Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH REBUSAN DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA) TERHADAP NYERI HAID

SISWI DI SMA NEGERI5 KEDIRI


Elly Rachmawati, Mujtahid, Sutrisni
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kadiri
Jalan Selomangleng No.1 Kota Kediri, Jawa Timur
Email : ellyrachma@unik-kediri.ac.id
Nyeri haid dapat dibagi menjadi 2 yaitu nyeri haid primer dan nyeri haid sekunder. Nyeri haid
primer didefinisikan sebagai nyeri kram yang berulang yang terjadi saat menstruasi tanpa ada
kelainan patologik pada pelvis (Winknjosastro,2011). Nyeri haid sekunder adalah nyeri saat haid
yang didasari oleh adanya kelainan patologik pada pelvis, contohnya endometriosis (Dawood,
2013), di SMAN 5 Kediri didapatkan 55 (73,3%) remaja putri mengalami nyeri haid. Penelitian ini
bertujuan mengetahui efektivitas daun pepaya (Carica papaya) terhadap tingkat nyeri haid di
SMAN 5 Kediri.
Rancangan penelitian analitik dengan pendekatan komparatif. Variabel penelitian tingkat
nyeri haid sebelum dan sesudah diberi daun pepaya (Carica papaya). Populasi penelitian seluruh
remaja putri yang haid di SMAN 5 Kediri Kediri. Teknik sampling accidental sampling dengan
sampel sejumlah 15 orang. Instrumen penelitian lembar observasi. Hasil penelitian dianalisa
menggunakan uji statistik wilcoxon signed rank.
Hasil penelitian didapatkan sebelum diberi daun pepaya (Carica papaya) sebagian besar dari
responden 9 (60%) mengalami nyeri haid sedang dan sesudah diberi daun pepaya (Carica papaya)
hampir seluruhnya dari responden 6 (40%) mengalami tidak mengalami nyeri haid. Hasil uji
statistik wilcoxon signed rank antara sebelum dengan sesudah pemberian daun pepaya (Carica
papaya) didapatkan ρ value = 0,000 (0,000 < 0,05) sehingga H1 diterima, artinya ada pengaruh
tingkat nyeri sebelum dan sesudah diberikan daun pepaya (Carica papaya) di SMAN 5 Kediri
Kediri tahun 2015. Hasil dari penelitian ini adalah diharapkan menjadi alternatif untuk mengurangi
rasa sakit dismenore.

Kata Kunci : daun papaya (Carica papaya), nyeri haid, menstruasi.

30
PENDAHULUAN sebulan (Neinstein, 2013). Di Amerika Serikat
hampir 90% wanita mengalami nyeri haid, dan
Menstruasi adalah proses yang alamiah
10-15% diantaranya mengalami nyeri haid,
yang datang secara berulang setiap bulannya,
berat yang menyebabkan wanita tidak mampu
pada wanita normal sejak masa puberitas
melakukan kegiatan apapun. Sedangkan di
sehingga menjelang monopause yang disertai
indonesia angka kejadian nyeri haid, terdiri dari
perdarahan. Normalnya siklus menstruasi adalah
54,89% nyeri haid, primer dan 9,36% nyeri
28 hari. Namun untuk sebagian wanita siklus ini
haid, sekunder. Biasanya gejala nyeri haid,
tidak sama dan bervariasi berkisar 22-25 hari.
primer terjadi pada wanita usia produktif 3-5
(Gunawan, 2009). Seorang wanita memiliki dua
tahun setelah mengalami haid pertama dan
ovarium yang masing-masing menyimpan
wanita yang belum pernah hamil (Info sehat,
200.000- 400.000 sel telur yang belum matang
2013). Mayoritas perempuan mengalami nyeri
(folikel). Normalnya hanya satu atau beberapa
haid, dan masih menggunakan analgesik untuk
sel telur saja yang tumbuh setiap periode
menghilangkan nyeri haid salah satunya adalah
menstruasi. Sel telur ini apabila tidak dibuahi,
di SMAN 5 Kediri Kediri. Berdasarkan hasil
maka lapisan dinding bagian dalam dari rahim
survey yang dilakukan terdapat 75 orang remaja
yang disiapkan untuk menempel hasil
putri, 55 (73,3%) mengalami nyeri saat
pembuahan akan terkelupas dan terjadilah
menstruasi setiap bulan, 20 (26,7%) tidak
perdarahan (menstruasi) (Mansyur, 2009).
mengalami nyeri haid. .
Nyeri haid adalah keluhan ginekologis yang
Terapi alternatif non farmakologis
paling sering terjadi pada wanita. Nyeri saat
diperlukan untuk menurunkan rasa nyeri saat
haid menyebabkan ketidaknyamanan dalam
menstruasi pada remaja putri SMAN 5 Kediri
aktivitas fisik sehari-hari. Keluhan ini
Kediri, apabila menggunakan obat-obatan
berhubungan dengan ketidakhadiran berulang di
farmakologis akan memiliki efeksamping
sekolah ataupun di tempat kerja, sehingga dapat
terhadap kesehatan. Apabila menggunakan
mengganggu produktivitas. Empat puluh sampai
terapi non farmakologis yaitu dengan rebusan
tujuh puluh persen wanita pada masa reproduksi
daun pepaya efek sampingnya lebih sedikit dan
mengalami nyeri haid, dan sebesar 10 persen
mudah mencarinya.
mengalaminya hingga mengganggu aktivitas
Nyeri haid dapat dibagi menjadi 2 yaitu
sehari-hari (Khorsidi dkk, 2010). Sekitar 70-90
nyeri haid primer dan nyeri haid sekunder.
persen kasus nyeri haid terjadi saat usia remaja
Nyeri haid primer didefinisikan sebagai nyeri
(Proctor dan Farquar, 2010; Singh dkk, 2011)
kram yang berulang yang terjadi saat menstruasi
dan remaja yang mengalami nyeri haid akan
tanpa ada kelainan patologik pada pelvis
terpengaruh aktivitas akademis, sosial dan
(Winknjosastro,2011).
olahraganya (Antao, dkk, 2011).
Nyeri haid sekunder adalah nyeri saat haid
Menurut WHO masih tingginya angka
yang didasari oleh adanya kelainan patologik
kejadian nyeri haid yaitu 43-93% wanita
pada pelvis, contohnya endometriosis (Dawood,
mengalami nyeri haid dan 5-10% dari mereka
2013). Nyeri haid primer biasanya mulai saat
mengalami nyeri haid yang sangat berat dan
usia remaja, saat dimana siklus ovulasi mulai
meninggalkan kegiatan mereka 1-3 hari dalam
teratur. Penyebab nyeri haid primer sampai saat

ini masih belum jelas, tetapi beberapa teori
Korespondensi penulis.
menyebutkan bahwa kontraksi miometrium
Alamat E-mail: ellyrachma@unik-kediri.ac.id akan menyebabkan iskemia pada uterus
31
sehingga menyebabkan rasa nyeri. Kontraksi obat bebas tanpa resep dokter. Telah diteliti
miometrium tersebut disebabkan oleh sintesis bahwa sebesar 30-70% remaja wanita
prostaglandin. Prostaglandin disebut dapat mengobati nyeri haidnya dengan obat anti nyeri
mengurangi atau menghambat sementara suplai yang dijual bebas (Campbell dan Mc Grath,
darah ke uterus, yang menyebabkan uterus 2010).
mengalami kekurangan oksigen sehingga Pepaya (Carica papaya) merupakan
menyebabkan kontraksi miometrium dan terasa tanaman yang berasal dari benua Amerika, daun
nyeri (Eby, 2013). Gejala dari nyeri haid primer pepaya (Carica papaya) adalah tanaman obat
berupa rasa nyeri di perut bagian bawah, yang diketahui mempunyai khasiat sebagai
menjalar ke daerah pinggang dan paha. Kadang- analgetik / anti inflamasi. Daun pepaya (Carica
kadang disertai mual, muntah, diare, sakit papaya) mengandung flavonoid yang berperan
kepala dan emosi yang labil. Nyeri timbul sebagai analgetik yang mekanisme kerjanya
sebelum haid dan berangsur hilang setelah darah menghambat kerja enzim sikloogsigenase
haid keluar (Dawood, 2013). (Suryanto, 2012). Dengan demikian akan
Penanganan awal pada penderita nyeri haid mengurangi produksi prostaglandin oleh asam
primer adalah dengan memberikan obat-obatan arakidonat sehingga mengurangi rasa nyeri
penghilang rasa nyeri dan sebesar 80% (Gunawan ,2010).
penderita mengalami penurunan rasa nyeri haid Berdasarkan penelitian yang dilakukan
setelah minum obat penghambat prostaglandin Marwiyah pada tahun 2013 tentang pengaruh
(Speroff, 2010). Obat-obatan antiinflamasi minum jahe terhadap tingkat nyeri haid primer
golongan non-steroid seperti ibuprofen, pada remaja putri di SMP darul ulum. Jahe dan
naproksen, asam mefenamat dan aspirin banyak daun pepaya (Carica papaya) mengandung
digunakan sebagai terapi awal untuk nyeri haid flavonoid yang dapat mengurangi rasa nyeri
(Dawood,2013). Tetapi obat-obatan tersebut haid. Hasil penelitian menunjukkan terjadi
memiliki efek samping gangguan gastro penurunan intensitas dan kualitas nyeri yang
intestinal seperti nausea, dispepsia, dan muntah- signifikan setelah 15 menit pemberian minum
muntah (Harel, 2011). Saat ini berbagai macam jahe (P value < 0,05).
cara pengobatan baik farmakologi maupun non Berdasarkan fenomena diatas bahwa
farmakologi telah diteliti untuk mengatasi tingginya nyeri haid, di SMAN 5 Kediri pada
masalah nyeri haid dilakukan dengan cara tahun 2015 dapat mengakibatkan remaja putri
menekan ovulasi melalui pemberian kontrasepsi tidak bisa melakukan aktifitas sehari-hari dan
oral atau sintesa prostaglandin Non Steroid Anti susah berkonsentrasi saat proses belajar di kelas
Inflamasi Drug (NASID5), sedangkan dan mengalami peningkatan emosional (marah-
pengobatan non farmakologi dapat dilakukan marah) hal ini merupakan masalah yang urgan.
dengan relaksasi, kompres air hangat, olah raga Menurut peneliti belum pernah dilakukan
teratur, menonton televisi dan membaca atau penelitian dan dimungkinkan untuk dilakukan
dengan mengkonsumsi minuman herbal yaitu penelitian berdasarkan pertimbangan waktu,
rebusan daun pepaya yang berfungsi sebagai tenaga, biaya serta kesesuaian kompetensi
analgesik/ Anti Inflamasi (Warisno,2011). peneliti dengan tema. Maka peneliti tertarik
Meskipun keluhan nyeri haid umum terjadi untuk mengungkap pengaruh pemberian daun
pada wanita, sebagian besar wanita yang pepaya (Carica papaya) terhadap nyeri haid
mengalami nyeri haid jarang pergi ke dokter, pada saat menstruasi pada remaja putri SMAN 5
mereka mengobati nyeri tersebut dengan obat- Kediri.
32
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Lama Menstruasi Di SMAN 5 Kediri
BAHAN DAN METODE Kategori F P(%)
< 7 hari 3 20.0
Penelitian ini adalah penelitian pre 7 hari 9 60.0
>7 hari 3 20.0
eksperimental jenis one group pre – post test Jumlah 15 100
design yang dilaksanakan di SMAN 5 Kediri
pada bulan Mei-Juni 2015, dengan sampel
Tabel 3
remaja putri yang mengalami nyeri haid di Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
SMAN 5 Kediri 2015 yang dipilih dengan Siklus Menstruasi Di SMAN 5 Kediri
Kategori F P(%)
teknik accidental sampling. Bahan penelitian < 21 hari 5 33.0
yang digunakan adalah daun pepaya (Carica 21 – 35 hari 9 60
> 35 hari 1 6.7
papaya). Cara pemberiannya adalah Ambil 1 Jumlah 15 100
lembar daun pepaya, cuci sampai bersih, rebus
Tabel 4
kedalam 200 ml air, sampai mendidih dengan Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
suhu 1000C, selama 3-5 menit sehingga air Usia Menarche Di SMAN 5 Kediri
Kategori F P(%)
menjadi 150 ml, tunggu hingga air terasa hangat < 12 tahun 3 20.0
37,50C, waktu pemberian 1 kali sehari, saat 12 – 14 tahun 9 60.0
> 14 tahun 1 20.0
nyeri haid waktunya kurang lebih 3-4 jam. Jumlah 15 100
Prosedur penelitian adalah sebagai
berikut Peneliti melakukan pengamatan awal
Tabel 5
responden sebelum diberi perlakuan (pre test), Distribusi Frekuensi Karakteristik Karakteristik Responden
selanjutnya responden diberi perlakuan yaitu Berdasarkan Tingkat Nyeri Haid Sebelum Diberikan Daun
Pepaya (Carica papaya) di SMAN 5 Kediri
diberi terapi rebusan daun papaya (Carica Pre Daun Pepaya (Carica
Jumlah Persentase
papaya). Setelah diberi perlakuan kemudian papaya
Tidak nyeri 0 0
dilakukan kembali pengamatan terhadap Nyeri ringan 6 40
Nyeri sedang 9 60
penurunan nyeri haid, akhir (post test). Hal ini Nyeri berat terkontrol 0 0
dilakukan untuk perbedaan yang dihasilkan Nyeri sangat berat 0 0
Jumlah 15 100
antara pre test dan post test.
Analisis data dilakukan dengan uji
Wilxocon dengan = 0,05.
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Karakteristik Karakteristik Responden
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tingkat Nyeri Haid Sesudah Diberikan Daun
Pepaya (Carica papaya) di SMAN 5 Kediri
Tabel 1 Post Daun Pepaya
Jumlah Persentase
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan (Carica papaya
Lama Nyeri Haid Di SMAN 5 Kediri Tidak nyeri 12 80
Kategori F P(%) Nyeri ringan 3 20
1 hari 12 80.0 Nyeri sedang 0 0
2 hari 2 13.3 Nyeri berat terkontrol 0 0
> 3 hari 1 6.7 Nyeri sangat berat 0 0
Jumlah 15 100 Jumlah 15 100

33
Tabel 7 berguna dalam memenuhi kebutuhan
Hasil Tabulasi Silang Pengaruh Tingkat Nyeri Haid Antara
Sebelum dan Sesudah Diberikan Daun Pepaya (Carica pembentukan sel darah merah serta
papaya) di SMAN 5 Kediri memperbaiki sirkulasi sel darah merah sehingga
Perlakuan
Tingkat nyeri Total dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah
sebelum Sesudah
haid
f % f % f % dan membantu menurunkan masalah penyakit
Nyeri Ringan 6 40 0 0 6 40 anemia (Taher, 2007).
Nyeri Sedang 6 40 3 20 9 60 Pada saat menstruasi terjadi kontraksi
Total 12 80 3 20 15 100
Z score = -3.520 p value = 0,000  = 0,05
miometrium, penyempitan pembuluh darah, dan
peningkatan prostaglandin, yang mengakibatkan
Hasil penelitian yang disajikan dalam terjadinya nyeri haid, dalam penelitian ini,
tabulasi silang pada tabel 7 menunjukkan bahwa menggunakan penanganan secara non
dari total 6 (40%) responden yang mengalami farmakologis yaitu dengan menggunakan daun
nyeri ringan sebelum diberi konsumsi rebusan pepaya (Carica papaya), daun pepaya
daun pepaya (Carica papaya) 6 (40%) mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai
diantaranya tidak mengalami nyeri setelah anti inflamasi yang dapat menurunkan
mengkonsumsi rebusan daun pepaya (Carica prostaglandin, ketegangan otot rahim dan
papaya) dan 9 (60%) responden yang mengurangi rasa nyeri saat menstruasi.
mengalami nyeri sedang sebelum Fakta dan teori di tempat penelitian
mengkonsumsi rebusan daun pepaya (Carica sudah sesuai bahwa remaja putri yang
papaya) 6 (40%) menjadi tidak nyeri setelah mengalami nyeri selama penelitian terbukti
diberi konsumsi rebusan daun pepaya (Carica mengalami perbedaan nyeri haid setelah diberi
papaya) dan 3 (20%) neyeri berkurang menjadi daun pepaya (Carica papaya), dari 15
nyeri ringan. responden yang mengalimi nyeri ringan 6 (40%)
Berdasarkan hasil uji wilcoxon sign dan sedang 9 (60%) dan ada 12 remaja putri
ranks test dengan SPSS didapatkan nilai z =- tidak mengalami nyeri sama sekali, 3 remaja
3,520 dan ρ value = 0,000 dimna α = 0,05. putri masih mengalami nyeri, dari sedang
karena ρ value < α maka H0 ditolak dan H1 menjadi ringan. Hal tersebut menunjukkan
diterima. Artinya ada pengaruh konsumsi bahwa daun pepaya (Carica papaya) sangat
rebusan daun pepaya (Carica papaya) terhadap efektif dalam menurunkan nyeri haid.
tingkat nyeri haid pada remaja putri di SMAN 5
Kediri Tahun 2015.
KESIMPULAN
Daun pepaya (Carica papaya)
merupakan daun hijau yang mengandung gizi Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
yang tinggi, serta mengandung protein nabati di ada pengaruh pemberian konsumsi daun pepaya
dalamnya. Banyak vitamin yang terkandung (carica papaya) terhadap nyeri haid pada saat
secara kompleks serta beberapa kandungan baik menstruasi pada remaja putri SMAN 5 Kediri
lainnya. Manfaat daun pepaya (Carica papaya) tahun 2015.
dapat menurunkan tekanan darah, menambah
nafsu makan, meluruhkan haid dan
menghilangkan sakit. Daun pepaya (Carica
papaya) juga dapat membantu menyehatkan
darah, karena kandungan yang ada di dalam
vitamin C dan asam folat serta zat besi yang
34
UCAPAN TERIMA KASIH 2008. Gawa- Darurat Obstetri-
Ginekologi & Obstetri Ginekologi Sosial
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Untuk Profesi Bidan . Jakarta: EGC
SMAN 5 Kediri yang menjadi tempat
penelitian, serta para responden yang telah Ma Mulastin. (2011). Hubungan Status Gizi
berpartisipasi dalam penelitian ini. Dengan Kejadian Dismenorea Remaja
Putri Di Sma Islam Al-HikmahJepara
DAFTAR PUSTAKA <http://www.akbidalhikmah.ac.id/artikel/
Jurnal%20%20penelitian%20edisi%20I.p
Arikunto, S. (2010). prosedur penelitian, suatu
df>diaksestanggal 08 Desember 2014
pendekatan praktek (ED.Revisi 4).
pukul : 09.42 WIB
Yogyakarta : Rineka Cipta
Nazir, Muhammad (2009) MetodePenelitian. Bogor:
Astri, 2010. Nyeri Menstruasi (Dismenorhea).
http://astriaje.blogspot.com/2010/07/nyeri- PT. Ghalia Indonesia
menstruasi-dismenore.html Diposkan tanggal
14 Februari 2012 Ninik, Fajar. (2011). Hubungan Kebiasaan
Olahraga Dengan Dismenore Primer
Remaja Putri Di Smp N2 Mirit
Bobak, I. M., Lowdermik, D.L.,& Jensen, M. D
(2006). Buku ajar keperawatan maternitas. Kebumen
<http://www.academia.edu/6313105/h
jakarta : EGC
ubungan_kebiasaan_olahraga_dengan
_dismenore_primer_remaja_putri_di_
Dawood, M. (2013). Primary dysmimenorrhea
advances in journal Obstetric and smp_n_2_mirit_kebumen>Diaksestan
ggal 19 Desember 2014 pukul : 13.51
Gynaecology
WIB
Dokter kita, 2007. Waspada Nyeri Pada Haid.
http://egosumquesum.wordpress.com/2008/0 Notoatmodjo, (2010). Metodologi penelitian
3/01/waspada-nyeri-pada-haid/ Diposkan kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
tanggal 14 Februari 2012

Gunawan, S.G, Editor 2008. farmakologi dan terapi Nursalam. (2008) Konsep dan Penerapan
Edisi 5 FKUI, Jakarta
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Hidayat, Azis Alimul. (2011). Metode Penelitian
Jakarta: SalembaMedika.
Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Poctter, & Perry, (2011). Buku ajar fundamental.,
Jakarta: Salemba Medika
konsep, proses dan praktik, vol.2 alih
Kumalasari, Intan. 2012. Kesehatan Reproduksi. bahasa. Editor Monica Ester Dkk, Jakarta :
EGC
Jakarta: Salemba Medika
Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta:
Kusmiran, Eny. 2013. Kesehatan Reproduksi Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Remaja dan Wanita. Salemba Prawirohardjo
Medika. Jakarta Proctor, ML., Roberts, H., Farquar, CM. (2010).
Combinasi oral contraseptive pill (OCP) astreatmen
Manuaba, I.B.G. 2009. Memahami Kesehatan for primary dysmenorrhoea
Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.
35

Anda mungkin juga menyukai