Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Penelitian & Pengabdian Masyarakat (PINLITAMAS 1)

Dies Natalis ke-16 STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 |
Oktober 2018 | ISSN 2654-5411

HUBUNGAN KEPUASAAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KONDISI


PSIKOSOSIAL IBU POSTPARTUM

Khrisna Wisnusakti, Monna Maharani Hidayat


Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi E-mail :
Khrisnaws@gmail.com

ABSTRAK
Kehamilan merupakan fase krisis maturasi bagi ibu yang dapat memicu timbulnya distress. Psikososial ibu
postpartum yang berisiko sebesar 10-12% dan merupakan salah satu dampak yang diakibatkan oleh
dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan dukungan sosial dengan kondisi
psikososial ibu postpartum. Desain penelitian berupa deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional
pada 162 ibu hamil di Kabupaten Cianjur. Analisis menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ibu yang mendapat dukungan rendah dan sedang serta memiliki psikososial postpartum yang berisiko
yaitu sebesar 42,9%. Petugas kesehatan direkomendasikan untuk melakukan skrining psikososial pada ibu
hamil sebagai upaya preventif agar tidak terjadi masalah psikososial saat postpartum. Kata kunci: Dukungan
Sosial, Ibu Post Partum, Psikososial

ABSTRACT
Pregnancy is a crisis phase of maturation for the mother which can trigger distress. Psychosocial
postpartum mothers are at risk of 10-12% and are one of the effects of social support. This study aims to
identify social support relationships with postpartum maternal psychosocial conditions. The research design
was descriptive analytic with cross sectional approach to 162 pregnant women in Cianjur Regency. Analysis
using chi square. The results showed that mothers who received low and moderate support and had
postpartum psychosocial risk were 42.9%. Health workers are recommended to conduct psychosocial
screening for pregnant women as a preventive effort to prevent psychosocial problems during postpartum.

Keywords: Social Support, Postpartum, Psychosocial

PENDAHULUAN
Kondisi kesehatan mental maternal karakteristik perempuan yang jauh lebih
merupakan bagian dari prioritas kesehatan banyak (Kemenkes RI, 2012).
masyarakat. Hal ini dikarenakan memiliki Masalah psikososial merupakan satu dari
dampak yang sangat besar terhadap kesehatan tiga kasus utama yang menyebabkan kematian
ibu dan anak (Srinivasan, Satyanarayana, & ibu secara tidak langsung di Australia (Austin,
Lukose, 2011). Sementara itu, kondisi kesehatan Kildea, & Sullivan, 2007). Hasil studi review
mental maternal di Indonesia masih literatur Klainin dan Arthur (2009) pada 17
membutuhkan perhatian khusus dalam hal negara di Asia menunjukkan bahwa prevalensi
pencegahan dan penanganan gangguan mental depresi postpartum yaitu berkisar antara 3,5%
emosional. Hal ini berkaitan dengan adanya data sampai dengan 63,3%, dengan negara
Riskesdas menunjukan bahwa prevalensi Malaysia yang memiliki prevalensi terendah
gangguan mental emosional penduduk dan negara Pakistan yang memiliki prevalensi
Indonesia yaitu sebesar 6% di tiap provinsi yang tertinggi. Sementara itu, Sawyer et al. (2010)
berbeda. Provinsi Jawa Barat merupakan salah menunjukkan pada review literaturnya bahwa
satu provinsi yang memiliki persentase angka prevalensi depresi postpartum di Afrika
gangguan mental emosional dengan jumlah yaitu sebesar 18,3%, sedangkan kecemasan
yang cukup tinggi. Angka prevalensi tersebut selama periode postpartum yaitu sebesar 14%.
sebesar 9,3% dari cut off point nasional dengan Selain itu, pada penelitian Edwards et al.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi Halaman 71
Jl.Terusan Jenderal Sudirman – Cimahi 40533
Tlp: 0226631622 - 6631624
Hubungan Kepuasaan Dukungan Sosial Dengan Kondisi Psikososial Ibu Postpartum

(2006) yang dilakukan di Indonesia, kehamilan, pengalaman persalinan, dukungan


menunjukkan angka prevalensi gejala depresi sosial, dan prenatal distress (Cornish, 2006;
pada ibu postpartum yaitu sebesar 22%, Henderson & Redshaw, 2013; Kinsey et al,
dengan mayoritas depresi kategori ringan. Hal 2014; Perry, Ettinger, Mendelson, & Le, 2011;
tersebut dapat dipicu karena adanya tekanan Rini, Dunkel-Schetter, Hobel, Glynn, &
psikologis yang dialami ibu pada masa Sandman, 2006; Segal-engelchin, Sarid, &
kehamilannya. Sehingga, hal ini yang Cwikel, 2009; Webster et al, 2011; & Young,
mendasari perlunya melakukan upaya 2013). Kondisi psikososial yang terganggu
pencegahan dan penatalaksanaan agar kondisi dapat memengaruhi kesehatan dan
psikososial yang buruk pada masa kehamilan kesejahteraan fisik maupun emosional ibu,
tidak berlanjut menjadi masalah psikososial bayi dan anak yang lainnya. Selain itu,
pada masa postpartum. kondisi psikososial dapat memengaruhi ikatan
Kondisi psikososial ibu postpartum ibu dan bayinya pada masa postpartum
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor (Malus et al., 2014). Suasana hati ibu mampu
tersebut yaitu: faktor sosiodemografi (usia ibu, memengaruhi proses ikatan dan memengaruhi
tingkat pendidikan, status perkawinan, status pertumbuhan serta perkembangan bayi
paritas, dan tingkat pendapatan), perencanaan (Weisman et al., 2010).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian jumlah ibu hamil di Puskesmas tersebut yaitu,
kuantitatif dengan desain deskriptif analitik. 47 orang ibu hamil di Puskesmas Cibeber, 36
Adapun pendekatan yang digunakan yaitu orang ibu hamil di Puskesmas Cikalong, 34
cross sectional. Desain deskriptif analitik orang ibu hamil di Puskesmas Ciranjang, 26
dipilih karena peneliti berusaha orang ibu hamil di Puskesmas Ciherang, 28
mendeskripsikan mengenai fenomena yang orang ibu hamil di Puskesmas Mande, 23
ditemukan berupa faktor risiko, efek atau hasil orang ibu hamil di Puskesmas Cijedil, 25
kemudian dilakukan melalui pencarian orang ibu hamil di Puskesmas Cibaregbeg, 27
hubungan antar variabel. Variabel bebas orang ibu hamil di Puskesmas Cianjur Kota,
dalam penelitian ini yaitu Dukungan Sosial, dan 25 orang ibu hamil di Puskesmas Muka.
sedangkan variabel terikat yang diteliti dalam Kriteria inklusi pada sampel penelitian ini
penelitian ini yaitu kondisi psikososial ibu yaitu ibu hamil trimester III dengan usia
pada masa postpartum. kehamilan 36-40 minggu, serta dapat
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh ibu membaca dan menulis. Sementara itu, kriteria
hamil trimester III yang berada di wilayah kerja eksklusi pada sampel penelitian ini yaitu ibu
Puskesmas di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. dengan masalah kesehatan pada kehamilan
Jumlah populasi ibu hamil usia kehamilan 28-32 saat ini seperti: anemia, diabetes mellitus
minggu berdasarkan data internal Puskesmas gestasional, dan hipertensi gestasional.
bulan Maret tahun 2018 di Puskesmas Cibeber, Jumlah responden dalam penelitian ini 162
Cikalong, Ciranjang, Ciherang, Mande, Cijedil, menggunakan perkiraan besar sampel untuk
Cibaregbeg, Cianjur Kota, dan Muka yaitu 271 cross sectional berdasarkan rumus Slovin
ibu. Masing-masing

Jalannya Penelitian
Penelitian ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur. Selain itu,
Kesehatan Kabupaten Cianjur. Surat tersebut peneliti juga akan mengajukan surat
kemudian diserahkan kepada Kepala Dinas rekomendasi penelitian kepada Badan

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 72


Hubungan Kepuasaan Dukungan Sosial Dengan Kondisi Psikososial Ibu Postpartum

Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) hamil dengan usia kehamilan pada rentang 36-
Kabupaten Cianjur. Setelah mendapatkan iijn 40 minggu. Kemudian pengambilan data yang
dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten kedua yaitu minimal pada saat responden setelah
Cianjur, surat ijin tersebut diserahkan kepada 2 hari postpartum s/d 1 minggu postpartum.
Kepala Puskesmas Cijedil, Puskesmas Mande, Pengambilan data pertama dapat dilakukan
Puskesmas Cibeber, Puskesmas Ciherang, dengan berbagai cara, yaitu: bisa pada saat
Puskesmas Ciranjang, Puskesmas Cikalong, kegiatan rutin posyandu, atau saat kunjungan
Puskesmas Muka, dan Puskesmas Cianjur pemeriksaan kehamilan, maupun dengan cara
Kota. Setelah ijin didapatkan dari masing- home visit. Sedangkan pengambilan data kedua
masing Puskesmas maka kegiatan penelitian dapat dilakukan saat responden dijadualkan
mulai dilakukan. Menyamakan persepsi kontrol postpartum atau dengan cara home visit
dengan asisten pengambil data terkait bila responden tidak datang ke puskesmas.
penelitian yang akan dilakukan, meliputi: Selain itu, pengambilan data pertama yaitu
tujuan, manfaat, etika penelitian, dan prosedur untuk mengambil data pada kuesioner
penelitian. Menginformasikan kepada asisten karakteristik responden, kuesioner dukungan
pengambil data tentang teknik pengambilan sosial, dan kuesioner psikososial ibu postpartum.
data yang akan dilakukan yaitu sebanyak dua Pada paket kuesioner penelitian sudah diberikan
kali pada tiap responden. Pengambilan data tanda untuk pengisian saat hamil dan saat
yang pertama dilakukan saat responden masih postpartum.
Analisis Data
Analisis univariat digunakan untuk ini yaitu dukungan sosial, sedangkan variabel
mendeskripsikan karakteristik masing-masing dependen yaitu kondisi psikososial ibu
variabel penelitian yang diukur dan disajikan postpartum.
dalam bentuk tabel frekuensi atau proporsi. Analisis bivariat digunakan untuk
Penelitian ini terdiri dari karakteristik responden mengetahui hubungan antara masing-masing
yang meliputi usia ibu, tingkat pendidikan, variabel yaitu variabel independen, variabel
status perkawinan, status paritas, dan tingkat dependen. Skala variabel pada variabel yang
pendapatan. Selain itu, variabel penelitian akan diteliti bermacam-macam, yaitu terdapat
lainnya yang diukur yaitu variabel independen, variabel dengan skala nominal, ordinal,
variabel dependen, dan variabel perancu. interval, dan rasio. Analisis yg digunakan
Variabel independen dalam penelitian dalam penelitian ini adalah Chi-Square.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Distribusi Frekuensi tingkat pendidikan, status paritas, dukungan sosial dan Psikososial Ibu post
partum

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 73


Hubungan Kepuasaan Dukungan Sosial Dengan Kondisi Psikososial Ibu Postpartum

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa Enatescu (2016) pada 163 ibu yang
lebih banyak ibu memiliki kategori tingkat mengalami depresi postpartum di Rumania
pendidikan dasar (53,7%) dan mayoritas ibu menunjukkan bahwa mayoritas ibu berstatus
berstatus multigravida (74,1%). Sementara itu, multipara sebesar 59%. Namun
berdasarkan dukungan sosial, mayoritas ibu bertolakbelakang dengan penelitian Alderdice
mendapat dukungan sosial tinggi selama (2011) pada ibu hamil trimester 2 di Irlandia
hamil (74,1%) Sedangkan berdasarkan kondisi Utara, menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
psikososial ibu postpartum, mayoritas ibu berstatus primigravida.
memiliki kondisi psikososial postpartum tidak Hasil penelitian ini didukung oleh
berisiko (72%). penelitian Kurniawati (2015) pada ibu
Berdasarkan tingkat pendidikan, mayoritas postpartum di Indonesia yang menunjukkan
ibu berpendidikan dasar atau SD dan SMP. Hal bahwa sebagian besar ibu memiliki dukungan
ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan ibu sosial yang baik. Pada penelitian ini, ibu yang
masih rendah. Pendidikan rendah yang dimiliki memiliki dukungan sosial yang tinggi
ibu berisiko terhadap ketidakmampuan cenderung memiliki support system dari
mengontrol dirinya saat menghadapi proses pasangan, keluarga terdekat, teman maupun
persalinan, terutama untuk ibu hamil remaja dari tenaga kesehatan saat proses persalinan
(Biney & Nyarko, 2017). Hal ini sejalan dengan dan postpartum. Dukungan yang didapat oleh
penelitian Jonsdottir (2016) terkait perinatal ibu sangat diperlukan untuk menghadapi
distress pada ibu hamil. Penelitian tersebut tantangan pada proses kehidupan selanjutnya.
menunjukkan dari sebanyak 360 ibu hamil Hal ini sejalan dengan pernyataan Spookzak et
mayoritas ibu berpendidikan dasar yaitu sebesar al. (2009) yang menyatakan bahwa dukungan
81,48%. Namun bertolakbelakang dengan sosial yang tinggi dapat membantu ibu dalam
penelitian Yuksel (2012) terkait prenatal distress pengasuhan bayi, serta membantu ibu untuk
pada ibu hamil di Turki, menunjukkan bahwa mencapai peran barunya sebagai seorang ibu.
tingkat pendidikan ibu pada kategori tinggi yaitu Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
mayoritas mayoritas ibu mengalami psikososial postpartum
berpendidikan sarjana. Karakteristik yang tidak berisiko, yaitu sebesar 72,8%.
selanjutnya yaitu status paritas. Psikososial merupakan keadaan emosional
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berupa cemas, stres, dan depresi yang berkaitan
mayoritas ibu merupakan kehamilan yang dengan aspek sosial, budaya, dan spiritual, serta
kedua sampai kelima atau multigravida. Hal dapat memengaruhi kesejahteraan individu
tersebut dikaitkan dengan usia ibu yang (Priest, Austin, Barnett,
berada pada rentang usia 16 sampai 55 tahun. Buist, 2008). Kondisi psikososial ibu yang
Kabupaten Cianjur memiliki wilayah desa berupa tekanan psikologis selama periode
yang cukup luas areanya, artinya di kecamatan kehamilan berkaitan dengan kondisi
tertentu masih ada yang menikah usia muda kehamilan yang buruk, pengalaman persalinan
yaitu contohnya pada ibu yang berusia 16 dan pengalaman pada saat periode postpartum
tahun. Sementara itu, usia yang ideal untuk (Segal-engelchin et al., 2009).
menikah yaitu 21 tahun untuk perempuan dan Hasil penelitian ini sejalan dengan
25 tahun untuk laki-laki (Lukiherdianti & penelitian Enatescu et al. (2016) pada 163 ibu
Rezkisari, 2017). Penelitian ini sejalan dengan postpartum di Rumania. Penelitian tersebut
hasil penelitian Yuksel (2012) yang menunjukkan bahwa ibu yang mengalami
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yaitu masalah psikologis pasca melahirkan yaitu
berstatus multigravida sebesar 54,6%. Selain sebesar 23,93%. Selain itu, penelitian yang
itu, penelitian serupa yang dilakukan oleh dilakukan oleh Miler (2006) pada 325 ibu di

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 74


Hubungan Kepuasaan Dukungan Sosial Dengan Kondisi Psikososial Ibu Postpartum

Australia ditemukan bahwa sebesar 19% ibu persalinan yaitu sebesar 9,4%. Sedangkan
postpartum mengalami tekanan psikologis. penelitian yang dilakukan oleh Lord et al.
Sementara itu, penelitian lainnya yang dilakukan (2011) pada 39 ibu postpartum didapatkan
Cooklin (2010) pada 1300 ibu postpartum di hasil bahwa sebesar 7,2% ibu mengalami
Australia menunjukkan bahwa ibu yang masalah psikologis postpartum.
mengalami tekanan psikologis setelah

