Anda di halaman 1dari 8

Template Artikel Ilmiah

Jurnal ilmiah Ilmu Kebidanan dan Kesehatan Volume XX No Y, Hal xx - yy, Januari/Agust 2023 ISSN 2087-4154
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

EFEKTIVITAS SENAM DISMENOREA TERHADAP PENURUNAN


INTENSITAS NYERI DISMENOREA PADA MAHASISWI
PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
) 2)
Rohimi , Raina Lola Fauzia , Sri Hadi Sulistiyaningsih
Sarjana Kebidanan STIKes Bakti Utama Pati
Email: rohimi1909@gmail.com

ABSTRAK

Dismenorea (dysminorrhea) berasal dari bahasa yunani, kata dys yang berarti sulit, nyeri,
abnormal, meno yang berati bulan dan orrhea yang berarti aliran. Dismenorea adalah kondisi medis
yang terjadi sewaktu haid atau mentruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan
pengobatan yang ditandai dengan nyeri rasa sakit didaerah perut maupun panggul. Salah satu upaya
untuk menurunkan intensitas dismenorea dapat dilakukan dengan melakukan senam dismenorea.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas senam dismenorea terhadap penurunan
intensitas nyeri dismenorea pada mahasiswi Program Studi S-1 Kebidanan Universitas Pasir
Pengaraian. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang mahasiswi Proram Studi S-1 Kebidanan
Universitas Pasir Pengaraian. Jenis penelitiannya yaitu Pra Eksperimen dengan pendekatan one group
pre-test and post-test , Hasil analisa bivariat menggunakan uji Wilxocon. Intensitas skala nyeri
dismenorea sebelum dilakukan senam dismeorea sebagian besar mengalami nyeri sedang yakni
sebanyak 18 orang (60,0%). Intensitas skala nyeri dismenorea sesudah dilakukan senam dismenorea
sebagian besar mengalami nyeri ringan yakni sebanyak 28 orang (93,3%). Terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan sesudah melakukan senam dismenorea pada mahasiswi program Studi S-I
Kebidanan Universitas Pasir Pengaraian dengan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05). Senam dismenorea
merupakan terapi non farmakologi yang digunakan sebagai terapi alternative yang mudah dilakukan
dan tidak memerlukan biaya.

Kata Kunci: Intensitas Nyeri Dismenorea, Senam Dismenorea

ABSTRACT

Dysmenorrhoea (dysminorrhea) comes from the Greek, the word dys which means difficult, painful,
abnormal, meno which means moon and orrhea which means flow. Dysmenorrhoea is a medical
condition that occurs during menstruation or menstruation that can interfere with activities and
requires treatment characterized by pain in the abdominal and pelvic areas. One effort to reduce the
intensity of dysmenorrhoea can be done by doing dysmenorrhoea gymnastics. This study aims to
determine the effect of the effectiveness of dysmenorrhoea gymnastics on reducing the intensity of
dysmenorrhoea pain in female students of the Midwifery S-1 Study Program, Pasir Pengaraian
University. The sample in this study was 30 female students of the S-1 Midwifery Study Program,
Pasir Pengaraian University. The type of research is Pre-Experiment with one group pre-test and
post-test approach, bivariate analysis results using the Wilxocon test. The intensity of the
dysmenorrhoea pain scale before dysmeorrhoea gymnastics mostly experienced moderate pain, which
was as many as 18 people (60.0%). The intensity of the dysmenorrhoea pain scale after
dysmenorrhoea gymnastics mostly experienced mild pain, which was 28 people (93.3%). There was a
significant difference before and after doing dysmenorrhoea gymnastics in female students of the
Midwifery S-I Study Program, Pasir Pengaraian University with a p value of 0.000 (p < 0.05).
Dysmenorrhoea gymnastics is a non-pharmacological therapy that is used as an alternative therapy
that is easy to do and does not require money.

