Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

METODE PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang jenis dan desain penelitian, populasi sampel,
tempat dan waktu penelitian, etika penelitian, alat pengumpulan data, prosedur
pengumulan data, pengolahan data serta analisa data.

4.1. Desain Penelitan


Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan strategi untuk
memperoleh data yang akan digunakan untuk melakukan uji hipotesa.
Pemilihan desain yang tepat sangat diperlukan untuk menjamin pembuktian
hipotesa secara tepat pula (Sanjaya, 2013). Desain penelitian penelitian
ditetapkan berdasarkan tujuan dan hipotis penelitian. Penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif yang menggunakan jenis penelitian analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian analitik adalah
penelitian yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang diteliti.
Hubungan antar variabel ini ditentukan berdasarkan uji statistik (Dharma,
2015). Desain cross sectional adalah dimana data yang menyangkut variabel
bebas atau risiko dan variabel terikat atau variabel akibat akan dikumpulkan
dalam waktu yang bersamaan (Notoatmojo, 2010)

4.2. Populasi dan Sampel


4.2.1. Populasi
Populasi merupakan suatu objek atau subjek yang memiliki kualitas
dan karakteristik tertentu yang sudah ditentukan peneliti sebelumnya.
Populasi bersifat homogen (Donsu, 2016). Menurut Sugiyono (2002),
populasi adalah wilayah generalisasi yang tersiri dari objek atau
subjek yang menjadi kuantitas dan karakter tertentu yang telah
ditentukan peneliti untuk ditarik kesimpulan.
Populasi dibagi menjadi populasi target dan populasi terjangkau.
Populasi yang dijadikan sebagai targeret penelitian, termasuk dalam
populasi target yang bersifat domain. Populasi target mempunyai
sumber data yang memilliki batasan, sehingga dapat diperhitungkan
sejauh mana batasannya. Populasi terjangkau merupakan dari
populasi yang dapat dieksplor oleh peneliti. Populasi terjangkau
dibatasi oleh tempat dan waktu, dimana sampel yang terpilih akan
dijadikan subjek peneliti. Berdasarkan sifatnya populasi dibagi
menjadi populasi homogen dan populasi heterogen. Populasi
homogen merupakan sumber data yang memiliki unsur sifat yang
sama, populasi homogen ini sering digunakan untuk penelitian
kuantitatif. Populasi homogen merupakan sumber data yang memiliki
unsur sifat yang bervariasi, sehingga peneliti perlu membuat batasan
populasi.

Berdasarkan pengertian populasi diatas maka populasi dapat


disimpulkan sebagai objek atau sbjek yang berada suatu wilayah
yang telah memenuhi syarat penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa-siswi kelas XI di SMAN 1 Bojongmangu bekasi yang
berjumlah 145 orang.

4.2.2. Sampel
sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi. Dengan kata lain, sampel adalah
elemen-eleman populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan
mewakilinya (Setiadi, 2013). Sampling adalah suatu proses dalam
menyeleksi porsi untuk menjadi sampel dari populasi untuk dapat
mewakili populasi (Setiadi, 2013).

Sampel yang diambil dari populasi tersebut adalah remaja yang


memenuhi kriteria inklusi, yaitu (1) bersedia menjadi responden.
Sedangkan kriteria eksklusi dari sampel yang diambil, yaitu; (1)
remaja yang tidak sadarkan diri, (2) remaja yang tidak bersedia
menjadi responden.

Besar sampel ditentukan dengan rumus Isaac dan Michael, yaitu;

𝐍
𝒏=
𝟏 + 𝐍 ( 𝐝)𝟐

Keterangan:
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat ketepatan yang diinginkan

berikut perhitungan sampel yang dimiliki :

𝐍
𝒏=
𝟏 + 𝐍 𝐝𝟐

𝟏𝟒𝟓
𝒏=
𝟏 + 𝟏𝟒𝟓 (𝟎, 𝟏)𝟐

𝟏𝟒𝟓
𝒏=
𝟐, 𝟒𝟓

𝒏 = 𝟓𝟗, 𝟏𝟖 dibulatkan menjadi 60 responden


Untuk mencegah terjadiya droup out dari sampel, maka ditambah 10%
dari nilai sampel yang telah dihitung, (Notoatmojo, 2010), yaitu:

60 x 10% = 6

60 + 6 = 66 responden

Jadi, besar sampel secara keseluruhan berjumlah 66 responden.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Random


sampling. Random sampling adalah teknik pengambilan sampel
dimana teknik random sampling tersebut hanya boleh digunakan
apabila setiap unit atau anggota populasi itu bersifar homogen atau
diasumsikan homogen (Notoatmojo, 2010). Hal ini berarti setiap
anggota populasi itu mempunyai kesempatan yang sama untuk
diambil sebagai sampel.

4.3. Tempat dan Waktu Penelitian


4.3.1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bojongmangu Bekasi. Hal
ini dikarenakan peneliti menemukan seringnya siswa sekolah
tersebut bermain game online saat jam sekolah dan berdasarkan
informasi dari guru bahwa disekolah tersebut sedang maraknya
siswa yang kecanduan oleh game online.
4.3.2. Waktu Penelitian

4.4. Etika Penelitian


Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat
penting dalam sebuah penelitian, mengingat penelitian keperawatan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika harus diperhatikan
(Hidayat, 2013). Masalah etika keperawatan yang harus diperhatikan
menurut Hidayat (2013) adalah sebagai berikut:
4.4.1. Lembar persetujuan responden (informed consent)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent diberikan sebelum penelitian, dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek atau responden mengeti maksud
dan tujuan dari penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harud menghormati mereka.

4.4.2. Tanpa Nama


Masalah etika keperawatan merupakan masaah yang bemebrerikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian. Pada tahap ini peneliti
tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
atau hasil penelitian yang disajikan.

4.4.3. Kerahasiaan (confidentiality)


Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan penelitian baik berupa
informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang
telah disimpulkan disimpan sebagai dokumen penelitian, tidak
dipublikasikan dan disimpan di dalam arsip peneliti yang digunakan
hanya untuk kepentingan pendidikan.

4.4.4. Umpan balik (Feedback)


Peneliti memberikan umpan balik kepada individu atau subjek yang
menjadi respponden dalam penelitian. Feedback yang diberikan
berupa penghargaan atas partisipasi responden.

4.5. Alat Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data penelitian. Metode pengumpulan data sangat
ditentukan oleh jenis penelitian. Penelitian kuantitatif secara umum
menggunakan 3 pilihan metode pengumpulan yaitu metode kuesioner,
wawancara terstruktur, dan observasi. Sedangkan penelitian kualitatif
menggunakan beberapa metode yaitu wawancara mendalam (findeep
interview), observasi pertisipan dan diskusi kelompok terarah (focus group
discussion). Variabel yang diukur dan tujuan pengukuran juga menentukan
pilihan metode pengupumpulan data, (Dharma, 2015).

Observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan langsung


terhadap ektivitas responden atau partisipan yang terencana, dilakukan
secara aktif dan sistematis. Wawancara adalah metode pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara berinteraksi, bertanya dan mendengarkan apa
yang disampaikan secara lisan oleh responsen atau partisipan. Kuesioner
adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan daftar
pertanyaan atau pernyataan tertulis dengan beberapa pilihan jawaban kepada
responden (Dharma, 2015).

4.5.1. Uji Validitas


Validitas menunjukan ketepatan pengukuran suatu instrumen,
artinya suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut
mangukur apa yang seharusnya diukur. Validitas adalah syarst
mutlak bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam suatu
pengukuran. Suatu penelitian meskipun didesain dengan tepat,
namun tidak akan memperoleh hasil penelitian akurat jika
menggunakan alat ukur yang tidak valid. Secara umum terdapat 2
tipe validitas instrumen, yaitu validitas dengan berhubungan
dengan teori dan validitas yang berhubungan dengan kriteria,
(Dharma, 2015)
Item pertanyaan yang dibuat diujikan kepada responden. Hasil data
yang diperoleh barulah dilakukan uji validitas, dengan melihat
korelasi antar item. Pentingnya uji validitas bertujuan untuk
mengetahui kelayakan butir-butir yang digunakan. Selama uji
validitas, setiap item perlu diuji menggunakan teknik korelasi
product (Donsu, 2016). Berikut rumus product moment untuk
membandingkan r :

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

∑ y = jumlah skor total

∑ 𝑥 = jumlah skor item

𝑁 = jumlah responden

4.6. Prosedur Pengumpulan Data


Pendataan dilakukan peneliti dengan membuat instrumen penelitian sebagai
alat pengumpulan data. Instrumen penelitian yang digunakan berupa
kuesioner yang mengacu pada konsep keperawatan dan kesesuaian dengan
penelitian. Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur dan responden dapat
memberikan jawaban sesuai dengan petunjuk yang ada.

Tahapan yang dilakukan pertamaadalah tahap orientasi, dan persetujuan dari


pembimbing penelitian yang dilanjutkan dengan surat pengantar dari
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borobudur Jakarta, selanjutnya izin
penelitian dan tempat penelitian dalam hala ini kepeda kepala sekolah
SMAN 1 Bojongmangu Bekasi. Peneliti memperkenalkan diri kepada
subjek penelitian melalui wawancara. Peneliti menjelaskan tujuan dan maaf
penelitian serta jaminan kerahasiaan atas jawaban yang diberikan, dengan
maksud responden memberikan data secara lengkap dan menjawab dengan
benar sehingga peneliti memperoleh data yang akurat dan valid.

