Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI TERHADAP PENURUNAN

NYERI HAID PADA REMAJA USIA 14-19 TAHUN DI DESA WEDORO


KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

Nining Prihastuti, Gempi Tri Sumini, Lailatul Nujullah


STIKES Husada Jombang

ABSTRAK
Dismenorea merupakan keluhan yang sering dialami perempuan rasa nyeri
ini dapat disebabkan oleh kontraksi otot perut yang terjadi secara terus menerus
saat mengeluarkan darah, akan tetapi pencegahan disminorhea lebih banyak
dilakukan dengan terapi farmakologis jarang yang menggunakan terapi
nonfarmakologis seperti aromaterapi. Tujuan penelitian untuk mengetahui
Pengaruh Pemberian Aromaterapi terhadap Penurunan Nyeri Haid pada remaja
usia 14-19 tahun. Desain penelitian ini yaitu Pre Ekperimental Design) dengan
rancangan bangun penelitian Static Group Comparasion. Variabel penelitian ini
yaitu pemberian aroamterapi sebagai variabel independen dan penurunan nyeri
haid sebagai variabel dependen. Populasi penelitian yaitu Seluruh Remaja usia 14-
19 tahun yang mengalami disminrohea di Desa Wedoro Kecamatan Pandaan
Kabupaten Pasuruan sebanyak 46 remaja. Sampel diambil dengan teknik total
sampling sebanyak 46 responden. Data dikumpulkan dengan lembar observasi
skala nyeri numerik an diolah dengan uji wilcoxon. Hasil uji wilcoxon
menunjukkan nilai ρ = 0,0000 < nilai α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1
diterima maka terdapat pengaruh pemberian aromaterapi pada nyeri disminorhea
pada remaja usia 14-19 tahun. Manajemen nyeri non farmakologis salah satunya
dapat dilakukan dengan pemberian aromaterapi yaitu fokus pada relaksasi otot,
sehingga saat diaplikasikan dapat bekerja dengan maksimal untuk menurunkan
intensitas nyeri serta membuat rasa nyaman dengan terapi yang dilakukan serta
menurunkan stress psikologis yang dialami pasien, sehingga dapat menurunkan
rasa nyeri.
Kata Kunci : Aromaterapi, Disminorhea, Remaja, Nyeri

ABSTRACT
Dysmenorrhoea is a common complaint women experience pain this can
be caused by continuous contraction of the abdominal muscles when removing
blood, however, the prevention of dysminorhea is more commonly done with rare
pharmacological therapies that use nonpharmacological therapies such as
aromatherapy. The purpose of the study to determine the Effect of Aromatherapy
on Decreased Menstrual Pain in adolescents aged 14-19 years. The design of this
research is Pre Ekperimental Design) with the design of static group comparasion
research building. The variables of this study are the administration of
aroamtherapy as an independent variable and the reduction of menstrual pain as a
dependent variable. The research population is all teenagers aged 14-19 years who
experience dysminrohea in Wedoro Village, Pandaan District, Pasuruan Regency
as many as 46 teenagers. Samples were taken with a total sampling technique of
46 respondents. The data was collected with numerical pain scale observation
sheets and processed with wilcoxon tests Wilcoxon test results showed a value of
ρ = 0.0000 < a value of α = 0.05 so that H0 was rejected and H1 was accepted
then there was an effect of aromatherapy on disminorhea pain in adolescents aged

68
14-19 years. Non pharmacological pain management one of them can be done by
giving aromatherapy that focuses on muscle relaxation, so that when applied can
work to the maximum to lower the intensity of pain and make comfortable with
the therapy done and reduce psychological stress experienced by patients, so as to
reduce pain.
