Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

JAHE MERAH UNTUK MEREDAKAN NYERI HAID

KELOMPOK 4
KELAS A
NAMA ANGGOTA :

Naura Dewi Nur Awali (10016123013)


.Muchammad Nizam Nurhadiska (10016123020)
Anneu Deanti Imani (10016123024)
Nisrina Putri Rusiyana (10016123035)
Devi Wulandari (10016123044)
Akhmad Galfin Manaf (10016123049)

Universitas Bakti Tunas Husada


Jl. Letjen Mashudi No.20, Setiaratu, Kec. Tawang, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat.
Jl. Cilolohan No.36, Kahuripan, kec. Tawang, kab. Tasikmalaya, Jawa Barat
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………I
DAFTAR ISI………..…………...………………………………………………II
BAB 1 : PENDAHULUAN………………………………………………………1
A. Latar Belakang……...……………………………………………………….…1
B. Rumusan Masalah………………………………………..…………………….2
C. Tujuan Penelitian……………………………………………..…………….…..2
D. Manfaat…………………………………………………………………………2
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………..3
2.1 Landasan Teori dan Konsep………………..………………………………….3
2.1.1 Disminore……………..……………………………………………………..3
2.1.2 Jahe Merah ………....……………………………………….………………3
2.1.3 Nyeri Haid………………………………………………………..………….3
BAB 3 : METODE HASIL PENELITIAN………………………………..……5
A. Jenis Penilitan……………………………………………………..….………...5
B. Teknik Pengumpulan Data……………………..…………………..…………..5
BAB 4 : PEMBAHASAN.………………………………………………………..6
BAB 5 : KESIMPULAN…………………………………………………………8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menstruasi adalah meluruhnya endometrium yang disertai dengan
pendarahan dan terjadi setiap bulan. Pada saat menstruasi, wanita kadang
mengalami dismenorea. Sifat dan tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari
yang ringan hingga yang berat (Hayati & Agustin, 2020). Dismenorea san
gat berdampak pada remaja putri, hal ini menyebabkan terganggunya aktiv
itas sehari-hari. Remaja yang mengalami dismenorea pada saat menstruasi
membatasi aktivitas harian mereka khususnya aktivitas belajar di sekolah.
Seorang siswi mengalami dismenorea, aktivitas belajar mereka di sekolah t
erganggu dan tidak jarang hal ini membuat mereka tidak masuk sekolah. S
elain itu, kualitas hidup menurun, sebagai contohnya seorang siswi yang m
engalami dismenorea tidak dapat berkonsentrasi belajar dan motivasi belaj
ar akan menurun karena dismenorea yang dirasakan pada saat proses belaj
ar mengajar (Susanti et al., 2018). Efek negatif pada masalah terkait keseh
atan dapat dikelola dengan mengikuti langkah-langkah non-farmakologis s
ecara teratur (Unnisa et al., 2022).
Perdarahan menstruasi berat (HMB) dan dismenore adalah gejala
menstruasi umum yang secara dramatis dapat menurunkan kualitas hidup
dan menghambat aktivitas kehidupan sehari-hari dan produktivitas kerja
(Harada et al., 2022). Dismenore adalah topik penting dalam pengobatan r
emaja karena dampak besarnya terhadap kualitas hidup wanita remaja dan
dewasa muda (Gutman et al., 2022). Angka dismenorea di dunia sangat be
sar, rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap negara mengalami dismen
orea. Di Indonesia kejadian dismenorea terdiri dari dismenorea primer 55
% dan dismenorea sekunder 9,36% (Savitri et al., 2019). Prevalensi disme
norea di Asia kurang lebih sekitar (84,2%), dengan spesifikasi kejadian di
Asia Timur laut sebanyak (68,7%), di Asia Timur Tengah sebanyak (74,8
%), dan hampir (50,0%) di Asia Barat Laut. Prevalensi di Asia Tenggara
menunjukkan angka yang berbeda, Malaysia memperkirakan jumlah pere
mpuan yang mengalami dismenorea primer adalah (69,4%), Thailand (84,
2%), Di Indonesia dismenorea primer menyebabkan remaja perempuan (5
9,2%) terjadi penurunan aktivitas, (5,6%) bolos sekolah atau kerja, dan seb
anyak (35,2%) tidak merasa terganggu (Salamah, 2019).
Dismenore (nyeri haid) adalah nyeri perut yang berasal dari kram r
ahim yang terjadi selama haid. Dismenore terdiri dari dismenore primer da
n sekunder. Sebanyak 90% dari remaja wanita di seluruh dunia mengalami
masalah saat haid dan lebih dari 50% dari wanita haid mengalami dismeno
re primer. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang tidak didasari ko
ndisi patologis, sedangkan dismenore sekunder merupakan nyeri haid yang
didasari dengan kondisi patologis (Larasati & Alatas, 2016).
Cara mengurangi nyeri haid dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
farmakologi dan non farmakologi. Secara farmakalogis yaitu dengan pemb
erian obat analgetik contohnya yaitu aspirin, ponstan, novalgin. Kemudian
terapi hormonal yaitu obat nonsteroid prostaglandin seperti ibuprofen serta
naproksen serta dilatasi kanalis servikalis. Untuk terapi non farmakologi d
apat dilakukan kompres hangat atau mandi air hangat, massase, latihan fisi
k, tidur yang cukup, hipnoterapi, distraksi seperti mendengarkan musik ser
ta relaksasi seperti yoga dan nafas dalam, serta pemberian minuman herbal
(Betty & Ayamah, 2021).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa efektivitas pe
mberian air jahe merah sebelum dan sesudah diberikan intervensi air jahe
merah terhadap penurunan intensitas nyeri dismenorea pada remaja putri

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara pembuatan obat tradisional jahe untuk mengobati dis
minorrhea terhadap intensitas nyeri haid pada wanita?

C. Tujuan Penelitian
Cara pembuatan jahe untuk meredakan disminorrhea terhadap inte
nsitas nyeri haid pada Wanita

D. Manfaat
Kandungan minyak atsiri yang terkandung dalam jahe merah terseb
utlah yang ampuh untuk mengatasi nyeri saat menstruasi karena cara kerja
yang mampu memblokir prostaglandin dan menstimulasi pendarahan.
Selain itu jahe juga mengandung gingerol yang dapat membantu meredaka
n kram perut dan nyeri saat menstruasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori dan Konsep


2.1.1 Disminore
Dismenore atau dysmenorrhea adalah rasa nyeri, kram atau
tegang yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Dismenore bu
kan suatu penyakit melainkan suatu gejala yang disebabkan oleh ol
eh Prostaglandin sehingga mengakibatkan hiperkontraktilitas uteru
s.
Dismenore ditandai dengan rasa sakit, kram atau nyeri pada
perut kadang disertai dengan rasa sakit menjalar ke punggung atau
permukaan dalam paha, dengan rasa mual dan muntah, sakit kepala
ataupun diare. Dismenore biasanya berlangsung selama satu sampa
i beberapa hari selama menstruasi meskipun beratnya hanya berlan
gsung selama 24 jam pertama.Istilah dismenore berasal dari bahasa
Yunani, yaitu dys yang berarti gangguan, nyeri hebat, abnormalitas,
serta meno yang artinya bulan dan rrhea berarti aliran, sehingga di
smenore (dysmenorrhoea) dapat diartikan sebagai nyeri perut pada
perut bawah sebelum, selama dan sesudah menstruasi. Kejadian dis
menore cukup tinggi diseluruh dunia. Menurut data WHO, rata-rata
insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda antara 16,8 – 81
%.

2.1.2 Jahe Merah


Jahe merah adalah salah satu jenis jahe yang biasanya digu
nakan sebagai bahan dasar pengobatan tradisional. Jahe merah me
miliki rimpang berwarna jingga muda hingga merah dan serat yang
kasar. Rasa jahe merah sangat pedas dengan aroma yang tajam. Jah
e merah memiliki kandungan minyak atsiri yang lebih tinggi diban
dingkan dengan jahe putih. Kandungan minyak atsiri pada jahe mer
ah membuatnya cocok digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan
dan jamu.

2.1.3 Nyeri Haid


Nyeri haid atau dismenore adalah kondisi yang umum diala
mi oleh wanita saat menstruasi. Dismenore terbagi menjadi dua jen
is, yaitu primer dan sekunder. Dismenore primer merupakan kram
yang muncul sebelum atau selama menstruasi, kemudian hilang sei
ring periode menstruasi berakhir. Sementara dismenore sekunder a
dalah dismenore akibat gangguan pada organ reproduksi. Penderita
dismenore sekunder akan merasakan kram lebih lama dari dismeno
re primer. Kram pada dismenore sekunder terasa lebih parah seirin
g berjalannya menstruasi. Pada beberapa kasus, kram tetap dirasak
an meski menstruasi sudah melewati hari ke 1,2,atapun hari ke 3.
BAB III
METODE HASIL PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan pendekatan k
uantitatif. Dalam metode survei ini, diperoleh melalui responden atau sampel yang
diambil dari populasi tertentu.
Tahap awal yang harus dilakukan adalah persiapan, yang mencakup penentuan po
pulasi dan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini.Populasi dan sampel
Populasi penilitian adalah mahasiswi jurusan farmasi di Universitas BTH yang me
ngalami nyeri haid. Sampel penelitian berjumlah ...

B. Teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data ini adalah dengan cara polling dalam grup farmasi ting
kat satu via WhatsApp.
Berikut adalah prosedur pengumpulan data :
— Responden yang memenuhi kriteria akan dipilih secara acak sederhana.
— Data penelitian akan dianalisis menggunakan uji polling untuk mengetahui per
bedaan intensitas nyeri haid sebelum dan sesudah mengonsumsi jahe merah.
Berdasarkan pada tabel, nyeri haid yang terbanyak sebelum diberikan air r
ebusan jahe merah yaitu nyeri haid sedang dengan 38 mahasiswi (52,1%) dan sesu
dah diberikan air rebusan jahe merah nyeri haid terbanyak yaitu nyeri haid ringan
dengan 59 mahasiswi (80,8%)
Tabel. ……..

Sebelum Sesudah
Nyeri Haid
N % N %
Nyeri ringan 18 24,7 59 80,8
Nyeri sedang 38 52,1 13 17,8
Nyeri berat 17 23,3 1 1,4
BAB 4
PEMBAHASAN

Perbedaan nyeri haid sebelum dan setelah diberikan intervensi menunjukkan


bahwa air jahe merah efektif dalam mengurangi nyeri pada dismenorea primer. Pe
nelitian sebelumnya juga menunjukkan hasil yang sejalan, dengan menggunakan k
arakteristik variabel dependen, variabel independen, dan umur yang sama. Sebuah
penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner pada remaja putri tingk
at 1 / farmasi angkatan 2023 menunjukkan bahwa setelah diberikan air jahe mera
h, kondisi dismenorea mereka mengalami perbaikan hingga sembuh sepenuhnya.
Hal ini memungkinkan mereka untuk kembali melakukan aktivitas sehari-hari. Air
jahe merah terbukti efektif dalam menurunkan dismenorea primer pada remaja.

Jahe merah merupakan varian jahe yang sangat cocok untuk penggunaan her
bal, karena memiliki kandungan minyak atsiri dan aleoresin yang lebih tinggi diba
ndingkan dengan varian jahe lainnya. Oleh karena itu, jahe merah sering digunaka
n dalam pengobatan tradisional, terutama dalam bentuk minuman jahe. Kelebihan
dari jahe merah sebagai terapi non farmakologi adalah mudah didapatkan, murah,
dan terjangkau. Jahe merah juga memiliki efektivitas yang sama dengan obat anal
getik. asam menefamat serta ibuprofen (Pratiwi & Mutiara, 2017). Selain itu peng
gunaan non farmakologi aman bagi tubuh daripada penggunaan farmakologi. Hal
ini disebabkan karena non farmakologi menggunakan bahan alami yang mudah di
uraikan dalam tubuh (Nurfadilah, 2020). Efektivitas pemberian terapy akurpresur
terdapat pengurangan dismenorea, pengurangan dismenorea dapat terlihat dalam 1
sampai 2 hari setelah dilakukan terapy akurpresur secara teratur (Marbun & Sari,
2022).

Pemberian air jahe memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nyeri dismenore p
rimer. Dalam penelitian ini, pemberian air jahe merah terbukti efektif dalam meng
urangi nyeri dismenore karena dilakukan dengan prosedur yang tepat. Pemberian
air jahe dilakukan oleh peneliti sendiri dan juga melalui tim. Pada penelitian ini, s
ebagian siswi diberikan air jahe merah pada hari pertama menstruasi, sementara si
swi lainnya diberikan pada hari kedua menstruasi. Pemberian air jahe merah sesua
i dengan prosedur yang telah ditentukan, yaitu menggunakan 10 gram jahe merah,
10 gram gula merah, dan 400 ml air. Cara pembuatannya adalah dengan mengupa
s jahe merah, mencucinya dengan air mengalir, merebus jahe merah yang sudah di
iris bersama gula merah menggunakan 400 ml air, dan direbus hingga air tersisa 2
00 ml.

Pemberian jahe merah ini terbukti efektif dalam menurunkan nyeri dismenor
e (Andriani et al., 2021). Dismenore dapat menyebabkan berbagai masalah seperti
pembatasan aktivitas, penurunan prestasi akademik, dan kesulitan tidur. Saat ini, b
anyak orang cenderung menggunakan herbal dan pengobatan alternatif untuk men
gatasi dismenore primer. Salah satu alternatif yang efektif adalah mengonsumsi m
adu, yang dapat mengurangi tingkat nyeri dan meningkatkan kualitas hidup bagi p
enderita dismenore primer (Bustamam et al., 2021). Menstruasi merupakan salah s
atu tanda kematangan seksual yang pertama kali dialami oleh wanita, terutama re
maja, dan dapat menyebabkan masalah seperti nyeri haid. Nyeri haid adalah rasa s
akit di perut yang disebabkan oleh kontraksi rahim selama menstruasi.
BAB 5
KESIMPULAN
Pada praktikum yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa air jahe mer
ah efektif terhadap penurunan nyeri dismenorea pada remaja putri, karna terdapat
minyak atsiri yang dapat meredakan sakit nyeri haid (dismenoria). Diharapkan pa
da remaja putri agar penelitian ini dapat dijadikan referensi baru sebagai sarana in
formasi dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi remaja putri dengan mengguna
kan jenis terapi non-farmakologi air jahe merah yang dapat digunakan dalam penu
runan nyeri dismenorea.
DAFTAR PUSTAKA

Eline Charla, S. (2021). Efektivitas Air Rebusan Jahe Merah Terhadap Intesitas
Nyeri Haid.
Jurnal dari :
file:///C:/Users/alpin/AppData/Local/Microsoft/Windows/INetCache/IE/
Q3CCP5Q8/159-1-1740-1-10-20210730[1].pdf

Anda mungkin juga menyukai