Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP

PENURUNAN NYERI DISMENOREA PADA SISWI MTS


TERPADU RIYADUL BADIAH KARANGKANCANA
KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2021

Erin Erlina

Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan STIKes Mitra RIA Husada Jakarta

Email : rinlina85@gmail.com

ABSTRAK
Angka kejadian nyeri menstruasi di setiap negara rata-rata lebih dari 50% perempuan mengalami
dismenore. Untuk menganalisis pengaruh teknik akupresur terhadap penurunan nyeri dismenorea
pada siswi MTs Terpadu Riyadul Badiah Karangkancana Kabupaten Kuningan Tahun 2021.
Indonesia merupakan Negara dengan angka kejadian dismenore pada tahun 2010 sebesar 64,25%
yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Penatalaksanaan
dismenorea dapat meliputi terapi farmakologis dan terapi nonfarmakologis, salah satu jenis terapi
nonfarmakologis adalah terapi akupresur. Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh teknik
akupresur terhadap penurunan nyeri dismenorea dengan memberikan intervensi/perlakuan pada
sampel tanpa adanya kelompok kontrol. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang
bersifat Quasi Eksperimental. Responden mendapatkan terapi akupresur saat mengalami
dismenorea. Sampel siswi yang mengalami dismenorea. Peneliti menetapkan sampel dalam
penelitian ini yaitu sebanyak 64 responden (total sampling). Sampel siswi yang mengalami
dismenorea diperoleh dengan tehnik purposive sampling. Intrumen penelitian menggunakan
lembar kuesioner NRS (Numeric Rating Scale). Data penelitian diuji Normalitas Data
menggunakan uji T. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Rata-rata nyeri sebelum diberikan
akupressure adalah 5.67 dan sesudah diberikan acupressure rata-rata nyeri yang dirasakan siswa
menjadi 3.44. Uji statistic menggunakan paired t test terhadap dismenorea sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi akupresur didapatkan p Value= 0,0001. Menunjukkan ada pengaruh yang
signifikan terapi akupresur terhadap dismenorea. Dan terdapat penurunan skala nyeri dismenorea
sebelum dan sesudah dilakukan teknik akupresur. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk
mengatasi dismenorea. Diharapkan ada penelitian lanjutan mengenai teknik non farmakologis
lainnya terhadap penurunan nyeri dismenorea.

Kata Kunci : Dismenorea, Teknik Akupresur

STIKes Mitra RIA Husada


THE EFFECT OF ACUPRESSURE TECHNIQUES ON
REDUCING DYSMENORRHEA PAIN IN STUDENTS
RIYADUL BADIAH KARANGKANCANA KUNINGAN
REGENCY IN 2021

ABSTRACT

Dysmenorrhea is one of the gynecological problems that affects the majority of women and if not
treated causes the inability to carry out activities every month.Dysmenorrhea is caused by an
excess of the hormone prostaglandin during menstruation. Management of dysmenorrhea can
include pharmacological therapy and non-pharmacological therapy One type of non-
pharmacological therapy is acupressure therapy. Acupressure is the use of techniques touch to
balance the energy channels in the body or Qi. This research is for identify the effect of
acupressure techniques on reducing dysmenorrhoea pain with provide treatment intervention on
the sample without the presence of a control group. The type of research that The research is a
quasi-experimental research. Respondents get therapy acupressure when experiencing
dysmenorrhea. Sample of students who experience dysmenorrhea. Researcher set the sample in
this study as many as 64 respondents (total sampling). Student sample who had dysmenorrhea
were obtained by purposive sampling technique. Research Instruments using the NRS (Numeric
Rating Scale) questionnaire. The research data was tested for normality. The data used the T test.
The results of the study showed that the average pain before being given acupressure was 5.67 and
after being given acupressure the average pain felt by students was 3.44. Statistical test using
paired t test on dysmenorrhea before and after acupressure intervention obtained P Value =0.0001.
Shows that there is a significant effect of acupressure therapy on dysmenorrhea. And there is a
decrease in the pain scale of dysmenorrhea before and after the acupressure technique. The results
of this study can be used as a reference for overcoming dysmenorrhea. It is hoped that there will be
further research on other non-pharmacological techniques to reduce dysmenorrhea pain.

Keywords : Dysmenorrhea, Acupressure Techniques

PENDAHULUAN tepat akan menyebabkan ketidaknyamanan


Salah satu masalah dalam kesehatan dalam aktivitas fisik sehari-hari. Keluhan
reproduksi remaja yang berkaitan dengan ini berhubungan dengan ketidak hadiran
menstruasi adalah dismenorea (67,2%) dan berulang di sekolah ataupun di tempat
sindrom premenstruasi (PMS) sebesar kerja, sehingga dapat mengganggu
63,1%. Pada umumnya wanita yang produktivitas. Nyeri haid yang sedemikian
sedang menstruasi merasakan keluhan beratnya bisa memaksa penderita untuk
berupa nyeri atau kram pada perut saat istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau
menjelang haid yang dapat berlangsung cara hidup sehari-hari untuk beberapa jam
hingga 2-3 hari, dimulai sehari sebelum atau beberapa hari.
dan saat haid yang sering disebut dengan Dismenore merupakan keluhan yang
disminore. Disminore merupakan kondisi dialami remaja pada saat menstruasi. Salah
medis yang terjadi saat menstruasi satu masalah umum yang dialami oleh
berlangsung yang menimbulkan nyeri atau sebagian besar remaja perempuan adalah
rasa sakit di daerah perut ataupun panggul dismenore(18). Dilaporkan prevalensi
yang dapat mengganggu aktivitas. kejadian dismenore pada remaja mencapai
Pada remaja hal ini perlu diperhatikan, angka 20-45% (2 tahun pasca menarche)
apabila tidak dilakukan tindakan yang dan 80% (4–5 tahun pasca menarche).
2

STIKes Mitra RIA Husada


Dilaporkan prevalensi kejadian dismenore Dismenore memiliki dampak yang
pada remaja mencapai angka 60%-90%, cukup besar bagi remaja putri karena
dimana dismenore ini akan berkurang menyebabkan terganggunya aktivitas
seiring bertambahnya usia (10). sehari-hari. Remaja putri yang mengalami
Dismenore biasanya terjadi saat hari dismenore pada saat menstruasi akan
pertama menstruasi. Penyebab gejala ini merasa terbatas dalam melakukan aktivitas
karena tingginya produksi hormon khususnya aktivitas belajar di sekolah.
prostaglandin. Prostaglandin ialah suatu Keterlibatan seseorang dalam bentuk
senyawa yang berasal dari fosfolipid. sikap, pikiran dan perhatian dalam
Prostaglandin yang dihasilkan tersebut kegiatan belajar sebagai penunjang
akan menginduksi terjadinya kontraksi keberhasilan proses belajar mengajar
uterus. Kontraksi uterus yang terjadi sehingga diperoleh manfaat dari kegiatan
selama menstruasi mulai dari tekanan basal tersebut merupakan defenisi dari aktivitas
10 mmHg, sehingga menghasilkan tekanan belajar. Remaja putri yang sedang
intrauterin yang lebih tinggi sampai sering mengikuti kegiatan pembelajaran sekaligus
mencapai 150-180 mmHg dan juga bisa mengalami dismenore, dapat menyebabkan
melebihi 400 mmHg, frekuensi yang lebih aktivitas pembelajaran menjadi terganggu,
sering yaitu >4-5 setiap 10 menit dan tidak konsentrasi menjadi menurun, tidak
beritme ataupun berkoordinasi. Kontraksi bersemangat, bahkan sulit berkonsentrasi
dari uterus yang berkepanjangan sehingga materi yang disampaikan selama
menyebabkan aliran darah ke uterus akan pembelajaran tidak dapat diterima dengan
menurun, maka uterus akan mengalami baik bahkan sampai ada yang tidak masuk
iskemia. Selama uterus iskemia akan sekolah.
terjadi metabolisme anaerobic, hasilnya Penelitian terdahulu oleh Saguni
akan merangsang saraf nyeri kecil tipe-C gangguan dalam aktivitas belajar
yang akan memberikan kontribusi untuk diakibatkan karena nyeri haid yang
terjadinya dismenore (34). dirasakan oleh siswi selama dalam proses
Angka kejadian nyeri menstruasi pembelajaran. Ketidaknyamanan yang
didunia sangat besar. Disetiap Negara, dirasakan ketika mengalami nyeri haid
rata-rata lebih dari 50% perempuan menyebabkan siswi sulit untuk
mengalami dismenore. Diperkirakan 55% berkonsentrasi. Siswi yang mengalami
perempuan usia produktif Indonesia nyeri haid (disemenore) pada saat jam
menderita karena dismenore. pelajaran berlangsung juga ada yang
Di Indonesia angka kejadian sampai meminta izin untuk pulang dan
dismenore pada tahun 2010 sebesar terkadang ada yang meminta izin untuk
64,25% yang terdiri dari 54,89% diberikan dispensasi beristirahat di ruangan
dismenore primer dan 9,36% dismenore UKS (34).
sekunder (33). Penelitian lain oleh Handayani
Permasalahan remaja putri di menyebutkan bahwa salah satu penyebab
Indonesia adalah seputar permasalahan utama absen sekolah pada remaja putri
mengenai gangguan menstruasi (38,45%), untuk beberapa jam atau beberapa hari
masalah gizi yang berhubungan dengan adalah dismenore. Hal tersebut
anemia (20,3%), gangguan belajar dihubungkan pada pengaruh negatif
(19,7%), gangguan psikologis (0,7%), serta terhadap aktivitas sosial pada kebanyakan
masalah kegemukan (0,5%), penelitian ini remaja putri. Remaja putri yang
dilakukan oleh PKRR (Pelayanan mengalami dismenore pada saat menstruasi
Kesehatan Ramah Remaja) di bawah mempunyai lebih banyak libur sekolah
naungan WHO tahun 2005 (35). atau absen dan prestasinya kurang begitu

STIKes Mitra RIA Husada


baik di sekolah dibandingkan mereka yang yang sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu
tidak mengalami dismenore(14). dengan memberikan tekanan atau
Nyeri haid dapat ditangani dengan pemijatan dan menstimulasi titik-titik
pemberian terapi farmakologi dan non tertentu dalam tubuh. Pada dasarnya terapi
farmakologi. Pada terapi farmakologi akupresur merupakan pengembangan dari
dapat diberikan obat-obatan anti inflamasi teknik akupuntur, tetapi media yang
non-steroid (NSAID) seperti ibuprofen, digunakan bukan jarum, tetapi jari tangan
asam mefenamat dan antagonis kalsium atau benda tumpul. Tujuannya untuk
seperti verapamil dan nifedipin yang dapat merangsang kemampuan alami
menurunkan aktivitas dan kontraktilitas menyembuhkan diri sendiri dengan cara
uterus(22). Sedangkan terapi non mengembalikan keseimbangan energi
farmakologi dapat dilakukan dengan tehnik positif dalam tubuh (9).
effleurage, senam disminore, abdomen Akupresur ini mudah dipelajari dan
exersice, aromaterapi, hipnotis lima jari, juga membutuhkan waktu yang sedikit
guide imagery, yoga, mengkonsumsi untuk menerapkannya. Menurut konsep
kunyit asam, kompres hangat, tidur teratur, dalam akupresur bahwa seseorang
akupuntur, akupresur dan olahraga teratur mengalami gangguan fungsi tubuh bila
dapat mengurangi stress, kelelahan dan terjadi ketidakseimbangan dalam
kecemasan sehingga secara tidak langsung tubuhnya. Untuk mengembalikan kondisi
dapat mengurangi nyeri karena tak seimbang itulah sejumlah titik meridian
prostaglandin endorphin dilepaskan dan tertentu sesuai dengan gangguannya, perlu
beredar saat berolahraga (34). dipicu dengan cara ditekan (9).
Salah satu tehnik non farmakologi Teknik akupresur dapat mengurangi
adalah akupresure hequ point pada titik LI sensasi-sensasi nyeri melalui peningkatan
4. Akupresure merupakan suatu cara endorphin, yaitu hormon yang mampu
pemijatan atau message berdasarkan pada menghadirkan rasa rileks pada tubuh
ilmu akupuntur atau bisa disebut juga secara alami, memblok reseptor nyeri ke
dengan akupuntur tanpa jarum (Sukanta, otak (34). Penekanan titik akupresur dapat
2008). terapi ini dapat menyembuhkan atau berpengaruh terhadap produksi endorphin
mengurangi rasa nyeri dengan cara dalam tubuh. Pembunuh rasa nyeri yang
melakukan pemijatan pada titik-titik dihasilkan sendiri oleh tubuh disebut
tertentu (Aprillia, 2010). endorphin. Endorphin merupakan molekul-
Salah satu manfaat dari akupresur molekul peptid atau protein yang dibuat
adalah mampu mengurangi rasa nyeri dari zat yang biasanya disebut beta-
karena penekanan pada titik akupresur lipoptropin yang ditemukan pada kelenjar
menciptakan sensasi rasa yang pituitary. Endorphin mengontrol aktivitas
membuatnya nyaman, terasa pegal, panas kelenjar-kelenjar endokrin tempat molekul
dan terasa kesemutan. Apabila sensasi tersebut tersimpan. Selain itu endorphin
tersebut tercapai maka sirkulasi energi (qi) juga dapat mempengaruhi daerah-daerah
dan darah (xue) dapat teraliri dengan pengindra nyeri di otak dengan cara yang
lancar, karena pada jaringan tersebut akan serupa dengan obat opiat seperti morfin.
memberikan stimulus pada sistem endokrin Pelepasan endorphin dikontrol oleh sistem
yang bertujuan untuk melepaskan candu saraf. Jaringan saraf sensitif terhadap nyeri
alami tubuh yang berfungsi untuk dan rangsangan dari luar, dan jika dipicu
menghilangkan stress dan meningkatkan dengan menggunakan teknik akupresur,
perasaan senang dan dapat menurunkan akan menginstrusikan sistem endokrin
rasa nyeri (39). untuk melepaskan sejumlah endorphin
Akupresur adalah pengobatan cina sesuai kebutuhan tubuh setiap orang (34).

STIKes Mitra RIA Husada


Efek penekanan salah satu titik Pengaruh Teknik Akupresur Terhadap
akupresur dapat meningkatkan kadar Penurunan Nyeri Dysmenorhea Pada Siswi
endorfin yang berguna sebagai pereda MTs Terpadu Riyadul Badiah
nyeri yang diproduksi tubuh dalam darah Karangkancana Kabupaten Kuningan
dan opioid peptida endogeneus di dalam Tahun 2021.
susunan syaraf pusat. Jaringan syaraf akan
memberi stimulus pada sistem endokrin
agar melepaskan endorfin sesuai
METODE PENELITIAN
kebutuhan tubuh dan diharapkan dapat
menurunkan nyeri saat menstruasi atau Penelitian ini bersifat Quasi Eksperimental
dismenore (39).
yaitu untuk melihat hubungan sebab-akibat
Akupresur dilakukan untuk
melancarkan peredaran darah. Dengan tanpa melibatkan kelompok kontrol.
akupresur dapat membuka penyumbatan-
Penelitian ini menggunakan pendekatan
penyumbatan atau penyempitan pada
pembuluh darah vena, merangsang simpul- model one group pretest dan post-test.
simpul syaraf dan pusat syaraf serta
Analisis data menggunakan univariat
mempengaruhi fungsi-fungsi kelenjar.
Untuk dismenore pada saat menstruasi dan bivariat menggunakan T Paired test
akupresur kita gunakan di titik L1 4
dengan nilai p<0,05. Penelitian ini dilakukan
(Hequ) (41).
Ada beberapa titik yang telah pada bulan April-Mei 2021. Populasi dalam
digunakan pada peneliti sebelumnya untuk
penelitian ini adalah semua siswi dengan
mengatasi disminore, yaitu penelitian yang
telah diteliti Hasanah untuk siswi remaja keluhan nyeri haid dan didapatkan sebanyak
SMP yang menggunakan terapi akupresur
64 orang selama dua bulan dan dilakukan
pada titik LR3 (Taichong) efektif
mengurangi intensitas nyeri. Peneliti intervensi. Pengumpulan data dilakukan
selanjutnya oleh Firda yang menggunakan
dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk
2 titik yaitu pada titik LR3 (Taicong) dan
PC6 (Neiguan), untuk siswi SMA juga google form untuk menilai intesitas nyeri haid
efektif untuk mengurangi disminore.
selanjutnya memberikan perlakuan terhadap
Selanjutnya pada titik LI4 (Hequ) terbukti
efektif untuk mengurangi disminore pada responden dengan memberikan terapi
siswi SMK yang telah dilakukan oleh
akupresur dan dipantau secara berkala melalui
Julianti (17).
Dari studi pendahuluan didapatkan virtual. Instrumen pada penelitian ini adalah
sekitar 30 siswi mengalami dismenorea
Kuisioner Numeric Rating Scale dan daftar
setiap bulannya dan wawancara langsung
pada secara virtual siswi yaitu 8 dari 10 tilik. Variabel yang dikumpulkan meliputi
siswi mengatakan sangat terganggu dengan
variabel dependen dan independen. Variabel
adanya nyeri menstruasi setiap bulan. Data
ini berdasarkan penelitian dilakukan pada independen pada penelitian ini yaitu teknik
siswi remaja di kelas IX MTs Terpadu
akupresur sedangkan variabel dependen
Riyadul Badiah Karangkancana Kabupaten
Kuningan. adalah penurunan nyeri dismenorea.
Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka perlu dilakukan penelitian tentang

STIKes Mitra RIA Husada


HASIL PENELITIAN terdapat hubungan yang kuat antara
Hasil Analisis Univariat
penurunan rasa nyeri dengan akupresur.
Tabel 5.1 skala nyeri dismenorea
sebelum dan sesudah dilakukan teknik Hal ini juga membuktikan bahwa terdapat
akupresur terhadap siswi di MTs
Terpadu Riyadul Badiah pengaruh antara penurunan rasa nyeri
Karangkancana Kabupaten Kuningan
dengan intervensi akupresur dengan nilai
Intervensi Mean n Standar
Deviasi uji statistik 0.0001.

Nyeri 5,67 64 1.3


Sebelum
Nyeri 3,44 64 1.2 PEMBAHASAN
Sesudah
Hasil analisis univariat mengenai skala

Tabel menunjukan bahwa Rata-rata nyeri dismenore responden menunjukkan bahwa

sebelum diberikan akupressure adalah 5.67 rata-rata dismenore sebelum diberikan

dan sesudah diberikan acupressure rata- akupresur adalah 5.67 dengan standar

rata nyeri yang dirasakan siswa menjadi deviasi 1.3 yang menunjukkan bahwa skala

3.44. nyeri termasuk ke dalam tingkatan nyeri

Pengaruh Teknik Akupresur sedang. Hasil ini sejalan dengan penelitian


yang dilaksanakan di Kuala Banda Aceh
Intervensi N Korelasi Sig.
pada tahun 2016 mengenai gambaran
Sebelum dan 64 0.74 0.0001
Sesudah dismenore tanpa intervensi paling banyak
dialami oleh responden yang terdapat di
Intervensi Perbedaan n 95% Sig. angka 4-6 atau berada pada skala nyeri
Mean CI
Sebelum- 2.23 64 2.00 0.0001
sedang dengan frekuensi 37 mahasiswa
Sesudah – atau dengan presentase 66,1% (22).
2.46
Rata-rata skala dismenore dengan
tingkat sedang juga digambarkan dari
Terdapat perbedaan rata-rata nyeri
penelitian yang dilaksanakan oleh
sebesar 2.23 sebelum dan sesudah
Murtiningsih di Cimahi pada tahun 2014
diberikan akupresur, dengan korelasi atau terhadap 18 remaja yang mengalami
dismenore yang menjelaskan rata-rata
kekuatan hubungan antara intervensi
dismenore yang dialami remaja 6,5
dengan rasa nyeri sebesar 0.74 artinya
sebelum intervensi. Penelitian serupa

STIKes Mitra RIA Husada


diteliti oleh Darnisah dan Lismarni di menggunakan teknik akupresur, sehingga
Bukit Tinggi pada tahun 2013 terhadap 18 dapat menginstruksikan sistem endokrin
remaja yang mengalami dismenore, untuk melepas sejumlah endorphin sesuai
memiliki rata-rata skala nyeri sedang. kebutuhan tubuh. Hal inilah yang membuat
Skala nyeri setelah diberikan intervensi perbedaan skala dismenore setelah
akupresur menjadi 3.44 dengan standar diberikannya intervensi (32).
deviasi 1.2. Penelitian serupa mengenai Pengaruh Teknik Akupresur
pengaruh terapi akupresur dilaksanakan Berdasarkan hasil yang telah didapat
oleh Sri, dkk tahun 2015 terhadap 15 dengan menggunakan kuesioner untuk
mahasiswa dengan nyeri dismenore primer menganalisis pengaruh teknik akupresur
menunjukkan bahwa skala nyeri sebelum terhadap penurunan nyeri dismenorea di
diberikan intervensi 5.73 sedangkan peroleh perbedaan rata-rata nyeri sebesar
setelah intervensi menjadi 2.73. 2.23 sebelum dan sesudah diberikan
Terapi akupresur lainnya yang akupresur. korelasi antara intervensi
diberikan kepada 9 remaja putri yang dengan rasa nyeri sebesar 0.74 artinya
mengalami dismenore primer di jurusan terdapat hubungan yang kuat antara
keperawatan Poltekkes Mataram pada penurunan rasa nyeri dengan akupresur.
tahun 2013 menjelaskan bahwa rata-rata Hal ini juga membuktikan bahwa terdapat
skala nyeri sebelum diberikan intervensi pengaruh antara penurunan rasa nyeri
4.78 sedangkan setelah diberikan dengan intervensi akupresur dengan nilai
intervensi akupresur menjadi 2.67 (32). uji statistik 0.0001.
Penelitian mengenai terapi akupresur Dari nilai uji statistik tersebut dapat
dapat disimpulkan bahwa rata-rata skala disimpulkan bahwa Terapi akupresur yang
dismenore menjadi ringan setelah dilakukan kepada para siswi selama
diberikannya intervensi. Perbedaan skala desminore memiliki pengaruh kepada
dismenore tersebut disebabkan karena efek penurunan rasa nyeri saat dismenore, hal
penekanan di titik akupresur terkait dengan ini sesuai dengan teori yang disampaikan
dampaknya terhadap produksi endorphin oleh Setyowati (2018) Terapi akupresur
dalam tubuh. Endorphin adalah pembunuh efektif mengurangi nyeri karena memiliki
rasa nyeri yang dihasilkan oleh system efek analgesik. Terapi akupresur dengan
saraf, saraf sensitif dengan rangsangan dari pemijatan atau penekanan pada titik LI 4
luar sehingga dapat dipicu dengan (Hegu) akan meningkatkan kadar

STIKes Mitra RIA Husada


endorphin sehingga lebih cepat diberikan acupressure rata-rata nyeri yang
menurunkan rasa nyeri (Setyowati, 2018). dirasakan siswa menjadi 3.44. hal ini
Hasil penelitian juga sejalan dengan teori menunjukan bahwa ada penurunan skala
yang diampaikan oleh Olivia (2013) nyeri yang signifikan (32).
Pijatan pada daerah punggung bertujuan Pengaruh terapi akupresur tersebut
untuk melancarkan peredaran darah terjadi karena terapi yang diberikan dapat
sehingga dapat memberikan efek relaksasi mengurangi sensasi-sensasi nyeri melalui
yang berpengaruh terhadap penurunan peningkatan endorphin, yaitu hormone
tingkat nyeri dismenore (31). yang mampu menghadirkan rasa rileks
Menurut Desideria (2019) bahwa pada tubuh secara alami, memblok reseptor
penekanan pada Tiga titik yang bisa dipijat nyeri ke otak(23).
untuk mengurangi dismenorea adalah atas Terapi akupresur memiliki beberapa
mata kaki (LV 3), antara jempol dan keuntungan. Pertama, terapi ini dapat
telunjuk (LI 4), dan bawah tempurung lutut menjadi upaya pengalihan (distraksi)
(ST 36) dapat menurunkan rasa nyeri saat sehingga perhatian seseorang tidak fokus
desminore. Hal ini sesuai dengan pada rasa nyeri yang dirasakan dan itu
penelitian yang telah dilakukan oleh dapat menurunkan tingkat nyeri seseorang.
Hasanah (2014) bahwa Titik akupresur LI Kedua, terapi akupresur aman untuk
4 terbukti dapat menurunkan dismenorea dilakukan sendiri walaupun belum pernah
yaitu menunjukkan bahwa responden yang melakukan sebelumnya, asalkan mengikuti
diberikan intervensi berupa akupresur pada petunjuk yang ada (21).
titik LI 4 mengalami penurunan intensitas
nyeri sebanyak 0,615 poin dan penurunan KESIMPULAN DAN SARAN
kualitas nyeri sebanyak 0,577 poin. Hasil Kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil
penelitian tersebut menunjukkan ada penelitian dan pembahasan yang telah
penurunan yang signifikan setelah dilakukan yaitu :
dilakukan akupresur terhadap 1. Terdapat pengaruh antara teknik
dismenore.penelitian yang telah dilakukan akupresur terhadap penurunan nyeri
oleh Hasanah (2014) sesuai dengan hasil dismenorea pada siswi MTs Terpadu
penelitian oleh peneliti yang memiliki hasil Riyadul Badiah Karangkancana
Rata-rata nyeri sebelum diberikan Kabupaten Kuningan Tahun 2021.
akupressure adalah 5.67 dan sesudah

STIKes Mitra RIA Husada


2. Terdapat penurunan skala nyeri
dismenorea sebelum dan sesudah
dilakukan teknik akupresur terhadap
siswi di MTs Terpadu Riyadul Badiah
Karangkancana Kabupaten Kuningan
Tahun 2021.

Saran

Adapun saran dari peneliti antara lain :


1. Melakukan pelatihan akupresure
kepada masyarakat yang lebih luas
untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan akupresure untuk
melakukan relaksasi tubuh saat
desminore

2. Melakukan penelitian dengan metode


akupresure lain sehingga didapatkan
metode mana yang lebih efektif dalam
mengurangi rasa nyeri saat disminore

3. Memberikan Pendidikan Kesehatan


pada remaja tentang Kesehatan
reproduksi dan Gizi pada remaja agar
mengurangi kejadian disminore saat
haid.

STIKes Mitra RIA Husada


9
DAFTAR PUSTAKA
1 Ayu & Bagus. (2010). Buku ajar penuntun kuliah ginekologi. Jakarta.
TIM. Adikara, RTS. (2015). Pelatihan Terapi Komplementer Alternatif &
Akupresur Untuk Dokter, Perawat, Bidan dan Umum. Bondowoso:
ACASI.

2 Baradero, M, (2006). Gangguan Sistem Reproduksi dan Seksualitas.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

3 Benson, P&Pernoll.(2009). Buku saku Obsetry Gynecology William.


Jakarta: EGC

4 Bobak IM, Lowdermilk, D.L., Jansen, M.D., & Perry, S.E.,2005.


Maternity Nursing. Jakarta: EGC.

5 Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC.

6 Calis,K.A.(2013) .Dysmenorrhea. Diperoleh dari:


http://emedicine.medscape.com /article/253812-overview. [Diakses pada:
04 Mei 2021]

7 Cunningham, F. G. (2008). Obstetri Williams. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

8 Diyah Tepi Rahmawati, Ronalen Br. Situmorang, Syami Yulianti. 2019.


Pengaruh Akupresur Terhadap Penurunan Nyeri Dysmenorrhea. i
Yulianti3 Universitas Dehasen Bengkulu Fakultas Ilmu Kesehatan. Jurnal
Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, Volume 4, No 2, September 2019,
hlm 57-119. (Online) [Diakses pada: 04 Mei 2021]

9 Dewi, N. S. 2012. Biologi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

10 Fengge, A. (2012). Terapi akupresur manfaat dan pengobatan.


Yogyakarta: Crop Circle Corp.

11 Fritz and Speroff. (2011). Clinical Gynecologic Endrocrinology and


Infertility. 8th ed. Philadelphi: Lippincott Williams & Wilkins.pp. 579-83.

12 Hamilton, D., (2009). ObstetridanGinekologi. Edisi Kedua. Jakarta: EGC.

13 Hartono,R.I.W. (2012). Akupresure untuk Berbagai Penyakit dilengkapi


dengan terapi gizi medik dan herbal. Rapha/Andi Publishing.Yogyakarta.

10
14 Hillard P.A.J. 2006. Dysmenorrhea. Pediatrics in Review. 27: 64-71.

15 Handayani. Trisna Yuni dan Dewi Rokhanawati. 2011. Hubungan Dismenorea


Terhadap Aktivitas Belajar Siswi SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta Tahun 2011.
Jurnal Kebidanan, (Online). (http://opac.unisayogya .ac.id/1580/), diakses 04 Mei
2021).

16 IGAA Sri Efriyanthi, I Wayan Suardana, Wayan Suari. 2015. Pengaruh Terapi
Akupresur Sanyinjiao Point Terhadap Intensitas Nyeri Dismenore Primer Pada
Mahasiswi Semester VIII Program Studi Ilmu Keperawatan. Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Vol. 3 No.2, Mei-Agustus
2015.

17 Julianti, Oswati Hasanah, Erwin. 2014. Efektivitas Akupresur Terhadap Dismenore


Pada Remaja Putri. Program Study Ilmu Keperawatan Universitas Riau (online)
https://media.neliti.com/media/publications/188169-ID-efektifitas-akupresur-
terhadap-dismenore.pdf. Diakses pada 04 Mei 2021.

18 Kashefi, et all. 2010. Effect of ocupressure at the Sanyinjiao point on primary


dysmenorrhea a randommized controlled trial. Online. Tersedia (http://www.
ncbi.nlm.nih. gov/ pubmed). [04 Mei 2021].

19 Kementrian Kesehatan RI. (2015). Rencana Srategis Kementrian Kesehatan Tahun


2015-2019. Jakarta.

20 Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba


Medika.

21 Kumbhar, Suresh K et.al. 2011. Prevalence of dysmenorrhea among adolenscent Girls


(14-19 Yrs) Of Kadapa District and Its Impact On Quality Life: A Cross Secsional
Study. National Journal Of Community Medicine 2, 265-268.

22 Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., & Bucher, L. 2014. Medical
Surgical Nursing 9th Edition Assesment and Management of Clinical Problems. St.
Louis: Elsavier Mosby.

23 Llewellyn, D.2005.Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Edisi VI. Jakarta: Arcan

24 Manuaba, I.G.B. 2009. Memahami Reproduksi Wanita. Jakarta :Arcan.

25 Mardiatun. 2013. Pengaruh Akupresur Dalam Meminimalisir Dismenore Primer Pada


Remaja Putri di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram Tahun 2013.
(Online) file:///C:/Users/useRC/Downloads/1086-1162-1-PB.pdf. Diakses 04 Mei
2021.

26 Maruf, F., Ezenwafor, N., So, M., Adeniyi, A., & Okove, E. (2013). Physical aktivity
level and adposity:are they associated with primary dysmenorrhea in school

11
adolescents?. Nnewi: Nnnamdi Azikiwe University. Diperoleh tanggal 26 September
2018 dari https://www.researchgate.net/publication/260372702.

27 Morgan,G. & Hamilton,C.2009.Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:EGC.

28 Narendra, M.B.,dkk, 2010. Tumbuh Kemabang Anak Dan Remaja. Jakarta: Sagung
Seto.

29 Notoatmodjo S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Bhineka Cipta.


Pedoman Tekhnisi Penulisan KTI. KTI Prodi D-IV Bidan Pendidik 2016-2017

30 Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.


Jakarta : Salemba Medika.

31 Oka, Putu Sukanta. (2003). Akupresur dan Minuman untuk Mengatasi Gangguan
Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.

32 Ody, P. (2008). Pengobatan praktis dari cina. Jakarta: Esensi.

33 Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Jakarta: Salemba Medika.

34 Proverawati&Misaroh, (2009). Menarche; Pertama Penuh Makna. Bandung: Nuha


Medika.

35 Prawirohardjo, S.(2011). Ilmu Kandungan. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

36 Pujiani, 2012. Hubungan Antara Status Gizi dengan Usia Menarche.

37 Rasjidi, I. (2010). 100 Questions & Answers : Kanker pada Wanita. Jakarta: Elex
Media Komputindo.

38 Sabhinaya, S, 2012 : Hubungan Antara Status Gizi dan Usia Menarche Terhadap
Dismenorea Primer Pada Siswi Kelas IX SMP N 87 Jakarta. (Online)
(www.Library.upnvj.ac.id di akses 04 Mei 2021).

39 Salsabilla Alifah Putri Moch. Yunus Erianto Fanani. 2017. Hubungan Antara Nyeri
Haid (Dismenore) Terhadap Aktivitas Belajar Pada Siswi Kelas XI SMA Negeri 52
Jakarta. (Online) https://core.ac.uk/download/pdf/287322684.pdf. di akses 04 Mei
2021.

40 Saguni, FerstaCiciliaApriliani, dkk. (2013). Hubungan Dismenore Dengan Aktivitas


Belajar Remaja Putri di SMA Kristen I Tomohon. Jurnal Keperawatan, (Online),(1),
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/arti cle/view/2182), diakses 04 Mei 2021.

41 Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2010). Textbook of Medical Surgical Nursing.


Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

42 Tamsuri, A. (2007). Konsep & Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.

12
43 Turana, Yuda. (2004). Akupresur. Diambil tanggal 04 Mei 2021 From
http://www.medikaholistik.com.

44 Ulfatul Latifah, Ratih Sakti Prastwi, Istiqomah Dwi Andari. 2020. Reducing
Dysmenorrhea using Accupressure on Teenage Girl at Pratama Clinic of Harapan
Bersama Tegal. Jurnal Kebidanan https://doi.org/10.31983/jkb.v10i1.5294. Diakses
tanggal 04 Mei 2021.

45 Widyaningrum, H. (2013). Pijat refleksi & 6 terapi alternatif lainya. Jakarta: Media
Pressindo.

46 Walsh, L. V. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC.

47 Wong, 2010. Jaripunktur (Pengobatan terdahsyat). Jakarta: Master Wong.

13

Anda mungkin juga menyukai