Key Word : aromatherapy, Dysmenorrhoea, Adolescents, Pain

PENDAHULUAN mual, diare, muntah dan pusing serta


Menstruasi adalah kejadian mudah marah, stres dan cepat
pengeluaran darah dan debris tersinggung. Nyeri yang
endometrium yang normal dan alami berkepanjangan ini sangat menyiksa
terjadi pada perempuan akibat dan mengganggu kenyamanan
terlepasnya lapisan endometrium terutama bagi perempuan yang tetap
pada uterus sebagai respon terhadap harus masuk sekolah dan bekerja
sekresi hormon-hormon ovarium dalam kondisi kesakitan (Anugroho
(Andira, 2010). Banyak masalah & Wulandari, 2011).
yang dialami oleh perempuan yang Prevalensi dismenore berbeda
berhubungan dengan menstruasi setiap tahunnya mulai dari 28%
tetapi yang paling sering dialami menjadi 77,7% diseluruh dunia pada
adalah dismenorea atau nyeri haid tahun 2018. Prevalensi angka
(Manuaba, 2010). Nyeri haid kejadian dismenore primer pada
merupakan keadaan saat haid dengan tahun 2018 di usia reproduksi sekitar
rasa nyeri yang menyertai ovulasi 84,2%. Sekitar hampir 90% wanita di
dan tidak berhubungan dengan Amerika Serikat mengalami
penyakit-penyakit pelvik (Kowalak, dismenore, dan 10-15% diantaranya
Welsh & Mayer, 2011). Nyeri yang mengalami dismenore berat
dirasakan saat menstruasi adalah hal menyebabkan wanita tidak mampu
yang wajar dan normal terjadi pada melakukan kegiatan apapun. Angka
perempuan, terjadi dalam waktu kejadian nyeri menstruasi di dunia,
singkat, akan hilang dengan rata-rata lebih dari 50% perempuan
sendirinya serta tidak terlalu di setiap Negara mengalami nyeri
mengganggu aktivitas, tetapi tidak menstruasi. Angka dismenore di
sedikit perempuan yang mengalami Amerika sekitar 60%, angka
nyeri berkepanjangan saat dismenore di Swedia sekitar 72%
menstruasi, bahkan nyeri tersebut (French L, dkk, 2019). Sementara di
mengganggu aktivitas dan Indonesia sendiri mencapai 55%.
kenyamanan ditambah dengan rasa Angka nyeri menstruasi primer di
Indonesia mencapai 54,89%, otot perut yang terjadi secara terus
sedangkan sisanya 9,36% adalah menerus saat mengeluarkan darah.
penderita tipe sekunder, yang Kontraksi yang sangat sering ini
menyebabkan mereka tidak mampu menyebabkan otot menegang.
melakukan kegiatan apapun dan ini Ketegangan otot tidak hanya terjadi
akan menurunkan kualitas hidup pada otot perut, tetapi juga otototot
pada masing – masing individu. penunjang otot perut yang terdapat di
Sedangkan di Jawa Timur sendiri bagian punggung bawah, pinggang,
angka kejadian dismenorea sebesar panggul dan paha hingga betis.
64,25% (Mahmudiono, 2018). Hampir semua perempuan
Angka kejadian dismenorhea di mengalami rasa tidak nyaman selama
Kabupaten Pasuruan pada rentang dismenorea seperti tidak enak di
tahun 2017-2019 sebesar 52% perut bagian bawah dan biasanya
pelajar usia 14-19 tahun tidak dapat juga disertai mual, pusing bahkan
melakukan aktivitas dengan baik pingsan sehingga memaksa penderita
karena nyeri haid (Eka Devi, 2019). untuk istirahat dan meniggalkan
Hasil studi pendahuluan yang pekerjaan atau aktivitas rutinnya
dilakukan di Desa Wedoro sehari-hari selama beberapa jam atau
Kecamatan Pandaan Kabupaten bahkan beberapa hari (Najmi, 2011).
Pasuruan didapatkan jumlah remaja Permasalahan menstruasi
yang mengalami disminorhea masih dianggap tabu dalam
sebanyak 46 remaja usia 14-19 kehidupan masyarakat, padahal
tahun. Hasil wawancara terhadap 5 menstruasi adalah hal yang normal
remaja didapatkan data 3 remaja terjadi pada wanita sehingga persepsi
(60%) menyatakan hanya ini perlu diluruskan dan ini
menggunakan pengobatan medis merupakan salah satu tanggung
untuk mengurangi rasa nyeri haid, jawab tenaga kesehatan. Upaya
sedangkan 2 remaja (40%) pencegahan dismenore telah
menggunakan obat herbal dari dilakukan oleh sebagian remaja
keluarga untuk mengurangi nyeri namun hasilnya belum memuaskan,
haid. hal ini dikarenakan kurangnya
Dismenorea merupakan pengetahuan remaja tentang upaya
keluhan yang sering dialami pencegahan dan penanganan
perempuan rasa nyeri dismenore (Wiknjosastro, 2009).
ini dapat disebabkan oleh kontraksi Penanganan nyeri haid dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu secara bahwa bau berpengaruh secara
farmakologis dan non farmakologi. langsung terhadap otak seperti obat
Secara farmakologi nyeri haid dapat analgesik. Misalnya, mencium lavender
diberikan dengan obat-obatan, maka akan meningkatkan gelombang-
seperti prostaglandin inhibitor, gelombang alfa didalam otak dan
analgesic nonssteroid anti- membantu untuk merasa rileks.
inflamasntory (NSAIDS) yaitu Berdasarkan penjelasan pada latar
ibuprofen, acetaminophen, belakang diatas maka peneliti tertarik
aceclofenac, diclofenac, meloxicam. untuk melakukan penelitian dengan
Sedangkan terapi non farmakologi judul Pengaruh Pemberian
yang dapat dilakukan antara lain Aromaterapi terhadap Penurunan
dengan istirahat yang cukup, tehnik Nyeri Haid pada remaja usia 14-19
nafas dalam (relaksasi), olahraga tahun Di Desa Wedoro Kecamatan
yang teratur, pemijatan (massage), Pandaan Kabupaten Pasuruan
yoga, kompres air hangat dan
aromaterapi (Manan, 2011). METODE PENELITIAN
Keuntungan terapi non farmakologi Desain penelitian ini yaitu
antara lain mudah dan murah untuk Pre Ekperimental Design) dengan
dilakukan di mana saja termasuk di rancangan bangun penelitian Static
rumah. Terapi non farmakologi Group Comparasion. Variabel
lainya yang dapat menurunkan penelitian ini yaitu pemberian
intensitas nyeri yaitu pemberian aroamterapi sebagai variabel
aromaterapi. Aromaterapi adalah independen dan penurunan nyeri
metode yang menggunakan minyak haid sebagai variabel dependen.
esensial untuk meningkatkan Populasi penelitian yaitu Seluruh
kesehatan fisik, emosi, spiritual serta Remaja usia 14-19 tahun yang
menurunkan nyeri dan kecemasan. mengalami disminrohea di Desa
Bentuk aromaterapi dikemas dalam Wedoro Kecamatan Pandaan
berbagai macam jenis yaitu, minyak Kabupaten Pasuruan sebanyak 46
esensial, garam, sabun mandi, dupa remaja. Sampel diambil dengan
dan lilin. Aromaterapi dapat teknik total sampling sebanyak 46
diberikan secara inhalasi, massage, responden. Data dikumpulkan
difusi, kompres maupun dengan lembar observasi skala nyeri
perendaman. (Solehati & Kosasih, numerik an diolah dengan uji
2015). Sharma (2012) mengatakan wilcoxon.
HASIL PENELITIAN 2. Data Khusus
1. Data Umum
Tabel 1 Distribusi Frekuensi a. Nyeri Disminorhea pada
Karakteristik Responden kelompok yang diberikan
di Desa Wedoro aromaterapi
Kecamatan Pandaan Tabel 2 Distribusi Frekuensi nyeri
Kabupaten Pasuruan disminorhea responden
Bulan Juni 2021 Sebelum dan sesudah
Karakteristik F % pemberian aromaterapi di
Responden Desa Wedoro Kecamatan
Usia Pandaan Kabupaten
14 Tahun 19 41,3 Pasuruan Bulan Juni 2021
15 Tahun 12 26,1 Nyeri Sebelum Sesudah
16 Tahun 4 8,7 Disminorhea f % f %
Tidak Nyeri 0 0 6 26,1
17 Tahun 4 8,7 Nyeri Ringan 5 21,7 17 73,9
18 Tahun 4 8,7 Nyeri Sedang 18 78,3 0 0
19 Tahun 3 6,5 Nyeri Berat 0 0 0 0
Jumlah 46 100 Nyeri Sangat 0 0
0 0
Berat
Usia Menarche
Total 23 100 23 100
10 Tahun 28 60,9
Berdasarkan hasil pada tabel
11 Tahun 18 39,1
Jumlah 46 100 2 menunjukkan bahwa sebelum
Lama
Mesntruasi diberikan aromaterapi hampir
3-4 Hari 27 58,7 seluruhnya responden mengalami
5-7 Hari 19 41,3
Jumlah 46 100 nyeri sedang sebanyak 18 responden
Berdasarkan tabel 1 diatas (78,3%) dan setelah diberikan
diketahui bahwa karakteristk aromaterapi sebagian besar
responden berdasarkan usia hampir responden mengalami nyeri ringan
setengahnya berusia 14 tahun sebanyak 17 responden (73,9%) dan
sebanyak 19 responden (41,3%). terdapat 6 responden (26,1%) yang
Karakteristik berdasarkan usia tidak merasakan nyeri.
