0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan7 halaman
Ketiga dokumen tersebut membahas implementasi sanitasi berbasis masyarakat, kemampuan berpikir kritis perawat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis. Dokumen pertama menyoroti hasil implementasi pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat di Kabupaten Banyuwangi yang menunjukkan peningkatan fasilitas dan perilaku hidup bersih masyarakat. Dokumen kedua membahas lima model berpikir kritis dan
Ketiga dokumen tersebut membahas implementasi sanitasi berbasis masyarakat, kemampuan berpikir kritis perawat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis. Dokumen pertama menyoroti hasil implementasi pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat di Kabupaten Banyuwangi yang menunjukkan peningkatan fasilitas dan perilaku hidup bersih masyarakat. Dokumen kedua membahas lima model berpikir kritis dan
Ketiga dokumen tersebut membahas implementasi sanitasi berbasis masyarakat, kemampuan berpikir kritis perawat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis. Dokumen pertama menyoroti hasil implementasi pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat di Kabupaten Banyuwangi yang menunjukkan peningkatan fasilitas dan perilaku hidup bersih masyarakat. Dokumen kedua membahas lima model berpikir kritis dan
PENDEKATAN SANITASI MODEL BERPIKIR KRITIS BERPIKIR KRITIS PERAWAT TOTAL BERBASIS DALAM AKTIVITAS PRIMER DALAM MASYARAKAT MENUJU KEPERAWATAN PELAKSANAAN ASUHAN DESA BEBAS BUANG AIR KEPERAWATAN DI RUMAH BESAR SEMBARANG DI SAKIT ISLAM SURAKARTA KABUPATEN BANYUWANGI Eko Prabowo , Anis FRISCA LASMA ROHANA Bambang Sudono DS Dhani Yuliastutik SIRAIT Setya A Rif Atiningtyas H Metode Penelitian Jenis, Metode Kajian ini METODE PENELITIAN Strategi dan Lokasi menganalisis artikel yang A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini relevan dan berfokus pada Penelitian Penelitian merupakan penelitian metode pembelajaran ini merupakan kualitatif yang melibatkan yang mempengaruhi penelitian deskriptif kegiatan ontoligis. Data kemampuan berpikir kritis observasional dengan yang dikumpulkan dan kepercayaan diri pendekatan cross terutama berupa kata- mahasiswa keperawatan. sectional. kata, kalimat atau gambar Adapun artikel yang B. Populasi Penelitian yang memiliki arti lebih digunakan pada kajian ini Populasi dan sekaligus bermakna dan mampu adalah artikel yang sampel dalam memacu timbulnya didapatkan dengan penelitian ini adalah pemahaman yang lebih menggunakan Google seluruh perawat nyata daripada sekedar Scholar dan USU e- primer di Rumah Sakit sajian angka/frekuensi. Journals dengan Islam Surakarta Pendekatan yang di memasukkan kata kunci sebanyak 21 perawat gunakan adalah studi “critical thinking” dan primer. kasus terpancang tunggal. “berpikir kritis”. Artikel C. Variabel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan yang digunakan adalah 14 1. Variabel Independen di wilayah Kabupaten artikel dan buku yang Variabel independen pada Banyuwangi yang meliputi diterbitkan sepuluh tahun penelitian ini adalah jenis Dinas Kesehatan terakhir. kelamin, umur, tingkat Banyuwangi, Puskesmas pendidikan, lama bekerja, Kalipuro, Puskesmas kepemilikan sertifikat, Wongsorejo, Puskesmas kompetensi, kecerdasan Srono. Sementara itu emosional, cemas dan untuk desanya adalah motivasi Desa Bulusari, Sidodadi, 2. Variabel Dependen Wonosobo, Rejoagung dan Variabel dependen dari Bagorejo. Subyek penelitian ini adalah Penelitian Yang bertindak kemampuan berpikir kritis. sebagai subyek penelitian ini adalah Pelaksana program Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi (1 orang), Pemegang program sanitasi Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi (3 orang) Kepala Puskesmas (3 orang), Penangung Jawab Bidang Sanitasi (3 orang), Kepala Desa (5 orang), dan Tokoh Masyarakat (50 orang). Data dan Sumber Data Jenis sumber data penelitian ini adalah: Nara Sumber (Informan) Informan yang dipilih adalah Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Pemegang Program Sanitasi Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, Bagian penanggung jawab program STBM, Tokoh masyarakat desa Observasi Peneliti mengamati program STBM yang telah dilaksanakan, mengamati karakteristik masyarakat, kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan kondisi sosial budaya masyarakat Kabupaten Banyuwangi. Dokumentasi Dokumen yang dipakai sebagai sumber data diantaranya adalah data Desa dan Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume 7 Nomor 1/Oktober 2014 577 Besar Sembarang melalui pemberdayaan masyarakat untuk mandiri hidup sehat melalui: peningkatan upaya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) melalui kampanye berbasis sekolah, Desa Bebas Buang Air Besar Sembarang sebesar 5%, dan kampanye anti HIV/AIDS dengan melibatkan pondok pesantren (Action Plan Bidang Kesehatan Kabupaten Banyuwangi 2013-2015). STBM dengan goal utama adalah Desa Bebas Buang Air Besar Sembarang merupakan gerakan yang dipimpin oleh masyarakat, menggunakan metode pemicuan. Di STBM, sanitasi total yang dimaksud adalah terkait community-led. Artinya, semua komponen masyarakat terlibat dalam setiap tahapan kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring dan evaluasi sehingga dapat menurunkan angka morbiditas akibat perilaku yang kurang sehat dan dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat (Kementrian Kesehatan, RI, 2011; 2). Dari paparan kondisi tersebut diatas maka peneliti berupaya meneliti tentang implementasi pendekatan STBM menuju Desa Bebas Buang Air Besar Sembarang di Kabupaten Banyuwangi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Implementasi Pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Menuju Desa Bebas Buang Air Besar Sembarang di Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013 dan tujuannya adalah mengetahui implementasi pendekatan STBM menuju Desa Bebas Buang Air Besar Sembarang di Kabupaten Banyuwangi. Metode Penelitian Jenis, Strategi dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang melibatkan kegiatan ontoligis. Data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih bermakna dan mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata daripada sekedar sajian angka/frekuensi. Pendekatan yang di gunakan adalah studi kasus terpancang tunggal. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang meliputi Dinas Kesehatan Banyuwangi, Puskesmas Kalipuro, Puskesmas Wongsorejo, Puskesmas Srono. Sementara itu untuk desanya adalah Desa Bulusari, Sidodadi, Wonosobo, Rejoagung dan Bagorejo. Subyek Penelitian Yang bertindak sebagai subyek penelitian ini adalah Pelaksana program Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi (1 orang), Pemegang program sanitasi Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi (3 orang) Kepala Puskesmas (3 orang), Penangung Jawab Bidang Sanitasi (3 orang), Kepala Desa (5 orang), dan Tokoh Masyarakat (50 orang). Data dan Sumber Data Jenis sumber data penelitian ini adalah: Nara Sumber (Informan) Informan yang dipilih adalah Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Pemegang Program Sanitasi Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, Bagian penanggung jawab program STBM, Tokoh masyarakat desa Observasi Peneliti mengamati program STBM yang telah dilaksanakan, mengamati karakteristik masyarakat, kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan kondisi sosial budaya masyarakat Kabupaten Banyuwangi. Dokumentasi Dokumen yang dipakai sebagai sumber data diantaranya adalah data Desa dan Kelurahan Banyuwangi, prilaku masyarakat desa, data sosial ekomoni, data pendidikan masyarakat desa, data tempat pembuangan tinja masyarakat, data fasilitas buang air besar masyarakat Teknik Sampling Dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik Pengumpulan, Validitas dan Analisa data Teknik pengumpulan data digunakan metode interaktif meliputi wawancara mendalam, observasi berperan dalam berbagai tingkatan dan focus group discussion (FGD). Sedangkan metode non interaktif meliputi kuesioner, mencatat dokumen atau arsip (content analysis) dan juga observasi tak berperan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara: perpanjangan keikutsertaan, ketekunan atau keajegan pengamatan, trianggulasi, pemeriksaan sejawat, uraian rinci. Analisa data dilakukan dengan cara klasifikasi, kategorisasi, komparasi dan kausalitas Hasil yang dicapai dari Hasil Berdasarkan hasil implementasi STBM, pencarian kajian menunjukkan bahwa didapatkan bahwa berpikir keseluruhan warga sudah kritis dapat meningkatkan buang air besar di jamban. kualitas asuhan Akan tetapi masih ada keperawatan. Faktor- beberapa warga yang faktor yang belum memiliki jamban, mempengaruhi penerapan mereka buang air besar berpikir kritis perawat di tetap dijamban dengan rumah sakit adalah lama system sharing. Untuk masa kerjanya, motivasi, ketersediaan jumlah perkembangan intelektual, jamban, baik itu JSP kebiasaan dan maupun JSSP, terjadi pengalaman perawat peningkatan yang sangat dalam melaksanakan signifikan. Dan apabila asuhan keperawatan dihitung nilai investasi kepada pasien. masyarakat sebagai Perkembangan intelektual dampak dari proses perawat didapat baik dari pemicuan menunjukkan pendidikan formal hasil yang sangat luar maupun pendidikan biasa. Selain itu pada informal seperti pelatihan tingkat Pendidikan Dasar dan lainnya. Jelas disini (SD) telah terbentuk dalam salah satu faktor Program Kali Bersih penerapan berpikir kritis (PROKASIH) dan ditunjuk 5 merupakan bagian dari duta PROKASIH untuk tiap- lima model berpikir kritis tiap sekolah. Sedangkan yaitu kebiasaan. Dimana dari sisi keterjangkitan kebiasaan ini jika penyakit karena Water dilakukan berulang kali Born Desease, ada dapat menjadi sifat alami kecenderungan terjadi kedua kita. Dalam hasil penurunan, walaupun pencarian kajian yang lain tidak terlalu signifikan. didapan bahwa ada hubungan antara kompetensi dengan kemampuan berfikir kritis sedangkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, lama bekerja, motivasi, cemas, kecerdasan emosional tidak ada hubungannya dengan kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan hasil tersebut juga bahwa upaya meningkatkan berpikir kritis menggunakan pola pembelajaran seperti diskusi kasus.