Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

OLEH :

WIDANINGSIH

2021207209013

PROGRAM STUDI PROFESI NERS REGULER


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2022
Analisis PICOT

No. Judul Keterangan PICOT


1. Hubungan Care P : Populasi target adalah lansia berusia ≥ 60 tahun dan
Giver Terhadap populasi kontrol berusia 50-59 tahun.
Status Gizi Dan Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang
Kualitas Hidup yang terdiri dari 34 (34%) laki-laki dan 66 (66%)
Lansia Pada Etnis perempuan.
Bugis
I : penelitian menggunakan Desain penelitian ini adalah
cross sectional study. Total sampel dalam penelitian ini
sebanyak 100 orang yang terdiri dari 34 (34%) laki-laki
dan 66 (66%) perempuan. Responden diambil
menggunakan teknik menggunaan tehnik purposive
sampling.
Metode pengumpulan data dengan cara wawancara
kuesioner karakteristik umum, kuesioner pengasuhan,
kuesioner food recall 24 hours dan food frequency,
kuesioner pengukuran aktivitas fisik WHOQOL serta
pengukuran antropometri.

C : Pembanding pada jurnal ini adalah penelitian yang


pernah dilakukan oleh Dina Andesty, DKK (2017).
yang menunjukan ). semakin buruk interaksi sosial lansia
maka semakin rendah pula kualitas hidupnya.
meningkatkan interaksi sosial lansia dengan
meningkatkan aktifitas atau kegiatan harian lansia agar
dapat sering berkumpul dan saling berinteraksi satu sama
lain. ( Dina Andesty DKK, 2017).

O : Berdasarkan hasil uji pearson product moment,


menunjukan bahwa , Care giver berhubungan positif
dengan kualitas hidup lansia (domain fisik) dengan nilai
signifikansi p:0.032.Diperoleh kesimpulan bahwa
Aktivitas fisik memberikan pengaruh yang tidak
signifikan terhadap status gizi dan kualitas hidup,
kelompok care giver juga tidak memberikan pengaruh
positip terhadap status gizi lansia namun care giver
memberikan pengaruh positip pada kualitas hidup
(domain fisik).

T : Penelitian ini dilaksanakan Di . dua wilayah


administrasi kabupaten yaitu kab.barru dan
kab.pangkajene kepulauan. dan dilakukan pada tanggal
Juli 2013.
2. Hubungan Dukungan P : Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia
Sosial Teman Sebaya yang tinggal di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia
Dengan Kualitas Hidup Ciparay Kabupaten Bandung yang berjumlah 147 orang.
Lansia Di Panti Sosial Dalam menentukan jumlah sampel yang akan dipilih,
Rehabilitasi Lanjut Usia penulis menggunakan tingkat kesalahan sebesar 10%,
Ciparay karena dalam setiap penelitian tidak mungkin hasilnya
sempurna 100%, makin besar tingkat kesalahan maka
semakin sedikit ukuran sampel. Berdasarkan rumus
tersebut dapat dihitung sampel dari populasi berjumlah
147 orang dengan tarif kesalahan 10%, maka sampel yang
digunakan adalah 60 orang.

I : Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan


penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan
operasional silang (Cross Sectional), artinya penelitian
dimana variabel independen dan variabel dependen
dinilai hanya satu kali pada suatu saat.

C: Pembanding pada jurnal ini adalah penelitian yang


pernah dilakukan oleh Samper, Pinontoan, & Katuuk,
2017,
yang menunjukan Dukungan sosial yang buruk pada
lansia dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia dimana
hal tersebut akan menyebabkan lansia merasa terisolir
sehingga lansia jadi suka menyendiri dan akan
menyebabkan lansia depresi

O : Hasil dari penelitian ini adalah Nilai signifikansi atau


sig. (2-tailed) sebesar 0,001, maka artinya ada hubungan
yang signifikan (berarti) antara variabel dukungan sosial
teman sebaya dengan kualitas hidup. kemudian dilihat
dari derajat hubungan, angka koefisien korelasi sebesar
0,414 Artinya, tingkat kekuatan hubungan (korelasi)
antara variabel dukungan sosial teman sebaya dengan
kualitas hidup adalah korelasi cukup. Kemudian arah
(jenis) hubungan antara variabel dukungan sosial teman
sebaya dengan kualitas hidup lansia yaitu bernilai positif.
Sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat
searah, dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin
ditingkatkan dukungan sosial teman sebaya maka kualitas
hidup juga akan meningkat.

T : Penelitian ini dilaksanakan Di Panti Sosial


Rehabilitasi Lanjut Usia Ciparay Kabupaten Bandung dan
dilakukan pada tanggal 25 Juni – 9 Juli 2019.
3. Evaluasi Keamanan P : Karakteristik riset partisipan adalah sebagai berikut;
Lingkungan Bagi Lansia partisipan merupakan lansia berusia 60 tahun keatas,
Yang Tinggal Di Panti partisipan bersedia mengikuti prosedur hingga akhir
Wredha Salib Putih penelitian, dan partisipan bisa berkomunikasi dengan
Salatiga baik.

I : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah


metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Cara pemilihan/penetuan subjek dilakukan dengan
Purpose Sampling. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dengan cara wawancara mendalam
(in-depth interview).

C : Pembanding dalam jurnal ini adalah Evaluasi


Keamanan Lingkungan Bagi Lansia Yang Tinggal Di
Panti Wredha Salib Putih Salatiga

O : Dari hasil penelitian ada beberapa temuan yang bisa


dijadikan bahan evaluasi berkaitan dengan fasilitas
keamanan lingkungan di Panti Wredha Salib Putih
Salatiga untuk menjaga lansia yang menghuninya.
Beberapa temuan yang tidak sesuai dengan standar
adalah: Handrail (pegangan tangan), tangga, tempat tidur,
alat bantu berjalan dan karpet. Kesimpulannya,
Berdasarkan hasil evaluasi keamanan lingkungan bagi
lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga di temui ada
beberapa fasilitas yang masih dapat menimbulkan resiko
bagi kenyamanan dan keamanan lansia di panti Wredha
salatiga, diantaranya : Handrail (pegangan tangan),
tangga, tempat tidur, alat bantu berjalan dan karpet.
Untuk mencegah resiko – resiko buruk yang akan terjadi
maka dianjurkan bagi petugas panti Wredha agar dapat
memperhatikan dan memperbaiki fasilitas – fasilitas yang
belum sesuai dengan standar.

T : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif


deskriptif yang dilakukan pada Panti Wredha Salib Putih
Salatiga. Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu pada
bulan Agustus hingga Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai