ABSTRAK
Latar Belakang : Pendidikan kesehatan dibutuhkan untuk memberikan informasi yang dapat
mempengaruhi pengetahuan remaja putri agar remaja yang mengalami dismenore dapat
menanganinya dengan baik sehingga aktivitas mereka tidak terganggu saat menstruasi dan dapat
meningkatkan kesehatan reproduksi.
Tujuan : Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang dismenore terhadap pengetahuan
remaja putri SMP Negeri 2 Sungai Ambawang.
Metode : Penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian semu eksperimen dengan rancangan
penelitian pre and post test nonequivalent control group. Teknik sampling yang digunakan adalah
total sampling dengan jumlah responden 60 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 30 orang
kelompok intervensi dan 30 orang kelompok kontrol.
Hasil : Uji Hipotesis dengan Uji t berpasangan menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara
pretest dan posttest pengetahuan pada kelompok intervensi (p= 0,0001), Uji t berpasangan
menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna pengetahuan pada kelompok kontrol (p = 0,157 ).
Uji t tidak berpasangan menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada pengetahuan posttest
diantara kedua kelompok dengan p-value sebesar 0,0001 (<0,05).
Kesimpulan : Pendidikan kesehatan tentang dismenore memberikan pengaruh terhadap
peningkatan pengetahuan pada remaja putri SMP Negeri 2 Sungai Ambawang.Hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan promosi kesehatan khususnya
edukasi kesehatan reproduksi remaja perempuan.
ABSTRACT
Background: Health education is needed to provide information that could affect the knowledge of
female teeneger so adolescents who experience dysmenorrhea can handle so well that their
activities are not disrupted during menstruation because of dysmenorrhoea and increases
reproductive health.
Objective: To determine impact of health education about dysmenorrhea on the female adolescent
knowledge of SMP Negeri 2 Ambawang River.
Methods: A quantitative research by using a quasi-experimental research design with pre and
posttest nonequivalent control group research design. The sampling technique that used in this
study is total sampling with the number of respondents are 60 persons that divided into 2 groups:
30 persons in the intervention group and 30 persons in the control group.
Results: Hypothesis test paired to t test showed a significant difference between pretest and posttest
knowledge in the intervention group (p = 0.0001), Hypothesis test of lack of knowledge paired to t
test showed no significant difference of knowledge in the control group (p = 0.157). Then, unpaired
t test showed no significant difference of the knowledge at the posttest between the groups with p-
value of 0.0001 (<0.05) it meant Ha was accepted.
Conclusion: Health education about dysmenorrhea effect to increasing the female adolescent
knowledge of SMP Negeri 2 Ambawang River. Researchers advise on health care workers in order
to further develop health promotion especially for female teeneger about reproductive health
knowledge especially dysmenorrhea.
Analisa Bivariat
Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan
Tabel 3
bahwa pada kelompok intervensipengetahuan Hasil Analisis Uji Normalitas Data
responden sebelum diberikan pendidikan
Shapiro-Wilk
kesehatan mayoritas berada pada kategori Variabel N
Statistic Sig.
pengetahuan kurang yaitu sebanyak 18 siswi Pretest
0,953 0,208
intervensi
30
dengan presentase 60%. Sedangkan pada Posttest
0,946 0,134
intervensi
kategori pengetahuan cukup sebanyak 10 Pretest
0,950 0,173
orang dengan presentase 33,3% dan siswi kontrol
30
Posttest
pengetahuan baik sebanyak 2 siswi dengan 0,942 0,106
kontrol
presentase 6,7%. Setelah diberikan intervensi
didapatkan bahwa tingkat pengetahuan siswi Berdasarkan tabel 3, didapatkan nilai p=
mayoritas berpengetahuan baik yaitu 0,208 pada pretest kelompok intervensi, pada
sebanyak 21 orang dengan presentase 70%. nilai posttest kelompok intervensi p= 0,132.