Tabel 2 Hubungan Dukungan Sosial dengan Kondisi Psikososial Ibu Postpartum

Kondisi Psikososial Ibu Postpartum


Berisiko Tidak Total OR
No. Nilai p
Variabel Berisiko (95% CI)
n % n % N %
Dukungan Sosial
1 Rendah + Sedang 18 42.9 24 57.1 42 100 0,008 3.11
2 Tinggi 12 21.7 94 78.3 120 100 (1.32-7.32)

Berdasarkan Tabel 2 ukungan sosial saat postpartum. Hal ini juga didukung oleh
hamil, diketahui bahwa ibu yang mendapat Penelitian lain yang dilakukan oleh Karac-am,
dukungan rendah dan sedang serta memiliki et al (2007) pada 1011 ibu hamil di Turki
psikososial postpartum yang berisiko yaitu menemukan sebanyak 27,9 % mendapat
sebesar 42,9%, dibandingkan dengan ibu yang dukungan sosial tinggi selama kehamilan.
mendapat dukungan tinggi dan memiliki Penelitian ini juga menunjukan hubungan
psikososial postpartum berisiko yaitu sebesar yang signifikan antara dukungan sosial
21,7%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa dengan kondisi psikososial Ibu postpartum
nilai p value sebesar 0,008, maka dapat dengan p=0,000 (OR=8.362; 95% CI -0.124 -
disimpulkan bahwa pada alpha 5% ada 0,077). Hasil penelitian menunjukan
hubungan yang signifikan antara dukungan hubungan dukungan sosial selama kehamilan
sosial saat hamil dengan kondisi psikososial dan pada masa nifas sama-sama memiliki
ibu postpartum. Ibu yang mendapat dukungan hubungan yang signifikan antara keduanya.
sosial rendah dan sedang saat hamil berisiko Hal ini menunjukan bahwa dukungan sosial
2,71 kali lebih besar untuk mengalami kondisi terhadap ibu hamil tidak ada perubahan
psikososial ibu postpartum berisiko atau selama kehamilan dan pada saat masa nifas.
terganggu (OR=2,71; 95% CI 1,28-5,73). Dukungan sosial pada ibu hamil diperoleh dari
Hasil dari penelitian ini menyatakan ada keluarga (suami, ibu, ibu mertua, saudara),
hubungan yang signifikan antara dukungan teman, maupun orang terdekat yang dianggap
sosial selama kehamilan dan dukungan sosial penting oleh responden. Dukungan sosial
postpartum dengan kondisi psikososial Ibu tinggi juga ciri khas kehidupan di negara Asia,
postpartum. Hasil penelitian ini sejalan dengan khususnya Indonesia terutama saat hamil,
penelitian yang dilakukan oleh Spookzak., et. al, melahirkan dan periode nifas. Selain itu,
2009 menyatakan bahwa dukungan sosial dukungan sosial tinggi dapat menjadi
bepengaruh terhadap kondisi psikososial Ibu kekuatan pada asuhan keperawatan maternal

KESIMPULAN
Kehamilan merupakan fase krisis maturasi bagi ibu yang dapat memicu timbulnya distress.
Psikososial ibu postpartum yang berisiko sebesar 10-12% dan merupakan salah satu dampak yang

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 75


Hubungan Kepuasaan Dukungan Sosial Dengan Kondisi Psikososial Ibu Postpartum

diakibatkan oleh Dukungan sosial yang mungkin hilang dari suami dan keluarga. menunjukkan
bahwa ada hubungan antara dukungan sosial dengan kondisi psikososial ibu postpartum

DAFTAR PUSTAKA

Alderdice, F., Lynn, F., & Hons, B. A. (2011). 356.


