Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STASE MUSKULOSKELETAL

FISIOTERAPI PADA KASUS THORACIC JOINT BLOCKADE

Disusun oleh:
Dina Urwatul Wutsqa
2010306072

PROFESI STUDI PROFESI FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA

2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN
FISIOTERAPI PADA KASUS THORACIC JOINT BLOCKADE
MAKALAH

Disusun oleh :
Dina Urwatul Wutsqa
2010306072

Telah Memenuhi Persyaratan dan disetujui


Program Studi Profesi Fisioterapi
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Oleh :

Pembimbing : Wisnu Prasetyo Adhi, SST.FT, Ftr

Tanggal : 31 Maret 2021

Tanda tangan:

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena

berkat Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah

ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa kami limpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya

hingga akhir zaman, aamiin.

Penulisan makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh nilai tugas akhir stase Muskuloskeletal pada Program Studi Profesi

Fisioterapi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Judul makalah yang kami ajukan

adalah “Fisioterapi Pada Kasus Amputasi”

Dalam penyusunan makalah ini, kami berupaya semaksimal mungkin

agar dapat memenuhi harapan semua pihak, namun kami menyadari tentunya

penulisan makalah ini tidak lepas dari kekurangan, baik aspek kualitas maupun

aspek kuantitas dari materi yang kami sajikan. Semua ini didasarkan dari

keterbatsan yang kami miliki sehingga kami membutuhkan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk kemajuan ilmu Fisioterapi di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita

semua dalam rangka menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, 2 Februari 2021

iii
DAFTAR ISI

COVER JUDUL....................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iv
BAB I TIJAUAN PUSTAKA ..............................................................................1
A. Definisi Thoracic Joint Blockade .............................................................1
B. Etiologi Thoracic Joint Blockade..............................................................2
C. Patofisiologi Thoracic Joint Blockade.......................................................3
BAB II PROSES FISIOTERAPI...........................................................................10
A. Assesment Fisioterapi ...............................................................................10
B. Diagnosa Fisioterapi..................................................................................10
C. Pemeriksaan Fisioterapi ............................................................................11
D. Rencana Intervensi....................................................................................11
E. Intervensi ..................................................................................................11
F. Evaluasi ....................................................................................................12
BAB III PENUTUP ..............................................................................................13
A. Kesimpulan ...............................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nyeri tulang belakang kronis merupakan salah satu permasalahan

kesehatan yang dapat mempengaruhi kegiatan sehari-hari dan menyebabkan

penurunan quality of life. Nyeri tulang belakang dapat terjadi pada semua

segmen vertebra termasuk segmen toracal. Nyeri pada torakal sering

disebabkan oleh gangguan pada cakram intervertebral dan facet joint

(Manchikanti, et al., 2012).

Joint blockade merupakan salah satu penyebab nyeri dan keterbatasan

gerak yang disebabkan oleh penguncian pada segmen vertebra akibat dari

posisi yang tidak proposional atau kebiasaan yang tidak proposional yang

menyebabkan hipomobilitas pada beberapa segmen vertebra (Astianti, 2018).

Salah satu segmen yang dapat terkena joint blockade adalah segmen

torakal. Terjadinya joint blockade pada segmen torakal dapat menyebabkan

nyeri punggung atas atau tengah. Nyeri punggung atas atau tengah kurang

umum dibandingkan dengan nyeri punggung bawah dan nyeri leher.

Prevalensinya diperkirakan sekitar 15% dari populasi umum, dengan 34- 48%

disebabkan oleh gangguan pada facet joint. Facet joint segmen torakal

diinervasi oleh cabang rami dorsal dari saraf tulang belakang (Chang, 2017).

Gangguan yang umum terjadi pada thoracal facet blockade berupa

keterbatasan gerak terutama saat melakukan gerakan ekstensi akibat

pemendekan ligamen longitudinal anterior dalam jangka waktu yang lama

sehingga mengalami kontraktur dengan pola non capsular patern dan firm end

iv
feel. Selain itu dengan adanya peningkatan postur kyposis, costa akan tertarik

ke depan pada sendi costovertebra dan berputar kearah anterior untuk

meningkatkan tegangan (Cael, 2010 dalam Astianti, 2018).

Fisioterapi memiliki peran penting dalam menangani thoracic joint

blockade, sesuai dengan definisi tentang fisioterapi itu sendiri menurut

PERMENKES No.80 Tahun 2013. “Fisioterapi adalah bentuk pelayanan

kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk

mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh

sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,

penungkatan gerak, peralatan (fisik, electroterapeutis dan mekanis) pelatihan

fungsi, komunikasi.”

Adapun beberapa intervensi yang dapat diberikan oleh fisioterapi pada

post prosedur Thoracic Joint Blockade adalah Manual terapi dengan teknik

PACVP (Postero Anterior Central Vertebral Pressure), manual traksi nelson

dan Mc. Kenzie Exercise.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari Thoracic Joint Blockade ?

2. Apa saja etiologi dari Thoracic Joint Blockade ?

3. Bagaimanakah patofisiologi Thoracic Joint Blockade ?

4. Apa saja tanda dan gejala dari Thoracic Joint Blockade ?

5. Bagaimana pemeriksaan Thoracic Joint Blockade ?

6. Bagaimana Intervensi fisioterapi pada Thoracic Joint Blockade ?

iv
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dari Thoracic Joint Blockade.

2. Untuk mengetahui etiologi dari Thoracic Joint Blockade

3. Untuk mengetahui patofisiologi Thoracic Joint Blockade.

4. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Thoracic Joint Blockade

5. Untuk mengetahui pemeriksaan Thoracic Joint Blockade

6. Untuk mengetahui intervensi fisioterapi pada Thoracic Joint Blockade.

D. Manfaat Penulisan

Memberikan tambahan informasi dan menjadi referensi mengenai peran

fisioterapi dalam penanganan kasus Thoracic Joint Blockade.

iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Thoracic Joint Blockade

Thoracic joint blockade merupakan salah satu penyebab nyeri dan

keterbatasan gerak yang disebabkan oleh penguncian pada segmen vertebra

torakal akibat dari posisi yang tidak proposional atau kebiasaan yang tidak

proposional yang menyebabkan hipomobilitas pada segmen vertebra (Astianti,

2018).

B. Etiologi Thoracic Joint Blockade

Penyebab paling utama terjadinya Thoracic Joint Blockade adalah

kebiasaan sikap tubuh pada posisi yang salah. Banyak orang dalam

menjalankan kehidupan sehari-hari melupakan masalah posisi tubuh,

contohnya adalah posisi statis di depan computer dalam waktu yang lama

yang dapat menyebabkan posture foreward head position. Pada kondisi

tersebut dapat menimbulkan berbagai keluhan, keluhan yang banyak dirasakan

adalah rasa nyeri pada tulang belakang dan keterbatasan gerak saat gerakan

membungkuk (fleksi), menengadah (ekstensi), dan gerakan memutar (rotasi)

terutama pada region thoracal (Nahdliyyah, 2015).

C. Patofisiologi Thoracic Joint Blockade

Bad posture atau posisi yang tidak baik secara biomekanik dapat

mempengaruhi system ligament pada tubuh dimana terjadi pemendekan pada

ligament bagian anterior dan ligament posterior menjadi terulur. Pada kondisi

ini jika terjadi pada waktu yang lama dan terus-menerus akan menyebabkan

iv
kekakuan atau kontraktur pada ligament tersebut dan terjadi mickrosirkulasi

sehingga otot menjadi ischemic dan menimbulkan nyeri, serta terjadi

pergeseran pada nucleus pulposus pada satu posisi sehingga terjadi entrapment

meniscoid dari facet yang dapat mengiritasi jaringan disekitarnya yang dapat

menimbulkan nyeri dan keterbatasan gerak. Pada joint blockade sering terjadi

pada posture khiposis terutama terjadi pada puncak kurva atau apex. Pada

kondisi ini terdapat gerak yang terbatas pada puncak kurva yang dapat

mempengarauhi sendi intervertebral di sekitarnya, dimana terjadi pergeseran

nucleus pulposus pada satu posisi sehingga terjadi entrapment meniscoid dari

capsul dan facet. Pemunculan nucleus pulposus ini akan menghambat gerak

segment tertentu sehingga muncul nyeri pada segment tertentu. Gerak yang

terbatas dan menetap dalam waktu lama akan mempengaruhi sistem ligament

pada tubuh, dimana akan terjadi peningkatan panjang dari capsul ligament

sementara pada posisi memendek akan kontraktur dari capsul ligament

tersebut (Nahdliyyah, 2015).

D. Tanda dan Gejala Thoracic Joint Blockade

Tanda dan gejala Thoracic Joint Blockade adalah nyeri pada tulang

belakang segmen torcal. Nyeri yang dirasakan akibat gangguan pada facet

joint akan bertambah dengan adanya gerakan ekstensi dan rotasi pada

vertebra, serta adanya postur tubuh yang buruk yang cenderung kea rah kifosis

(Chang, 2017).

iv
E. Pemeriksaan Thoracic Joint Blockade

Joint blockade dapat didiagnosa dengan melakukan test khusus berupa

palpasi pada otot- otot spine dan test segmental PACVP (Postero Anterior

Central Vertebral Pressure) yang merupakan test provokasi kompresi

procesuss spinosus secara segmental bilateral dan LPAVP (Lateral Posterior

Anterior Vertebral Pressure) merupakan test provokasi procesuss transversus

secara segmental unilateral serta pemeriksaan gerak pasif. Dari test tersebut

ditemukan adanya nyeri, firm end feel dan keterbatasan gerak terutama

ekstensi dan rotasi (Nahdliyyah, 2015).

F. Intervensi Fisioterapi

Permasalahan fisioterapi yang sering terjadi pada kasus Thoracic Joint

Blockade adalah nyeri, spasme dan keterbatasan gerak pada vertebra. Berikut

adalah beberapa intervensi yang dapat diberikan oleh fisioterapi :

1. Manual terapi teknik PACVP (Postero Anterior Central Vertebral

Pressure).

PACVP (Postero Anterior Central Vertebral Pressure) merupakan

suatu teknik manipulasi apophyseal joint yang mempunyai efek gapping

bilateral sendi intervertebral. PACVP ditujukan untuk mengulur system

ligament intervertebral, menurunkan spasme otot, gapping facet,

memobilisasi nucleus pulposus ke posisi normal, meningkatkan sirkulasi

didaerah sekitar nyeri, koreksi puncak kyphosis sehingga dapat

meningkatkan lingkup gerak sendi terutama pada segment thoracal

(Astianti, 2018).

iv
Pada pemberian mobilisasi PACVP akan meningkatkan

peregangan atau stretching capsul ligament yang mengalami kontraktur

dan terjadi gapping facet joint yang terblockade sehingga diperoleh

peningkatan mobilisasi facet yang bermakna dan peroleh keluasan gerak

dari thoracal terutama gerak ekstensi. Serta terjadi peningkatan

metasbolisme dan nutrisi pada jaringan yang bersangkutan sehingga terjadi

penurunan spasme otot kemudian akan menimbulkan efek sedatif yang

akan menyebabkan gerak aktif dan pasif daerah thoracal meningkat,

dengan demikian terjadi pula range of motion dari thoracal (Nahdliyyah,

2015).

2. Manipulasi Nelson

Pemberian manipulasi nelson yang merupakan manipulasi

langsung postero-anterior yang mempunyai efek membuka facet bilateral

dan central upper thoracal dengan mengandalkan tekanan dan dorongan

dari sternum/dada terapis. Dengan dorongan dari sternum terapis kearah

anterior akan mengembalikan posisi nucleus pulposus yang bergeser ke

posterior atau posterolateral serta tarikan ke arah ekstensi akan

memberikan efek traction intervertebral yang mengakibatkan bukaan dari

facet yang mengalami penguncian dan juga sekaligus memberi efek

stretching pada ligament yang mengalami pemendekan (Nahdliyyah,

2015).

3. Mc. Kenzie Exercise

Latihan Mc. Kenzie merupakan suatu bentuk back exercise yang

menggunakan gerakan badan terutama kebelakang atau ekstensi. Manfaat

iv
dari latihan Mc. Kenzie antara lain adalah memperbaiki posture,

mengembalikan posisi mobile segment ke posisi normal sehingga dapat

meningkatkan gerak pada segment tersebut dan mengurangi keterbatasan

range of motion, serta dapat mengurangi spasme otot melalui efek

rileksasi. Dari manfaat tersebut sangat berguna untuk peningkatan ROM

thoracal. Pada latihan Mc.Kenzie ini dapat dikombinasikan dengan

dorongan segmental untuk meningkatkan dan mempercepat proses

pengembalian posisi nucleus pulposus ketempat semula (Nahdliyyah,

2015).

Penggunaan Mc. Kenzie bertujuan untuk mengembalikan posisi mobile segmen

keposisi normal yang mengakibatkan nucleus pulposus terdorong kembali ke anterior,

selain itu gerakan ekstensi thoracal dapat mengulur otot dan ligament bagian anterior

yang memendek sehingga dapat menurunkan spasme dan kontraktur pada jaringan

tersebut sehingga terjadi mobilisasi facet yang bermanfaat untuk koreksi postur dan

memperkuat otot-otot back (Astianti, 2018).

BAB III

iv
PENUTUP

A. Kesimpulan
Joint blockade merupakan salah satu penyebab nyeri dan

keterbatasan gerak yang disebabkan oleh penguncian pada segmen vertebra

akibat dari posisi yang tidak proposional atau kebiasaan yang tidak

proposional yang menyebabkan hipomobilitas pada beberapa segmen vertebra.

Permasalahan fisioterapi yang sering terjadi pada kasus Thoracic Joint

Blockade adalah nyeri, spasme dan keterbatasan gerak pada vertebra.

Beberapa intervensi fisioterapi dalam menangani kasus Thoracic joint

blockade adalah Manual terapi dengan teknik PACVP (Postero Anterior

Central Vertebral Pressure), manual traksi nelson dan Mc. Kenzie Exercise.

B. Saran
Fisioterapis diharapkan dapat melakukan pemeriksaan dengan teliti

sehingga dapat menegakkan diagnosis fisioterapi dengan tepat agar bisa

memberikan intervensi yang sesuai dengan problematika yang ada dan

didapatkan hasil yang maksimal.

iv
DAFTAR PUSTAKA

Astianti, R. (2018). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Thoracal Facet


Blockade Dengan Menggunakan Teknik Manual Therapy Di Rsud Wonosari
Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Chang, M. (2017). Effect of pulsed radiofrequency treatment on thoracic medial


branch for managing chronic thoracic facet joint pain refractory to medial
branch block with local anesthetics. World Neurosurgery.
10.1016/j.wneu.2017.12.141.

Manchikanti, L. et al. (2012). The Role of Thoracic Medial Branch Blocks in


Managing Chronic Mid and Upper Back Pain: A Randomized, Double-
Blind, Active-Control Trial with a 2-Year Followup. Anesthesiology
Research and Practice. doi:10.1155/2012/585806.

Nahdliyyah, A. (2015). Pengaruh Penambahan Mc. Kenzie Exercise dengan


Dorongan Segmental pada Intervensi Mobilisasi PACVP dan Manipulasi
Nelson Traksi Terhadap Peningkatan Rom Ekstensi Thoracal Akibat Joint
Blockade Upper Thoracal. Universitas Pekalongan.

Anda mungkin juga menyukai