Anda di halaman 1dari 16

SPINAL ANASTESI PADA PASIEN RESEKSI ADENOMYOSIS

DAN HISTEREKTOMI
CASE BASED DISCUSSION

Oleh:
Ayu Wulandari S.Ked
Diptha Renggani P, S.Ked
M Addin Syakir, S.Ked
Wivan Havillian Dj, S.Ked

Perceptor:
dr. Ade Aria Nugraha , Sp. An

KEPANITERAAN KLINIK ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
2018
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. S
 Umur : 36 tahun
 Alamat : Dusun 3, Pekalongan, Metro
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Petani
 Status : Menikah
 Tanggal Masuk : 12 September 2018
 Ruangan : Delima
EVALUASI PRE-ANASTESI

Anamnesis dengan Alloanamnesis

Keluhan Utama: Nyeri saat menstruasi,


teraba benjolan di perut bagian bawah
 Riwayat Penyakit Keluarga (+)
Pasien mengaku keluarga memiliki riwayat
hipertensi.
 Riwayat Penyakit Sekarang :  Riwayat Pengobatan (-)
 Pasien datang ke RSAM dengan keluhan  Riwayat Alergi (+)
adanya benjolan pada perut. Keluhan ini
sudah dirasakan sejak ± 2 tahun Pasien memiliki alergi terhadap Amoxicillin,
terakhir. Pasienak merasakan keluhan reaksi yang ditimbulkan ialah bibir bengkak
nyeri perut yang berati. Pasien juga  Riwayat Operasi Sebelumnya (-)
merasakan nyeri pada saat menstruasi
 Riwayat Sosio-ekonomi :
sejak 10 tahun yang lalu
 Pasien tinggal bersama suami dan anaknya.
 Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat minum alkohol ataupun merokok
 Pasien tidak pernah mengalami keluhan disangkal. Nafsu makan menurun, dan pasien
yang sama sebelumnya. jarang berolahraga.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present Vital Sign
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang • Tekanan darah : 140/100 mmHg
• Kesadaran : Komposmentis • Nadi : 72 x/menit,
• GCS : E4V5M6 • RR : 20 x/menit
• Suhu : 36,8 o C
• BB : 52 kg
• TB : 156 cm
• Jalan nafas dan gigi geligi tampak normal

Status Generalis Status Generalis


• Kepala: dbn
• Abdomen: terdapat benjolan
• Mata: dbn
mobile sebesar bola tenis pada
• THT: dbn
perut sebelah kanan bawah, BU
• Leher: dbn
(+)
• Thoraks: dbn
• Jantung & Paru: dbn • Ekstremitas: dbn
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- DARAH LENGKAP (3/09/18)

 Hb : 13,9 g/dL
 Leukosit : 11.600 /µL
 Trombosit : 271.000/µL  Ureum : 14 mg/dl
 CT : 8 menit  Creatinin : 0,30 mg/dl
 BT : 2 menit  SGOT : 24 u/L
 SGPT : 21u/L
 SGOT : 10 U/L
 SGPT : 4 U/L
 GDS : 522 mg/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- DARAH LENGKAP (06/09/18)

 Gula Darah Nacture: 108mg/dL


 Gula Darah 2 jam PP: 118 mg.dL
Kesan: Tumor
ovarium
USG bilateral + MALLAMPATI TERAPI •Acc op
ASA II
Abdomen adenomyosis I PRE-OP
uteri, uk.
3,6x5,03 cm
INTRAOPERATIF (02/07/2018)