Factor structure of the Prenatal Distress https://doi.org/10.1016/j.midw.2007.03.00
Questionnaire. Midwifery, 27(4), 553– 6
559. Kemenkes RI. (2012). Riset Kesehatan Dasar.
https://doi.org/10.1016/j.midw.2010.05.0 Kingston, D., Mcdonald, S., Austin, M., &
03 Tough, S. (2015). Association between
Cooklin, A. R., & Canterford, L. (2011). Prenatal and Postnatal Psychological
Employment conditions and maternal Distress and Toddler Cognitive
postpartum mental health : results from the Development : A Systematic Review, 1–16.
Longitudinal Study of Australian Children. https://doi.org/10.1371/journal.pone.01269
Arch Womens Ment Health, 217–225. 29
https://doi.org/10.1007/s00737-010-0196-9 Kinsey, C. B., Baptiste-roberts, K., Zhu, J., &
Enatescu, V., Bernad, E., Gluhovschi, A., Kjerulff, K. H. (2014). Effect of
Papava, I., Palicsak, A., Munteanu, R., … miscarriage history on maternal-infant
Palicsak, A. (2016). Perinatal characteristics bonding during the first year postpartum in
and mother ’ s personality profile associated the First Baby Study : a longitudinal cohort
with increased likelihood of postpartum study. BMC Women’s Health, 1–8.
depression occurrence in a Romanian Klainin, P., & Gordon, D. (2009). International
outpatient sample with increased likelihood Journal of Nursing Studies Postpartum
of postpartum depression occurrence in a depression in Asian cultures : A literature
Romanian outpatient sa. Journal of Mental review. International Journal of Nursing
Health, 8237(July). Studies, 46, 1355–1373.
https://doi.org/10.3109/09638237.2016.11 https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2009.02.0
49802 12
Hallford, D., & Mellor, D. (2013). Cognitive- Lord, C., Steiner, M., Soares, C. N., Carew, C.
reminiscence therapy and usual care for L., & Hall, G. B. (2012). Stress response in
depression in young adults: study protocol postpartum women with and without
for a randomized controlled trial. Hallford obsessive – compulsive symptoms : an
and Mellor Trials, 14, 343. fMRI study. J Psychiatry Neurosci, 37(2),
https://doi.org/10.1186/1745-6215-14-343 78–86. https://doi.org/10.1503/jpn.110005
Heberlein, E. C., Picklesimer, A. H., Billings, Sawyer, A., Ayers, S., & Smith, H. (2010).
D. L., Covington-kolb, S., Farber, N., Pre-and postnatal psychological wellbeing
Frongillo, E. A., … Farber, N. (2016). The in Africa : A systematic review. Journal of
comparative effects of group prenatal care Affective Disorders, 123(1-3), 17–29.
on psychosocial outcomes, 259–269. https://doi.org/10.1016/j.jad.2009.06.027
https://doi.org/10.1007/s00737-015-0564-6 Segal-engelchin, D., Sarid, O., & Cwikel, J.
Henderson, C., & Macdonald, S. (2005). (2009). Pregnancy , Childbirth and
Mayes’ Midwifery, A Textbook for Postpartum Experiences of Israeli Women
Midwives. Britis: Elsevier. in the Negev. Journal of Prenatal and
Karacam, Z. (2009). Depression , anxiety and Perinatal Psychology and Health, 24(1),
influencing factors in pregnancy : a study 3– 26.
in a Turkish population $. Midwifery, 344–

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 76


Hubungan Kepuasaan Dukungan Sosial Dengan Kondisi Psikososial Ibu Postpartum

Spoozak, L., Gotman, N., Smith, M. V, Weisman, O., Granat, A., Gilboa-Schechtman,
Belanger, K., & Yonkers, K. A. (2009). E., Singer, M., Gordon, I., Azulay, H., …
Evaluation of a social support measure that Feldman, R. (2010). The experience of labor,
may indicate risk of depression during maternal perception of the infant, and the
pregnancy. Journal of Affective Disorders, mother’s postpartum mood in a low-risk
114(1-3), 216–223. community cohort. Archives of Women’s
https://doi.org/10.1016/j.jad.2008.07.015 Mental Health, 13(6), 505–513.
Webster, J., Nicholas, C., Velacott, C., https://doi.org/10.1007/s00737-010-0169-z
Cridland, N., Nursing, M., Fawcett, L., … Yuksel, F., Akin, S., & Durna, Z. (2013).
Mental, C. (2011). Quality of life and Prenatal distress in Turkish pregnant
depression following childbirth : impact of women and factors associated with
social support. Midwifery, 27(5), 745–749. maternal prenatal distress. Journal of
https://doi.org/10.1016/j.midw.2010.05.01 Clinical Nursing, (1), 54–64.
4 https://doi.org/10.1111/j.1365-
2702.2012.04283.x

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 |


Halaman 77

Anda mungkin juga menyukai