ARTIKEL PENELITIAN Pengetahuan, Perilaku, dan Daya Terima Siswi di SMK Surakarta
NASKAH PUBLIKASI
Di Susun Oleh :
ESTI NURMUSAZANAH
J410110071
ABSTRACK
Dysmenorrhea is a menstrual blood flow disorders or menstrual pain. Dysmenorrhea treatment with
drug therapy non steroidal anti prostaglandin plays a very important for primary dysmenorrhea,
including Indometason, Ibuprofen, and Naproksen. The purpose of this study was to analyze the effect
of health education on dysmenorrhea through the media booklet on the level of knowledge, attitudes,
and acceptance of students in SMK. This research is a quasi-experimental (Quasi Experiment) with a
pretest-posttest design with Control Group and Experimental Pre-plan Posttest Only Design. The
population in this study all female student were X and XI in SMK as many as 807 student. Selection of
the sample using simple random sampling method, were divided into three groups: the experimental
group in SMKN 4, the control group SMKN 7, and the group received powerSMK Batik 1 Surakarta
with 135 samples. Statistical test using Paired sample t-test, showed no difference in the average
score of knowledge (p = 0.000) and behavior (p = 0.000) in the experimental group after treatment
and there was no difference in mean score of knowledge (p = 0.000) and behavior (p = 0.000) in the
control group. The test results Independent sample t-test showed no difference in the effect of health
education on dysmenorrhea between using booklets and LCD for knowledge (p = 0.041) and behavior
(p = 0.807) in the treatment of dysmenorrhea girls. For teens acceptance of the booklet, almost
respondents particularly like the booklet as many as 23 respondents (51,1%).
Keywords: Health education, Dysmenorrhea, Booklet
mengatasi nyeri haid adalah menjaga pola penelitian yang dilakukan oleh Vitriasari
hidup sehat dengan asupan vitamin dan gizi (2010), bahwa skor pengetahuan responden
seimbang, minum jamu kunir asem, tentang dismenore setelah menerima buku
istirahat yang cukup, olah raga secara saku (booklet) adalah 67,54%
teratur serta menjaga kondisi psikologis dikategorikan sebagai pengetahuan cukup
supaya tetap baik (Wiknjosastro, 2005). baik.
Hasil penelitian Relegha (2012) Pendidikan kesehatan dapat dilakukan
menggambarkan bahwa pengetahuan dari dengan menggunakan berbagai macam
remaja putri, 44% memiliki pengetahuan media, salah satunya dengan buku saku
cukup tentang dismenore dan sebanyak (booklet). Booklet ini menggunakan media
45,1% memiliki perilaku tidak baik dalam cetak sehingga biaya yang dikeluarkannya
mengatasi dismenore. Namun hasil bisa lebih murah daripada media audio dan
penelitian Yuniarti (2012) menunjukkan visual. Selain itu, pesan-pesan/informasi
bahwa sebagian besar responden lebih terperinci dan jelas karena lebih
mempunyai tingkat pengetahuan tentang banyak bisa mengulas tentang pesan yang
menstruasi dengan kategori baik yaitu disampaikan. Pemanfaatan booklet ini jauh
sebanyak 61 orang (80,3%) dengan lebih baik jika dibandingkan dengan media
perilaku penanganan dismenore baik yaitu yang lain (Mulidah, 2010). Berdasarkan
sebanyak 67 orang (88,2%). hasil wawancara, diperoleh dari 15 siswi
Hasil penelitian Purba (2014) suka membaca buku yang berisi tulisan
menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan maupun gambar–gambar. Ketertarikan
pengetahuan dan perilaku penanganan siswi tersebut dapat mempermudah untuk
dismenore di SMA Negeri 7 Manado memahami informasi dan meningkatkan
diperoleh dari 36 remaja putri yang pengetahuan siswi/perempuan tentang
memiliki pengetahuan kurang dengan dismenore. Selain dengan menggunakan
perilaku penanganan dismenore kurang. booklet bisa juga dilakukan dengan media
Ada hubungan antara pengetahuan LCD, media ini mempunyai bentuk dan
dengan perilaku penanganan dismenore ukuran dimensi yang ramping, berat
di SMA Negeri 7 Manado. Hasil penelitian monitor yang ringan, kualitas gambar yang
Handayani (2010) menyimpulkan bahwa baik, serta baik untuk mata. Tetapi ada
terdapat perbandingan peningkatan kekurangan dalam media ini karena sudut
efektivitas pemberian informasi melalui pandang terbatas serta layar LCD sensitif.
media cerita bergambar (komik) versi Hasil survei pendahuluan
BKKBN dengan media leaflet. Pada menunjukkan bahwa 58 (38%) siswi
kelompok dengan media komik diperoleh kurang memahami tentang pengetahuan
hasil rata-rata pengetahuan 76,75. dismenore, jarang mendapatkan pelajaran
Sedangkan kelompok dengan media leaflet tentang dismenore sebesar 52 (34%) siswi
rata-rata pengetahuan 71,98. dan jarang mendapatkan pendidikan
Penelitian sebelumnya oleh Mulidah kesehatan sebesar 40 (27%) siswi, serta
(2010) menyimpulkan bahwa terdapat dari salah satu keterangan guru masih
peningkatan pengetahuan tentang banyak siswi yang kurang mendapatkan
dismenore sebelum dan sesudah diberikan informasi kesehatan reproduksi tentang
penyuluhan dengan media leaflet rata–rata dismenore. Survei pendahuluan dilakukan
sebesar 55,20 menjadi 74,00. Penelitian pada sepuluh Sekolah Menengah Kejuruan
lain yang dilakukan oleh Heriani (2010), (SMK) baik negeri maupun swasta di
menyimpulkan bahwa skor pengetahuan Surakarta yang terakreditasi A. Adapun
responden tentang dismenore sebelum pemilihan SMK berakreditasi A
menerima leafleat adalah 51,00% dan pada dikarenakan peneliti akan mengukur daya
kategori pengetahuan kurang. Begitu pula terima terhadap media promosi yang
Fakultas Ilmu Kesehatan 5
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Dismenore Melalui Media Booklet Terhadap Tingkat
ARTIKEL PENELITIAN Pengetahuan, Perilaku, dan Daya Terima Siswi di SMK Surakarta
perbedaan rata-rata skor perilaku pada pada saat dismenore dan dapat
kelompok eksperimen sebelum dan mengurangi nyeri pada saat dismenore
sesudah perlakuan (p=0,000). tiba pernyataan ini juga didukung
Perubahan skor rata-rata perilaku dengan adanya observasi langsung pada
pada kelompok eksperimen setelah siswi.
diberikan pendidikan kesehatan Hasil penelitian ini sejalan dengan
menggunakan booklet hanya sedikit penelitian Paramita (2010), yang
terjadi peningkatan, dari 6,71 ± 1,984 menyimpulkan bahwa ada hubungan
menjadi 7,58 ± 1,406. Ternyata tingkat pengetahuan tentang dismenorea
pendidikan kesehatan menggunakan dengan perilaku penanganan dismenorea
booklet mampu merubah perilaku siswi pada siswi SMK YPKK 1 Sleman
menjadi lebih baik dalam penanganan Yogyakarta, menunjukkan bahwa
dismenore. sebagian besar responden memiliki
Kemudian pada kelompok kontrol tingkat perilaku penanganan tentang
juga terjadi peningkatan rata-rata skor dismenorea yang baik, yaitu sejumlah
perilaku setelah diberikan pendidikan 46 responden (79,3%). Hasil penelitian
kesehatan menggunakan LCD dari 5,47 Purba (2014), mengenai hubungan
± 1,949 menjadi 7,93 ± 1,615. Hasil uji pengetahuan dengan perilaku
hipotesis, menyimpulkan ada perbedaan penanganan dismenore di SMA Negeri 7
rata-rata skor pengetahuan pada Manado bahwa perilaku penanganan
kelompok kontrol sebelum dan sesudah dismenore diperoleh jumlah responden
pelakuan (p=0,000). Perubahan skor terbanyak yang memiliki perilaku
rata-rata perilaku pada kelompok kontrol kurang yaitu sebanyak 33 orang
setelah diberikan pendidikan kesehatan (50,0%), perilaku cukup sebanyak 22
menggunakan LCD cukup tinggi, dari orang (33,3%), dan jumlah responden
5,47 ± 1,949 menjadi 7,93 ± 1,615 yang paling sedikit memiliki perilaku
terjadi peningkatan skor rata-rata baik yaitu sebanyak 11 orang
perilaku sebesar (31,02%) dari skor rata- (16,7%).
rata perilaku sebelum diberikan Menurut Fitriani (2011), perilaku
pendidikan kesehatan menggunakan adalah semua kegiatan atau aktivitas
media LCD. Ternyata pendidikan manusia baik yang dapat diamati
kesehatan menggunakan LCD juga langsung maupun yang tidak dapat
mampu merubah perilaku siswi menjadi diamati oleh pihak luar. Pengalaman
lebih baik dalam penanganan dismenore. dan penelitian terbukti bahwa perilaku
Berdasarkan hasil jawaban yang didasari oleh pengetahuan akan
responden pada kelompok eksperimen lebih langgeng dari pada perilaku
dan kelompok kontrol tentang perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
dalam penanganan dismenore. Ada
beberapa pernyataan yang masih belum D. Daya Terima Remaja Terhadap
benar yaitu menganggap bahwa Booklet
berenang saat haid memicu nyeri perut Booklet yang peneliti buat berisi
semakin sakit. Padahal olahraga renang tentang pengetahuan dismenore yang
sangat efektif dilakukan pada saat haid meliputi pengertian dismenore, macam-
karena tekanan air mendorong otot-otot macam dismenore, gejala dismenore,
perut, sehingga dapat berelaksasi. Dari penyebab dismenore, tanda klinik
hasil kuesioner post-test pada kelompok dismenore, dan cara mengurangi nyeri
eksperimen dan kelompok kontrol saat dismenore.
setelah perlakuan menyatakan bahwa Isi dalam booklet yang peneliti
sering olahraga ringan dan berenang buat, sebagian besar sudah mencakup
Fakultas Ilmu Kesehatan 11
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Dismenore Melalui Media Booklet Terhadap Tingkat
ARTIKEL PENELITIAN Pengetahuan, Perilaku, dan Daya Terima Siswi di SMK Surakarta
semua informasi dan pengetahuan dalam selisih skor rata-rata pengetahuan dan
menangani dismenore pada siswi. perilaku hampir sama, yang artinya
Informasi tersebut mengenai apa saja walaupun menggunakan media booklet
macam-macam dismenore beserta dan LCD sama-sama dapat
perilaku penanganannya, isi dalam meningkatkan pengetahuan siswi dalam
booklet tentang informasi dan perilaku penanganan dismenore.
penanganan dismenore seimbang tidak Salah satu faktor yang membuat
ada yang lebih dominan antara kedua tidak adanya perbedaan pengaruh
variabel. pendidikan kesehatan tentang dismenore
Kelebihan dari booklet yaitu antara media booklet dan LCD terhadap
informasinya terperinci, buku dalam peningkatan pengetahuan dan perilaku
bentuk kecil jadi mudah dibawa siswi dalam penanganan dismenore,
kemana-mana, isi informasi dalam karena pada setiap kelompok memiliki
bentuk kalimat maupun gambar, atau keterbatasan saat penelitian.
kombinasi, sedangkan kelemahan dari Keterbatasan pada kelompok
booklet yaitu informasinya tidak dapat eksperimen, yaitu tidak adanya tugas
menyebar luas ke masyarakat, karena tambahan/merangkum isi booklet. Pada
keterbatasan tenaga dalam penyebaran. kelompok kontrol yaitu tidak
Berdasarkan hasil diatas >50% terkendalinya suasana penelitian pada
siswi menyatakan bahwa booklet kelompok kontrol. Kelompok
memiliki alur informasi cukup menarik, eksperimen hanya mengandalkan indera
isi informasi cukup mudah dipahami, penglihatan saja berpengaruh terhadap
dengan ukuran tulisan sangat mudah hasil belajar seseorang sebesar 83% dan
dibaca, serta tampilan booklet yang yang bisa dilihat sebesar 30%. Hal ini
cukup menarik. Selain itu siswi berbeda dengan kelompok kontrol yang
menyatakan cukup tertarik dalam pemberian pendidikan kesehatannya
membaca dengan waktu yang cepat, cara menggunakan LCD, yang mengandalkan
penyampaian materi cukup menarik dan lebih dari satu indera yaitu, indera
layak dipublikasikan. pendengaran dan penglihatan yang
berpengaruh terhadap hasil belajar
seseorang sebesar 94% dan yang bisa di
E. Perbedaan Pengaruh Pendidikan ingat sebesar 50%.
Kesehatan Antara Menggunakan Hasil penelitian Handayani (2010),
Booklet dan LCD Terhadap Tingkat menunjukkan ada perbedaan
Pengetahuan dan Perilaku peningkatan pengetahuan antara
Perbedaan pengaruh pendidikan pendidikan dengan menggunakan komik
antara menggunakan booklet dan LCD dan leaflet (p=0,001). Demikian pula
terhadap peningkatan pengetahuan dan pada sikap terdapat perbedaan antara
perilaku dilihat dari selisih skor rata-rata komik dan leaflet (p=0,001). Hal ini
antara pre-test dan post-test pada setiap sama dengan pendidikan yang dilakukan
kelompok. Hasil uji hipotesis oleh peneliti yang menggunakan buku
menyimpulkan tidak ada perbedaan cerita, dimana ketiga media ini yaitu
pengaruh pendidikan kesehatan tentang buku cerita, komik, dan leaflet hanya
dismenore antara media booklet dan menggunakan satu indera yaitu mata
LCD terhadap tingkat pengetahuan siswi untuk membaca informasi tentang
dalam penanganan dismenore (p=0,127). kesehatan reproduksi.
Demikian pula terhadap perilaku tidak
ada perbedaan (p=0,198), dikarenakan
masing-masing kelompok memiliki