TV 500 ml, RR 16 x/menit, SaO2 100%


IV Line tangan kanan no.18G
 Tindakan Operasi : Reseksi Adenomyosis  Keseimbangan Cairan : Input: kristaloid 1000cc
+ Histerektomi
Blood loss: ± 500 cc
 Tindakan Anestesi : Spinal Anestesi
 Tekanan Darah : 100/70
 Posisi :
Pasien masuk dengan TD 160/100 mmHg
 Obat Anestesi : Bunascan spinal 0,5%
Setelah di induksI, TD berkisar 100/70 mmHg
 Ventilasi : Circuit : CMV hingga selesai operasi.
Gas Flow O2 2 L  Denyut Jantung : 92 x/menit
 RR : 16 x/menit
POST OPERATIF
 Pasien masuk ruang pemulihan dan setelah itu dibawa ke ruang Delima.
 Observasi tanda-tanda vital dalam batas normal
 SpO2 : 100%
 Kesadaran : compos mentis
 TD : 121/68 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 RL 500 cc
 Ketorolac 1 amp drip infus
 Jika mual dan muntah (-), pasien diperbolehkan minum.
 Observasi TTV 30’ sampai dengan stabil, lalu dilanjutkan diruangan 24 jam.
TINJAUAN PUSTAKA

Tumor ovarium merupakan


tumor yang berasal dari Penyebab pasti dari tumor Gejala klinis yang terjadi
sel-sel ovarium yang ovarium jinak maupun biasanya tidak terlihat jelas
berdasarkan ganas belum diketahui sampai penyakit berada
histopatologinya bisa secara jelas. pada tahap lanjut
bersifat jinak atau ganas

Keluhan mulai muncul


Penegakan Diagnosis
akibat pertumbuhan besar Terapi tumor ovarium
dilakukan dengan
dan letaknya tumor, terdiri dari tindakan
anamnesis, pemeriksaan
hormon yang dihasilkan pembedahan dan non
fisik, dan pemeriksaan
oleh tumor, dan komplikasi pembedahan.
penunjang
dari tumor
PEMBAHASAN

PERMASALAHAN

•- Sulit BAB yang 1.- Kemungkinan - Bagaimana


Medis

Anastesi
Bedah
dapat disebabkan oleh perdarahan durante memperbaiki keadaan
pertumbuhan tumor dan post operasi. umum penderita
yang progresif dan 2.- Iatrogenik (resiko dengan anemia ringan
menekan daerah usus. kerusakan organ sebelum dilakukan
•- Hipertensi yang akibat pembedahan). anestesi dan operasi.
tidak terkontrol. - Macam dan dosis
obat anestesi yang
bagaimana yang sesuai
dengan keadaan umum
penderita. (cont..)
(CONT…)

 Dalam mempersiapkan operasi pada penderita perlu dilakukan :


 Pemasangan infus untuk terapi cairan sejak pasien masuk RS.
 Pada pasien ini diberikan cairan Ringer Laktat 20 tetes per menit, terhitung sejak
pasien mulai puasa hingga masuk ke ruang operasi. Puasa paling tidak 6 jam untuk
mengosongkan lambung, sehingga bahaya muntah dan aspirasi dapat dihindarkan.
 Persiapan kantung darah sebagai persiapan bila terjadi perdarahan durante atau post
operasi
 Jenis anestesi yang dipilih adalah spinal anastesi karena
Premedikasi Induksi

 Digunakan Bunasan spinal 0,5% karena


 Sebagai antiemetik pada pasien
diberikan ondansentron 4 mg iv.
 Untuk mengurangi rasa sakit pra bedah
dan pasca bedah maka diberikan
fentanyl 100mcg I.V.
Maintenance Terapi Cairan

 Perhitungan kebutuhan cairan pada kasus ini


adalah ( Berat Badan 72 kg )
Jam I (104cc + 312cc + 208cc) = 624 cc
 Perdarahan yang terjadi 100 cc
EBV = 100 cc x 72 kg = 7200 cc.
 Jadi perkiraan kehilangan darah = 100/7200x
100 % = 1,39 %
 Cairan yang sudah diberikan :
1). Pra anestesi = 500 cc
2). Saat operasi = 350 cc
 Total cairan yang masuk = 850 cc
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai