Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Dalam suatu penelitian seorang peneliti harus menggunakan
jenis penelitian yang tepat. Hal ini dimaksud agar peneliti dapat
memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang
dihadapi serta langkah-langkah yang digunakan dalam mengatasi
masalah tersebut. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah suatu jenis penelitian yang pada dasarnya
menggunakan pendekatan deduktif-induktif.
Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan
para ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi
permasalahanpermasalahan beserta pemecahannya yang diajukan
untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) atau penilaian dalam
bentuk dukungan data empiris di lapangan. 1
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan juga sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 2
Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena
berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode

1
Tim Laboratorium Jurusan, Pedoman Penyusunan Skripsi STAIN Tulungagung,
(Tulungagung: STAIN Tulungagung, 2012), 19.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2011), 8.
ilmiah karena telah menemui kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode
ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 3 Margono
menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian
yang lebih banyak menggunakan logika hipotesis verivikasi yang
dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis
kemudian melakukan pengujian di lapangan dan kesimpulan atau
hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empiris.
Sedangkan menurut Sudyaharjo, riset kuantitatif merupakan
metode pemecahan masalah yang terencana dan cermat, dengan
desain yang terstruktur ketat, pengumpulan data secara sistematis
terkontrol dan tertuju pada penyusunan teori yang disimpulkan
secara induktif dalam kerangka pembuktian hipotesis secara
empiris.4 Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
Metode Penelitian Kuantitatif adalah suatu bentuk metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh
tingkat kecerdasan emosional dan motivasi terhadap hasil belajar
matematika. Penelitian ini diawali dengan mengkaji teori-teori
dan pengetahuan yang sudah ada sehingga muncul sebab
permasalahan. Permasalahan tersebut diuji untuk mengetahui
penerimaan atau penolakannya berdasarkan data yang diperoleh
dari lapangan. Adapun data yang diperoleh dari lapangan dalam

3
Ibid., 7.
4
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), 100.
bentuk skor kecerdasan emosional, skor motivasi dan hasil belajar
matematika dalam bentuk angka-angka yang sifatnya kuantitatif.
2. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan penulis untuk
penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif korelasional.
Menurut penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki
sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi
pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.
Dari Penelitian ini dapat memperoleh informasi mengenai taraf
hubungan yang terjadi, bukan mengenai ada-tidaknya efek
variabel satu terhadap variabel yang lain.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 5 Populasi
adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi menurut Joko
Subagyo adalah obyek penelitian sebagai sasaran untuk
mendapatkan dan mengumpulkan data. Berdasarkan dari
beberapa pendapat tersebut dapat diambil batasan pengertian
bahwa populasi adalah keseluruhan unsur obyek sebagai sumber
data dengan karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Pare yang berjumlah 1058 siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 6
Sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas yaitu kelas VIII-C
dengan jumlah 40 siswa dari populasi yang ada, yaitu terdiri dari
20 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Siswa pada kelas ini

5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 173.
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian….., 174.
memiliki intelegensi, bakat, minat, serta tingkat ekonomi yang
tidak sama. Individu-individu tersebut memiliki pengalaman, pola
asuh dan keadaan lingkungan yang berbeda.
C. Instrumen Penelitian
1. Jenis Instrumen Pengumpulan Data
a. Variabel Bebas : Pengaruh Kompetensi Profesional dan
Kepribadian guru PAI
b. Variabel terikat : Hasil Belajar siswa di SMP Negeri 2 Pare
2. Analisis Instrumen
a. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kepribadian guru PAI
terhadap Hasil Belajar siswa di SMP Negeri 2 Pare
1) Uji Validitas: Uji Validitas digunakan untuk memastikan
apakah valid dalam menguji butirbutir yang ada dalam
pernyataan. Jika hasilnya valid, maka pengolahan data bisa
dilanjutkan. Tetapi jika hasilnya tidak valid, maka proses
uji validitas diulang dengan hanya memasukkan
pernyataan yang valid saja. Validitas yang digunakan yaitu
dengan validitas isi. Validitas isi diperoleh dengan
meminta pendapat dari ahli (Judgement Expert).
Validitas ahli pada penelitian ini didapat dari 2 dosen
Universitas Negeri Yogyakarta yaitu : a. Dra. Enny Zukhni
Khayati, M.Kes (Dosen Pendidikan Teknik Busana,UNY)
b. Dra. Kapti Asiatun, M.Pd (Dosen Pendidikan Teknik
Busana,UNY) Berdasarkan pendapat dari 2 dosen yaitu
Ibu Enny Zukhni Khayati dan Ibu Kapti Asiatun yang
memvalidasi instrumen tersebut, maka butir-butir
instrumen dikatakan valid setelah melalui beberapa
perbaikan.
Uji validitas yang selanjutnya yaitu menguji untuk
kekuatan setiap butir instrument dilakukan dengan rumus
Pearson Product Moment. Uji coba ini diujicobakan pada
30 siswa SMK busana di Kota Yogyakarta yang
merupakan siswa diluar sampel penelitian. Uji validitas
ditentukan dengan cara mencari harga korelasi antara
bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan. Setiap
butir dalam instrumen dikorelasikan dengan skor total atau
jumlah tiap skor butir instrumen dengan rumus Pearson
Product Moment.
2) Uji Reabilitas: Indeks reliabilitas butir-butir pernyataan
valid terhadap responden penelitian akan dihitung dengan
menggunakan metode konsistensi internal, hal ini sesuai
dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006) dengan cara
mencobakan instrumen kemudian dianalisis dengan
menunjukkan besarnya nilai Cronbach Alpha (a).
D. Pengumpulan Data
Data adalah unit informasi yang direkam media yang dapat
dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan
program tertentu.7 Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik
dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Untuk
mengumpulkan data penelitian, penulis menggunakan metode-
metode antara lain sebagai berikut:
1. Metode Observasi (Pengamatan)
Metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang
menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian yang dapat
dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Maka
dalam penelitian ini penulis menggunakan pengamatan langsung

7
Ibid.,53.
terhadap lokasi penelitian khususnya di kelas VII-C dan keadaan
guru, siswa, sarana dan prasarana belajar, serta letak geografis
MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung. Teknik pengumpulan
data observasi digunakan untuk memperoleh data proses jalannya
pengisian angket.
2. Metode Angket (Kuesioner)
Metode angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang
berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau
bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data, angket
disebarkan kepada responden (orang-orang yang menjawab atas
pertanyaan yg diajukan untuk kepentingan penelitian), terutama
pada penelitian survei. 8
Dalam hal ini penulis membuat pertanyaan-pertanyaan tertulis
kemudian dijawab oleh responden/sampling. Dan bentuk
angketnya adalah angket tertutup, yaitu angket yang soal-soalnya
menggunakan teknik pilihan ganda atau sudah ada pilihan
jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang
dikehendaki. Teknik angket digunakan untuk mengetahui
tingkatan kecerdasan emosional dan motivasi pada diri siswa.
Pada pelaksanaan penelitian siswa diarahkan untuk mengisi
angket tersebut berdasarkan keadaan diri mereka sebenarnya.
Data yang diperoleh dari angket adalah skor kecerdasan
emosional dan motivasi.
3. Metode Dokumenter
Metode dokumenter adalah alat pengumpulan datanya disebut
form pencatatan dokumen, dan sumber datanya berupa catatan
atau dokumen yang tersedia. Seperti halnya kehadiran siswa

8
Cholid Narbuko, Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),
76.
dalam mengikuti acara-acara pelajaran di kelas, dokumennya
terlihat pada daftar hadir siswa. 9
E. Teknik Analisis Data
1. Analisis statistik deskriptif
Setelah data-data yang penulis perlukan terkumpul, maka
langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data yang
penulis gunakan pada penelitian ini menggunakan analisis
kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik.10 Statistik inferensial, (sering juga disebut
statistik induktif atau statistik probabilitas) adalah teknik statistik
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi.
Pada statistik inferensial terdapat statistik parametris dan non
parametris. Peneliti menggunakan statistik parametris dengan
alasan jenis data yang dianalisis dalam skala interval. Statistik
parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang
utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.
Dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas. 11 Sehingga data
yang diperoleh dari hasil penelitian diuji normalitas dan
linieritasnya terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menguji
hipotesis.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah
sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi
normal atau tidak. Jika data penelitian berdistribusi normal

9
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo, 2007),
53.
10
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), 207.
11
Ibid., 216.
maka pengujian dapat menggunakan teknik analisis
parametrik, namun jika data tidak normal maka menggunakan
teknik statistik non parametrik. Pada penelitian ini untuk
menguji normal tidaknya sampel dihitung dengan uji One
Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf
signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika
signifikansi lebih dari 0,05.
b. Uji Linearitas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Uji
linieritas yang digunakan yaitu menggunakan Test for
Linierity dengan bantuan SPSS v.22 for windows.
Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai signifikan,
yaitu: 1) Apabila nilai sign. < α(0,05) maka terdapat hubungan
linier antar variabel 2) Apabila nilai sign. > α(0,05) maka tidak
terdapat hubungan linier antar variabel.
c. Uji Multikolinear
Multikolinieritas adalah kondisi terdapatnya hubungan
linier atau korelasi yang tinggi antara masing-masing variabel
bebas dalam model regresi linier berganda. Multikolinieritas
biasanya terjadi ketika sebagian besar variabel yang
digunakan saling terkait dalam suatu model regresi. Untuk
mendeteksi multikolinieritas dapat dilihat dengan nila
Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF ≤ 5 maka tidak
terjadi multikolinieritas.
d. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat
apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Prasyarat yang harus
terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
heteroskedastisitas. Untuk itu mendeteksi adanya
heteroskedastisitas dengan membandingkan antara nilai t-
tabel dengan t-hitung, yaitu: a) Jika nilai t-tabel ≤ t-hitung ≤ t-
tabel, berarti tidak terdapat heteroskedastisitas. b) Jika nilai t-
hitung > t-tabel atau t-hitung < t-tabel, berarti terdapat
heteroskedastisitas.
e. Auto Korelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah
terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode
sebelumnya (t-10). Secara sederhana, analisis regresi adalah
untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi
dengan data observasi sebelumnya. Untuk mendeteksi
autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW).
Nilai Durbin Watson kemudian dibandingkan dengan nilai d-
tabel. Hasil perbandingan akan menghasilkan kesimpulan
seperti kriteria sebagai berikut: a) Jika d < dl, berarti terdapat
autokorelasipositif b) Jika d > (4 – dl), berarti terdapat
autokorelasinegatif c) Jika du < d < (4 – dl), berarti tidak
terdapat autokorelasi d) Jika dl < d < du atau (4 – du), berarti
tidak dapat disimpulkan.
3. Analisis Korelasi
a. Sederhana: Penelitian menggunakan analisis data statistik
yang berbentuk korelasi sebab akibat atau dapat dikatakan
dengan hubungan pengaruh dengan menggunakan model
regresi sederhana dengan menggunakan aplikasi statistik
SPSS 16. Peneliti menggunakan data statistik deskriptif untuk
dapat memberikan gambaran umum kondisi yang terjadi
dilokasi penelitian atau data hasil penelitian.
Disaming itu peneliti menggunakan regresi sederhana
untuk menunjukkan adanya pengaruh antar variabel-variabel
tersebut. Alasannya peneliti menggunakan regresi sederhana
karena ada variabel bebas dan variabel terikat. Adapun regresi
sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + bX
Keterangan: Y = variabel kriterium X = variabel prediktor a =
bilangan konstan b = koefisien arah regresi linear. Langkah-
langkah perhitungaan regresi sederhana dengan menggunakan
SPSS 16 sebagai berikut:
Langkah 1 : aktifkan program SPSS.
Langkah 2 : buat data pada variabel view
Langkah 3 : masukkan data pada halaman data view.
Langkah 4 : klik Analyze – Regression, masukkan variabel Y
pada kolom dependent dan variabel X pada kolom
independent.
Langkah 5 : klik OK.
b. Ganda: Analisis korelasi berganda merupakan perluasan dari
analisis korelasi sederhana. Dalam analisis korelasi berganda
bertujuan untuk mengetahui bagaimana derajat hubungan
antara beberapa variabel independent (Variabel X1, X2, …….,
Xk) dengan variabel dependent (Variabel Y) secara bersama-
sama. Asumsi-asumsi sehubungan dengan analisis regresi
berganda tersebut adalah: 1. Variabel-Variabel independent
dan variabel dependent mempunyai hubungan linier 2. Semua
variabel, baik variabel-variabel independent maupun variabel
dependent, merupakan variabel-variabel random kontinyu. 3.
Distribusi kondisional nilai masing-masing variabel
berdistribusi normal (multivariate normal distribution) 4.
Untuk berbagai kombinasi nilai variabel yang satu dengan
yang lain tertentu, varaince dari distribusi kondisional masing-
masing variabel adalah homogen (asumsu homoscedasticity
berlaku untuk semua variabel) 5. Untuk masing-masing
variabel, nilai observasi yang satu dengan yang lain, tidak
berkaitan.
4. Analisis Determinasi
Menurut Widarjono, Uji Koefisien Determinasi (R-Squared)
adalah uji untuk menjelaskan besaran proporsi variasi dari
variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen.
Selain itu, uji koefisien determinasi juga bisa digunakan untuk
mengukur seberapa baik garis regresi yang kita miliki. Apabila
nilai koefisien determinasi (R-squared) pada suatu estimasi
mendekati angka satu (1), maka dapat dikatakan bahwa variabel
dependen dijelaskan dengan baik oleh variabel independennya.
Dan sebaliknya, apabila koefisien determinasi (R-Squared)
menjauhi angka satu(1) atau mendekati angka nol(0), maka
semakin kurang baik variabel independen menjelaskan variabel
dependennya.
5. Analisis Regresi
a. Sederhana: Penelitian menggunakan analisis data statistik
yang berbentuk korelasi sebab akibat atau dapat dikatakan
dengan hubungan pengaruh dengan menggunakan model
regresi sederhana dengan menggunakan aplikasi statistik
SPSS 16. Peneliti menggunakan data statistik deskriptif untuk
dapat memberikan gambaran umum kondisi yang terjadi
dilokasi penelitian atau data hasil penelitian. Disaming itu
peneliti menggunakan regresi sederhana untuk menunjukkan
adanya pengaruh antar variabel-variabel tersebut. Alasannya
peneliti menggunakan regresi sederhana karena ada variabel
bebas dan variabel terikat. Adapun regresi sederhana dapat
dirumuskan sebagai berikut: Y = a + bX Keterangan: Y =
variabel kriterium X = variabel prediktor a = bilangan konstan
b = koefisien arah regresi linear.
b. Ganda: Analisis regresi berganda adalah suatu metode untuk
meramalkan nilai pengaruh dua variabel independen atau lebih
terhadap satu variabel dependen. Lebih mudahnya yaitu untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau
lebih dari dua variabel independen X1, X2, X3,....,Xi terhadap
satu variabel terikat Y. Persamaan umum analisis regresi : 𝑌 =
𝛽𝑋 + 𝜀 (1) Dimana: Y = Variabel dependen  = Parameter X =
Variabel Independen  = Error.

Anda mungkin juga menyukai