Sedangkan siswi pada kategori pengetahuan Sedangkan nilai pada pretest kelompok
kurang baik sebanyak 9 siswi dengan kontrol p= 0,173 dan posttest kelompok
Tingkat pengetahuan siswi pada dapat disimpulkan hasil uji normalitas data
kelompok kontrol pada saat dilakukan pretest berdistribusi normal, sehingga digunakan uji
T berpasangan untuk mengetahui pengaruh
pemberian pendidikan kesehatan terhadap tidak meningkatkan pengetahuan siswi secara
pengetahuan remaja putri SMP Negeri 2 signifikan.
Sungai Ambawang dan uji T tidak Tabel 5
berpasangan untuk mengetahui perbedaan Hasil Uji T Tidak Berpasangan antara Posttest
Intervensi dan Posttest Kontrol Siswi SMP
antara kelompok intervensi dan kelompok Negeri 2 Sungai Ambawang (n=60)
kontrol.
SD Mean P
Tabel 4 Posttest 1,484 11,07 0,0001
Kelompok
Analisis Perbedaan Pengetahuan Responden
intervensi
Pretest dan Posttest Pada Kelompok Intervensi
Posttest 1,845 8,10
dan Kelompok Kontrol Siswi di SMP Negeri 2
Kelompok
Sungai Ambawang (n=30)
kontrol
Mean SD P
1.88
7,10 Berdasarkan tabel 5, hasil uji t tidak
Kelompok 2
Pretest 0,0001
intervensi 1.48 berpasangan menunjukkan nilai p = 0,0001
11,07
4
1.95 (<0,05). Hasil ini menunjukkan adanya
7,70
Kelompok 0 perbedaan yang bermakna pada skor
posttest 0,161
kontrol 1.84
8,10
5 pengetahuan posttest diantara kedua
Sumber : Data primer yang telah diolah (2016)
kelompok sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang
Berdasarkan table 4 mean saat pretest
dismenore terhadap pengetahuan remaja putri
7,10 dengan nilai standar deviasi 1.882.
di SMP Negeri 2 Sungai Ambawang.
Sedangkan nilai mean saat posttest pada
kelompok intervensi adalah 11,07 dengan
PEMBAHASAN
nilai standar deviasi 1.484. Nilai P= 0,0001<
a. Karakteristik Responden
0,05 yang artinya Ho ditolak dan ada
Berdasarkan Umur
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
Hasil penelitian yang dilakukan
pengetahuan pada remaja putri SMP Negeri 2
peneliti didapatkan umur rata-rata
Sungai Ambawang.
responden berada pada rentang umur 11-
Nilai pretest pada kelompok kontrol di
13 tahun yaitu sebanyak 51,7%. Hasil
dapatkan nilai mean 7,70 dengan nilai standar
penelitian ini sejalan dengan penelitian
deviasi 1.950. Sedangkan saat posttest nilai
yang dilakukan sebelumnya bahwa
standar deviasi 1.845. Nilai P= 0,161>0,05
sebagian besar munculnya dismenore
yang artinya Ho diterima. Hasil analisa
primer sejak menstruasi pertama kali
tersebut menunjukkan bahwa tidak diberikan
berada pada rentang usia 12-13
pendidikan kesehatan pada kelompok kontrol
tahun.8Hasil penelitan oleh Zhou
sebelumnya yang menyatakan bahwa Peningkatan pengetahuan yang
usia terbanyak yang mengalami terjadi setelah diberikan pendidikan
dismenore berada pada rentang usia 14- kesehatan dapat dikarenakan
18 tahun.Sebanyak 56,4% siswi pengetahuan yang dimiliki merupakan
mengalami dismenore.9 hasil dari tahu yang terjadi setelah
b. Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan seseorang melakukan pengindraan
Sesudah Diberikan Pendidikan terhadap suatu objek tertentu.5
Kesehatan Tentang Dismenore Pada Responden dalam penelitian ini telah
Kelompok Intervensi dan Kelompok memanfaatkan indera penglihatan dan
Kontrol pendengaran terhadap pemberi ceramah
Hasil penelitian menunjukkan sehingga terjadi peningkatan
sebelum diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan yang signifikan.10
tentang dismenore pada kelompok Berdasarkan hasil penelitian pada
intervensi terdapat 2 responden yang saat pretest yang telah dilakukan juga
memiliki pengetahuan baik (6,7%), 10 pada kelompok kontrol terdapat 3
responden yang memiliki pengetahuan responden yang memiliki pengetahuan
cukup (33,3%) dan 18 responden yang baik (10,0%), 12 responden yang
memiliki pengetahuan kurang (60,0%). memiliki pengetahuan cukup (40,0%),
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan 15 responden yang memiliki
tentang dismenore selama 2 minggu pengetahuan kurang (50,0%). Setelah 2
setelah diberikan pretest didapatkan minggu tanpa diberikan intervensi dari
bahwa terdapat 21 resonden yang hari diberikan pretest didapatkan bahwa
memiliki pengetahuan baik (70,0%), 9 terdapat 2 responden yang memiliki
responden yang memiliki pengetahuan pengetahuan baik (6,7%), 18 responden
cukup (30,0%) dan tidak terdapat lagi yang memiliki pengetahuan cukup
responden yang memiliki pengetahuan (60,0%) dan 10 responden yang
kurang. memiliki pengetahuan kurang (33,3%).
Hasil tersebut sejalan dengan Berdasarkan pemaparan hasil
penelitian Heriani yang menyatakan penelitian diatas, pengetahuan awal yang
bahwa terdapat peningkatan pengetahuan baik yang dimiliki responden dapat
setelah diberikan pendidikan kesehatan terjadi dikarenakan beberapa faktor yang
dilihat dari tidak adanya responden yang mempengaruhinya.antara lain adalah
memiliki pengetahuan kurang (0%).7 tingkat pendidikan, informasi,
pengalaman, budaya, dan sosial pendidikan kesehatan (posttest).7
ekonomi.5 Penelitian oleh Fakhri juga menunjukkan
Hal ini sejalan dengan hasil intervensi berupa pendidikan kesehatan
penelitian yang telah dilakukan efektif sebagai promosi kesehatan.12
sebelumnya bahwa pada kelompok Pemberian pendidikan kesehatan
kontrol meskipun tidak mendapatkan merupakan salah satu diantara cara
intervensi berupa pendidikan kesehatan, dalam meningkatkan pengetahuan
pengetahuan responden berada pada responden mengenai dismenore.
kategori pengetahuan baik dikarenakan Pendidikan kesehatan merupakan segala
dapat dipengaruhi oleh faktor luar seperti upaya yang direncanakan untuk
media massa dan pengalaman. Namun mempengaruhi orang lain sehingga
penurunan pengetahuan yang dimiliki mereka melakukan apa yang diharapkan
responden pada saat dilakukankannya oleh pelaku pendidik.13
posttest dapat dikarenakan jeda atau Remaja putri melakukan manajemen
jarak antara pretest dan posttest yaitu terhadap dismenore sering tidak
dua minggu yang memungkinkan adanya efektif.Kemampuan remaja putri untuk
faktor pengaruh dari luar.11 mengelola dismenore didasarkan pada
c. Pengaruh Pendidikan Kesehatan pengetahuan. Penelitian oleh
Tentang Dismenore Terhadap Ogunfowokan menunjukkan sebagian
Pengetahuan Remaja Putri besar remaja tidak tahu asal dari darah
Hasil uji statistik t tidak berpasangan menstruasi atau penyebab terjadinya
didapatkan Asymp sig. (2-tailed) sebesar dismenore. Pemahaman yang kurang
0,0001 yang berarti Ha diterima, tentang fisiologi menstruasi dan
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada manajemen nyeri menyebabkan
pengaruh pendidikan kesehatan tentang mayoritas menggunakan obat yang tidak
dismenore terhadap pengetahuan remaja tepat saat dismenore.14 Penelitian oleh
putri di SMP Negeri 2 Sungai Charu menunjukkan sebanyak 73,4%
Ambawang. remaja putri ditemukan menggunakan
Hal ini sesuai dengan penelitian oleh pengobatan sendiri dalam bentuk
Heriani yang menyatakan bahwa NSAID. Obat-obat (NSAID) memiliki
terdapat perbedaan yang signifikan efek samping.11
antara pengetahuan sebelum diberikan Keberhasilan dalam pemberian
pendidikan kesehatan (pretest) dan pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan sesudah diberikan pengetahuan responden dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, Peranan perawat ke sekolah-sekolah
diantaranya adalah kebutuhan perlu dilakukan dalam memberikan
pembelajaran, motivasi untuk belajar, pelayanan kesehatan reproduksi
kemampuan untuk belajar, lingkungan langsung kepada siswa sebagai
pembelajaran, dan sarana untuk belajar.15 mempromosikan kesehatan melalui
Faktor lainnya adalah responden pendidikan kesehatan perawat
dalam penelitian ini yang masih berkolaborasi dengan profesional
tergolong dalam remaja awal sehingga perawatan kesehatan lainnya dengan
masih memiliki motivasi dan rasa ingin mengawasi manajemen diri dari rasa
tahu yang tinggi dalam mencari sakit dan mengevaluasi efektivitas
informasi-informasi yang baru. strategi manajemen nyeri pada anak-
Pendidikan kesehatan dapat anak sekolah.
memberikan pengaruh terhadap
peningkatan pengetahuan seseorang, PENUTUP
sehingga memberikan kesadaran dalam Kesimpulan
menangani dismenore dengan cara yang Berdasarkan hasil penelitian dan
tepat. Penanganan pertama yang dapat pembahasan mengenai Pengaruh Pendidikan
dilakukan remaja putri sebelum Kesehatan Tentang Dismenore Terhadap
mengkonsumsi obat-obatan dapat berupa Pengetahuan Remaja Putri SMP Negeri 2
melakukan penanganan non farmakologi Sungai Ambawang, maka dapat disimpulkan
seperti kompres hangat, mengusap-usap bahwa responden dalam penelitian ini
perut bagian bawah atau pinggang, mayoritas berada pada kategori remaja awal
mengkonsumsi minuman hangat yang yaitu sebanyak 31 responden.
mengandung kalsium tinggi, olahraga Pada kelompok intervensi sebelum
yang cukup, latihan aerobik, tidur yang diberikan pendidikan kesehatan mayoritas
cukup, mengurangi mengkonsumsi berada pada kategori kurang sebanyak 15
minuman berkafein, dan melakukan responden (60%) dan pada kelompok kontrol
latihan relaksasi atau yoga.16,17,18,19,20,21 sebelum diberikan pendidikan kesehatan
Oleh karena itu, diperlakukan mayoritas berada pada ktegori kurang
pengetahuan yang didapat melalui sebanyak 15 responden (50%).
pendidikan kesehatan sehingga dapat Pada kelompok intervensi sesudah
membimbing remaja putri dalam hal diberikan pendidikan kesehatan mayoritas
kesehatan reproduksi. berada pada kategori baik sebanyak 21
responden (70%) dan pada kelompok kontrol
sesudah diberikan pendidikan kesehatan 5. Lestari, Titik. Kumpulan Teori Untuk
berada pada kategori cukup sebanyak 18 Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.
responden (60%). Yogyakarta: Nuha Medika; 2015
Hasil uji analisis menunjukkan bahwa 6. Sophia dalam Nurmusazanah, Esti.
terdapatpengaruh pendidikan kesehatan Pengaruh pendidikan kesehatan
tentang dismenore terhadap pengetahuan tentang dismenore melalui media
pada remaja putri SMP Negeri 2 Sungai booklet terhadap tingkat
Ambawang. pengetahuan, perilaku dan daya
Berdasarkan hasil penelitian ini, terima siswi di SMK Surakarta. 2015.
diharapkan pemberian pendidikan kesehatan Skripsi. Program Kesehatan
tentang kesehatan reproduksi, khususnya Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan:
dismenore dapat dilakukan kepada remaja- Universitas Muhammadiyah
remaja putri, sehingga remaja-remaja putri Surakarta
tersebut mengetahui tentang dismenore 7. Heriani, Tantri dan Irdawati.
maupun cara penanganannya agar tidak Pengaruh pendidikan kesehatan
mengalami dampak-dampak negatif akibat terhadap pengetahuan siswi tentang
kurang memahami mengenai dismenore. dismenore. 2010. Jurnal Kesehatan.
