00 .25 .49 1.00 .807*
Correla 1 .302 .302 .527* .527* .527* .527*
0** 0** 0** 7** 0** 0 5* 0** *
tion
Sig. (2- .00 .28 .02
.000 .196 .000 .196 .000 .000 .017 .017 .000 .017 .017 .000
tailed) 8 8 6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P2 Pearson
1.00 1.00 1.00 .57 1.00 .25 .49 1.00 .807*
Correla 1 .302 .302 .527* .527* .527* .527*
0** 0** 0** 7** 0** 0 5* 0** *
tion
Sig. (2- .00 .28 .02
.000 .196 .000 .196 .000 .000 .017 .017 .000 .017 .017 .000
tailed) 8 8 6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P3 Pearson
1.00 .29 .20 .23
Correla .302 .302 1 .302 .302 .302 .318 .318 .302 .318 .318 .532*
0** 0 1 7
tion
Sig. (2- .21 .39 .31
.196 .196 .196 .000 .196 .196 .172 .172 .196 .172 .172 .016
tailed) 5 5 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P4 Pearson
1.00 1.00 1.00 .57 1.00 .25 .49 1.00 .807*
Correla .302 1 .302 .527* .527* .527* .527*
0** 0** 0** 7** 0** 0 5* 0** *
tion
Sig. (2- .00 .28 .02
.000 .000 .196 .196 .000 .000 .017 .017 .000 .017 .017 .000
tailed) 8 8 6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P5 Pearson
1.00 .29 .20 .23
Correla .302 .302 .302 1 .302 .302 .318 .318 .302 .318 .318 .532*
0** 0 1 7
tion
Sig. (2- .21 .39 .31
.196 .196 .000 .196 .196 .196 .172 .172 .196 .172 .172 .016
tailed) 5 5 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P6 Pearson
1.00 1.00 1.00 .57 1.00 .25 .49 1.00 .807*
Correla .302 .302 1 .527* .527* .527* .527*
0** 0** 0** 7 ** 0 ** 0 5 * 0 ** *
tion
Sig. (2- .00 .28 .02
.000 .000 .196 .000 .196 .000 .017 .017 .000 .017 .017 .000
tailed) 8 8 6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P7 Pearson
.577 .577* .577* .577* .577* .57 .25 .577* .607*
Correla ** * .290 * .290 * 1 * 7** .365 .365 * .365 .365 *
2
tion
Sig. (2- .00 .28
.008 .008 .215 .008 .215 .008 .008 .113 .113 .008 .113 .113 .005
tailed) 8 3
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P8 Pearson
1.00 1.00 1.00 1.00 .57 .25 .49 1.00 .807*
Correla .302 .302 1 .527* .527* .527* .527*
0** 0** 0** 0** 7** 0 5 * 0 ** *
tion
Sig. (2- .00 .28 .02
.000 .000 .196 .000 .196 .000 .017 .017 .000 .017 .017 .000
tailed) 8 8 6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P9 Pearson
.57 .30
Correla .250 .250 .201 .250 .201 .250 ** .250 1 .395 .395 .250 .395 .395 .491*
7 6
tion
104
Lampiran 6
Lampiran 7
1 2 4 2 2 2
2 2 4 2 2 2
3 1 3 2 3 2
4 2 3 2 3 1
5 2 4 2 2 2
6 3 1 3 2 2
7 3 1 1 2 2
8 2 4 2 2 2
9 3 4 2 2 1
10 3 1 3 2 2
11 3 1 3 2 2
12 2 4 2 2 1
13 2 4 2 2 2
14 2 3 2 2 2
15 2 4 2 2 2
16 2 3 2 3 1
17 2 4 2 2 2
18 1 3 2 2 2
19 2 3 2 2 2
20 3 1 6 2 1
21 3 1 1 2 2
22 1 3 2 2 2
23 3 1 3 2 2
24 3 4 2 2 1
25 2 4 2 2 2
26 2 3 2 3 2
106
27 2 4 2 2 2
28 1 3 2 3 1
29 3 1 3 2 1
30 3 1 3 2 1
31 3 4 2 2 1
32 2 3 2 3 2
33 2 4 2 2 2
34 2 4 2 2 2
35 1 3 2 2 1
36 3 1 1 2 2
37 3 1 1 2 1
38 3 1 3 2 2
39 3 1 1 2 2
40 2 4 2 2 2
41 2 3 2 2 2
42 3 1 1 2 2
43 1 3 2 3 2
44 2 3 2 2 2
45 3 1 1 2 1
46 1 3 2 2 2
47 1 3 2 3 2
48 3 1 1 2 2
49 2 4 2 2 1
50 2 4 2 2 2
Lampiran 7
No No Item Instrumen
P P P P P P P P P P1 P1 P1 P1 P1 P1 TOTAL
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5
107
R01 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
R02 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 58
R03 4 3 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 59
R04 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 64
R05 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R06 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 58
R07 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 65
R08 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 57
R09 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 53
R10 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
R11 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 57
R12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R13 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 56
R14 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 52
R15 3 3 4 4 4 4 3 5 4 5 3 4 5 4 4 59
R16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
R17 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 50
R18 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 63
R19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 58
R20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R21 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 59
R22 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 5 3 3 58
R23 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 56
R24 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 58
R25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R26 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
R27 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 53
R28 5 5 3 3 4 5 5 4 5 4 3 5 4 3 3 61
R29 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 59
R30 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 5 4 4 4 60
R31 3 3 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 51
R32 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 61
R33 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
R34 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 56
R35 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 56
R36 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 60
R37 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 56
R38 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61
R39 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 57
R40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R41 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 56
R42 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61
R43 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 3 60
R44 5 5 5 5 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 59
R45 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 52
R46 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 55
R47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
R48 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 57
Lampiran
R49 8 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 56
R50 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 56
Hasil SPSS penelitian
Frekuensi
108
Statistics
umur pendidikan Pekerjaan perilaku alasan informasi
Valid 50 50 50 50 50 50
N
Missing 0 0 0 0 0 0
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
12-15 8 16.0 16.0 16.0
15-18 23 46.0 46.0 62.0
Valid
18-22 19 38.0 38.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
tidak sejolah 16 32.0 32.0 32.0
SMP 16 32.0 32.0 64.0
Valid
SMA 18 36.0 36.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
tidak bekerja 8 16.0 16.0 16.0
pelajar/siswa 34 68.0 68.0 84.0
Valid buruh 7 14.0 14.0 98.0
petani/nelayan 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Perilaku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
ya 42 84.0 84.0 84.0
Valid tidak 8 16.0 16.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
109
Lampiran 8
Alasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
kelompok 42 84.0 84.0 84.0
Valid tidak ada 8 16.0 16.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
ya 14 28.0 28.0 28.0
Valid tidak 36 72.0 72.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
110
Lampiran 8
Tabulasi Silang
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
DOKUMENTASI
112
Lampiran 9
113
Lampiran 10
114
Lampiran 10
115
Lampiran 10
116
Lampiran 10
117
Lampiran 11