Anda di halaman 1dari 28

Fisioterapi

Dismenorea (Nyeri Haid )

By Rahmayuniar Rusli
Po714141151083
PRAVELENSI

Dismenorea pada remaja


putri sangat umum. dari 90%
siswa SMA mengeluhkan
periode yang menyakitkan
dan ini akan dipengaruhi
sekitar sepertiga ini.

dismenorea adalah penyebab


utama ketidakhadiran di
sekolah pada remaja
putri(Wilson et al, 1989)
PENGERTIAN
Haid ialah perdarahan secara periodic dan siklik
dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi)
endometrium.

Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan
mulainya haid berikutnya.

Hari mulai perdarahan dinamakan hari pertama siklus, karena jam mulainya haid
tidak di perhitungkan tepatnya waktu keluarnya haid dari ostium uteri eksternum
tidak dapat diketahui

Maka panjang siklus mengandung kesalahan ± 1 hari, panjang siklus haid yang
normal atau di anggap sebagai siklus haid yang klasik ialah 28hari,tetapi
variasinya cukup luas,bukan saja beberapa wanita tetapi pada wanita yang sama,
juga pada kakak beradik bahkan saudara kembar, siklusnya tidak terlalu sama

Panjang siklus haid yang di pengaruhi oleh usia seseorang, rata-rata panjang
siklus haid pada usia 12 tahun adalah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun 27,1
hari dan pada wanita usia 55 tahun ialah 51,9 hari jadi panjang siklus 28 hari
tidak sering di jumpai.
Dari pengamatan Hartman pada kera ternyata hanya 20 persen saja siklus haid
28 hari, panjang siklus yang biasa pada manusia ialah 25-32 hari dan kira kira
97 persen yang berevolusi siklus haidnya berkisar antara 18-42 hari. Jika
siklusnya kurang dari 18 hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur,biasanya
siklusnya tidak berovulasi(anovulator)

Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit –
sedikit ,dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita jumlah darah yang
keluar rata rata 33,2 +- 16 cc.
Apa itu Dismenorea ?

gangguan/nyeri
“dys”
hebat/ abnormalitas.

Dismenorea Yunani . “meno” berarti bulan

“rrhea” berarti aliran,

sehingga dismenore (dysmenorrheoa) dapat diartikan dengan


gangguan aliran darah haid.
Nyeri Haid (Dismenora) adalah nyeri
selama Haid yang dapat dirasakan di perut
bawah atau pinggang, dapat bersifat
seperti malas, seperti seperti ngilu atau
seperti ditusuk tusuk (sukma, 2011)

Dismenore adalah nyeri kram dan sering


diikuti dengan nyeri punggung bawah, mual
dan muntah, sakit kepala dan diare
(J.O.Schorge et.al,2008).

Menurut Karim (2013), dismenore merujuk


pada keseluruhan gejala-gejala nyeri yang
timbul ketika menstruasi, yang dapat
dibedakan menjadi dismenore primer dan
sekunder.
Penelitian membuktikan bahwa dismenore primer disebabkan karena adanya
prostaglandin F2α, yang merupakan stimulan miometrium poten dan vasokonstriktor
pada endometrium. Kadar prostaglandin yang meningkat selalu ditemui pada wanita
yang mengalami dismenore dan tentu saja berkaitan erat dengan derajat nyeri yang
ditimbulkan.

Peningkatan kadar ini dapat mencapai 3 kali dimulai dari fase proliferatif hingga fase
luteal, dan bahkan makin bertambah ketika menstruasi. Peningkatan kadar
prostaglandin inilah yang meningkatkan tonus miometrium dan kontraksi uterus yang
berlebihan.

Adapun hormon yang dihasilkan pituitari posterior yaitu vasopresin yang terlibat
dalam penurunan aliran menstrual dan terjadinya dismenore. Selain itu, diperkirakan
faktor psikis dan pola tidur turut berpengaruh dengan timbulnya dismenore tetapi
mekanisme terjadinya dan pengaruhnya dengan dismenore belum jelas dan masih
dipelajari (Karim,2013).
KLASIFIKASI

Dismenorea dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu Primer dan Sekunder


Dismenorea primer didefenisikan sebagai nyeri
Primer berulang, yaitu nyeri kram menstruasi yang terjadi
dengan tanpa adanya patologi.

Kejadian dismenore primer ini tidak berhubungan dengan umur, ras maupun status
ekonomi. Dismenorea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada
alat-alat genital yang nyata.

Dismenorea primer disebabkan oleh aktivitas miometrium yang


mengakibatkan adanya iskemik sehingga menyebabkan rasa sakir,
aktivitas miometriumini dimodulasi dan ditambah dengan sintesis
prostaglandin. Kontraksi uterus dapat berlangsung beberapa menit dan
dapat menghasilkan tekanan rahim yang lebih besar dari 60 mmHg.
Dismenorea primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah
12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama
setelah menarche umumnya berjenis anovulator yang tidak disertai dengan rasa
nyeri. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan
permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa
kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri ialah kejang berjangkit-
jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah
pinggang dan paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual,
muntah, sakit kepala, diarea, iritabilitas,dan sebagainya.

Dismenorea sekunder adalah nyeri haid yang terkait


Sekunder dengan adanya patologi dari panggul seperti
endometriosis.

Merupakan nyeri haid yang disebabkan oleh kelainan ginekologi atau kelainan
secara anatomi (salpingitis kronika, endometrosis, adenomiosis uteri, stenosis
servisis uteri, dan lain-lain).
Pembagian ini tidak seberapa tajam batasnya oleh karena dismenorea yang pada
mulanya disangka primer, kadang-kadang setelah diteliti lebih lanjut
memperlihatkan kelainan organik; jadi, termasuk dismenorea sekunder. Dalam bab
ini hanya dibicarakan dismenorea primer oleh karena dismenorea sekunder dibahas
dengan penyakit yang menyebabkannya.
Taber (1994) mengemukakan tentang faktor faktor
ETIOLOGI penyebab dari dismenorea, antara lain

1 Aktivitas otot uterus :


Bila endometrium mengalami kerusakan pada saat haid maka prostaglandin diproduksi dari asam
arakidonat melalui aksi dari enzim prostaglandin. Peningkatan kontraksi miometrium bersama dengan
aliran darah uterus menyebabkan iskemia uterus. Nyeri berasal dari aktivitas uterus yang abnormal,
iskemia uterus, dan aktivisasi ujung ujung saraf oleh prostaglandin.
2 Faktor psikogenik atau kejiwaan :
Stress emosional dan ketegangan yang dihubungkan dengan aktivitas sehari-hari dapat memperjelas
beratnya nyeri. Gadis remaja yang secara emosional tidak stabil, apabila jika mereka tidak mendapat
penerangan yang baik tentang proses menstruasi, mudah mengakami dismenorea primer.faktor ini,
bersama dismenorea merupakan kandidat terbesar penyebab gangguan insomnia
3 Faktor psikogenik atau kejiwaan :
Stress emosional dan ketegangan yang dihubungkan dengan aktivitas sehari-hari dapat memperjelas
beratnya nyeri. Gadis remaja yang secara emosional tidak stabil, apabila jika mereka tidak mendapat
penerangan yang baik tentang proses menstruasi, mudah mengakami dismenorea primer.faktor ini,
bersama dismenorea merupakan kandidat terbesar penyebab gangguan insomnia
Lanjutan….
4 Faktor obstruksi canalis servicalis (leher Rahim)
Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan dismenorea primer adalah stenosis kanalis
servikalis. Sekarang hal tersebut tidak lagi dianggap sebagai faktor penting sebagai penyebab
dismenorea primer, karena banyak perempuan menderita dismenorea primer tanpa stenosis servikalis
GEJALA DAN
TANDA

Tingkah laku seperti kegelisahan, defresi, iritabilitas/sensitif, lekas marah,


gangguan tidur, kelelahan, lemah, mengidam makanan dan kadang-
kadang perubahan suasana hati yang sangat cepat.

keluhan fisik seperti payudara terasa sakit atau membengkak, perut


kembung atau sakit, sakit kepala, sakit sendi, sakit punggung, mual,
muntah, diare atau sembelit, dan masalah kulit seperti jerawat.
MEKANISME HAID

• Hormon Steroid estrogen progesteron mempengaruhi pertumbuhan


endometrium. Dibawah pengaruh estrogen –endometrium memasuki fase
proliferasi, sesudah ovalusi, endometrium memasuki fase sekresi. Dengan
menurunnya kadar estrogen dan progesteron pada akhir siklus haid, terjadi
regresi endometrium yang kemudian diikuti oleh pendarahan yang terkenal
degan nama haid.
• Mekanisme haid belum diketahui seluruhnya, akan tetapi sudah dikenal
beberapa faktor yang kecuali faktor hormonal, memegang peranan dalam hal
ini. Yang penting ialah :Faktor-faktor enzim
• Faktor-faktor vaskular
• Faktor prostaglandin
• OVULASI, INDUKSI DAN PENCEGAHAN
• Pencatatan suhu basal badan (SBB)
TREATMENT
DISMENOREA

70 sampai 90% pasien


remaja dengan nyeri
haid hebat menjadi
lebih baik dengan kombinasi dari pill KB
prostaglandin inhibiting prostaglandin
drugs.dengan FARMAKOLO
inhibitting drugs
mengkombinasikan GIS
merupakan cara yang
obat pencega kehamilan aman dan efektif
pil KB mengurangi
gejalanya.
ASSESSMENT
FISIOTERAPI

ANAMNESIS
 ANAMNESIS UMUM
• Nama : Nn. U
• Umur : 20 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Alamat : Paccerakkang

 ANAMNESIS KHUSUS
• Keluhan Utama : Nyeri haid
• Lokasi Keluhan : perut bawah
• Lama Keluhan : hari 1-2 haid
• Yang Memperingan Keluhan : baring
• Yang Memperberat keluhanan : mencuci, berjalan, berdiri lama
• Riwayat Perjalanan Penyakit : Rasa nyeri pada daerah supra pubik yang
terjadi beberapa jam sebelum dan sesudah
keluarnya darah haid
• Riwayat Penyakit Sekarang : Tidak Ada
• Riwayat penyakit dulu : Pasien tidak menderita penyakit lain
Vital Sign
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Denyut Nadi : 67x/menit
Suhu : 27 C
Pernafasan : 18x/menit

Tes Orientasi/ Quic test


Fleksi-ekstensi lumbal
Hasil: akhir ekstensi terasa nyeri
Lateral fleksi kanan-lateral fleksi kiri
Hasil: tidak ada nyeri
Rotasi kanan-rotasi kiri
Hasil: tidak ada nyeri
DINAMIS
Pasien terlihat kesulitan saat berjalan
ekspresi wajah pasien kesakitan saat
diminta untuk berdiri

INSPEKSI

STATIS
Pasien saat berjalan masuk
memengang daerah perut

PALPASI
Pemeriksaan unilateral/ seluruh abdomen bagian
spesifik bawah lokasi pada abdomen bagian
bawah punggung/paha
DIAGNOSA
FISIOTERAPI

Diperoleh melalui
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
a. Endoskopi pelvic(laparoscopi diagostik dan
histeroskopi diagnostik yang mengarah ke dismenorea
sekunder
b. Pemeriksaan lab subklinis yang disebabkan oleh
mikroba

Nyeri lower abdominal akibat dismenorea primer lebih


pastinya dilakukan uji estrogen
PROBLEMATIK
FISOTERAPI

• Anatomical Impairment : Nyeri pada saat berdiri


secara full
• Activity Limitation :Kesulitan saat beraktivitas
berat dan duduk terlalu lama
• Participation Restriction : tidak bisa mengikuti
perkuliahan
PROGNOSIS
Baik, jika dismonerea dapat di diagnosisi dengan tepat ,
maka pengobatan yang rasional dan efektif dapat diberikan
dengan cepat
PERENCANAAN INTERVENSI
FISIOTERAPI

Kompres hangat
TENS
Massage
INTERVENSI FISIOTERAPI PADA DISMENOREA
1. ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE FOR
MENSTRUAL PAIN
 cat strecth
 Lower trunk rotation
 Buttock/hip strech
 Abdominal strengthening
 Lower abdominal strengthening
 The bridge position
• Tujuan
Menguatkan otot abdominal dan penguluran akibat nyeri
menstruasi
• Dosis
3x repetisi
2.MASSAGE
Teknik :
efflurage
Gunakan baby oil atau minyak zaitun yang ditetesi wewangian
yang disukai agar memancarkan aroma yang menenangkan
sebagai media memijat. Pijatan pada paha dimulai dari lutut
kemudian naik ke pangkal paha (ke arah jantung), sedangkan
pijatan perut dilakukan searah putaran jarum jam. Pijatan pada
punggung dilakukan ke arah jantung.
Usap
Tujuan : Bermanfaat untuk menimbulkan rasa nyaman dan
menurunkan nyeri.
Friction
Usap secara melingkar dengan menggunakan jari-jari di sekitar
perut bawah yang nyeri
3.KOMPRES HANGAT
Teknik : dengan menggunakan handuk yang sudah dicelupkan kedalam
air hangat kemudian diperas dan ditempelkan pada perut bawah.
Kehangatan tersebut akan meresap kedalam otot-otot dan dikompreskan
selama 20 menit merupakan suatu terapi sederhana pengahantar hangat
Tujuan : untuk mengurangi rasa nyeri, spasme, dan iskemia(Arovah,
2010). Efek hangat yangdihasilkan oleh kompres hangat dapat
meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus dan
melancarkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri dengan
menurunkan ketegangan dan memberikan efek berupa rasa nyaman
(Bobak, 2005).
4.TENS (TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE
STIMULATION)
TENS merupakan suatu teknik penggunaan energy listrik untuk
merangsang system saraf yang akan berpengaruh terhadap penurunan
nyeri. TENS akan menghasilkan kontraksi otot fasik yang kuat tetapi
nyaman yang berujung pada aktifasi jalan inhibisi nyeri dengan
meningkatkan level endorfin pada cairan serebrospinalis (Parjoto,
2006). Meningkatnya level endorfin yang dihasilkan oleh TENS akan
menimbulkan efek analgesik yang berdampak pada menurunnya nyeri
pada saat haid (Kaplan et al, 1994).
EVALUASI
• Evaluasi Sesaat : Nyeri mulai berkurang
dengan menggunakan test VAS
• Evaluasi Berkala : Pasien dapat melanjutkan
aktivitasnya sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA
• Tambayong,Jan.1999.Patofisiologi.Buku
Kedokteran EGC.Jakarta
• Simanjuntak.Wiknjosastro,Hanifa.2009.Ilmu
Kandungan.Edisi 2.Cet7.Jakarta.PT bina pustaka
• Kerr,Helen.1998.Women’s Health.London.Harcourt
brace and company limited
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai