Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Bangun Penelitian


Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian metode kuantitatif.

Pengertian kuantitatif yaitu dimana metode penelitian seperti ini digunakan untuk

meneliti populasi atau sampel tertentu dengan berlandaskan filsafat positivisme.

Penelitian kuantitatif ini bersifat statistik. Sugiyono (2017) . Dan dalam penelitian

kuantitatif ini dilakukan cara dengan menguji hipotesis yang ditetapkan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan membagikan kertas kuesioner

kepada responden dengan jumlah yang sudah ditentukan. Metode yang digunakan

dalam penilitian ini adalah data yang diambil dengan pengisian pertanyaan yang

berkaitan pengaruh penyesuain diri lansia yang ditinggal mati pasangannya.


B. Frame Work

Populasi: Lansia Yayasan Karya Luhur Bina

Kasih Medokan Semampir Surabaya

Jumlah populasi 20 lansia

Populasi target 20 responden

Pengumpulan data: Kuesioner,


dokumentasi.

Variabel utama:Penyesuain Variabel kontrol:tempat tinggal


diri lansia,lama ditinggal

Hasil Penelitian

Analisis data

Hasil
C.Hipotesis Penelitian

Pengaruh lama ditinggalnya oleh pasangan terhadap penyesuain diri lansia.

Lama dintinggal nya pasangan berpengaruh positif terhadap penyesuain diri lansia

karena pada saat itu biasanya seseorang yang sudah ditinggal mati oleh

pasangannya akan mengalami penyesuain atau proses penerimaan atas kepergian

pasangannya tersebut. Seeorang tersebut biasanya akan mengalami fase putus asa

dan kesedihan setelah ditinggalkan pasangannya untuk selama-lamanya.

H1 : Lama ditinggalnya pasangan berpengaruh positif (+) terhadap penyesuain diri

lansia.

Pengaruh tempat tinggal\lingkungan terhadap penyesuain diri lansia.

Tempat tinggal\lingkungan berpangaruh positif terhadap penyesuain diri lansia karena

tempat tinggal\lingkungan memberikan batasan-batasan terhadap lansia tersebut,

sehingga dukungan dan penerimaan sosial turut membantu lansia dalam menyesuaikan

diri terhadap kematian pasangan hidup.

H2 : Tempat tinggal\lingkungan berpengaruh positif (+) terhadap penyesuain diri

lansia.
D.Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono ( 2017) Definisi Operasional merupakan penentuan konstrak

atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

1.Jenis Variabel

Variabel-variabel yang tercakup dalam penelitian ini adalah:

a.Variabel independen

Penyesuain diri lansia terhadap kematian pasangan hidup pada lansia

b.Variabel dependent

a.jenis kelamin lansia (pria dan wanita)

b.tempat tinggal lansia (panti)

c.lama ditinggalkan pasangan (1-2 tahun)

2. Definisi Operasional

Menurut Sugiyono ( 2017) Definisi Operasional merupakan penentuan konstrak

atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

a. Variabel independent

Variabel utama atau pokok dalam penelitian ini adalah penyesuaian diri terhadap

hilangnya pasangan hidup pada lansia. Penyesuaian diri terhadap hilangnya

pasangan hidup pada lansia merupakan proses penerimaan secara sadar dari

individu terhadap lingkungan, baik secara fisik, psikis, maupun sosial sesuai dengan
kondisi yang dimiliki dan membutuhkan perhatian dan pengertian dari

lingkungannya karena hal-hal negatif dapat terjadi pada lansia, antara lain : menjadi

sangat perasa dan banyak menuntut pada orang-orang di sekitarnya.

b.Variabel dependent

Variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu :

a. Tempat tinggal lansia

Penelitian ini menggunakan subjek penelitian lansia yang tinggal di panti.

b. Lama ditinggal pasangan

Penelitian ini menggunakan subjek penelitian lansia yang sudah pernah menikah

dan sudah ditinggalkan pasangannya 1-2 tahun. Pada kurun waktu tersebut

seseorang yang sudah ditinggalkan sedang mengalami masa penyesuaian dan proses

penerimaan akan kepergian pasangannya untuk selama-lamanya. Seseorang

mengalami fase putus asa dan kesedihan ditinggalkan pasangan.

E. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiriata subyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono 2017). Populasi

penelitian ini adalah lansia yang berada di Yayasan Karya Luhur Bina Kasih

Medokan Semampir Surabaya.


F. Sampel

Sedangkan definisi sampel menurut Sugiyono (2018) mengemukakan bahwa

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan sampling purposive,

karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini lansia umur 60 keatas, yaitu

dengan responden sebesar 20 orang.

Sampling adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sampel. Untuk

menentukan sampel dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampel yang

digunakan. Dalam penelitian ini, digunakan cara pengumpulan data diantaranya

kuesioner\angket dan dokumentasi.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah lansia yang memenuhi ciri-

ciri sebagai berikut :

1. Lansia yang berumur 60 tahun keatas

2. Lansia yang ditinggal mati oleh pasangan hidupnya.

3. Jenis kelamin ( Pria dan wanita)

G. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Menurut Suwarma Al Muchtar (2015) Lokasi penelitian adalah tempat dimana

peneliti memperoleh informasi mengenai data yang diperlukan. Lokasi penelitian

adalah merupakan tempat dimana penelitian akan dilakukan. Pemilihan lokasi harus

didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan , dan


kesesuaian dengan topik yang dipilih. Adapun yang menjadi lokasi penelitian

adalah Yayasan Karya Luhur Bina Kasih Medokan Semampir Surabaya.

Waktu penelitian dihitung sejak pembuatan proposal sampai hasil penelitian

diseminarkan.

H.Teknik Dan InstrumenPengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

oleh peniliti. Dalam penelitian ini, digunakan cara pengumpulan data diantaranya

kuesioner. Data sendiri diambil dengan mengisi pertanyaan yang dibagikan kepada

responden . Selain kuesioner dokumen merupakan catatan peristwa yang sudah

berlalu, dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. ( Sugiyono, 2016).

I. Teknik analisis data

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis penyesuain diri lansia

terhadap hilangnya pasangan hidup, maka uji statistik yang digunakan adalah

metode statistik deksriptif dan analisis Regresi Linier Berganda.

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis

suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih

luas. (Sugiyono 2017).

Analisis deskriptif digunakan untuk menyajikan hasil penelitian berupa jawaban

dari respon dan analisis nilai indeks menggunakan rumus indeks.

Rumus indeks
( F 1 x 1 ) + ( F 2 x 2 ) + ( F 3 x 3 )+ ( F 4 x 4 )+(F 5 x 5)
Nilaiindeks=
5

Keterangan :

F1 : Frekuensi responden yang menjawab sangat tidak setuju dengan skor 1

F2 : Frekuensi responden menjawab tidak setuju dengan skor 2

F3 : Frekuensi responden menjawab netral dengan skor 3

F4 : Frekuensi respon den yang menjawab setuju dengan skor 4

F5 : Frekuensi responden yang menjawab sangat setuju dengan skor 5

b. Uji Validasi

Menurut Siregar (2016) validasi atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh

mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang diukur. Sedangkan Muhidin dan

Abdurrahman (2017) menggunakan suatuinstrumenpengkurandikatakan valid jika

instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Jika rhitung

dengan rtabel dengan antara signifikan 0,05. Apabila rhitung<rtabel, Maka instrumen

dinyatakan tidak valid dan apabila rhitung>rtabel, Maka instrumen dinyatakan valid.

c. Uji Reliabilitas

Menurut Muhidin dan Abdurrahman (2017) suatu instrumen pengukuran

dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji

reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari

instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil

pengukuran dapat dipercaya karena apabila dalam beberapa kali pelaksanaan

pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama.

Selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah, untuk
menguji reabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus Alpha dari

Cronbach .

d. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Menurut priyastama (2017) uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai

residual yang dihasilkan dari regresiter distribusi secara normal atau tidak.

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan adanya

korelasi antara variabel independen atau bebas. Menurut Ghozali (2018) , Tujuan uji

multikolonieritas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik memiliki model yang

didalamnya tidak terjadi kolerasi diantaranya variabel independen. Dilihat dari nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Apabila nilai VIF <10, berarti tidak

terdapat multikolonieritas. Jika nilai VIF > 10 maka terdapat multikolonieritas

dalam data.

3. Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2018) mengatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

residual suatu pengamatan kepengamatan lain. Uji heteroskedastisitas unutuk

menguji terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas maka dilihat dari nilai koefisien

korelasi rank spearman antara masing-masing variabel bebas dengan variabel

peganggu. Apabila nilai probabilitas (sig) >dari 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.
d. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Ghozali (2018) analisi regresi linear berganda digunakan untuk

mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap

variabelin dependen.

Dalam penelitian ini menggunakan model analisis linier berganda untuk

mengetahui pengaruh penyesuaian diri . Menggunakan alat analisis statistik yang

didukung oleh perangkat lunak aplikasi statictical package for social science

(SPSS). Model persamaan linier berganda dalam penelitian ini dapat diketahui

sebagai berikut sehingga persamaan regersi dengan rumusnya sebagai berikut

(Ghozali, 2018):

Y = β1X1 + β2X2 + β3X3 e………………………………………………... (1)

Dimana:

Y = Keputusan Pembelian

β1 β2 β3 = Koefisien regresi

X1 = Kepercayaan

X2 = Kemudahan Penggunaan

X3 = Kualitas Produk

e = Eror

e. Uji Kelayakan Model

Menurut Ghozali (2018) Uji kelayakan model digunakan untuk menguji seberapa

cocok model yang digunakan dalam penelitian untuk menguji hipotesis yang telah

dirumuskan. Secara statistik uji kelayakan model dapat diukur dengan koefisien

determinasi (R2) , uji F dan uji t.


1. Koefisien Determinasi

Menuurut Syawal (2018) untuk mengetahui tingkat ketepatan paling dalam

analisis regresi dimana hal yang ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi

(R2) antara 0 dengan 1. Koefisien determinasi 0 variabel indepen sama sekali tidak

ada pengaruh terhadap variabel independen. Apabila koefisien determinasi semakin

mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa variabel indepen dan berpengaruh

terhadap variabel dependen, selain itu koefisien determinasi dipergunakan untuk

mengetahui presentase perubahan variabel terikat (Y) yang disebabkan oleh

variabel bebas (X) .

2. Uji Statistik F

Menurut Ghozali (2018) digunakan untuk menguji apakah model penelitian fit

dengan data atau tidak. Apabila nilai signifikan uji F lebih kecil 0,05 maka model

dalam penelitian ini fit dengan data. Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk

meneliti faktor penyesuain diri lansia setelah ditinggal mati oleh pasangannya.

3. Uji T

Digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan dalam uji t memiliki 2

karakteristik:

a. Ho diterima dan Ha ditolak, jika t-hitung< t-tabel, atau nilai sig. > level of

signifikan 0,05 yang menyatakan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara

variabel X terhadap variabel Y.

b. Ho ditolak dan Ha diterima jika t- hitung > t-tabel, atau nilai sig. < level of

signifikan 0,05 yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel
X terhadap variabel Y.

J.Etika Penelitian

1. Informed consent (persetujuan)

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti, tujuannya

adalah responden mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta dampak yang diteliti

selama pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti, maka harus

menandatangani persetujuan. Jika responden menolak untuk diteliti, maka peneliti

tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

2. Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan mencantumkan

nama responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh

responden. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti dengan

cara tidak menyebutkan nama responden.

Anda mungkin juga menyukai