1
Keywords: dysmenorrhoea pain intensity, dysmenorrhoea gymnastics

PENDAHULUAN perut bagian bawah, pinggang bahkan


Masa remaja adalah masa yang penting punggung (Judha, 2013).
dalam perjalanan setiap kehidupan manusia. Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia
Secara etimiologi, remaja berarti “tumbuh (WHO) angka dismenorea di dunia sangat
menjadi dewasa”. Definisi remaja besar,rata-rata lebih dai 50% perempuan
(adolescence) menurut organisasi kesehatan disetiap negara mengalaminya. Di Swedia
dunia (WHO) yaitu periode usia antara 10-19 sekitar 72%, di Amerika Serikat diperkirakan
tahun, sedangkan Perserikatan Bangsa Bangsa hampir 90%, dan 10-15% diantaranya
(PBB) menyebut kaum muda (youth) untuk megalami dismenorea berat yang menyebabkan
usia antara 15 tahun sampai 24 tahun. Menurut mereka tidak mampu melakukan kegiatan
The Health Recources dan Service apapun. Angka kejadian dismenorea di
Administrations Guidelines Amerika Serikat, Indonesia sebesar 64,25% yang sebagian besar
usia remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi terdiri dari 54,89% dismenorea primer
menjadi tiga tahap, yakni remaja awal (11-14 diantaranya nyeri saat menstruasi dan 9,36%
tahun), remaja menengah (15-17 tahun), dan dismenorea sekunder diantaranya disebabkan
remaja akhir (18-21 tahun). Definisi ini oleh infeksi yang lama pada saluran
kemudian disatukan dalam terminologi kaum penghubung rahim (uterus) (Damayanti,
muda (young people) yang mencakup usia 10- 2020). Sedangkan angka kejadian
24 tahun (Kusmiran, 2014). dismenorea di provinsi Riau pada remaja
Pada masa remaja terjadi perubahan didapatkan 95,75 (Rahmania, 2021).
fisik, hormonal dan seksual yang mampu Dismenorea dapat diatasi dengan dua
mengadakan proses reproduksi yang disebut cara yaitu dengan cara farmakologi dan non
masa pubertas. Pada masa remaja ini akan farmakologi. Secara farmakologi bisa dengan
timbul ciri-ciri seksual sekunder, pematangan minum obat analgetik dan secara non
payudara, ovarium, rahim vagina dan farmakologi dapat dilakukan dengan kompres
dimulainya siklus menstruasi (Prawirohardjo, hangat, mandi air hangat, yoga, distraksi,
2018). pijatan, tidur/istirahat dan olahraga atau senam.
Menstruasi merupakan proses pelepasan Olahraga atau senam dismenorea dilakukan
dinding rahim yang disertai dengan pendarahan
sebaiknya minimal selama 2-3 hari
yang terjadi secara berulang setiap bulan,
kecuali pada saat terjadi kehamilan. Hari
sebelum menstruasi setiap sore (Nuraeni,
pertama terjadinya menstruasi dihitung sebagai 2017).
awal setiap siklus menstruasi (hari ke – 1). Senam dismenorea merupakan salah
Menstruasi akan terjadi 3 – 7 hari. Hari terakhir satu teknik relaksasi yang dapat digunakan
menstruasi adalah waktu berakhir sebelum untuk mengurangi nyeri. Hal ini disebabkan
mulai siklus menstruasi berikutnya. Rata – rata saat melakukan olahraga/senam tubuh akan
perempuan mengalami siklus menstruasi menghasilkan endorphin. Endorphin dihasilkan
selama 21 – 40 hari. Hanya sekitar 15 % di otak dan susunan syaraf tulang belakang.
perempuan yang mengalami siklus menstruasi Hormon ini dapat berfungsi sebagai obat
selama 28 hari (Marlinda, Purwaningsih, 2013). penenang alami yang diproduksi otak sehingga
Dismenorea merupakan nyeri yang menimbulkan rasa nyaman. Dengan olahraga
timbul akibat adanya hormon prostaglandin rutin atau senam terjadi peningkatan volum
yang membuat otot uterus (rahim) berkontraksi. darah yang mengalir keseluruh tubuh, termasuk
Bila nyerinya ringan dan masih dapat organ reproduksi sehingga memperlancar
beraktifitas berarti masih wajar. Namun, bila pasokan oksigen ke pembuluh darah yang
nyeri yang terjadi sangat hebat sampai mengalami vasokontraksi, sehingga nyeri haid
mengganggu aktivitas ataupun tidak mampu dapat berkurang (Kristina, dkk 2020).
melakukan aktivitas, maka termasuk pada Senam dismenorea dapat mengurangi
gangguan. Nyeri dapat dirasakan di daerah nyeri menstruasi karena pada saat melakukan
senam dismenorea mengalami peningkatan

