Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fiarus Filhaq Salsabila

NIM : CMR0190026
Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat
Dosen Pembimbing 1 : Ibu Indrayani, A.Md.Keb., SKM., MKM
Dosen Pembimbing 2 : Bapak Ahmad Ropii SKM., MKM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSONAL HYGIENE


SELAMA PERIODE MENSTRUASI PADA SISWI DI SMP NEGERI 1 JALAKSANA
DESA JALAKSANA KECAMATAN JALAKSANA TAHUN 2023

1.1 Latar Belakang


Masa remaja merupakan masa transisi dalam rentang kehidupan manusia yang
menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa selama masa transisi dari masa kanak-
kanak ke masa remaja mulai tampak ciri-ciri yang sering menjadi lebih jelas dari apa yang
disebut masa remaja. Pubertas adalah masa perubahan fisik dan mental yang terjadi baik
untuk anak laki-laki maupun perempuan. Perubahan ini disebabkan oleh perubahan hormonal.
Remaja perempuan mencapai pubertas lebih awal dari pada laki-laki. Pubertas remaja putri
juga dibentuk oleh menarche, menstruasi pertama. Pada umumnya remaja mengalami
menarche pada usia 10-15 tahun (Anjarsari, 2020).
Personal hygiene menstruasi pada remaja merupakan isu kritis sebagai determinan
status kesehatan remaja yang akan berpengaruh dalam kehidupan masa tua. Buruknya
personal hygiene menstruasi berpengaruh besar terhadap morbiditas dan komplikasi. Dalam
kehidupan sehari-hari kebersihan sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan
akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi
oleh nilai individu dan kebiasaan. Jika seseorang sakit biasanya masalah kebersihan kurang
diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah hal yang
biasa, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Menstruasi adalah masa perdarahan yang terjadi pada perempuan secara rutin setiap
bulan selama masa suburnya kecuali apabila terjadi kehamilan. Proses alamiah ini terjadi rata-
rata sekitar 2 sampai 8 hari. Darah yang keluar umumnya sebanyak 10 hingga 80 ml per hari.
Adapun siklus menstruasi yang normal yakni rata-rata selama 21-35 hari. Namun, dalam
beberapa kasus, terdapat keadaan proses menstruasi terjadi dengan rentang waktu cukup lama
dan keluarnya darah dapat lebih dari 80 ml/hari (Laila, 2011).
Hasil penelitian (Abraham, KH and KK, 2014) bahwa kurang dari setengah remaja
perempuan memiliki pengetahuan yang baik tentang kebersihan menstruasi hal ini
mengidentifikasi bahwa masih kurangnya pengetahuan yang memadai mengenai kebersihan
menstruasi di kalangan remaja perempuan. Dengan demikian, perlu program pendidikan
kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kebersihan menstruasi. Tempat terbaik
untuk meningkatkan pengetahuan tentang kebersihan menstruasi. Tempat terbaik untuk
memberikan pendidikan tentang kebersihan menstruasi untuk remaja perempuan adalah
sekolah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Bujawati, Raodhah and Indriyanti, 2017)
bahwa faktor utama yang berpengaruh terhadap perilaku kebersihan diri saat menstruasi
adalah teman sebaya. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017
perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan pada saat menstruasi masih burut, yaitu
63,9%, penyebabnya karena kurang pengetahuan dan informasi tentang personal hygiene pada
saat menstruasi (BKKBN, 2017).
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, akan dilakukan penelitian tentang gejala
ISPA pada siswi di SMP Negeri 1 Jalaksana Desa Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten
Kuningan. Berdasarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan personal hygiene selama
periode menstruasi pada siswi SMP Negeri 1 Jalaksana.
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan Umum
Menganalisis faktor-faktor yang beruhubungan dengan personal hygiene
selama periode menstruasi pada siswi SMP Negeri 1 Jalaksana Desa Jalaksana
Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun 2023.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan personal hygiene
selama periode menstruasi pada siswi SMP Negeri 1 Jalaksana Desa
Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun 2023.
2. Menganalisis faktor pengetahuan yang berhubungan dengan personal
hygiene selama periode menstruasi pada siswi SMP Negeri 1 Jalaksana
Desa Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun 2023.
3. Menganalisis faktor sikap dengan personal hygiene selama periode
menstruasi pada siswi SMP Negeri 1 Jalaksana Desa Jalaksana Kecamatan
Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun 2023
4. Menganalisis faktor komunikasi teman sebaya dengan personal hygiene
selama periode menstruasi pada siswi SMP Negeri 1 Jalaksana Desa
Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun 2023.
5. Menganalisis faktor usia menarche yang berhubungan dengan personal
hygiene selama periode menstruasi pada siswi SMP Negeri 1 Jalaksana
Desa Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun 2023.
6. Menganalisis faktor kepercayaan terhadap mitos yang berhubungan dengan
personal hygiene selama periode menstruasi pada siswi SMP Negeri 1
Jalaksana Desa Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun
2023.
1.3 Kerangka Konseptual Penelitian
Variabel Bebas

Personal hygiene

Pengetahuan
Periode Menstruasi
Sikap

Komunikasi teman sebaya

Usia menarche

1.4 Metode Penelitian


Jenis Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study.
1.5 Jurnal Pendukung
No Penelitian
1 Judul Faktor-Faktor yang berhubungan dengan personal hygiene
selama menstruasi pada santriwati di Pesantren Babul Khaer
Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan
Peneliti Emmi Bujawati, Sitti Raodhah, Indriyanti.
Subyek Sampel penelitian ini yaitu sebanyak 117 santriwati
Metode Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional study.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan sebesar 76,1% responden yang
memiliki personal hygiene selama men- struasi yang cukup dan
yang memiliki personal hygiene selama menstruasi yang kurang
sebesar 23,9%. Terdapat hubungan antara pengetahuan
(p=0,000), komunikasi teman sebaya (p=0,002), dan
kepercaayaan terhadap mitos (p=0,000) dengan personal hygiene
selama menstruasi, sedangkan usia menarche (p=0,473) tidak
memiliki hubungan dengan personal hygiene selama menstruasi.
Perbedaan Penelitian yang dilakukan Emmi Bujawati, Sitti Raodhah,
Indriyanti dengan total responden sebanyak 117 santriwati
dengan variabel yang diteliti yaitu personal hygiene santriwati
saat menstruasi.
Sedangkan pada penelitian ini bersifat individu dan yang
dijadikan responden ialah siswi di SMP Negeri 1 Jalaksana Desa
Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, dengan
variabel faktor-faktor personal hygiene seperti pengetahuan,
sikap, komunikasi teman sebaya, usia menarche. Pada penelitian
ini sama-sama menggunakan pendekatan cross sectional study.
2 Judul Menstrual hygiene: How hygienic is the adolescent girl?
Peneliti Dasgupta dan Sarkar
Subyek Sampel penelitian ini sebanyak 160 remaja putri sekolah
menengah
Metode Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
cross-sectional.
Hasil Hasil dari 160 responden, 108 (67,5%) anak perempuan
mengetahui tentang menstruasi sebelum mencapai menarche.
Perbedaan Penelitian yang dilakukan Dasgupta dan Sarkar dengan total
responden sebanyak 160 anak perempuan dengan variabel yang
diteliti yaitu pengetahuan personal hygiene anak perempuan saat
menstruasi.
Sedangkan pada penelitian ini bersifat individu dan yang
dijadikan responden ialah siswi di SMP Negeri 1 Jalaksana Desa
Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, dengan
variabel faktor-faktor personal hygiene seperti pengetahuan,
sikap, komunikasi teman sebaya, usia menarche. Pada penelitian
ini sama-sama menggunakan pendekatan cross sectional study.
3 Judul Hubungan Tingkat Stress dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja
Putri (Relationship Stress Levels With Menstrual Cycle in
Adolescent Girls).
Peneliti Anjarsari
Subyek Sampel penelitian ini sebanyak 31 istri orang dengan gangguan
jiwa (ODGJ).
Metode Desain penelitian ini adalah cross-sectional dan didapatkan
dengan menggunakan teknik accidental sampling.
Hasil Keberfungsian keluarga penderita gangguan jiwa yang berada
pada kategori kurang sebanyak 4 keluarga (12,9%), 21 keluarga
(67,7%) berada pada kategori cukup, dan 6 keluarga lainnya
(19,4%) berada pada kategori tinggi.
Perbedaan Penelitian yang dilakukan Anjarsari, dengan total responden
sebanyak 31 istri orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dengan
variabel yang diteliti yaitu tingkat stress saat menstruasi.
Sedangkan pada penelitian ini bersifat individu dan yang
dijadikan responden ialah siswi di SMP Negeri 1 Jalaksana Desa
Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, dengan
variabel faktor-faktor personal hygiene seperti pengetahuan,
sikap, komunikasi teman sebaya, usia menarche. Pada penelitian
ini sama-sama menggunakan pendekatan cross sectional study.
4 Judul Analisis faktor yang mempengaruhi perilaku personal hygiene
saat menstruasi di SMA Semen Tonasa Kabupaten Pangkep
Tahun 2020
Peneliti S. Nata, Nurdalifah, F. Yuanita
Subyek Sampel penelitian ini sebanyak 117 responden di SMA Semen
Tonasa Kabupaten Pangkep.
Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan
menggunakan desain cross sectional study
Hasil Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan p value 0,005, sikap
p value 0,007, peran Orang Tua p value 0,839 media Informasi p
value 0,780.Ada pengaruh pengetahuan, sikap, peran Orang Tua,
dan Tidak ada pengaruh Media Informasi terhadap perilaku
personal hygiene saat menstruasi
Perbedaan Penelitian yang dilakukan Anjarsari, dengan total responden
sebanyak 31 istri orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dengan
variabel yang diteliti yaitu tingkat stress saat menstruasi.
Sedangkan pada penelitian ini bersifat individu dan yang
dijadikan responden ialah siswi di SMP Negeri 1 Jalaksana Desa
Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, dengan
variabel faktor-faktor personal hygiene seperti pengetahuan,
sikap, komunikasi teman sebaya, usia menarche. Pada penelitian
ini sama-sama menggunakan pendekatan cross sectional study
4.

1.6 Definisi Operasional

Anda mungkin juga menyukai