• Faktor yang paling dominan dengan dengan kejadian
bisinosis salah satunya adalah pemakaian masker. • Jenis alat pelindung pernapasan masker, respirator, katrit, kanister, Re-breather, Airline Respirator, Continues Air Supply Machine, Air Hose Mask Respirator, tangki selam dan regulator (Self-Contained Underwater Breathing Apparatus /SCUBA), (Self- Contained Breathing Apparatus (SCBA), dan emergency breathing apparatus. • Jenis masker yang tepat untuk melindungi pekerja di pabrik tekstil dan inhalasi debu kapas ke saluran pernapasan jenis masker N95. • Masker N95 masker yang cukup baik karena dapat menghalangi 95% partikel yang masuk jika digunakan dengan teknik dan cara yang tepat. • Standar N95 untuk Respirator dikeluarkan oleh NIOSH (The National Institute for Occupational Safety and Healt) melalui suatu pengujian laboratorium terhadap kemampuan masker menahan partikel Sodium Chloride ukuran kecil (0,3 mikron) dengan flow rate 85 liter per menit. • Masker jenis ini sangan disarankan oleh WHO. Jenis-jenis masker: • Masker penyaring debu untuk melindungi pernafasan dari serbuk-serbuk logam, penggerindaan atau serbuk kasar lainya. • Masker berhidung dapat menyaring debu atau benda sampai ukuran 0,5 mikron, bila kita sulit bernafas waktu memakai alat ini maka hidungnya harus diganti karena filternya tersumbat oleh debu. • Masker bertabung untuk melindungi pernafasan dari gas tertentu. Bermacam-macam tabungnya tertulis untuk macam-macam gas yang sesuai dengan jenis masker yang digunakan. • Masker kertas untuk menyerap partikel-pertikel berbahaya dari udara agar tidak masuk ke jalur pernafasan. Pemeriksaan kesehatan: • Pemeriksaan sebelum penempatan dilakukan sebelum seorang dipekerjakan atau ditempatkan pada pos pekerjaan tertentu dengan ancaman terhadap kesehatan yang mungkin terjadi. Pemeriksaan fisik yang ditunjang dengan pemeriksaan lain darah, urine, radiologis, serta organ tertentu, seperti mata dan telinga, merupakan data dasar yang sangat berguna apabila terjadi gangguan kesehatan tenaga kerja setelah sekian lama bekerja. • Pemeriksaan kesehatan berkala dilaksanakan dengan selang waktu teratur setelah pemeriksaan awal sebelum penempatan. Pada medical check-up rutin tidak selalu diperlukan pemeriksaan medis lengkap, terutama bila tidak ada indikasi yang jelas. Pemeriksaan ini harus difokuskan pada organ dan sistem tubuh yang memungkinkan terpengaruh bahan-bahan berbahaya di tempat kerja, sebagai contoh, audiometri adalah uji yang sangat penting bagi tenaga kerja yang bekerja pada lingkungan kerja yang bising. Sedang pemerikaan radiologis dada (foto thorax) penting untuk mendeteksi tenaga kerja yang berisiko menderita pneumokonosis, karena lingkungan kerja tercemar debu.