PREVALENSI
Sebuah studi prospektif yang dilakukan di University of Delaware Community terhadap 400 pelari
wanita selama 4 tahun didapatkan insiden ITBS sebanyak 16% dr total keseluruhan pelari wanita.
Taunton et al (2002) menganalisa prevalensi kasus ITBS di Vancouver Running Clinic, dan ditemukan
sebanyak 63 kasus ITBS pada 926 pria dan 105 kasus ITBS pada 1076 wanita, dengan persentase
sebesar 6,8% prevalensi pria dan 9,8% prevalensi perempuan (Baker dan Federicson, 2016)
ANATOMI
Iliotibial Band Syndrome (ITB) adalah pita jaringan fibrosa padat yang berasal dari area Spina Iliaca Anterior
Superior (SIAS) dan memanjang ke bawah sepanjang lateral paha sampai ke lutut. ITB berinsersio di
condylus lateral tibia (Martinez, 2012).
Fungsi utama iliotibial band ialah sebagai penggerak abduksi hip, salah satu penstabil lutut dan juga
berfungsi sebagai pengontrol (otot agonis) gerakan adduksi dan rotasi internal lutut (Ferber et al, 2010).
Salah satu penyebab ITBS adalah gesekan antara iliotibial band
dengan condylus lateral femur. Orchard et al berpendapat bahwa,
gesekan antara iliotibial band dan condylus lateral femur terjadi
ketika flexi lutut 20° - 30° pada fase stance phase saat berlari.
Etiologi Ketika lutut diekstensikan, ITB berada di anterior condylus lateral
femur. Ketika lutut difleksikan lebih dari 30, ITB berada di posterior
condylus lateral femur (Ferber et al, 2010).
Pada tahun 2007, Noehren et al menerbitkan studi prospektif pad pelari wanita dan menganalisis terkait
faktor biomekanik, termasuk adduksi pinggul, rotasi internal lutut, dan sudut eversi kaki belakang, dan terkait
pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Pada penelitian tersebut didapatkan fakta bahwa subjek dengan riwayat
ITBS landing dengan adduksi hip dan internal rotasi tibia yang lebih besar dibanding subjek normal.
Teori Penyebab ITBS
Mekanisme Kompresi
Meloxicam 7.5 mg
KELUHAN UTAMA RPS RPD
PALPASI
-Terdapat nyeri tekan pada condylus
lateral tibia sisi sinestra
-- Teraba thightness illiotibia band pada
tungkai sinestra
-- Tidak teraba perubahan suhu lokal knee
sinestra
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan nyeri (NRS) Pemeriksaan kekuatan otot (MMT)
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Biomekanik
kinematik abnormal
microtrauma
Impairment
Functional Limitation Participation Restriction
Stabilitation
Exercise Sedikit instabil pada knee joint
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
Stabilitation
Stretching
Exercise
Muscle Release
Strengthening
Exercise
deep pressure holds 30-second
at 60 seconds per holds at 3
painful trigger point stretches.
sets of 15 to holds of
30 repetitions, 5 to 15
progressing seconds
from 1 to 3
sets
8 repetisi diulangi 3 set holds of 5 to 15 seconds holds of 5 to 15 seconds
● studi menunjukkan bahwa cedera kronis
Tendon Achilles merespons pelatihan
eksentrik selama 12 minggu dengan
meningkatkan laju sintesis kolagen. Temuan
ini bisa menunjukkan hubungan antara
metabolisme kolagen dan pemulihan dari
cedera pada tendon manusia.