Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

PENGARUH PILATES EXERCISE TERHADAP NYERI PRIMARY


DYSMENORRHEA PADA SISWI DI SMKN SUKARESIK KABUPATEN
TASIKMALAYA TAHUN 2017

Reza Elfira 1, Siti Saadah2, Sariestya Rismawati2


1
Mahasiswi D4 Kebidanan Poltekes Kemenkes Tasikmalaya
2
Pembimbing dan Staf Dosen D4 Kebidanan Poltekes Kemenkes Tasikmalaya

ABSTRAK

Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat
kandungannya yang disebut menstruasi (haid). Menstruasi ini menimbulkan beberapa gangguan salah
satunya dysmenorrhea. Salah satu olahraga yang bisa digunakan untuk mengurangi nyeri haid adalah
pilates exercise. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan jumlah 244 orang siswi
SMKN Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya, dari 100 orang responden 85 orang mengalami
dysmenorrhea sedang dan sisanya 15 orang mengalami dysmenorrhea berat. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui pengaruh pilates exercise terhadap perubahan nyeri primary dysmenorrhea pada
siswi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan jenis penelitian quasi eksperimen
dengan rancangan rangkaian waktu (Time Series Design). Populasi dari penelitian ini adalah semua
siswi kelas X. XI, XII SMKN Sukaresik yang mengalami primary dysmenorrhea selama bulan
Januari-Februari 2017, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu
sebanyak 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri primary dysmenorrhea sebelum
diberikan pilates exercise ada pada kategori nyeri sedang yaitu sebanyak 68 orang (68,0%). Nyeri
primary dysmenorrhea setelah diberikan pilates exercise ada pada kategori nyeri ringan yaitu sebanyak
66 orang (66,0%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji T diperoleh nilai t hitung sebesar 30,553
dan nilai signifikan sebesar 0,000. Nilai signifikan ini jika dibandingkan dengan nilai  (0,05) maka
nilai signifikan lebih kecil dari nilai  (0,000 < 0,05) yang berarti bahwa H0 ditolak artinya terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap nyeri primary dysmenorrhea siswi di SMKN Sukaresik Kabupaten
Tasikmalaya.
Kata Kunci : Pilates exercise, nyeri, primary dysmenorrhea
Kepustakaan : 16 (2007 – 2015)

THE INFLUENCE OF PILATES EXERCISE ON THE PAIN OF PRIMARY


DYSMENORRHEA IN THE FEMALE STUDENTS AT SMKN SUKARESIK
IN TASIKMALAYA DISTRICT IN 2017

ABSTRACT

Healthy women who are not pregnant regularly release blood from their uterus every month,
which is called as menstruation. This menstruation induces some disturbances, one of them is
dysmenorrhea. One of the physical exercises that can be done to decrease pain in menstruation is
Pilates exercise. The preliminary study towards 244 female students at SMKN Sukaresik in
Tasikmalaya District showed that 85 of 100 respondents had medium dysmenorrhea, and the rest (15
persons) had severe dysmenorrhea. This study aimed at knowing the influence of Pilates exercise on
the pain of primary dysmenorrhea in the female students. The study used quasi-experimental research
with time series design. The population was all female students of tenth, eleventh and twelfth grade at
SMKN Sukaresik in Tasikmalaya District who had primary dysmenorrhea in January-February 2017.
The sample size was 100 female students selected by using purposive sampling. The research result
showed that before doing Pilates exercise, 68 persons (68.0%) had medium pain of primary
dysmenorrhea. After doing Pilates exercise, 66 persons (66.0%) had low pain of primary
dysmenorrhea. The result of statistical test using t-test showed that tobserved was 30.553 and the
significance value was 0.000. If the significance value was compared to  (0.05, then the significance
value was smaller than  (0.000 < 0.05). Therefore, H0 was rejected. It means, there was a significant
influence of Pilates exercise on the pain of primary dysmenorrhea in the female students at SMKN
Sukaresik in Tasikmalaya District.

Keywords : Pilates exercise, pain, primary dysmenorrhea


Bibliography : 16 (2007-2015)
293
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
PENDAHULUAN lamanya menstruasi, dan status gizi
Menurut Syaifuddin (2006) wanita (Melissa, 2011).
yang sehat dan tidak hamil setiap bulan Nyeri dysmenorrhea jika tidak
secara teratur mengeluarkan darah dari segera diatasi akan mempengaruhi fungsi
alat kandungannya yang disebut mental dan fisik individu sehingga
menstruasi (haid). Menstruasi merupakan mendesak untuk segera mengambil
bagian dari proses reguler yang tindakan/terapi secara farmakologis atau
mempersiapkan tubuh wanita setiap non farmakologis. Terapi secara
bulannya untuk kehamilan, yang farmakologis salah satunya dengan
dikendalikan oleh interaksi hormon yang pemberian obat-obat analgesik. Obat
dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar golongan NSAID (Nonsteroidal
dibawah otak depan, dan indung telur. Antiinflammatory Drugs) dapat
Pada umumnya wanita mengalami meredakan nyeri ini dengan cara memblok
ketidaknyamanan fisik selama beberapa prostaglandin yang menyebabkan nyeri.
hari sebelum periode menstruasi mereka Pengobatan dengan menggunakan NSAID
datang (Julman, 2013). memiliki efek samping yang berbahaya
Menstruasi ini menimbulkan terhadap sistem tubuh lainnya (nyeri
beberapa gangguan salah satunya lambung dan resiko kerusakan ginjal)
dysmenorrhea. Dysmenorrhea berasal dari (Wibowo, 2008).
Greek yang artinya dys (gangguan/nyeri Terapi non farmakologis antara lain
hebat/abnormalitas). Meno artinya bulan, pengaturan posisi, teknik relaksasi,
rrhea flow aliran sehingga istilah flow atau manajemen sentuhan, manajemen
aliran dari makna tersebut dysmenorrhea lingkungan, distraksi, dukungan perilaku,
adalah gangguan aliran darah haid/nyeri imajinasi, kompres dan pemberian ramuan
haid (Widjanarko, 2006). Dysmenorrhea herbal. Terapi ramuan herbal dapat
yang paling sering terjadi adalah primary dilakukan dengan cara menggunakan obat
dysmenorrhea, kemungkinan lebih dari tradisional yang berasal dari bahan-bahan
(50%) wanita mengalaminya dan (10- tanaman. (Pramono, 2006).
15%) diantaranya mengalami nyeri yang Salah satu olahraga yang bisa
hebat sampai mengganggu aktivitas dan digunakan untuk mengurangi nyeri haid
kegiatan sehari-hari. Biasanya primary adalah pilates exercise. Pilates exercise
dysmenorrhea timbul pada masa remaja, merupakan suatu metode olahraga yang
yaitu sekitar 2-3 tahun setelah haid dikembangkan oleh Joseph Hubert Pilates
pertama dan terjadi pada umur kurang dari yang berasal dari Jerman pada awal abad
20 tahun. Banyak faktor yang ke-20. Pilates exercise telah memberikan
mempengaruhi terhadap terjadinya perbaikan gejala yang berhubungan
dysmenorrhea pada remaja adalah usia dengan primary dysmenorrhea (Araujo
remaja diantaranya adalah usia menarche, dkk, 2012).

294
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

Pilates exercise berkembang di Berdasarkan latar belakang diatas,


Indonesia sejak terjadinya penjajahan peneliti tertarik meneliti mengenai
Belanda yaitu tahun 1596-1942. Semakin pengaruh pilates exercise terhadap nyeri
berkembangnya ilmu pengetahuan dan primary dysmenorrhea pada siswi di
teknologi maka senam pun mengalami SMKN Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya
perkembangan yang sangat pesat dalam Tahun 2017.
hal gerakan maupun tujuan dari senam itu
KAJIAN PUSTAKA
sendiri (Touw, 2011).
1. Menstruasi
Menurut data dari World Health
Menurut Syaifuddin (2006),
Organization (WHO) didapatkan kejadian
wanita yang sehat dan tidak hamil
sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang
setiap bulan secara teratur
mengalami dysmenorrhea dengan (10 -
mengeluarkan darah dari alat
15%) mengalami dysmenorrhea berat.
kandungannya yang disebut
Sedangkan di daerah Asia sendiri,
menstruasi (haid). Siklus menstruasi,
prevalensi dysmenorrhea primer juga
selaput lendir rahim dari hari ke hari
cukup tinggi, yaitu Taiwan menunjukan
terjadi perubahan yang berulang
prevalensi sebesar (75,2%). survei yang
selama satu bulan mengalami empat
dilakukan pada 2662 wanita di india
masa (stadium).
menunjukkan lebih dari (50%) mengalami
Menurut Andira (2010),
dysmenorrhea dan sebanyak 34% nya
dysmenorrhea adalah gangguan fisik
mengalami dysmenorrhea tingkat sedang
yang berupa nyeri atau kram perut.
hingga berat (Patel et al, 2006).
Gangguan ini biasanya terjadi pada
Di Indonesia angka kejadian
24 jam sebelum terjadinya
dysmenorrhea sebesar 107.673 jiwa
perdarahan menstruasi dan terasa
(64,25%), yang terdiri dari 59.671 jiwa
selama 24-36 jam. Dysmenorrhea
(54,89%) mengalami primary
atau nyeri haid adalah gejala yang
dysmenorrhea (Info Sehat, 2010).
paling sering menyebabkan
Studi pendahuluan mengenai
perempuan untuk pergi ke dokter
kejadian dysmenorrhea yang peneliti
untuk konsultasi dan untuk
lakukan di SMKN Sukaresik Kabupaten
mendapatkan penanganan. Hal ini
Tasikmalaya Oktober 2016. Berdasarkan
mengandung arti bahwa kebanyakan
studi pendahuluan yang dilakukan dengan
perempuan mengalami dysmenorrhea
survei sederhana melalui kuesioner
dalam proses menstruasinya
menunjukan dari 244 siswi SMKN
(Wiknjosastro, 2007).
Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya, dari
Dysmenorrhea adalah istilah
100 responden 85 mengalami
medis untuk gangguan menstruasi,
dysmenorrhea sedang dan sisanya 15
gejalagejala dari dysmenorrhea dapat
mengalami dysmenorrhea berat.
295
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
berupa rasa nyeri atau rasa tidak dengan rancangan rangkaian waktu
nyaman pada perut bagian bawah dan (Time Series Design).
punggung bawah, sakit kepala, mual 2. Lokasi dan Waktu Penelitian
hingga pingsan pada sebelum atau Penelitian ini dilakukan di SMKN
selama menstruasi (Maulana, 2009). Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya
2. Intensitas Nyeri dysmenorrhea Tahun 2017. Penelitian ini dilakukan
Tamsuri (2007) intensitas nyeri (skala selama periode Januari-Februari 2017.
nyeri) adalah gambaran tentang 3. Subjek Penelitian
seberapa parah nyeri dirasakan Populasi dari penelitian ini adalah
individu, pengukuran intensitas nyeri semua siswi kelas X, XI, XII SMKN
sangat subjektif dan individual dan Sukaresik yaitu sebanyak 244 orang.
kemungkinan nyeri dalam intensitas Teknik pengambilan sampel dalam
yang sama dirasakan sangat berbeda penelitian ini adalah purposive
oleh dua orang yang berbeda. sampling. Jumlah sampel dalam
3. Pilates Exercise penelitian adalah sebanyak 100 siswi
Menurut Araujo dkk (2012) pilates yang mengalami dysmenorrhea
exercise adalah olahraga yang menetap setiap bulannya.
dikembangkan oleh Joseph Pilates 4. Variabel Penelitian
pada abad ke 20. Olahraga yang Variabel dalam penelitian ini adalah
berasal dari jerman ini menekankan variabel bebas (independen) yaitu
pada peningkatan keseimbangan pilates exercise dan variabel terikat
tubuh melalui kekuatan inti, (dependen) yaitu nyeri
fleksibilitas, dan kesadaran untuk dysmenorrhea.
mendukung efisiensi gerakan. Tujuan 5. Instrumen Penelitian
utama pilates exercise adalah untuk Instrumen dalam penelitian ini adalah
memperbaiki tulang belakang dan lembar observasi dengan skala nyeri
mengatasi masalah-masalah yang Lembar skala penilaian numerik
mungkin ditimbulkannya (Numerical Rating Scale)
menampilkan tingkatan nyeri 1-10
METODOLOGI PENELITIAN
untuk mengetahui kondisi
1. Rancangan Penelitian
dysmenorrhea yang dialami sebelum
Penelitian ini menggunakan metode
dan sesudah dilakukan intervensi
eksperimen adalah suatu penelitian
pilates exercise.
dengan melakukan kegiatan
6. Analisa Data
percobaan (eksperiment). Metode
a. Analisis Univariat
eksperimen dalam penelitian ini
Analisis univariat yang digunakan
adalah metode quasi eksperimen
untuk memberikan gambaran
semu (quasi experiment design),
distribusi frekuensi dari variabel.

296
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

Rumus perhitungan persentasenya efektif


adalah sebagai berikut : 2) t hit < t tabel menunjukkan
fi tidak efektif
P x 100%
N
(Arikunto, 2010).
Keterangan:
P : persentase PEMBAHASAN
fi : frekuensi teramati 1. Hasil Penelitian
N : jumlah responden a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat 1) Nyeri primary dysmenorrhea
Analisa bivariat digunakan untuk sebelum diberikan pilates
melihat hubungan atau pengaruh exercise
antara variabel sesuai dengan Nyeri primary dysmenorrhea
tujuan penelitian maka analisa sebelum diberikan pilates
bivariat dilakukan untuk melihat exercise, dapat dilihat pada
hubungan atau pengaruh antara tabel di bawah ini :
variabel independent dengan Tabel 1
dependent dengan menggunakan Distribusi Frekuensi Nyeri Primary
Dysmenorrhea Sebelum Diberikan Pilates
Uji-t dengan rumus sebagai Exercise pada Siswi di SMKN Sukaresik
Kabupaten Tasikmalaya Periode Januari-
berikut : Februari Tahun 2017
t
Md Kategori Frekuensi Persentase
x d2
Nyeri ringan 16 16,0
N(N  1) Nyeri sedang 68 68,0
Nyeri berat 14 14,0
Keterangan : Nyeri sangat 2 2,0
berat
Md = Mean dari deviasi (d)
Jumlah 100 100
antara yang diberikan
perlakuan dan tidak Berdasarkan Tabel 1
diberikan perlakuan menunjukkan bahwa Nyeri
Xd = Perbedaan deviasi primary dysmenorrhea sebelum
dengan mean deviasi diberikan pilates exercise pada
N = Banyaknya siswi di SMKN Sukaresik
subjek Kabupaten Tasikmalaya ada pada
df = adalah N-1 kategori nyeri sedang yaitu
sebanyak 68 orang (68,0%) dan
Tingkat kepercayaan dalam nyeri sangat berat sebesar 2 orang
penelitian adalah 95% pada α = (2,0%)
0,05. Kesimpulan tingkat 2) Nyeri primary dysmenorrhea
kemaknaan dapat dilakukan setelah diberikan pilates
apabila hasil uji-t sebagai berikut : exercise
1) t hit > t tabel menunjukkan
297
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
Nyeri primary dysmenorrhea diberikan pilates exercise pada
setelah diberikan pilates siswi di SMKN Sukaresik
exercise, dapat dilihat pada Kabupaten Tasikmalaya ada pada
tabel di bawah ini : kategori nyeri ringan yaitu
Tabel 2 sebanyak 66 orang (66,0%) dan
Distribusi Frekuensi Nyeri Primary
Dysmenorrhea Setelah Diberikan Pilates nyeri sedang sebanyak 1 orang
Exercise pada Siswi di SMKN Sukaresik (1%)
Kabupaten Tasikmalaya Periode
Januari-Februari Tahun 2017 b. Analisis Bivariat
Kategori Frekuensi Persentase
Tidak nyeri 33 33,0 Analisis bivariat digunakan untuk
Nyeri ringan 66 66,0 mengetahui pengaruh variabel
Nyeri sedang 1 1,0
Nyeri berat 0 0 bebas terhadap variabel terikat,
Jumlah 100 100 dalam penelitian ini mengetahui
pengaruh pilates exercise terhadap
Berdasarkan 2
nyeri primary dysmenorrhea.
menunjukkan bahwa Nyeri
Berikut hasil penelitian dapat
primary dysmenorrhea setelah
dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3
Tabulasi Silang Pengaruh Pilates Exercise Terhadap Nyeri
Primary Dysmenorrhea di SMKN Sukaresik Kabupaten
Tasikmalaya Periode Januari-Februari Tahun 2017
Tingkat Nyeri
Nyeri
Pilates Tidak Nyeri Nyeri Nyeri
sangat Total t p
Exercise Nyeri Ringan sedang berat
berat hitung value
f % f % f % F % f % f %
Sebelum 0 0 16 16 68 68 14 14 2 2 100 100 30,553 0,000
Setelah 3 33 66 66 1 1 0 0 0 0 100 100
3

Berdasarkan Tabel 3 Berdasarkan hasil uji


menunjukkan bahwa nyeri statistik dengan menggunakan uji
primary dysmenorhhea pada T diperoleh nilai thitung sebesar
siswa sebelum diberikan pilates 30,553 dan nilai signifikan
exercise ada pada kategori nyeri sebesar 0,000. Nilai signifikan ini
sedang sebanyak 68 orang (68%), jika dibandingkan dengan nilai 
dan nyeri sangat berat 2 orang (0,05) maka nilai signifikan lebih
(2%). Nyeri primary kecil dari nilai  (0,000 < 0,05)
dysmenorhhea pada siswa setelah yang berarti bahwa H0 ditolak
diberikan pilates exercise ada artinya terdapat pengaruh yang
pada kategori nyeri ringan signifikan pilates exercise
sebanyak 66 orang (66%), dan terhadap nyeri primary
nyeri sedang 1 orang (1%).

298
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

dysmenorrhea siswi di SMKN Menurut Andira (2010),


Sukaresik Kabupaten dysmenorrhea adalah gangguan
Tasikmalaya. fisik yang berupa nyeri atau kram
perut. Gangguan ini biasanya
2. Pembahasan
terjadi pada 24 jam sebelum
a. Nyeri Primary Dysmenorrhea
terjadinya perdarahan menstruasi
Sebelum Diberikan Pilates
dan terasa selama 24-36 jam.
Exercise
Dysmenorrhea atau nyeri haid
Berdasarkan hasil penelitian
adalah gejala yang paling sering
dari tabel 1 menunjukkan bahwa
menyebabkan perempuan untuk
nyeri Primary Dysmenorrhea
pergi ke dokter untuk konsultasi
pada siswi di SMKN Sukaresik
dan untuk mendapatkan
Kabupaten Tasikmalaya sebelum
penanganan. Hal ini mengandung
diberikan pilates exercise ada
arti bahwa kebanyakan
pada kategori nyeri sedang. Rasa
perempuan mengalami
nyeri pada siswi yang mengalami
dysmenorrhea dalam proses
Primary Dysmenorrhea
menstruasinya (Wiknjosastro,
merupakan hal yang wajar, karena
2007).
pada saat Primary Dysmenorrhea
Berdasarkan penelitian,
terjadi karena adanya peningkatan
M.A parker (2009) menyebutkan
produksi prostaglandin oleh
bahwa dysmenorrhea terjadi pada
dinding rahim saat menstruasi,
70 - 91% remaja dan
sehingga dapat mengganggu
menunjukkan nyeri sedang sampai
aktivitas sehari-hari siswa.
berat sampai mengakibatkan
Hal ini sejalan dengan
gangguan dalam beraktivitas.
pendapat Misaroh (2009) yang
b. Nyeri Primary Dysmenorrhea
menyatakan bahwa prostaglandin
Setelah Diberikan Pilates Exercise
memiliki peran dalam mengatur
Berdasarkan hasil penelitian
proses yang terjadi di dalam
dari tabel 2 menunjukkan bahwa
tubuh, seperti kontraksi uterus,
nyeri primary dysmenorrhea
aktivitas usus dan perubahan
setelah diberikan pilates exercise
diameter pembuluh darah. Apabila
pada siswi di SMKN Sukaresik
kadar prostaglandin berlebihan
Kabupaten Tasikmalaya ada pada
saat menstruasi, maka kontraksi
kategori nyeri ringan. Hal ini
uterus akan bertambah sehingga
disebabkan karena dengan
mengakibatkan terjadinya nyeri
dilakukan pilates exercise dapat
yang hebat yang disebut dengan
menurunkan nyeri primary
dysmenorrhea.
dysmenorrhea.
299
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
Ini sejalan dengan pendapat Berdasarkan dari tabel 4.3
Araujo dkk (2012) yang diperoleh bahwa ada pengaruh
menyebutkan pilates exercise yang signifikan pilates exercise
merupakan olahraga yang terhadap nyeri primary
dikembangkan oleh Joseph Pilates dysmenorrhea siswi di SMKN
pada abad ke 20. Olahraga yang Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya
berasal dari Jerman ini dengan nilai signifikan sebesar
menekankan pada peningkatan 0,000. Adanya pengaruh ini
keseimbangan tubuh melalui disebabkan karena pilates exercise
kekuatan inti, fleksibilitas, dan dapat menurunkan nyeri primary
kesadaran untuk mendukung dysmenorrhea siswi.
efisiensi gerakan. Tujuan utama Pilates exercise
pilates exercise adalah untuk memberikan gejala yang
memperbaiki tulang belakang dan berhubungan dengan primary
mengatasi masalah-masalah yang dysmenorrhea. Inti pada gerakan
mungkin di timbulkannya. pilates sendiri lebih banyak
Pilates exercise telah melatih otot-otot perut, punggung
memberikan gejala yang bagian bawah dan panggul,
berhubungan dengan primary dimana otot-otot yang dilatih
dysmenorrhea. Inti pada gerakan bukan hanya otot luar, tetapi juga
pilates sendiri lebih banyak otot dalam. Saat otot berkontraksi
melatih otot-otot perut, punggung terjadi perubahan ukuran otot
bagian bawah dan panggul, diikuti dengan perbaikan pada
dimana otot-otot yang dilatih muscule pump sehingga sirkulasi
bukan hanya otot luar, tetapi juga darah meningkat, dan diikuti
otot dalam. Saat otot berkontraksi dengan penurunan
terjadi perubahan ukuran otot hipersensitivitas saraf perifer
diikuti dengan perbaikan pada sehingga terjadilah perubahan
muscule pump sehingga sirkulasi kualitas nyeri.
darah meningkat, dan diikuti Hasil penelitian ini sejalan
dengan penurunan dengan penelitian yang dilakukan
hipersensitivitas saraf perifer oleh Araujo dkk, (2012)
sehingga terjadilah perubahan menunjukkan nyeri menstruasi
kualitas nyeri. 0,56 1,96 dan setelah melakukan
c. Pengaruh Pilates Exercise pilates 2.56 sebelum terapi
Terhadap Nyeri primary adalah 7.89 dengan p < 0,001.
dysmenorrhea Hasil penelitian Fajaryati (2012)
sebagian responden melakukan

300
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

olahraga (jalan sehat, berlari, dysmenorrhea pada siswi dapat


bersepeda) secara teratur ditekan dengan melakukan senam
mempunyai tingkat skala nyeri pilates, karena dengan senam
sedang sebanyak (50,0%), pilates dapat meningkatkan kadar
sedangkan responden yang tidak endorphin empat sampai lima kali
melakukan olahraga secara teratur di dalam darah. Semakin banyak
mempunyai tingkat skala nyeri melakukan olahraga maka akan
sedang sebanyak (55,6%). Nyeri semakin tinggi pula kadar
haid juga menganggu aktivitas endorphin. Ketika melakukan
remaja khususnya aktivitas olahraga / pilates, maka endorphin
belajar, aktivitas belajar yang akan keluar dan ditangkap oleh
banyak dilakukan remaja adalah reseptor di dalam hipothalamus
aktivitas membaca dan berfikir. dan sistem limbik yang berfungsi
Menurut Jham et al., (2008) untuk mengatur emosi.
latihan fisik memiliki hubungan Peningkatan b-endorphin terbukti
yang dengan penurunan tingkat berhubungan erat dengan
keletihan otot. Remaja yang penurunan rasa nyeri, tekanan
mengalami nyeri menstruasi/ darah dan pernapasan.
dysmenorhhea akan mengalami
KESIMPULAN DAN SARAN
kram otot terutama pada abdomen
1. Kesimpulan
bawah yang bersifat siklik yang
a. Nyeri primary dysmenorrhea
disebabkan karena kontraksi yang
sebelum diberikan pilates exercise
kuat dan lama pada dinding uterus
pada siswi di SMKN Sukaresik
sehingga terjadi kelelahan otot
Kabupaten Tasikmalaya sebagian
dan physical inactivity maka
besar ada pada kategori nyeri
diperlukan exercise untuk
sedang.
menghilangkan kram tersebut.
b. Nyeri primary dysmenorrhea
Peningkatan elastisitas otot
setelah diberikan pilates exercise
abdomen mempengaruhi kadar
pada siswi di SMKN Sukaresik
dari oksigen yang mensuplai pada
Kabupaten Tasikmalaya sebagian
setiap organ, sehingga penurunan
besar ada pada kategori nyeri
nyeri terjadi karena suplai oksigen
ringan
pada setiap organ khususnya
c. Terdapat pengaruh pilates
abdomen tercukupi dengan
exercise terhadap nyeri primary
maksimal.
dysmenorrhea pada siswi di
Berdasarkan uraian
SMKN Sukaresik Kabupaten
tersebut, peneliti berpendapat
Tasikmalaya.
bahwa penurunan nyeri primary
301
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
2. Saran Hidayat, A. 2007. Riset keperawatan dan
Diharapkan bagi remaja putri tehnik penulisan ilmiah. Jakarta:
yang dysmenorrhea memahami dan Salemba medika.
mengerti manfaat dari latihan pilates Manuaba, dkk. 2006. Buku Ajar Patalogi

dan dapat melakukan sendiri dirumah Obstetri Untuk Mahasiswa


Kebidanan. Cetakan I. Penerbit
secara teratur untuk persiapan
Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
menstruasi selanjutnya. Saat terjadi
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metode
nyeri hebat disarankan penderita
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
untuk bed rest. Awalnya para
Rineka Cipta.
penderita tidak tahu tentang pilates
Parker M. A. et al .2009. The Menstrual
exercise, setelah peneliti melakukan Disorder of Teenagers (MDOT)
penelitian, para penderita sedikit tahu Study Determining Typical
tentang pilates exercise. Petugas Menstrual Patterns and Menstrual
kesehatan dapat meningkatkan Disturbance in a Large
pelayanan kesehatan kepada Population Based Study of
masyarakat khususnya pada wanita Australian Teenagers.
usia produktif tentang kesehatan International Journal of
reproduksi dalam mengatasi primary Obstetrics and Ginecology.

dysmenorrhea pada saat menstruasi. Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu


Kebidanan. Jakarta: PT Bina
DAFTAR PUSTAKA Pustaka.
Amelia M. 2015. Pengaruh Pemberian Proverawati, Misaroh. 2009. Menarche
Pilates Exercise Terhadap Menstruasi Pertama Penuh
Penurunan Nyeri Menstruasi Makna.Yogyakarta: Nuha Medika.
Primer Pada Remaja Usia 18-21 Puji I. 2009. Efektifitas Senam Dismenore
Tahun. Dalam Mengurangi Dismenore
A Menezes. 2006. Pilates Workout For Pada Remaja Putri Di SMUN 5
Dummies. CRC Press. Semarang.
Araujo, dkk. 2012. Pain improvement in Sarwono. S.W. 2011. Psikologi Remaja.
women with primary Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
dysmenorrhea treated by Pilates. Syaifuddin. 2006, Anatomi Fisiologi
Arikunto, S. 2013. Prosedur penelitian : untuk Mahasiswa Keperawatan,
Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Edisi 3, Editor Monica Ester,
Revisi). Jakarta : Rineka Cipta. Jakarta : EGC.
Handayani L. 2014. Pengaruh Pilates Widya, S. 2015. Panduan Dasar Yoga.
Terhadap Intensitas Nyeri Pada Jakarta: Kawah Pustaka.
Primary Dysmenorrhea. Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka.

302

Anda mungkin juga menyukai