Anda di halaman 1dari 8

JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292

Research of Applied Science and Education V11.i3 (257 -264)


E-ISSN:2460-5611

PENGARUH PEMBERIAN RAMUAN JAHE TERHADAP NYERI HAID


MAHASISWI STIKES PMC TAHUN 2015

Mona Dewi Utari


STIKes Pekanbaru Medical Center, Pekanbaru, 28132 Riau, Indonesia
email: monadewiutari89@gmail.com

Submission: 14-02-2017, Reviewed: 02-03-2017, Accepted: 31-03-2017


https://doi.org/10.22216/jit.2017.v11i4.681

Abstract
Menstrual pain is a medical condition that occurs during menstruation or periods that can
interfere with the activity and require treatment that is characterized by pain or pain in the
abdomen and pelvic area. Herb ginger is a beverage mixed with the main ingredient of
ginger. Naturally ginger is believed to contain active ingredients that can serve as an
analgesic with minimal side effects. The purpose of this study to identify the effect of the herb
ginger against menstrual pain on a student STIKes PMC. This study uses a quasi-
experimental design with two research design intervention control group. The number of
samples in this study were 26 people in the intervention group and 26 in the control group.
Sampling was done by using systematic random sampling technique. This research was
conducted in STIKes PMC. Statistical test results obtained were no significant differences in
the intensity of menstrual pain in the intervention group and the control group. with p value
= 0.000. The results of this study demonstrated that the herb ginger can be given to
adolescents who experience menstrual pain may help reduce menstrual pain. So, the herb
ginger can be used to reduce menstrual pain in adolescents.
Keywords: herb ginger.

Abstrak
Nyeri haid adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid atau menstruasi yang dapat
mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa
sakit di daerah perut maupun panggul. Ramuan jahe adalah suatu minuman yang diolah
dengan bahan utama jahe. Secara alamiah jahe dipercaya memiliki kandungan bahan aktif
yang dapat berfungsi sebagai analgetik dengan efek samping minimal. Tujuan penelitian ini
untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian ramuan jahe terhadap nyeri haid pada
mahasiswi STIKes PMC. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan
rancangan penelitian two group intervensi kontrol. Jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah 26 orang pada kelompok intervensi dan 26 orang pada kelompok kontrol.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sistematic random sampling.
Penelitian ini dilakukan di STIKes PMC. Hasil uji statistik diperoleh ada perbedaan yang
signifikan pada intensitas nyeri haid pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.dengan
p value= 0.000. Hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa ramuan jahe yang diberikan

Kopertis Wilayah X 257


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i3 (257 -264)
E-ISSN:2460-5611

pada remaja yang mengalami nyeri haid dapat membantu mengurangi nyeri haid. Jadi,
ramuan jahe dapat digunakan untuk mengurangi nyeri haid pada remaja.
Kata kunci : Ramuan jahe, Nyeri, Disminorea
PENDAHULUAN hiperaktivitas uterus dan terjadinya kejang
otot uterus (Suciani et al., 2004)
Menstruasi merupakan satu bagian
Nyeri haid adalah kondisi medis yang
dariperjalanan hidup wanita yang dimulai
terjadi sewaktu haid atau menstruasi yang
dari menarche sampai menopause. Siklus
dapat mengganggu aktivitas dan
normal menstruasi lamanya bervariasi
memerlukan pengobatan yang ditandai
antara 21- 45 hari dan periode keluarnya
dengan nyeri atau rasa sakit di daerah
darah berkisar antara 3 sampai 7 hari.
perut maupun panggul. Nyeri haid
Kebanyakan perempuan mengalami
biasanya baru timbul setelah 2 sampai 3
menstruasi sampai umur 40 atau 50 tahun
tahun sesudah menarche (Llewellyn,
(Ahimsa Yoga Anindita, 2010)
2005).
Pada umumnya menstruasi terjadi
Rasa nyeri tersebut dapat merupakan
mengikuti pola yang teratur dan tidak
gangguan primer atau merupakan
memiliki masalah, namun demikian ada
gangguan sekunder dari berbagai jenis
beberapa wanita yang mengalami
penyakit. Nyeri haid yang disebabkan
beberapa kelainan pada saat tertentu.
gangguan primer cukup sering terjadi,
Kelainan- kelainan yang paling umum
biasanya timbul setelah dimulainya
adalah rasa sakit saat menstruasi (nyeri
menstruasi pertama dan sering kali hilang
haid) dan sindrom premenstruasi. Sekitar
setelah hamil atau dengan meningkatnya
sepertiga wanita menstruasi akan
umur wanita (Prawirohardjo, 2008). Nyeri
merasakan beberapa sakit yang menyertai
terlokalisasi pada perut bagian bawah dan
menstruasi (Stik, Carolus, Carolus, &
dapat menjalar ke paha dan pinggang
Carolus, 2015)
bagian bawah (Hacker & Moore, 2001).
Nyeri haid (dismenorhea) dapat
Nyeri haid dapat mempengaruhi lebih
disertai dengan rasa mual, muntah, diare
dari setengah wanita haid, dan prevalensi
dan kram, sakit seperti kolik diperut
yang dilaporkan telah sangat bervariasi.
(Tobergte & Curtis, 2013)
Berdasarkan survei epidemiologi di
Pada saat haid, sebagian perempuan
Inggris yang dilakukan oleh Karim (2008)
ada yangmengalami berbagai gangguan
dari 113 pasien dalam praktek pengaturan
haid dari yangringan, sedang sampai yang
keluarga menunjukkan prevalensi nyeri
cukup berat.Misalnya ada sebagian yang
haid adalah 29%-40%. Pasien melaporkan
mengalami kram karena kontraksi otot -
nyeri saat haid, dimana sebanyak 12%
otot halus pada rahim, sakit kepala, sakit
nyeri haid sudah parah, 37% nyeri haid
perut, merasa lemas hingga nyeri yang luar
sedang, dan 40% nyeri haid masih ringan.
biasa. Nyeri yang berlebihan pada perut
Nyeri haid menyebabkan 14% pasien
bagian bawah sering terjadi selama
tidak hadir di sekolah atau tidak
menstruasi disebut dismenorea.
berkegiatan ( Karim, 2009).
Dismenorea adalah nyeri selama
Angka kejadian nyeri haid di Dunia
menstruasi yang disebabkan adanya
sangat tinggi. Rata-rata lebih dari 50%
jumlah prostaglandin F2α yang berlebihan
perempuan disetiap Negara mengalami
pada darah menstruasi, yang merangsang
nyeri haid. Di Amerika Serikat, prevalensi

Kopertis Wilayah X 258


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i3 (257 -264)
E-ISSN:2460-5611

nyeri haid diperkirakan 45-90%. Insiden officinale Roscoe) memiliki rimpang


nyeri haid pada remaja dilaporkan sekitar berwarna merah dan lebih kecil, jahe
92%. Dari Swedia melaporkan nyeri haid merah memiliki kandungan minyak atsiri
pada 90% wanita yang berusia kurang dari yang cukup tinggi(Stikes & Waluyo, 2014)
19 tahun dan 67% wanita yang berusia24 Berdasarkan penelitian yang telah
tahun. Di Indonesia kejadian nyeri haid dilakukan oleh Melvanda, tentang
tercatat 64,25% yang terdiri dari 54,89% Pengaruh Pemberian Ramuan Jahe
mengalami nyeri haid primer sedangan Terhadap Pentalaksanaan Dismenore Pada
9,36% mengalami nyeri haid Mahamahasiswi S1 Keperawatan Fakultas
sekunder(Wilis, 2011). Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Pengunaan obat-obat anti inflamasi pada tahun 2009, dengan desain penelitian
nonsteroid dapat menimbulkan efek quasy eksperimen one group pretest-post
samping bila dikonsumsi, oleh karena itu test, dengan jumlah sampel 26 sampel
diperlukan suatu alternatif lain untuk didapatkan hasil bahwa terdapat
mengatasi nyeri haid, terutama nyeri haid perbedaan nilai rata-rata antara
primer. Dalam hal ini penggunaan bahan- pengukuran sebelum dan sesudah
bahan alami akan lebih baik dan intervensi=2,65 dengan nilai P value =
mengurangi efek samping yang berbahaya 0,000 dan SD=1,093. Hasil ini
bagi kesehatan, diantaranya yang sering menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
digunakan adalah jahe. Diketahui bahwa pemberian ramuan jahe terhadap
kandungan aleoresin pada rimpang jahe penurunan intensitas nyeri haid.
seperti gingerol memiliki aktivitas Survei awal yang penulis lakukan
antioksidan diatas vitamin E. Gingreol pada mahamahasiswi STIKes PMC pada
pada jahe juga besifat antikoagulan, yaitu tanggal 29 Maret 2015, dengan metode
dapat mencegah penggumpalan darah. Hal wawancara terhadap 10 mahasiswi,
ini sangat membantu dalam pengeluaran didapatkan hasil bahwa, 7 mahasiswi
darah haid. Sumber lain mengatakan, mengalami nyeri haid dengan gejala kram
bahwa jahe dapat menurunkan produksi perut, mual, diare, dan berkurangnya
prostaglandin, yang diketahui sebagai konsentrasi belajar. Tiga mahasiswi
penyebab utama nyeri haid (Agusta, mengatakan mengalami nyeri yang sangat
2001). Aleorisin bekerja dalam hebat, disertai muntah dan menyebakan
menghambat reaksi cyclooxcygenase mereka tidak masuk sekolah. Lima
(COX) sehingga menghambat terjadinya mahasiswi mengatakan mengkonsumsi
inflamasi yang akan mengurangi kontraksi obat-obatan dari dokter untuk mengurangi
uterus (Thania, et al., 2009). sakit yang dialami, 3 mahasiswi
Ramuan jahe adalah varian jahe yang mengatakan lebih memilih mengkonsumsi
sangat cocok untuk herbal dengan jamu, dan 2 mahasiswi mengatakan hanya
kandungan minyak atsiri dan oleoresinnya memberikan kompres air hangat pada
yang lebih tinggi dibandingkan varian jahe perut mereka saat merasakan nyeri.
lainya, karena itu biasanya jahe merah bisa Berdasarkan literatur diatas peneliti
digunakan untuk pengobatan tradisional merasa tertarik untuk melakukan
dan yang paling banyak diberikan adalah penelitian tentang Pengaruh Pemberian
dalam bentuk minuman jahe. Jahe merah Ramuan Jahe Terhadap Nyeri Haid Pada
atau yang bernama latin (Zingiber

Kopertis Wilayah X 259


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i3 (257 -264)
E-ISSN:2460-5611

Mahasiswi STIKes PMC Pekanbaru Mahasiswi STIKes PMC Tahun 2015


Tahun 2015. yang mengalami nyeri haid yang menjadi
subjek penelitian yang dilaksanakan pada
METODE PENELITIAN tanggal 4 februari sampai 20 Mei 2015,
menguraikan karakteristik demografi
Dalam penelitian ini, menggunakan responden, analisis intensitas nyeri haid
desain penelitian quasi - eksperimen pada kedua kelompok serta analisis
yang bersifat two group postest yaitu perbedaan intensitas nyeri haid pada
rancangan yang berupaya kelompok intervensi dan kelompok
mengungkapkan hubungan sebab akibat kontrol.
dimana rancangan ini menggunakan Untuk mempermudah pemahaman
kelompok intervensi dan kontroluntuk hasil penelitian tentang penatalaksanaan
mengidentifikasi pengaruh pemberian nyeri haid dengan memanfaatkan ramuan
ramun jahe terhadap nyeri haid. jahe pada Mahasiswi STIKes PMC, dapat
Populasi dalam penelitian ini adalah dijelaskan sebagai berikut :
seluruh mahasiswi STIKes PMC Tahun 1. Analisa univariat
2015 yang mengalami nyeri haid primer Analisis ini digunakan untuk
yaitu 52 mahasiswi mendeskripsikan karekteristik masing-
Pada penelitian ini pengambilan masing variabel yang diteliti. Data yang
sampel dilakukan dengan teknik bersifat ketegorik meliputi usia, suku,
systematic random sampling. Sampel agama, dan siklus haid dicari frekuensi
dibagi menjadi dua kelompok yang dan persentase. Data yang bersifat
dipilih berdasarkan kelas dan dibagi numerik meliputi skala nyeri, dicari
menjadi dua kelompok, kemudian satu mean, dan standar deviasinya kemudian
kelompok diberi intervensi, dan satu disajikan dalam bentuk tabel.
kelompok sebagai kelompok kontrol. Mayoritas mahasiswi pada
Sampel penelitian ini adalah setiap kelompok intervensi berusia 20 tahun
wanita yang mengalami nyeri haid sesuai sebanyak 14 orang (51.9%). Suku
dengan kriteria penelitian dan di jumpai mayoritas responden adalah suku
selama proses pegumpulan data, Minang 17 orang (65.4%). Seluruh
dilibatkan sebagai subjek dalam responden beragama Islam yaitu 26
penelitian. orang (100%). Siklus haid mayoritas
responden adalah siklus 30 hari
HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak 18 orang (69.2%).
Sedangkan pada kelompok
Hasil penelitian yang berjudul kontrol mayoritas mahasiswi berusia 20
“Pengaruh Pemberian Ramuan Jahe tahun sebanyak 19 orang (73.1%). Suku
Terhadap Nyeri Haid Mahasiswi STIKes mayoritas responden adalah suku
PMC Tahun 2015”, diperoleh dari minang 20 orang (76.9%). Seluruh
kuesioner yang diberikan kepada 26 responden beragama Islam yaitu 26
orang responden dengan intervensi orang (100%). Siklus haid mayoritas
pemberian ramuan jahe dan 26 orang responden adalah siklus 30 hari
responden tanpa diberikan ramuan jahe sebanyak 17 orang (65.4%).
sebagai kelompok kontrol pada

Kopertis Wilayah X 260


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i3 (257 -264)
E-ISSN:2460-5611

haid pada kelompok intervensi dan


kontrol setelah diberikan ramuan jahe.
Taraf signifikan (α = 0.05), pedoman
a. Karakteristik Intensitas Nyeri dalam menerima hipotesis : jika data
Responden Pada Kelompok probabilitas (p) < 0.05 maka H0 ditolak,
Intervensi dan Kelompok Kontrol apabila (p) > 0,05 maka H0 gagal ditolak.
Tabel 1 Dan data disajikan dalam bentuk tabel.
Distribusi Responden Berdasarkan
Intensitas Nyeri Haid Kelompok
Intervensidan Kelompok Kontrol Pada
Mahasiswi STIKes PMCTahun 2015
Tabel 2
No Variab Me SD Min- 95 N Perbedaan Intensitas Nyeri Haid
el an Mak % Dengan Pemberin Ramuan Jahedan
CI Kelompok kontroli Mahasiswi STIKes
1 Kelom 1.16 2-6 2.9 2 PMCTahun 2015
pok 3.38 1- 6
interve 3.3 N Variabel Mean SD MD P
nsi 86 o value
1 Kelompok 3.38 1.169 1.385 0.000
2 Kelom 4.77 1.45 2-7 4.1 26
intervensi
pok 8-
control 5.3
2 Kelompok 4.77 1.451
6
control
Berdasarkan Tabel 1 Rata-rata intensitas Rata-rata intensitas nyeri haid pada
nyeri haid pada kelompok intervensi kelompok intervensi adalah 3.38 dengan
adalah 3.38 dengan standar deviasi 1.169, standar deviasi 1.169. sedangkan rata-rata
nilai 95% CI 2.91-3.386, sedangkan rata- intensitas nyeri haid pada kelompok
rata intensitas nyeri haid pada kelompok kontrol adalah 4.77 dengan standar deviasi
kontrol adalah 4.77 dengan standar deviasi 1.451. Hasil uji statistik didapatkan nilai p
1.451 dan nilai 95% CI 4.18-5.36. Nyeri = 0.000, berarti pada alpha 5% dapat
haid responden dengan intervensi dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian
dinyatakan lebih rendah dari pada nilai ramuan jahe terhadap nyeri haid
rata-rata tanpa intervensi sehingga dapat mahasiswi STIKes PMC
dinyatakan bahwa pemberian ramuan jahe Berdasarkan karakteristik
ini berpengaruh terhadap nyeri haid pada demografi responden yang berhubungan
mahasiswi STIKes PMC. dengan usia, responden pada kelompok
2. Analisa Bivariat intervensi mayoritas berusia 20 tahun
Analisis ini digunakan untuk menguji sebanyak 14 orang (51.9%), dan pada
pengaruhpemberian ramuan jahe terhadap kelompok kontrol mayoritas berusia 20
nyeri haid. Dalam menganalisis data tahun sebanyak 19 orang (73.1%). Dari
secara bivariat, pengujian data dilakukan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa
dengan uji statistic uji t-independent keseluruhan jumlah responden yang
digunakan untuk membandingkan nyeri mengalami nyeri haid berada pada usia