2
volume darah yang mengalir ke seluruh tubuh, Program Studi S-1 kebidanan Universitas Pasir
termasuk pada organ reproduksi sehingga Pengaraian yang mengalami dismenorea.
memperlancar pasokan oksigen ke pembuluh Penelitian ini menggunakan teknik
darah, terjadi vasokontriksi otak dan susunan Purposive sampling yaitu sampel yang
syaraf pada tulang belakang yang dapat dijadikan penelitian merupakan yang sesuai
berfungsi sebagai obat penenang alami kriteria tertentu. Berdasarkan rumus slovin
yang diproduksi oleh otak yang dapat dapat ditentukan jumlah sampel sebanyak 30
menimbulkan rasa nyaman dan orang responden.
meningkatkan kadar βendorphin dalam Alat ukur atau instrmen penelitian yang
tubuh untuk mengurangi rasa nyeri digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar
(Ningsih, 2013). kuesioner untuk mengetahui karakterstik
Setelah dilakukan wawancara awal, responden, lemar observasi untuk mengetahui
semua mahasiswi saat mengalami penurunan intensitas nyeri dismenorea sebelum
dismenorea perkuliahan sangat terganggu, dan sesudah melakukan senam dismenorea
konsentrasi belajar menjadi kurang baik juga pada mahasiswi S-1 Kebidanan Universitas
aktifitas lainnya terhambat karena harus Pasir Pengaraian dengan mengunakan insrumen
istirahat, namun ada juga sampai menangis Numeric Ratin Scale (NRS).
karena rasa nyeri yang dirasakan. Penanganan Teknik pengumpulan data merupakan
nyeri dismenorea menggunakan kompres air suatu kegiatan mencari data di palangan yang
hangat, namun mayoritas menggunakan obat bisa digunakan untuk menjawab permasalahan
anti nyeri. penelitian, Teknik pengumpulan data dalam
Mengingat pentingnya bagi mahasiswi penelitian ini berupa tahap persiapan dan tahap
untuk mengetahui tentang cara penanganan pelaksaaan.
nyeri dismenorea yang lebih efektif, sehat, dan Analisis Univariat analisis data yang
tanpa biaya, maka peneliti tertarik untuk disajikan meliputi persentase intensitas skala
mengetahui lebih jauh lagi tentang Efektivitas nyeri dismenorea sebelum dan sesudah
senam Dismenorea Terhadap Penurunan melakukan senam dismenorea. Analisis
Intensitas Nyeri Dismenorea pada Mahasiswi univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk
Program Studi S-1 Kebidanan Universitas Pasir mengetahui perbedaan dan juga untuk melihat
Pengaraian. efektivitas senam dismenorea terhadap
penurunan nyeri dismenorea.
METODE
HASIL
Rancangan Penelitian yang digunakan
1. Analisis Univariat
dalam penelitian ini adalah Pra Eksperimen
a. Intensitas skala nyeri dismenorea pada
dengan pendekatan one group pre-test and
mahasiswi Program Studi S-I
post-test . Penelitian ini digunakan hanya
Kebidanan Universitas Pasir
melihat sesuatu kelompok objek. Kelompok
Pengaraian sebelum (pretest) dilakukan
subjek merupakan kelompok yang di test
(diteliti sebelum dan sesudah) dan diberikan senam dismenorea.
perlakuan berupa senam dismenorea. Adapun Tabel 1.
rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut: Intensitas skala nyeri dismenorea
sebelum (pretest) dilakukan senam
Skema 1. Rancangan Penelitian dismenorea.
Pre test Post test
01 01 Sumber: X Pre-Test Frekuensi Persentase
(Notoatmodjo 2018)
Tidak Nyeri 0 0
Penelitian ini akan dilaksanakan di Nyeri Ringan 9 30,0
Program Studi S-1 Kebidanan Universitas Pasir
Pengaraian, waktu penelitian dilakukan pada Nyeri Sedang 18 60,0
bulan Maret sampai bulan Juni 2023. Populasi Nyeri Berat 3 10,0
dalam penelitian ini adalah 89 mahasiswi

3
Total 30 100,0 sedang sebanyak 2 orang (6,7%), dan tidak
ada responden yang mengalami nyeri berat
Berdasarkan tabel diatas dapat dan tidak nyeri.
diketahui bahwa intensitas nyeri 2. Analisis Bivariat
dismenorea pada mahasiswi Program a. Hasil Uji normalitas data
Studi S-I Kebidanan Universitas Pasir Berdasarkan uji normalitas data dengan
Pengaraian sebelum dilakukan senam menggunakan uji Shapiro-Wilk, didapatkan
dismeorea sebagian besar mengalami hasil bahwa data berdistribusi tidak normal,
nyeri sedang yakni sebanyak 18 orang hasilnya sebagai berikut :
(60,0%) sedangkan yang mengalami nyeri Tabel 3.
ringan sebanyak 9 orang (30,0%), nyeri Uji Nnormalitas data
berat sebanyak 3 orang (10,0%), dan tidak Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
ada yang mengalami tidak nyeri sama Statisti
sekali. c df Sig. Statistic
b. Intensitas skala nyeri dismenorea pada pre .178 30 .016 .914
mahasiswi Program Studi S-I post .308 30 .000 .735
Kebidanan Universtas Pasir Pengaraian Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan
sesudah (post test) dilakukan senam bahwa nilai Shapiro-Wilk sign pre test yaitu 0,018
dismenorea. dan Shapiro-Wilk sign post test 0,000 artinya nilai
sign < 0,05 dapat disimpulkan bahwa data tidak
berdistribusi normal, dengan demikian harus
melakukan uji non parametrik menggunakan uji
Wilcoxon.
b. Perbedaan intensitas skala nyeri dismenorea
pada mahasiswa Program Studi S-I Kebidanan
Universitas Pasir Pengaraian sebelum (Pretest)
dan sesudah (Posttest).
Intensitas N Mean Z P
Skala value
Nyeri
Tabel 2. Pre-Test 30 15.50 - .000
Intensitas skala nyeri dismenorea Post-Test 30 .00 4.843a
sesudah (post test) dilakukan senam
dismenorea. Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat
bahwa mean rank sebelum dilakukan senam
Post Test Frekuensi Persentase dismenorea adalah 15,50 dan mean rank
Tidak Nyeri 0 0 sesudah senam dismenorea adalah 0,00.
Sedangkan nilai Z (koefisien beda) sebelum
Nyeri Ringan 28 93.3 dan sesudah diberi intervensi senam
dismenorea sebesar -4,843 dan p value
Nyeri Sedang 2 6.7 sebesar 0,00. Berdasarkan data diatas hasil
Nyeri Berat 0 0 perhitungan data menggunakan uji Wilcoxon
didapat nilai p 0,000 artinya nilai p < 0,005.
Total 30 100.0 Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0
ditolak, artinya ada perbedaan intensitas nyeri
Berdasarkan tabel 2 dapat dismenorea sebelum dan sesudah melakukan
diketahui bahwa intensitas skala nyeri senam dismenorea pada pada mahasiswi
dismenorea pada mahasiswi Program Program Studi S-1 kebidanan Universitas
Studi S-I Kebidanan Universitas Pasir Pasir Pengaraian. Berdasarkan hasil penelitian
Pengaraian sesudah dilakukan senam menunjukkan bahwa senam dismeorea efektiv
dismenorea sebagian besar mengalami untuk menurunkan nyeri dismenorea.
nyeri ringan yakni sebanyak 28 orang
(93,3%) sedangkan yang mengalami nyeri PEMBAHASAN