Vol.3, No.2: 168-178
DAFTAR PUSTAKA https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitst
1. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang ream/handle/11617/2925/7.%20TAN
Remaja dan Permasalahannya. TRI%20HERIYANI.pdf?sequence=1
Jakarta: Sagung Seto; 2015 &isAllowed=y [19 Februari 2016]
2. Bkkbn. 2013. Diunduh dari 8. Novia, Ika. Faktor Risiko yang
http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.a Mempengaruhi Kejadian Dismenore
spx?BeritaID=840 [15 Februari Primer. 2008. The Indonesian
2016] Journal of Public Health. Vol. 4, No.
3. Poltekkes Depkes Tim Penulis 2. [10 Agustus 2016]
Jakarta I. Kesehatan Remaja: 9. Gui-Zhou, H. Prevalence of
Problem dan Solusinya. Jakarta: Dysmenorrhoea In Female Students
Selemba Medika; 2010 In a Chinese University: A
4. Citrawathi, Desak Made. Sistem Prospective Today. 2010. Health
Reproduksi Remaja. Yogyakarta: Journal. Vol.2, No.4: 311-314
Graha Ilmu; 2014 http://file.scirp.org/pdf/Health201004
00007_78516853.pdf [26 Februari 17. Proverawati, A & Misaroh, S.
2016] Menarche: Mentruasi Pertama Penuh
10. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Makna. Yogyakarta: Nuha Medika;
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka 2009
Cipta; 2012 18. Baroroh, Wildiyah Neila. Pengaruh
11. Charu, Shrotriya. Menstrual pemberian effleuarage massage
Characteristic and Pravalance and terhadap tingkat dismenore pada
Effect of Dysmenorrhea on Quality of mahasiswi di asrama STIKES
Life of Medical Students. 2012. aisyiyah yogyakarta. 2011. Skripsi.
International Journal of Program Studi Ilmu Keperawatan
Collaborative Research on Internal STIKES aisyiyah
Medicine and Public Health. Vol.4, http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/in
No.4 [5 Oktober 2016] dex.php/stikes/article/view/18838/18
12. Fakhri, Moloud. Promoting 533
Menstrual Health Among Persian 19. Anugraheni, Vonny Merdianita Dwi.
Adolescent Girls from Low Efektifitas kompres hangat dalam
Socioeconomic Backgrounds. 2012. menurunkan intensitas nyeri
Journal BMC Public Health. [5 dysmenorrhoea pada mahasiswi
Oktober 2016] STIKES Rs. Baptis kediri. 2013.
13. Maulana, Heri D.J. Promosi Jurnal STIKES. Vol 6, No. 1 [20
Kesehatan. Jakarta: EGC; 2009 Maret 2016]
14. Ogunfowokan, A, Adesela & http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/in
Babatunde, A, Oluwayemisi. dex.php/stikes/article/view/18838/18
Management of Primary 533
Dysmenorrhea by School Adolescent 20. Hidayati, Kartika Rohmah.
in ILE-IFE, Nigeria. 2010. Journal of Hubungan antara asupan kalsium dan
School Nursing. Vol.26, No.2 [5 asupan zat besi dengan kejadian
Oktober 2016] dismenore pada siswi di SMK batik 2
15. Potter, Pratica. A, Perry, Anne. surakarta. 2015. Skripsi. Program
Fundamental Keperawatan. Jakarta : Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan:
Selemba Medika; 2010 Universitas Muhammadiyah
16. Sarwono, S. W. Psikologi Remaja. Surakarta
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. http://eprints.ums.ac.id/37851/1/NAS
2007.
KAH%20PUBLIKASI.pdf [14 Maret
2016]
21. Salikka. Serba Serbi Kesehatan
Perempuan: Apa Yang Perlu Kamu
Tahu Tentang Tubuhmu. Jakarta:
Bukune; 2010