Kopertis Wilayah X 261


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i3 (257 -264)
E-ISSN:2460-5611

dibawah 25 tahun. Pernyataan ini beberapa tahun pertama haid dapat terasa
mendukung pendapat dechlan (1997) yang nyeri, hingga membuat wanita merasakan
mengatakan bahwa 80 % wanita muda sakit.
dibawah 25 tahun mengalami nyeri haid, Berdasarkan intensitas nyeri haid
namun hanya merupakan nyeri haid yang dialami responden pada kedua
primer, tanpa implikasi serius. Pernyataan kelompok dimulai dari intensitas nyeri
diatas juga didukung oleh pendapat ringan sampai sedang. Skala intensitas
Prawirohardjo (2008) yang mengatakan nyeri haid pada kelompok intervensi
nyeri haid timbul pada usia remaja, yaitu bervariasi mulai dari skala 2 sampai
sekitar usia 2-3 tahun setelah menarche skala 6. Dalam hal ini jumlah responden
dan mencapai maksimal pada usia 15-25 mayoritas adalah skala 2 yaitu 10 orang
tahun. (38.5%). Pada kelompok kontrol skala
Berdasarkan karakteristik demografi nyeri juga terlihat bervariasi mulai dari
responden yang berhubungan dengan suku skala 2 sampai skala 7. Dalam hal ini
dan agama, mayoritas responden pada jumlah responden mayoritas adalah skala
kelompok intervensi bersuku minang yaitu 5 sebanyak 8 orang (30.8). Perbedaan
sebanyak 17 orang (65.4%), dan pada indiktor nyeri haid yang dirasakan
responden kelompok kontrol juga seseorang tidak bisa menjadi indikator
mayoritas bersuku jawa yaitu sebanyak 20 bagi yang lainnya karena sifatnya yang
orang (76.9%), dan pada kedua kelompok sangat pribadi.
semua beragama islam (100%). Mengacu
pada teori Potter dan Perry (2005) bahwa Pendapat diatas mendukung
keyakinan dan nilai-nilai budaya pendapat dari Mahon (1994) yang
mempengaruhi cara individu untuk mengatakan bahwa nyeri bersifat
mengatasi nyeri. Individu mempelajari subyektif, sangat individual dan berbeda
apa yang diharapkan dan apa yang pada setiap individu. Intensitas nyeri ini
diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh berbagai
meliputi bagaimana bereaksi terhadap faktor antara lain faktor psikis, dimana
nyeri dan bagaimana seseorang dapat nyeri dapat diperberat oleh keadaan
mengekspresikan rasa nyeri tersebut. psikis seseorang.
Berdasarkan karakteristik
demografi responden yang berhubungan Pada penelitian ini semua faktor
dengan siklus haid, responden pada yang dianggap berkontribusi terhadap
kelompok intervensi mayoritas nyeri diabaikan, untuk meminimalkan
mempunyai siklus 30 hari sebanyak 18 adanya pengaruh perlakuan yang lain
orang (69.2%), dan pada kelompok terhadap pemberian ramuan jahe, maka
kontrol mayoritas mempunyai siklus 30 dianjurkan bagi semua responden untuk
hari sebanyak 17 orang (65.4%) tidak melakukan tindakan apapun seperti
Pernyataan diatas sesuai dengan mengoleskan minyak kayu putih,
pendapat Stoppard (2006) yang balsem, minum air hangat, mengubah
mengatakan Siklus yang normal posisi tubuh seperti meringkuk atau
berlangsung antara 21 dan 35 hari menungging dan juga mengkonsumsi
bergantung pada hormon. Setiap siklus obat-obatan penurun nyeri selama
tidak selalu berjalan lancar. Selama menjadi responden dalam penelitian ini.
Dimana hal tersebut dapat berpengaruh

Kopertis Wilayah X 262


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i3 (257 -264)
E-ISSN:2460-5611

terhadap penurunan nyeri haid dan akan mengurangi kontraksi uterus


membiaskan hasil penelitian. (Thania, et al., 2009).
Hasil penelitian ini juga sesuai
Berdasarkan hasil penelitian di dengan penelitian yang telah dilakukan
dapatkan bahwa intensitas nyeri haid oleh Melvanda (2009) tentang Pengaruh
responden dengan diberikan ramuan jahe Pemberian Ramuan Jahe Terhadap
memiliki nilai rata-rata 3.50 dengan Pentalaksanaan Dismenore, menyatakan
standar deviasi 1.142 dan intensitas nyeri bahwa terdapat pengaruh pemberian
haid pada responden kelompok kontrol ramuan jahe terhadap penurunan
memiliki nilai rata-rata 4.63 dengan intensitas nyeri haid(dismenore).
standar deviasi 1.408. Nyeri haid Berdasarkan uraian diatas maka
responden dengan intervensi dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis
dinyatakan lebih rendah dari pada nilai penelitian diterima, karena terdapat
rata-rata tanpa intervensi sehingga dapat perbedaan yang signifikan nyeri haid
dinyatakan bahwa pemberian ramuan pada kelompok yang diberi ramuan jahe
jahe ini berpengaruh terhadap dan kelompok yang tidak diberi ramuan
pengurangan nyeri haid pada mahasiswi jahe.
STIKes PMC.
Dari hasil uji statistik diperoleh SIMPULAN
nilai p = 0.000, maka dapat disimpulkan
bahwa pada alpha 5%, ada pengaruh Berdasarkan hasil analisis data
yang signifikan pada intensitas nyeri dan pembahasan dalam penelitian
haid pada mahasiswi STIKes PMC ”Pengaruh Pemberin Ramuan Jahe
Tahun 2015. Terhadap Nyeri Haid Mahasiswi STIKes
Pernyataan diatas mendukung PMC Tahun 2015” dapat disimpulkan
pendapat kumalaningsih (2006) bahwa bahwa:
kandungan aleorisin pada rimpang jahe 1. Karakteristik demografi responden
seperti gingerol, shogaol dan gingeron mayoritas siswi pada kelompok
memiliki aktivitas antioksidan diatas intervensi berusia 15 tahun
vitamin E. Antioksidan dapat membantu sebanyak 14 orang (51.9%). Suku
seluruh sel dan jaringan tubuh mayoritas responden adalah suku
memperbaiki serta mengatasi jawa 17 orang (65.4%). Seluruh
peradangan atau inflamasi. Gingreol responden beragama islam yaitu 26
pada jahe juga besifat antikoagulan, orang (100%). Siklus haid mayoritas
yaitu dapat mencegah penggumpalan responden adalah siklus 30 hari
darah. Hal ini sangat membantu dalam sebanyak 18 orang (69.2%).
pengeluaran darah haid. Sumber lain Sedangkan pada kelompok kontrol
mengatakan, bahwa jahe dapat mayoritas siswi berusia 15 tahun
menurunkan produksi prostaglandin, sebanyak 19 orang (73.1%). Suku
yang diketahui sebagai penyebab utama mayoritas responden adalah suku
nyeri haid (Agusta, 2001). Aleorisin jawa 20 orang (76.9%). Seluruh
bekerja dalam menghambat reaksi responden beragama islam yaitu 26
cyclooxcygenase (COX) sehingga orang (100%). Siklus haid mayoritas
menghambat terjadinya inflamasi yang

Kopertis Wilayah X 263


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i3 (257 -264)
E-ISSN:2460-5611

responden adalah siklus 30 hari Studi, P., Keperawatan, I., & Riau, U.
sebanyak 17 orang (65.4%). (2004). Efektivitas pemberian rebusan
2. Karakteristik intensitas nyeri haid kunyit asam terhadap penurunan
responden kelompok intervensi dismenorea, 1–8.
memiliki nilai rata-rata 3.38 dengan Tobergte, D. R., & Curtis, S. (2013).
standar deviasi 1.169, nilai 95% CI Pengaruh Nyeri Haid (Dismenorhea)
2.91-3.386 dan intensitas nyeri haid Terhadap Aktifitas Sehari-hari Pada
pada responden kelompok kontrol Remaja Di SMP N 2 Ponorogo.
memiliki nilai rata-rata 4.77 dengan Journal of Chemical Information and
standar deviasi 1.451 dan nilai 95% Modeling, 53(9), 1689–1699.
CI 4.18-5.36. http://doi.org/10.1017/CBO97811074
3. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai 15324.004
p sebesar 0.000. sehingga dapat Wilis, A. R. (2011). Pengaruh Pemberian
dinyatakan bahwa ada pengaruh Air Rebusan Jahe Terhadap Intensitas
pemberian ramuan jahe terhadap Nyeri Haid Pada Mahasiswa Semester
nyeri haid. 7 Stikes Aisyiyah Yogjakarta.
UCAPAN TERIMAKASIH http://opac.say.ac.id/979/1/NASKAH
Puji dan Syukur peneliti uacapkan %20PUBLIKASI%20ANGGI%20RET
kepada Allah SWT, akhirnya jurnal ini NO%20WILIS%20(070201049).pdf,
terselesaikan juga. Dan tak lupa peneliti 1–14. Retrieved from
ucapkan terimakasih kepada STIKes PMC http://opac.say.ac.id/979/1/NASKAH
Pekanbaru yang telah memberikan izi PUBLIKASI ANGGI RETNO WILIS
untuk melaksanakan penelitian ini dan (070201049).pdf
Pihak Kopertis Wilayah X yang teleh
menerbitkan jurnal ini.

DAFTAR PUSTAKA
ahimsa Yoga Anindita. (2010). Pengaruh
Kebiasaan Mengkonsumsi Kunyit
Asam Terhadap Keluhan Dismenorea
Primer Pada Remaja Putri Di
Kotamadya Surakarta.
Stik, M., Carolus, S., Carolus, S. S., &
Carolus, S. S. (2015). Hubungan
Antara Tingkat Stres Dengan
Dismenore Di SMP ST.Vincentius
Jakarta.
Stikes, D. K., & Waluyo, N. (2014).
Pengaruh Minuman Jahe Merah
(Zingiber Officinale Roscoe)
Terhadap Intensitas Nyeri Haid pada
Mahasiswa D-Iv Kebidanan Stikes
Ngudi Waluyo 0, 0–10.
Suciani, S. R., Utami, S., Dewi, A. P.,

Kopertis Wilayah X 264

Anda mungkin juga menyukai