ANESTESI
THE EFFECT OF OBESITY IN THE DIFFICULTY OF ANESTHESIA
PROCESS
Satya Agung Nugroho *, Muhammad Fauzi Hanafi **
* Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
** Bagian Ilmu Anestesi dan Reanimasi, RSUD Dr. Sayidiman Magetan
Satyaagung66@gmail.com
ABSTRAK
Anestesi merupakan suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit ketika dilakukan pembedahan
dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit, dalam hal ini rasa takut perlu ikut
dihilangkan untuk menciptakan kondisi optimal bagi pelaksanaan pembedahan. Salah satu yang
menjadi kesulitan dalam prosedur anestesi adalah obesitas. Obesitas adalah berat badan berlebih
akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebih. Kista ganglion merupakan benjolan atau
tumor jinak yang muncul pada area persendian. Kami melaporkan kasus seorang pasien dengan
berat badan : 64 Kg dan tinggi badan : 142 Cm didapati kista ganglion yang muncul pada
jaringan lunak tepatnya pada pergelangan tangan kanan dimana akan menjalani prosedur
pembedahan. Sebelum dilakukan tindakan operatif dilakukan General Anestesi terlebih dahulu
dengan proanes. Hal yang perlu diperhatikan pada pasien ini adalah berat badan pasien yang
terkategori sebagai obesitas. Tidak ada komplikasi pasca bedah hanya nyeri pada lokasi operasi.
Kata Kunci : Anestesi, Anestesi Umum, General Anestesi, Ganglion
ABSTRACT
Anesthesia is an proceeding to relieve pain when surgery and another procedures that
cause pain, in this case needs to eliminated to crate optimal conditions for the surgery procedures.
One of the difficulties in anesthetic procedures is obesity. Obesity is excess body weight due to the
accumulation of excess body fat. Ganglion cyst is an soft tissue tumour that appear in the joint
area. We report a case of patient with body weight : 64 Kg and body height : 142 Cm it was found
a ganglion cyst appeared on soft tissue area, precisely on the right wrist joint. Before the surgical
procedure general anesthesia is carried out by anesthesia doctor. Obesity is the main focused and
need to be watchful. There no serious complication after surgery except pain sensation in
operation area.
968
PENDAHULUAN progresif, dan tidak tumbuh seperti kanker
lain yang menimbulkan rasa sakit, dalam hal berlebih di dalam tubuh . Obesitas
ini rasa takut perlu ikut dihilangkan untuk
diketahui menjadi salah satu faktor risiko
menciptakan kondisi optimal bagi pelaksanaan
munculnya berbagai penyakit degeneratif
pembedahan (Sabiston., 2012). Anestesi yang
seperti penyakit jantung dan
menyebabkan hilangnya kesadaran tanpanyeri
stroke.Obesitas merupakan suatu penyakit
seluruh tubuh secara sentral yang reversible
multifaktorial, yang terjadi akibat
disebut anestesi umum. Sedangkan jenis
akumulasi jaringan lemak berlebihan,
anestesi yang hanya menghilangkan nyeri dari
bagian tubuh tertentu namun pemakainya tetap sehingga dapat mengganggu kesehatan.
sadar disebut anestesi regional.Anestesi Obesitas terjadi bila besar dan jumlah sel
regional terbagi atas anestesi spinal (anestesi lemak bertambah pada tubuh seseorang
perifer. Anestesi spinal dan epidural telah Seorang wanita, berinisial CK dengan
digunakan secara luas di bidang ortopedi, usia 22 tahun datang ke IGD RS dr. sayidiman
obstetri dan ginekologi, operasi ekstremitas dengan keluhan utamaterdapat benjolan pada
bawah serta operasi abdomen bagian bawah pergelangan tangan kanan nya. Keluhan juga
tumour. Adapun yang dimaksud dengan soft Pada pemeriksaan didapatkan kondisi
tissue tumour itu sendiri merupakan tumor umum tampak sedang, compos mentis,
jinak pada jaringan lunak yang disebabkan E4V5M6, berat badan pasien 64 kg, tinggi
oleh pertumbuhan sel baru yang abnormal, badan 142 cm, tekanan darah 120/80 mmHg,
969
nadi 80 x/menit, respiratory rate 18 x/menit Diagnosis pre-operatif:Ganglion Wrist
bulat, berwarna seperti sekitarnya dan mobile. Seorang wanita, berusia 22 tahun
lengkapdidapatkan hasil angka leukosit (AL) dengan keluhan utama Pasien benjolan
9.940 /mm3, HGB 12.7 g/dl, HCT 38.8 %, P pada tangan kanan. Pasien
dan rontgen thorax tidak dilakukan . Pasien digerakkan, tidak ada keluhan demam
waktu kurang lebih 30 menit dengan perkiraan datang dalam keadaan sadar penuh.
perdarahan sebanyak 10-20 cc. Pasca operasi Pasien belum pernah di operasi
970
16) Riwayat diabetes mellitus: 7) Riwayat konsumsi obat penenang:
971
h. Pemeriksaan Fisik d) Penurunan kemampuan
b) Leher:Gerakan
b. GDS : 83
Lehernormal_(fleksi_dan_ekst
c. EKG : tidak dilakukan
ensi), deviasi trakea(-),
d. Pemeriksaan Radiologi:
kesulitan menelan(-),
Tidak dilakukan
c) Respirasi: dbn
STATUS FISIK ASA
8) Kardiovaskular : Tidak ada Perempuan usia 22 tahun
gerak (-), nyeri gerak (+) b. Status Operatif: ASA II, Mallampati 2
972
e. Penatalaksanaan yaitu : 1) Pemeriksaan konfirmasiidentitas
B. PASCA OPERASI
1. Posisi : Supine
b. Persiapan pasien
973
2. Pemantauan: Tekanan darah, ini rasa sakit perlu dihilangkan untuk
pembedahan dan berbagai prosedur lain yang mengetahui kondisi umum pasien dalam
berpotensi menimbulkan rasa sakit, dalam hal kondisi pre-operatif, follow-up dapat dilakukan
974
dengan memeriksa keadaan fisik pasien spesifik. Faktor genetik ini diketahui sangat
dengan fokus pada jalan nafas pasien yang berpengaruh pada penyakit. (Ismail, 2012).
dapat dinilai dengan skor malampati (Sabiston, Secara fisiologis, obesitas didefinisikan
975
Menurut WHO (2013) juga obesitas memberikan trauma psikologis, memudahkan
penyakit kronis seperti diabetus melitus, Pasien diperbolehkan makan dan minum
stroke, heart failure (WHO, 2013). setelah operasi jika sudah tidak mual, muntah
Penanganan dan pencegahan obesitas dapat dan dipantau tensi, nadi, dan nadi.
dikelola dengan aktivitas fisik dengan tujuan Pengelolaan nyeri pada pasien ini pada 24
menggunakan pasokan lemak yang akan jam pertama yaitu diberikan inj ketorolac 1
terurai menjadi tenaga (Paul, 2015). amp. Hal ini bertujuan untuk mengurangi nyeri
Pada kasus ini, pasien dilakukan pengelolaan nyeri akut pasca operasi.
976
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI 2010; 65-71.
977