Setelah disetujui responden, peneliti meminta responden untuk mengisi dan


menandatangani surat persetujuan penelitian (informed consent). Peneliti
menjelskan cara pengisian kuesioner dan selama proses pengisian kuesioner
peneliti mendampingi responden sehingga jika responden mengalami
kesulitan dalam pengisiannya dapat segera menanyakan kepada peneliti,
selama pengumpulan data penelitian ini peneliti dibantu oleh beberapa rekan
mahasiswa seangkatan dari Program Studi Ilmu Kesehatan.

Lama pengisian kuesioner kurang lebih 30 menit. Kuesioner yang telah


diisi, dikumpulkan untuk pengolahan data. Setelah itu, peneliti
mengambilkuesioner yang telah diisi dan mengakhiri pertemuan dengan
responden.

4.7. Pengolahan Data


Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting, hal ini
disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih
menta, belum memberikan informasi apa-apa, dan belum siap untuk
disajikan. Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan
kesimpulan yang baik., diperlukan pengolahan data (Notoatmojo, 2010)

4.7.1. Tahap-Tahap Pengolahan Data


Sesuai dengan uraian sebelumnya, tahap pengolahan data dapat
menggunakan bantuan komputer, dan berikut dalah tahap-tahap
pengolahan data menurut Notoatmojo (2010) :
4.7.1.1. Penyuntingan atau Pemeriksaan (Editing)
Hasil wawancara, angket atau pengamatan dari lapangan
harus dilakukan penyuntingan atau editing terlebih dahulu.
Secara umum editing adalah kegiatan unutk mengecek dan
perbaikan isisan formulir atau kuesioner.

4.7.1.2. Memberi Kode (Coding)


Kegiatan untuyk melakukan pengodean terhadap data dari
bentuk huruf menjadi angka berguna untuk memudahkan
pada waktu memasukan data.

4.7.1.3. Penyuntingan (Tabulating)


Peneliti mempersiapkan tabel dengan kolom dan barisnya,
menghitung banyaknya frekuensi, memasukkan data-data
hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai kriteria dengan
tujuan agar data dapat tersusun rapi, mudah dibaca dan
dianalisa.

4.7.1.4. Memasukkan Data (Data Entry)


Setelah kuesioner terisi penuh dan sudah dilakukan
pengkodean, maka langkah pengolahan selanjutnya adalah
memproses data agar dapat dianalisa. Proses ini dilakukan
dengan cara memasukkan data dari kuesioner ke program
komputer. Salah satu paket program komputer yang paling
sering digunakan entry data penelitian adalah paket
program SPSS for window

4.7.1.5. Memproses Data (Processing)


Setelah kuesioner terisi penuh dengan benar, serta sudah
melewati pengkodean, maka selanjutnya adalah memproses
data agar yang sudah di entry data dan kuesioner ke paket
program penghitungan data komputer.
4.7.1.6. Pengecekan kembali (Cleaning)
Apabila data dari setiap member data atau responden
selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahn
kode, ketidaklengkapan, dan sebaginya, kemudian
dilakukan pembetulan atau kereksi. Proses ini disbut
pembersihan data “data cleaning”.

4.8. Analisa Data


4.8.1. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian. Analisa ini menghasilkan distribusi data persentase dari
tiap variabel. Durasi bermain game online sebagai variabel bebas dan
pola tidur remaja sebagai variabel terikat.

4.8.2. Analisa Bivariat


Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel
independen dan dependen yang diduga berhubungan.penelitian ini
menggunakan analiis data dalam bentuk statistik chi-Square dengan
nilai kemaknaan 𝛼 (0,05) dengan bantuan program statistik . Apabila
hasil perhitungan menunjukkan: Ha jka p value ≤ 0,05 maka Ho
ditolah yang artinya secara statistik kedua variabel ada hubungan. Ho
jika p value > 0,05 maka Ho diterima yang artinya secara atatistik
kedua variabel tersebut tidak ada hubungan.

Analisa ini digunakan untuk menguji hipotesis yang menentukan


hubungan variabel independen maupun dependen dengan
menggunakan uji chi-Square yaitu uji statistik yang digunakan untuk
menguji signifikan dua variabel (Hastono, 2007). Dalam hal ini
peneliti ingin meneliti tentang hubungan antara durasi game online
dengan pola tidur remaja di SMAN 1 Bojongmangu Bekasi.

Anda mungkin juga menyukai