4
Nyeri merupakan perasaan yang tubuh termasuk organ reproduksi sehingga
mengganggu kenyamanan akibat suatu hal, aliran darah mencari lancar dan hal tersebut
keadaan ini hanya dapat dijelaskan oleh dapat menurunkan gejala dismenorea.
penderita nyeri tersebut terkait sebab dan/atau Meningkatkan volume darah yang mengalir
tempat dimana rasa nyeri itu timbul. Secara keseluruh tubuh termasuk organ reproduksi, hal
umum rasa nyeri merupakan perasaan tidak tersebut dapat memperlancar pasokan oksigen
nyaman yang erat kaitannya dengan gangguan ke pembuluh darah yang mengalami
tubuh dan factor lain (Subandi, 2017). vasokontriksi, sehingga nyeri haid dapat
Nyeri menstruasi merupakan suatu berkurang. Senam yang teratur menjadikan
keadaan fsiologis yag terjadi pad wanita, rasa otot-otot jauh lebih kuat karena keratin yang
nyeri tejadi akibat adanya peningkatan aktivitas merupakan unsur kimia yang terdapat dalam
myometrium oleh hormone prostaglandin pad otot diaktifkan, sehingga pertumbuhan otot
saat menstruasi (Zultr, Yona, Misrawati, 2013). terpicu, hal ini sangat baik untuk menunjang
Dismenorea (dysmenorrhea) adalah pertumbuhan remaja. Senam dapat
nyeri yang dirasakan selama menstruasi yang meningkatkan kemampuan otak berfungsi
disebabkan oleh otot uterus yang mengalami optimal pada remaja, karena senam dapat
kejang (Price, 2016). Dismenorea bisa terjadi merangsang peredaran darah, sehingga dapat
akibat prostaglandin yang dikandung oleh membawa lebih banyak oksigen ke otak, selain
endometrium berada pada jumlah yang tingggi, itu produksi neurotransmitter akan terpicu
hal ini disebabkan oleh progesterone selama sehingga fungsi otak dapat terpelihara.
fase luteal pada siklus haid, prostaglandin Memperlancar metabolisme tubuhdan
mencapai tingkat maksimum pada awal haid, membantu menurunkan jumlah partikel
sehingga menyebabkan kontraksi miometrium lemak dalam darah serta memperlambat
yang kuat dan mampu menyempitkan
aterosklerosis (Laili, 2013).
pembuluh darah, menyebabkan iskemia,
Senam yang dilakukan secara rutin dapat
disintegrasi endometrium, perdarahan dan nyeri
meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh
(Manuaba, 2015).Faktor-faktor yang
darah, yang menyalurkan darah ke seluruh
mempengaruhi terjadi dismenorea antara lain
tubuh termasuk organ reproduksi sehingga
faktor psikis atau kejiwaan, faktor endokrin
aliran darah mencari lancar dan hal tersebut
yang disebabkan karena kontraksi uterus yang
dapat menurunkan gejala dismenorea.
berlebihan dan faktor prostaglandin yaitu teori
Meningkatkan volume darah yang mengalir
yang menyatakan bahwa nyeri saat menstruasi
keseluruh tubuh termasuk organ reproduksi, hal
timbul karena peningkatan produksi
tersebut dapat memperlancar pasokan oksigen
prostaglandin (oleh dinding rahim) saat
ke pembuluh darah yang mengalami
menstruasi (Amelia 2017).
vasokontriksi, sehingga nyeri haid dapat
Senam dismenorea adalah senam
berkurang. Senam yang teratur menjadikan
yang membantu peregangan seputar otot perut,
otot-otot jauh lebih kuat karena keratin yang
panggul dan pinggang. Selain itu, senam
dismenorea dapat memberikan perasaan merupakan unsur kimia yang terdapat
nyaman yang berangsur-angsur dan dapat dalam otot diaktifkan, sehingga
mengurangi nyeri jika dilakukan secara teratur. pertumbuhan otot terpicu, hal ini sangat
Adapun tujuan dilakukan senam dismenorea baik untuk menunjang pertumbuhan
yaitu: membantu mengurangi rasa nyeri pada remaja. Senam dapat meningkatkan
remaja yang sedang mengalami dismenorea dan kemampuan otak berfungsi optimal pada
mencegah dismenorea, alternatif terapi dalam remaja, karena senam dapat merangsang
mengatasi dismenorea dan intervensi yang peredaran darah, sehingga dapat membawa
nantinya dapat diterapkan pada pelayanan lebih banyak oksigen ke otak, selain itu
asuhan keperawatan bagi yang mengalami
produksi neurotransmitter akan terpicu
masalah dismenorea yang sering dialami
remaja (Iswari, dkk 2019).
sehingga fungsi otak dapat terpelihara
Senam yang dilakukan secara rutin dapat (Novadela, 2017).
meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh Berdasarkan penlitian (Wulanda. C , Luthfi,
darah, yang menyalurkan darah ke seluruh Hidayat 2019) responden yang

5
mengalami penurunan nyeri haid pada hari 3. Terdapat perbedaan yang signifikan
terakhir sesudah dilakukan senam dismenorea sebelum dan sesudah melakukan senam
pada sore hari yaitu seluruh responden (100%) dismenorea pada mahasiswi program Studi
yang mengalami nyeri haid ringan, sedangkan S-I Kebidanan Universitas Pasir
responden yang mengalami penurunan nyeri Pengaraian dengan nilai p sebesar 0,000 (p
haid pada hari terakhir sesudah dilakukan < 0,05), artinya senam dismenorea efektif
senam dismenorea pada pagi hari yaitu hanya untuk penurunan intensitas nyeri
11 responden (55%) yang mengalami nyeri dismenorea.
haid ringan.
Sedangkan menurut penelitian yang Sara
dilaukan oleh Purwaningsih, dkk 2013 dengan n
penelitian eksperimen semu diketahui bahwa 1. Bagi Responden
tingkat dismenorea sebelum dilakukan senam Diharapkan dapat memanfaatkan
dismenorea pada kelompok perlakuan sebagian kegiatan berupa senam dismenorea dalam
besar responden mengalami nyeri derajat 2 mengurangi nyeri dismenorea karena lebih
sebesar 46,7% yaitu sebanyak 7 orang dan efektif dalam menurunkan rasa nyeri.
tingkat dismenorea sesudah dilakukan senam 2. Bagi Institusi Pendidikan
dismenorea pada kelompok perlakuan Agar dapat memberikan informasi pada
sebagian besar responden mengalami nyeri mahasiwi tentang pemanfaatan senam
derajat 1 sebesar 40,0% yaitu sebanyak 6 dismenorea untuk mengurangi nyeri
orang. dismenorea dan institusi lebih melengkapi
kepustakaan tentang senam dismenorea.
Berdasarkan hasil penelitian
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
menunjukkan bahwa senam dismenorea
berpengaruh terhadap penurunan intensitas Diharapkan dapat melakukan
nyeri dismenorea pada mahasisiwi program penelitian tentang efektivitas senam
studi S1 Kebidanan Universitas Pasir dismenorea terhadap penurunan
Pengaraian tahun 2023. Adanya pengaruh hal intensitas nyeri dismenorea pada
ini dikarenakan senam dismenorea dapat metode penelitian juga variabel yang
mengurangi kekhawatiran yang timbul ketika berbeda dan melibatkan lebih banyak
menstruasi. Latihan-latihan olahraga yang responden.
ringan sangat dianjurkan untuk mengurangi
dismenorea. Hal ini disebabkan karena saat DAFTAR PUSTAKA
melakukan olahraga/senam, otak dan susunan Amelia (2016) Pengaruh senam dismenorea
saraf tulang belakang akan menghasilkan terhadap nyeri haid pada maasiswi
endorphin, hormon yang berfungsi sebagai tingkat 1 prodi kebidanan STIKES
obat penenang alami dan menimbulkan rasa William Booth Surabaya Jurnal
nyaman. Kebidanan Vlume 5 No 1, Diakses
pada Maret 2019
SIMPULAN DAN Damayanti DF, Aprilia S, Yulianti E. (2020).
SARAN Simpulan Effect of Carrot Juice To Decrease The
1. Intensitas skala nyeri dismenorea pada Primary Dysmenorrhea Pain on
mahasiswi Program Studi S-I Kebidanan Adolescent Girls in Dorm Poltekkes
Universitas Pasir Pengaraian sebelum
Kemenkes Pontianak, (Online): Vol 10
dilakukan senam dismeorea sebagian
besar mengalami nyeri sedang yakni Hidayat. R, Luthfi. A, Wulanda (2020)
sebanyak 18 orang (60,0%). Efektivtas Senam Dismeorea Pada Pagi
2. Intensitas skala nyeri dismenorea pada Dan Sore Hari Terhadap Penanganan
mahasiswi Program Studi S-I Kebidanan Nyeri Haid Pada Remaja Putri Saat
Universitas Pasir Pengaraian sesudah Haid Di SMPN 2 Bangkinag Kota
dilakukan senam dismenorea sebagian Iswari. F, Nurjanah. I , Yuniza (2019)
besar mengalami nyeri ringan yakni
sebanyak 28 orang (93,3%) . Pengaruh Senam Dismenorea Terhadap
Penurunan Nyeri Menstruasi pada

6
Mahasiswa Asrama STIKes Notoatmodjo, N. (2018). Metodologi
Muhammadiyah Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta
Judha M, Sudarti, Fauziah A. (2013). Teori Nuraeni, Nurjannah. Pengaruh Senam
Pengukuran Nyeri & Persalinan. Dismenorea Terhadap Penurunan Nyeri
Yogyakarta : Nuha Medika. pada Remaja Putri Jurnal Ilmiah Bidan
Kristina. I, Simbolon. M, Asnita, Hertanta, [Internet]. 1Apr.2017 [cited
Nduma. S (2020) Pengaruh Senam 11Feb.2023];2(1):25-2. Available from
Dismenorea Terhadap Penurunan Prawirohardjo, S. ( 2018). Ilmu Kandungan.
Intensitas Nyeri Menstruasi Primer Dan Jakarta : Tridasa Printer
Sekunder Pada Remaja SMA Trisakti Price, S. (2016). Patofisiologi: Konsep Klinis
Medan Provinsi Sumatera Utara
Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Kusmiran, E. (2014). Kesehatan Reproduksi
Purwaninsih. P, Rosalina, Marlinda. R.
Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba
( 2013) Pegaruh Senam Dismenorea
Medika Teradap Penurunan Dismenorea pada
Laili, N. 2013.Perbedaan Tingkat Nyeri Haid Remaja PutriDesa Sidoharjoecamatan
(Dismenore) Sebelum dan Sesudah Pati
Senam Dismenorea Pada Remaja Putri Rahmania AF. (2021) Pengaruh Kosumsi Jus
Di SMAN 2 Jember. Wortel Terhadap Nyeri Menstruasi
Manuaba, I. (2015). Ilmu kebidanan Penyakit (Dismenorea) pada Remaja Putri di
Kandungan MAN 2 Kampar.
Marlinda, R Rosalina, Purwaningsih . (2013) Subandi, E. (2017). Pengaruh Mobilisasi Dini
Pengauh Senam Dismeorea Terhadap Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien
Penurunan Nyeri Dismenorea pada Post Operasi Sectio Caesarea Di Ruang
Remaja Putri Di Desa Sidoharjo Melati RSUD Gunung Jati Kota
Kecamatan Pati. Cirebon Tahun 2017. Syntax Literate;
Nadliroh. U. (2013). Kecemasan Remaja Putri Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(5), 58–74.
dalam Menghadapi Nyeri Haid Zulfitri, Yona, Misrawati (2013) Efektivitas
(Dismenorea) pada Siswi Kelas VII di Gym Terhadap Penurunan Nyeri
SMPN 1 Mojoanyar Kabupaten Dismenorea
Mujokerto:
Ningsih, R., Setyowati, S., & Rahmah, H.
(2013). Efektivitas Paket Pereda Nyeri
Pada Remaja Dengan
Dismenore. Jurnal Keperawatan
Indonesia
Nora IsanTri Novadela, Rosmadewi, Eka
Wahyuni (2017) Pengaruh Senam
Dismenorea Terhadap Tingkat
Dismenorea pada Remaja Putri

7
8

Anda mungkin juga menyukai