Anda di halaman 1dari 5

Ayu Wulandari | Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit (Curcuma longa linn) dalam Mengatasi Dismenorea

Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit (Curcuma longa linn) dalam Mengatasi


Dismenorea

Ayu Wulandari1
1Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Menstruasi adalah proses pengeluaran gumpalan darah dari lapisan luar rahim karena adanya proses somatopsikis yang
bersifat kompleks meliputi unsur-unsur hormonal, biokimiawi dan psikososial yang terjadi setiap bulan, siklus haid ini bisa
menyebabkan timbulnya rasa sakit atau nyeri di daerah abdomen yang disebut dismenorea. Prevalensi dismenorea di dunia
masih sangat tinggi, di Indonesia kejadian nyeri haid tercatat 64,25% yang terdiri dari 54,89% mengalami nyeri haid primer
sedangkan 9,36% mengalami nyeri haid sekunder. Dismenorea dapat terjadi karena peningkatan prostaglandin (PG) F2-alfa
yang merupakan suatu cyclooxygenase (COX-2) yang dapat mengakibatkan hipertonus dan vasokonstriksi pada
miometrium. Dismenorea dapat ditangani dengan pemberian obat analgetik misalnya aspirin dan asetaminofen, diuretik
misalnya tiazida, spasmolitik, akan tetapi dapat menimbulkan efek samping. Produk herbal atau fitofarmaka dapat dijadikan
sebagai alternatif utama bagi para wanita yang ingin mrngurangi rasa nyeri dismenorea tanpa mendapat efek samping,
salah satunya adalah dengan minuman berbahan dasar kunyit Untuk mengatasi dismenorea dapat menggunakan kunyit
atau yang bernama latin Curcuma Longa Linn. Kandungan senyawa fenolik pada kunyit dipercaya dapat digunakan sebagai
antioksidan, analgetika, anti-mikroba, anti-inflamasi. Secara lebih spesifik kandungan curcumine pada kunyit dapat
menghambat terjadinya reaksi cyclooxygenase (COX) sehingga dapat menghambat dan mengurangi terjadinya inflamasi dan
akan mengurangi serta menghambat kontraksi uterus yang meyebabkan nyeri haid.

Kata Kunci: Ekstrak Kunyit, Dismenorea

Effect of Tumeric Extract (Curcuma longa linn) for Overcoming


Dysmenorrhoea
Abstract
Menstruation is the process of removal of blood clots from the outer layer of the uterus due to the complex somatopsikis
process includes hormonal, biochemical and psychosocial elements that occur every month, this menstrual cycle can cause
pain or pain in the abdominal area called dysmenorrhoea. Prevalence of dysmenorrhoea in the world is still very high, in
Indonesia the incidence of menstrual pain recorded 64.25% consisting of 54.89% experienced primary menstrual pain while
9.36% experienced secondary menstrual pain. Dysmenorrhoea can occur of an increase in F2-alpha prostaglandin (PG)
which is a cyclooxygenase (COX-2) that may cause hypertonus and vasoconstriction in the myometrium. Dysmenorrhoea
can be treated by administration of analgesic drugs such as aspirin and acetaminophen, diuretics such as thiazides,
spasmolytics, but can cause side effects. Herbal products or fitofarmaka can be used as the main alternative for women
who want to reduce the pain of dysmenorrhoea without side effects, one of them is a turmeric-based drink To overcome
dysmenorrhea can use turmeric or named latin Curcuma Longa Linn. The content of phenolic compounds in turmeric is
believed to be used as an antioxidant, analgesic, anti-microbial, anti-inflammatory. More specifically the curcumine content
of turmeric can inhibit the occurrence of cyclooxygenase (COX) reactions that can inhibit and reduce the occurrence of
inflammation and will reduce and inhibit uterine contractions that cause menstrual pain.

Keywords: Turmeric Extract, Dysmenorrhoea

Korespondensi: Ayu Wulandari, Jl. Angkasa 01 Labuhan Ratu Kedaton, HP 082282348282, e-mail ayuw9123@gmail.com

Pendahuluan
Dismenorea merupakan nyeri perut pada dua, yaitu dismenorea primer dan sekunder.
bagian bawah yang terjadi pada saat Dismenorea primer biasanya terjadi mulai dari
menstruasi yang terkadang meluas hingga ke pertama haid/menarche usia 10-15 tahun
pinggang, punggung bagian bawah dan paha. sampai usia 25 tahun yang disebabkan oleh
Penyebab terjadinya dismenorea adalah konraksi uterus, dan tidak terdapat hubungan
adanya jumlah prostaglandin dari F2α yang kelainan ginekologi. Sedangkan dismenorea
berlebihan pada darah menstruasi, sehingga sekunder disebabkan oleh kelainan yang
merangsang hiperaktivitas uterus dan terdapat dalam uterus dan saluran reproduksi.1
terjadinya kejang otot uterus. Berdasarkan Tingkat prevalensi dismenorea atau nyeri
penyebabnya dismenorea dibedakan menjadi haid di Dunia sangat tinggi. Rata-rata lebih dari

1
Ayu Wulandari | Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit (Curcuma longa linn) dalam Mengatasi Dismenorea

50% perempuan disetiap Negara mengalami Malaysia prevalensi dismenorea pada remaja
nyeri haid. Di Amerika Serikat, prevalensi nyeri sebanyak 62,3%. Sedangkan di Indonesia angka
haid diperkirakan 45-90%. Insiden nyeri haid kejadian dismenorea terdiri dari 54,89%
pada remaja dilaporkan sekitar 92%. Dari dismenorea primer dan 9,36 % dismenorea
Swedia melaporkan nyeri haid pada 90% sekunder.4
wanita yang berusia kurang dari 19 tahun dan Nyeri haid atau dismenorea dikenal
67% wanita berusia 24 tahun. Di Indonesia dengan adanya dismenorea primer dan
kejadian nyeri haid tercatat 64,25% yang terdiri sekunder. Penyebab pasti dari dismenorea
dari 54,89% mengalami nyeri haid primer primer belum diketahui, tetapi diduga faktor
sedangkan 9,36% mengalami nyeri haid psikis sangat berperan terhadap timbulnya
sekunder.2 nyeri. Dismenorea primer umumnya dijumpai
Remaja putri akan lebih sering pada wanita dengan siklus haid berovulasi.
merasakan sakit akibat disemorea primer Sedangkan penyebab tersering dismenorea
karena siklus hormonal yang belum begitu sekunder adalah endometriosis, dan infeksi
stabil. Hal-hal yang dilakukan untuk kronik genetalia interna. Dismenorea primer
mengurangi keluhan pada dismenorea primer, biasanya mulai pada waktu wanita
misalnya dengan penggunaan kompres hangat, mendapatkan haid pertama dan sering timbul
mengkonsumsi obat-obatan analgetik, rasa muntah dan diare. Nyeri sering terasa
olahraga teratur, akupuntur, dan seperti kejang dan kaku serta mendahului haid
mengkonsumsi produk-produk herbal/jamu dan meningkat pada hari pertama dan kedua.
yang telah dipercaya khasiatnya. Kebiasaan Rasa nyeri hilang bila tidak terjadi pelepasan
minum produk herbal/jamu salah satunya yaitu sel telur dan timbul bila terjadi pelepasan sel
yang berbahan dasar kunyit salah satunya telur. Pada dismenorea sekunder, rasa nyeri
seperti kunyit asam, bukanlah hal yang asing tetap ada dan hebat walaupun tidak ada
bagi masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan pelepasan sel telu, serta didapatkannya
Madura. Jamu dapat dikategorikan sebagai kelainan pada pemeriksaan jasmani khususnya
minuman tradisional karena menggunakan periksa pinggang dan Rahim indung telur,
bahan-bahan alami seperti tumbuh-tumbuhan sehingga kadang memerlukan tindakan operasi
berkhasiat yang sudah biasa digunakan oleh untuk menyembuhkannya. 5
masyarakat secara turun temurun.3 Dismenorea diklasifikasikan sebagai
ringan, sedang, atau berat berdasarkan
Isi intensitas relative nyeri. Nyeri tersebut
Haid/menstruasi adalah proses berdampak pada kemampuan untuk
pengeluaran gumpalan darah dari lapisan luar melakukan aktivitas sehari-hari. Intensitas
rahim, dikarenakan adanya proses nyeri menurut Multidimensional Scoring of
somatopsikis yang bersifat kompleks meliputi Andersch and Milsom mengklasifikasikan nyeri
unsur-unsur hormonal, biokimiawi dan dismenorea sebagai berikut:
psikososial. Haid terjadi setiap bulan, siklus a) Dismenorea ringan didefinisikan sebagai
haid ini bisa menyebabkan timbulnya rasa sakit nyeri haid tanpa adanya pembatasan
atau nyeri di daerah abdomen yang disebut aktivitas, tidak diperlukan penggunaan
dismenorea.3 analgetik dan tidak ada keluhan sistemik.
Presentase kejadian dismenorea di dunia b) Dismenorea sedang didefinisikan sebagai
masih sangat banyak. Di Turki dismenorea nyeri haid yang mempengaruhi aktivitas
merupakan gangguan menstruasi dengan sehari-hari, dengan kebutuhan analgetik
prevalensi terbesar (89,5%) diikuti untuk menghilangkan rasa sakit dan
ketidakteraturan menstruasi (31,2%), serta terdapat beberapa keluhan sistemik.
perpanjangan durasi menstruasi (5,3%). c) Dismenorea berat didefinisikan sebagai
Berdasarkan studi epidemiologi pada populasi nyeri haid dengan keterabatasan parah
remaja (berusia 12-17 tahun) di Amerika pada aktivitas sehari-hari, respon analgetik
Serikat, melaporkan prevalensi dismenorea untuk menghilangkan rasa sakit minimal,
mencapai 59,7%. Menurut data WHO (2012), dan adanya keluhan sistemik seperti
didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa muntah, pingsan dan lain sebagainya. 6
(90%) wanita mengalami dismenorea dengan Patofisiologi dismenorea primer yaitu
10-15% mengalami dismenorea berat. Di Prostaglandin F2α (PGF2α) adalah perantara
2
Ayu Wulandari | Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit (Curcuma longa linn) dalam Mengatasi Dismenorea

yang berperan dalam terjadinya dismenorea gangguan lambung-usus, sakit kepala, pusing,
primer. Prostaglandin ini merupakan stimulant hipotensi postural, parestesia (gangguan
kontraksi miometrium yang kuat serta efek perasaan kulit seperti kesemutan), penglihatan
vasokonstriksi pembuluh darah. Peningkatan berwarna kuning, reaksi hipersensitifitas, sakit
PGF2α dalam endometrium diikuti dengan kuning kolestatik, pankreatitis, dan diskrasia
penurunan progesterone pada fase luteal darah. Penggunaan papaverin dapat
membuat membran lisosomal menjadi tidak menimbulkan efek samping seperti gangguan
stabil sehingga melepaskan enzim lisosomal gastrointestinal, dan hipersensitif hati.9
yang akan menyebabkan pelepasan enzim Upaya-upaya untuk mengatasi atau
phospholipase A2 yang berperan pada konversi menyembuhkan dismenorea selain dengan
fosfolipid menjadi asam arakidonat. mengkonsumsi obat-obatan, istirahat yang
Selanjutnya menjadi PGF2α dan prostaglandin cukup, olahraga teratur, pemijatan dan
E2 (PGE2) melalui siklus endoperoxidase kompres hangat juga dapat diobati dengan
dengan perantara prostaglandin G2 (PGG2) dan pemberian tanaman obat atau ramuan herbal.
prostaglandin H2 (PGH2). Peningkatan kadar Terapi ramuan herbal dapat dilakukan dengan
prostaglandin ini akan mengakibatkan cara mengkonsumsi obat tradisional yang
peningkatan tonus miometrium dan kontraksi berasal dari bahan-bahan tanaman tradisional.
uterus yang berlebihan sehingga akan Beberapa bahan tanaman tradisional yang
menyebabkan nyeri pada saat menstruasi atau dapat mengurangi rasa nyeri saat menstruasi
dismenorea, sedangkan disemenorea sekunder diantaranya adalah tapak liman, temu putih,
disebabkan karena adanya masalah pagologis jahe, kunyit, dan sidaguri. Bahan yang umum
di rongga panggul.7 digunakan untuk mengurangi nyeri menstruasi
Dismenorea yang sering terjadi adalah adalah kunyit. Kunyit biasa digunakan sebaga
dismenorea fungsional (wajar) yang terjadi pereda nyeri dan pelancar menstruasi.10
pada hari pertama atau menjelang hari Kebiasaan minum produk herbal/jamu
pertama akibat penekanan pada kanalis salah satunya adalah ramuan kunyit yang
servikalis (leher rahim). Biasanya dismenorea dikenal dengan sebutan kunyit asam. Kunyit
akan menghilang atau membaik seiring hari asam bukanlah hal asing bagi masyarakat
berikutnya menstruasi. Dismenorea yang Indonesia khususnya Jawa dan Madura. Jamu
nonfungsional (abnormal) menyebabkan nyeri dikategorikan sebagai minuman tradisional
hebat yang dirasakan terus menerus, baik karena menggunakan bahan-bahan alami
sebelum, sepanjang menstruasi, bahkan seperti tumbuh-tumbuhan berkhasiat yang
sesudahnya. Jika hal itu terjadi, maka sudah biasa digunakan oleh masyarakat secara
penyebab paling sering yang dicurigai adalah turun menurun. Produk herbal/jamu atau
endometriosis atau kista ovarium.8 fitofarmaka saat ini memang sedang menjadi
Dismenorea dapat ditangani dengan alternatif utama bagi para wanita yang ingin
pemberian obat analgetik misalnya aspirin dan mrngurangi rasa nyeri dismenorea tanpa
asetaminofen, diuretik misalnya tiazida, mendapat efek samping, salah satunya adalah
spasmolitik, dan pengobatan suportif meliputi dengan minum kunyit asam.11
aktifivas fisik misalnya olahraga. Usaha Kunyit mempunyai khasiat sebagai
penunjang lainnya adalah dengan tidur yang jamu dan obat tradisional untuk berbagai jenis
cukup, diet, dan fisioterapi. Akan tetapi obat- penyakit. Senyawa yang terkandung dalam
obatan analgesik seperti aspirin dapat kunyit (kurkumin dan minyak alsiri) mempunyai
menimbulkan efek samping seperti iritasi peranan sebagai antioksidan, antitumor,
mukosa lambung, dan meningkatkan resiko antikanker, antimikroba, antipikun, dan
tukak lambung, dan meningkatkan resiko antiracun. Secara tradisional kunyit sering
perdarahan, sedangkan asetaminofen dapat digunakan oleh masyarakat di berbagai Negara
menyebabkan efek samping seperti untuk mengobati berbagai jenis penyakit,
hipersensitifitas, kerusakan hati, mual, muntah, seperti penyakit yang disebabkan oleh mikroba
dan anoreksia. Penggunaan tiazida apda orang parasit, gigitan serangga, penyakit mata, cacar,
yang memiliki riwayat penyakit jantung akan sakit perut (diare, sembelit, kembung),
meningkatkan resiko kematian mendadak, gangguan pencernaan, gangguan hati, asma,
gangguan metabolik, ketidakseimbangan menghilangkan gatal-gatal dan penyakit kulit
elektrolit, anoreksia (kehilangan nafsu makan), lain, mengurangi rasa nyeri dan sakit pada
3
Ayu Wulandari | Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit (Curcuma longa linn) dalam Mengatasi Dismenorea

penderita rematik arthtritis. Di beberapa menghambat kontraksi uterus yang


Negara seperti Madagaskar, Cina, India, dan meyebabkan nyeri haid.
Yunani, kunyit sering digunakan sebagai
antiparasit, antiinfeksi, antiperiodic, astringen, Simpulan
diuretik, perangsang, dan tonik. Selain itu juga Kunyit dapat dijadikan sebagai alternatif
sebagai obat luka, sakit perut, penyakit hati, terapi non-farmakologis untuk mengatasi
dan gangguan saluran kencing.12 dismenorea.
Secara alamiah kandungan senyawa
fenolik pada kunyit dipercaya dapat digunakan Daftar Pustaka
sebagai antioksidan, analgetika, anti-mikroba, 1. Kostania G, Kurniawati A. Perbedaan
anti-inflamasi, dan dapat membersihkan darah. Efektivitas Ekstrak Jahe dengan Ekstrak
Senyawa aktif yang terkandung pada kunyit Kunyit dalam Mengurangi Nyeri
yaitu curcumine. Secara lebih spesifik Dismenorhea Primer pada Mahasiswi di
kandungan curcumine dapat menghambat Asrama Jurusan Kebidanan Poltekkes
terjadinya reaksi cyclooxygenase (COX) Surakarta. JTIK. 2016; 5(2): 110-237.
sehingga dapat menghambat dan mengurangi 2. Utari MD. Pengaruh Pemberian Ramuan
terjadinya inflamasi dan akan mengurangi serta Jahe Terhadap Nyeri Haid Mahasiswa
menghambat kontraksi uterus yang Stikes PMC Tahun 2015. J IPTEKS TERAPAN.
13
meyebabkan nyeri haid. 2017; 7(3):257-264.
3. Winarso A. Pengaruh Minum Kunyit
Ringkasan Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri
Haid atau menstruasi adalah proses Dismenorea Pada Siswi Di Madrasah
pengeluaran gumpalan darah dari lapisan luar Tsanawiyah Negeri Jatinom Klaten. JTIK.
rahim, dikarenakan adanya proses 2014; 3(2):106-214.
somatopsikis yang bersifat kompleks meliputi 4. Savitri R. Gambaran Skala Nyeri Haid Pada
unsur-unsur hormonal, biokimiawi dan Usia Remaja. JKA. 2015; 2(2):25-29.
psikososial. Haid terjadi setiap bulan, siklus 5. Cahyono AD. Pengaruh Pemberian Kunyit
haid ini bisa menyebabkan timbulnya rasa sakit Asam Terhadap Dismenore. JAKP. 2012;
atau nyeri di daerah abdomen yang disebut 3(1): 28-33.
dismenorea. Dismenorea merupakan nyeri 6. Larasati TA, Alatas F. Dismenore Primer
perut pada bagian bawah yang terjadi pada dan Faktor Risiko Dismenore Primer pada
saat menstruasi karena adanya jumlah Remaja. JM. 2016; 5(3): 79-84.
prostaglandin dari F2α yang berlebihan pada 7. Suparmi, Raden A, Mawarti R. Upaya
darah menstruasi, sehingga merangsang Mengurangi Dismenore Primer dengan
hiperaktivitas uterus dan terjadinya kejang otot Ekstrak Jahe Asam Jawa pada Mahasiswi
uterus. Prevalensi dismenorea atau nyeri haid Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta.
di Dunia masih sangat tinggi. Rata-rata lebih GASTER. 2016; 14(2): 78-89.
dari 50% perempuan disetiap Negara 8. Fadila A. Pengaruh Dismenore terhadap
mengalami nyeri haid. Di Amerika Serikat, Aktifitas Fisik. J Agromed Unila. 2015; 2(3):
prevalensi nyeri haid diperkirakan 45-90%. Di 296-299.
Indonesia kejadian nyeri haid tercatat 64,25% 9. Cahyaningtyas PL, Wahyuliati T. Pengaruh
yang terdiri dari 54,89% mengalami nyeri haid Olahraga Terhadap Derajat Nyeri
primer sedangkan 9,36% mengalami nyeri haid Dismenorea pada Wanita Belum Menikah.
sekunder. MM. 2007; 7(2):120-126.
Kunyit dapat dipercaya untuk mengatasi 10. Konstania G, Kurniawati A. Perbedaan
atau menyembuhkan dismenorea. Kandungan Efektivitas Ekstrak Jahe dengan Ekstrak
senyawa fenolik pada kunyit dipercaya dapat Kunyit dalam Mengurangi Nyeri
digunakan sebagai antioksidan, analgetika, Dismenorhea Primer pada Mahasiswi di
anti-mikroba, anti-inflamasi. Secara lebih Asrama Jurusan Kebidanan Poltekkes
spesifik kandungan curcumine pada kunyit Surakarta. JTIK. 2016; 5(2):110-237.
dapat menghambat terjadinya reaksi 11. Winarso A. Pengaruh Minum Kunyit Asam
cyclooxygenase (COX) sehingga dapat Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri
menghambat dan mengurangi terjadinya Dismenorea pada Siswi di Madrasah
inflamasi dan akan mengurangi serta
4
Ayu Wulandari | Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit (Curcuma longa linn) dalam Mengatasi Dismenorea

Tsanawiyah Negeri Jatinom Klaten. JTIK.


2014; 3(2): 106-214.
12. Hartati SY, Balittro. Khasiat Kunyit Sebagai
Obat Tradisional dan Manfaat Lainnya.
WPPTI. 2013; 19(2): 6-9.
13. Marsaid. Efektifitas Pemberian Ekstrak
Kunyit Asam Terhadap Penurunan
Dismenore pada Remaja Putri di Desa
Tambang Kecamatan Pudak Kabupaten
Ponorogo. GHS. 2017; 2(2): 122-125.

Anda mungkin juga menyukai