menarche didapatkan data sebagian b. Nyeri Disminorhea pada
besar menstruasi pertama (menarche) kelompok yang tidak diberikan
aromaterapi
pada usia 10 tahun sebanyak 28 Tabel 3 Distribusi Frekuensi nyeri
responden (60,9%). Karakteristik disminorhea responden
pada kelompok yang tidak
responden berdasarkan lama diberikan aromaterapi di
menstruasi didapatkan data sebagian Desa Wedoro Kecamatan
Pandaan Kabupaten
besars responden menstruasi selama Pasuruan Bulan Juni 2021
Nyeri Sebelum Sesudah
3-4 hari sebanyak 27 responden Disminorhea f % f %
(58,7%). Tidak Nyeri 0 0 2 8,7
Nyeri Ringan 5 21,7 18 78,3
Nyeri Sedang 18 78,3 3 13
Nyeri Berat 0 0 0 0 disminorhea pada remaja usia 14-19
Nyeri Sangat 0 0
0 0
Berat tahun di Desa Wedoro Kecamatan
Total 23 100 23 100
Pandaan Kabupaten Pasuruan.
Berdasarkan hasil pada tabel
3 menunjukkan bahwa nyeri PEMBAHASAN
disminorhea yang dialami kelompok 1. Nyeri Haid sebelum diberikan
kontrol sebelum diberikan Aromaterapi Pada Remaja Usia
14-19 Tahun Di Desa Wedoro
aromaterapi sebagian besar Kecamatan Pandaan Kabupaten
mengalami nyeri sedang sebanyak 18 Pasuruan
responden (78,3%) dan setelah Berdasarkan hasil pada tabel
pemberian aromaterapi sebagian 2 menunjukkan bahwa sebelum
besar mengalami nyeri ringan diberikan aromaterapi hampir
sebanyak 18 responden (78,3%) dan seluruhnya responden mengalami
terdapat 2 responden (8,7%) yang nyeri sedang sebanyak 18 responden
tidak merasakan nyeri. (78,3%).
c. Pengaruh pemberian Dismenore timbul akibat
Aromaterapi terhadap Nyeri
Disminorhea pada remaja usia kontraksi disritmik lapisan
14-19 tahun miometrium yang menampilkan
Tabel 4 Pengaruh pemberian
aromaterapi terhadap satu atau lebih gejala mulai dari
nyeri disminorhea pada nyeri ringan hingga berat pada perut
remaja usia 14-19 tahun
di Desa Wedoro bagian bawah, daerah pantat dan sisi
Kecamatan Pandaan medial paha (Badziad, 2008). Sifat
Kabupaten Pasuruan
Bulan Juni 2021 dan tingkat rasa nyeri bervariasi,
Nyeri Post Test - Nyeri mulai dari yang ringan hingga yang
Pre Test
Z 5,822b berat. Kondisi tersebut dinamakan
Asymp. Sig. (2- dismenore, yaitu keadaan nyeri yang
,000
tailed)
hebat dan dapat mengganggu
Berdasarkan hasil uji aktifitas sehari-hari. dismenore
wilcoxon pada tabel 4 menunjukkan merupakan suatu fenomena
bahwa nilai ρ = 0,0000 < nilai α = simptomatik meliputi nyeri
0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 abdomen, kram dan sakit punggung.
diterima maka terdapat pengaruh Gejala gastrointestinal seperti mual
pemberian aromaterapi pada nyeri dan diare dapat terjadi sebagai
gejala dari menstruasi. Dismenore dan malas untuk terus
disebabkan karena kontraksi otot mengkonsumsi obat tersebut. Sifat
miometrium yang berlebihan nyeri sedang menyebabkan
selanjutnya kontraksi miometrium seseorang merasa tidak nyaman.
yang disebabkan oleh prostaglandin Nyeri seseorang bersifat
akan mengurangi aliran darah, individualistik, karakteristik paling
sehingga terjadi kekurangan subyektif pada nyeri adalah
oksigen dalam sel-sel miometrium tingkat keparahan atau intensitas
yang mengakibatkan timbulnya nyeri. Gangguan menstruasi
nyeri spasmodik, nyeri ini memerlukan evaluasi yang seksama
menyebabkan perut terasa mulas karena bila tidak tertangani dapat
atau nyeri pada saat menstruasi, hal mempengaruhi kualitas hidup dan
ini tidak terjadi pada semua wanita aktivitas sehari-hari Beberapa cara
yang mengalami menstruasi. Ada yang bisa dilakukan untuk
beberapa faktor yang mempengaruhi mengurangi atau bahkan
atau memicu terjadinya dismenore menghilangkan nyeri pada
diantaranya faktor kejiwaan, riwayat dismenore baik secara farmakologis
dismenore pada pertama menstruasi, misalnya dengan obat-obatan
faktor konstitusi, faktor hormon, dan golongan analgetik.
faktor alergi (Kusmiran, 2011). 2. Nyeri Haid sesudah diberikan
Aromaterapi Pada Remaja Usia
Menurut peneliti responden
14-19 Tahun Di Desa Wedoro
sebagian besar mengalami nyeri Kecamatan Pandaan Kabupaten
Pasuruan
sedang, hal ini terjadi karena
Berdasarkan hasil pada tabel
responden jarang atau bahkan belum
5.2 menunjukkan bahwa setelah
pernah melakukan terapi pengobatan
diberikan aromaterapi sebagian
nyeri disminorhea dengan
besar responden mengalami nyeri
menggunakan terapi non
ringan sebanyak 17 responden
farmakologi seperti menggunakan
(73,9%) dan terdapat 6 responden
aromaterapi, mereka hanya
(26,1%) yang tidak merasakan
mengandalkan obat-obatan medis,
nyeri.
sehingga ada kalanya responden
Aromaterapi adalah terapi
tidak mengkonsumsi obat-obatan
dengan menggunakan berbagai jenis
medis tersebut karena merasa bosan
bunga, tumbuhan, minyak wangi,
dan wangi-wangian. Holistik aroma menjadi impuls listrik yang
menggunakan masase dan bau- diteruskan ke otak melalui
bauan (Susana & Hendarsih, 2011). olfaktorius. Semua impuls mencapai
Aromaterapi berarti pengobatan sistem limbik. Sistem limbik adalah
menggunakan wangi – wangian. bagian dari otak yang dikaitkan
Aromaterapi dalam penyembuhan dengan suasana hati, emosi, memori,
holistik untuk memperbaiki dan belajar seseorang. Semua bau
kesehatan dan kenyamanan. yang mencapai sistem limbik
Aromaterapi adalah sari aromatik mempengaruhi kimia langsung pada
yang disuling dari tanaman, bunga, suasana hati seseorang. Misalnya,
dan biji. Aromaterapi ini bau lavender meningkatkan
mempunyai kekuatan untuk gelombang alfa dalam otak dan
menyembuhkan dan memperbaiki gelombang inilah yang membantu
kesehatan. Semua aromaterapi kita untuk rileks hingga menurunkan
mempunyai daya menyembuhkan nyeri. Bau melati meningkatkan
yang unik dan sifatnya yang gelombang beta dalam otak dan
antiseptik. Beberapa kegunaan gelombang inilah yang dikaitkan
aromaterapi antara lain bersifat dengan meningkatkan kesadaran.
antivirus, antiperadangan, Sistem limbik juga merupakan
meredakan rasa nyeri, antidepresan, tempat penyimpanan bau yang
dan membuat rileks (Sharma, 2009). diingat. Ukuran molekul dari
Hidung kita mempunyai aromaterapi sangat kecil dan semua
kapasitas untuk membedakan dapat dengan mudah menembus
100.000 bau yang berbeda. Aroma kulitdan masuk ke dalam aliran
memasuki hidung kita dan darah. Diperlukan waktu beberapa
berhubungan dengan cilia yaitu detik bahkan dua jam bagi minyak
rambut-rambut halus di bagian aromaterapi untuk memesuki kulit
dalam hidung. Reseptor dalam cilia dan dalam waktu empat jam racun
berhubungan dengan tonjolan keluar dari badan lewat urine,
olfaktorius yang berada di ujung keringat, dan pembuangan yang lain
saluran penciuman. Ujung dari (Hidayati, 2019)
saluran penciuman berhubungan Menurut peneliti hasil
dengan otak. Bau diubah oleh cilia penelitian ini menunjukkan
bahwasannya dengan pemberian aromaterapi pada nyeri disminorhea
aroamterapi dalam bentuk inhalasi pada remaja usia 14-19 tahun di
akan membantu mengurangi respon Desa Wedoro Kecamatan Pandaan
nyeri yang dialami oleh penderita Kabupaten Pasuruan.
nyeri hadi, karena aromaterapi Berdasarkan hasil pada tabel
bekerja dengan cara meningkatkan 5.2 menunjukkan bahwa sebelum
gelombang alafa di dalam otak dan diberikan aromaterapi hampir
akan menimbulkan rasa nyamana seluruhnya responden mengalami
atau rileks sehingga nyeri yang nyeri sedang sebanyak 18 responden
dialami dapat menurun. (78,3%) dan setelah diberikan
Aromaterapi yang beredar dipasaran aromaterapi sebagian besar
bermcam-macam, misalnya responden mengalami nyeri ringan
aroamterapilavender, aromaterapi sebanyak 17 responden (73,9%) dan
mawar, lemon chamomile dll. terdapat 6 responden (26,1%) yang
Penggunaan macam-macam tidak merasakan nyeri
aromaterapi tersebu tergantung Berdasarkan hasil pada tabel
selera dari masing-maisng individu 5.3 menunjukkan bahwa nyeri
membeli atau menggunakan disminorhea yang dialami kelompok
aroamterapi tersebut, yang pasti kontrol sebelum diberikan
semua aroamterapi tersebut mampu aromaterapi sebagian besar
menurunkan rasa nyeri yang dialami mengalami nyeri sedang sebanyak
ketika mengalami nyeri haid. 18 responden (78,3%) dan setelah
3. Pengaruh Pemberian pemberian aromaterapi sebagian
Aromaterapi terhadap
besar mengalami nyeri ringan
Penurunan Nyeri Haid pada
remaja usia 14-19 tahun Di Desa sebanyak 18 responden (78,3%) dan
Wedoro Kecamatan Pandaan
terdapat 2 responden (8,7%) yang
Kabupaten Pasuruan.
tidak merasakan nyerii.
Berdasarkan hasil uji
Hasil penelitian ini didukung
wilcoxon pada tabel 5.4
penelitian dari ita mulyana
menunjukkan bahwa nilai ρ =
megawati (2017) yang menunjukkan
0,0000 < nilai α = 0,05 sehingga H0
hasil bahwa Penelitian ini
ditolak dan H1 diterima maka
merupakan jenis penelitian Pra-
terdapat pengaruh pemberian
Eksperimen dengan menggunakan
pendekatan One Group Pra – Prost rasa tidak nyaman atau rasa nyeri
test design. Sampel dalam penelitian yang hebat, hal ini biasa disebut
ini adalah siswi yang mengalami dengan dismenore atau nyeri haid.
dismenorea sebanyak 17 responden Dismenore merupakan gangguan
yang diambil dengan menggunakan menstruasi dengan prevalensi
teknik purposive sampling, uji yang terbesar Gangguan menstruasi
digunakan yaitu uji Paired t Test memerlukan evaluasi yang seksama
dengantingkat kemaknaan α = 0.05. karena bila tidak tertangani dapat
Pada penelitian rata – rata intensitas mempengaruhi kualitas hidup dan
dismenorea sebelum pemberian aktivitas sehari-hari. Beberapa cara
intervensi 5.18 sedangkan sesudah yang bisa dilakukan untuk
pemberian intervensi 4.06. mengurangi atau bahkan
Berdasarkan dari hasil analisis menghilangkan nyeri pada
statistik di dapatkan ρ value = dismenore baik secara farmakologis
0.000< α = 0.05, ini menunjukan misalnya dengan obat-obatan
bahwa ada pengaruh relaksasi golongan analgetik maupun secara
dengan aromaterapi terhadap nonfarmakologis misalnya
perubahan intensitas dismenorea pemberian aromaterapi . Salah satu
pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo alternatif yang dapat digunakan
Magetan. mengurangi nyeri haid adalah
Nyeri haid atau dismenore menggunakan aromaterapi (Bonde,
selain merupakan masalah 2013).
terbanyak juga menjadi alasan Aromaterapi dapat
terjadinya penurunan aktivitas bermanfaat bagi mereka yang
wanita saat menstruasi, misalnya menderita beberapa gangguan
tidak masuk sekolah. Penanganan fisiologis dan psikologis.
masalah ini dengan cara Aromaterapi dapat membantu
nonfarmakologis perlu mengurangi kecemasan, stress,
dikembangkan misalnya dengan ketakutan, mual, muntah dan rasa
senam yoga. Pada saat menstruasi nyeri. Aromaterapi mempunyai efek
berbagai keluhan atau masalah yang positif karena diketahui bahwa
biasanya dialami seorang wanita aroma yang segar, harum
namun masalah terbanyak adalah merangsang sensori, reseptor dan
pada akhirnya mempengaruhi organ diberikan aromaterapi dengan
yang lainnya sehingga dapat berbagai metode seperti aromaterapi
menimbulkan efek kuat terhadap lavender, mawar, melati dan lain-
emosi. Respon bau yang dihasilkan lain, pemberian aromaterapi tersebut
akan merangsang kerja sel dapat memberikan rasa nyaman dan
neurokimia otak. Sebagai contoh, tenang sehingga dapat
bau yang menyenangkan akan mempengaruhi respon nyeri yang
menstimulasi talamus untuk dialami oleh responden.
mengeluarkan enkafelin yang Perubahan nyeri responden
berfungsi sebagai penghilang rasa diatas dapat digambarkan bahwa
sakit alami dan menghasilkan penurunan nyeri pada masing-
perasaan tenang. Bau seperti melati, masing responden sangat bervariasi,
kenanga dan lavender dapat hal itu sangat erat terkait dengan
merangsang kerja endofrin pada faktor-faktor yang mempengaruhi
kelenjar ptituari dan menghasilkan nyeri yang dibawa oleh responden
efek afrodisiak. Kelenjar ptituari baik dari diri responden sendiri
juga melepaskan agen kimia ke maupun dari lingkungan luar.
dalam sirkulasi darah untuk Namun diliat dari perubahan yang
mengatur fungsi kelenjar lain seperti terjadi setelah pemberian
tiroid dan adrenal (Babar Ali 2015). aromaterapi dapat menunjukkan
Menurut peneliti hasil hasil perubahan yang cukup efektif.
penelitian ini menunjukkan bahwa Manajemen nyeri non farmakologis
dengan penggunaan aromaterapi salah satunya dapat dilakukan
yang tepat akan membantu dengan pemberian aromaterapi yaitu
responden dalam mengurangi rasa fokus pada relaksasi otot, sehingga
nyeri yang dialami karena proses saat diaplikasikan dapat bekerja
menstruasi atau disminorhea. dengan maksimal untuk
Responden yang termasuk menurunkan intensitas nyeri serta
kelompok kontrol hanya membuat rasa nyaman dengan terapi
mengkonsumsi obat-obatan untuk yang dilakukan serta menurunkan
dapat menurunkan rasa nyeri yang stress psikologis yang dialami
dialami responden dan pada pasien, sehingga dapat menurunkan
kelompok eksperimen responden rasa nyeri. Dari tabulasi data
diperoleh data sebanyak 3 SARAN
responden yang tidak mengalami
1. Responden diharapkan untuk
perubahan nyeri, dimana hal ini
dapat mengaplikasikan
terjadi karena meskipun sudah
penggunaan aromaterapi untuk
diberikan aromaterapi, akan tetapi
dapat meringankan nyeri
jika ambang batas nyeri responden
disminorhea yang dialami
kecil sehingga mereka tetap akan
sehingga responden tidak hanya
merasa nyeri meskipun diberikan
menggantungkan pada obat-
terapi nonfarmakologis seperti
obatan farmakologis dalam
aromaterapi.
menurunkan rasa nyeri yang
dialaminya.
KESIMPULAN 2. Diharapkan pada kader
1. Hampirseluruhnya responden di kesehatan di desa untuk dapat
Desa Wedoro Kecamatan memberikan pengarahan pada
Pandaan Kabupaten Pasuruan remaja tentang penatalaksanaan
adalah nyeri sedang sebelum disminorhea diantaranya melalui
diberikan aromaterapi. pemberian aromaterapi sehingga
2. Sebagian besar responden di dapat mengurangi rasa nyeri
Desa Wedoro Kecamatan yang dirasakan.
Pandaan Kabupaten Pasuruan 3. Diharapkan bagi tenaga
adalah nyeri ringan sebelum kesehatan untuk lebih
diberikan aromaterapi. mengaktifkan kader kesehatan
3. Terdapat pengaruh pemberian dalam berpartisipasi pada
aromaterapi pada nyeri kegiatan promosi kesehatan,
disminorhea pada remaja usia 14- terutama dalam penanganan
19 tahun di Desa Wedoro nyeri disminorhea pada remaja
Kecamatan Pandaan Kabupaten dengan menggunakan terapi
Pasuruan yang ditunjukkan komplementer seperti
dengan nilai ρ < 0,05 pada hasil menggunakan aromaterapi
Uji wilcoxon. sehingga pelayanan yang
diberikan dapat lebih berkualtias
serta terapi atau penanganan
dilakukan dengan tindakan yang Keperawatan
Muhammadiyah Vol 9 no 5
lebih tepat.
Fatimah, O. R., Ratna, W., &
4. Hendaknya peneliti selanjutnya Mardalena, I. (2018).
Pengaruh pemberian
dapat menggunakan materi
aromaterapi lemon
penelitian yang berbeda atau essential oil terhadap mual
muntah pasca operasi
juga menggunakan tindakan
sectio caesarea dengan
yang berbeda dalam spinal anestesi di RSKIA
Sadewa
menurunkan rasa nyeri
Yogyakarta. Nursing
disminore pada saat menstruasi Journal Vol 3 No 6
French L. etc (2019)
sehingga hasil penelitian dapat
Dysmenorrhea. American
lebih berkembang. Academy of Physicians.
Vol. 8
DAFTAR PUSTAKA LeMone, P. Burke, M, K &
Bauldoff, G. (2016). Buku
Agustina, T, W & Salmiyati, S. Ajar Keperawatan Medikal
(2016). Pengaruh Bedah. Vol. 1. Eds. 5.
Pemberian Effleurage EGC. Jakarta.
Massage Aromatherapy Najmi, L, N. (2011). Buku Pintar
Jasmine Terhadap Tingkat Menstruasi. Wardi.
Dismenore Pada Yogyakarta : Andi Offset
Mahasiswi Keperawatan Nursangadah, S. (2019). Aplikasi
Semester IV di Universitas massage effleurage
Aisyiyah Yogyakarta. menggunakan minyak
Jurnal Keperawatan aromaterapi mawar untuk
Aisyiah Vol. 3 No. 2. mengatasi nyeri akut pada
Ariyanti, M & Y, Asbur. (2018). remaja dengan dismenore.
Sandalwood (Santalum Jurnal Keperawatan
album L.) As Essential Oil Soedirman. Volume 5.
Producing Plant. Jurnal No.2.
Kultivasi Vol.17 (1). Nursalam. (2014). Metodologi
Babar Ali, et al. (2015). Penelitian Ilmu
Aromatherapy. Jakarta: PT Keperawatan Pendekatan
Gramedia Pustaka Praktis, Edisi 3,
Carnahan, R. (2014). Chamomile Jakarta :Salemba Medika
for pain of dysmenorrhea Setiyanti, A. A. (2018). Bentuk
in Adolescents and Young Penggunaan Dan Jenis
Adults: Etiology and Aromaterapi. Yogyakarta :
Management. Journal Fitramaya
of Pediatric and Yuliatun. (2014). Penanganan nyeri
Adolescent Gynecology persalinan dengan metode
Eka Devi W. (2019). Pengaruh nonfarmakologi. Malang :
Nyeri Haid (Dismenorea) Bayumedia Publishing.
Terhadap Aktifitas Sehari
– hari Pada Remaja. Jurnal

Anda mungkin juga menyukai