Anda di halaman 1dari 12

(SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“KENALI PENYAKIT DAN FAKTOR RISIKO HERNIA”

DI POLIKLINIK BEDAH RSUD KLUNGKUNG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik

Stase THT-KL
Dosen Pembimbing :
dr. Made Oka Sastrawan M.Biomed, Sp.B

DI SUSUN OLEH:

Wulan In Suci Eman Mandasari (017.06.0030)

PROGRAM KEPANITERAAN KLINIK MADYA


BAGIAN BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KLUNGKUNG


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KENALI PENYAKIT DAN FAKTOR RISIKO HERNIA
Pokok Bahasan : Kenali Penyakit Dan Faktor Risiko Hernia
Pembawa Materi : Wulan In Suci Eman Mandasari
Tempat : Poli Bedah RSUD klungkung
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Waktu : Jumat, 19 Agustus 2022 (pukul: 09.00 wita)

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan terkait dengan Kenali Penyakit
Dan Faktor Risiko Hernia selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga
dapat mengetahui dan memahami serta menghindari Faktor risiko hernia.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Kenali Penyakit Dan Faktor
Risiko Hernia selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga mampu :
a) mengetahui pengertian hernia
b) mengetahui klasifikasi hernia
c) mengetahui penyebab hernia
d) mengetahui tanda gejala herni
e) mengetahui tentang perawatan luka bekas opeasi hernia
f) mengetahuii tentang pencegahan hernia
B. STRATEGI
1. Ceramah
2. Tanya jawab

C. MEDIA
1. Leaflet
2. Power point
3. Materi SAP

D. MATERI
(Terlampir)
PENYULUHAN 2
PENGORGANISASIAN PERAN
Pembawa materi : Wulan In Suci Eman Mandasari

Dokumentasi : Tim Kordik RSUD Klungkung

Koordinator /Fasilitator : Tim Kordik RSUD Klungkung

E. SETTING TEMPAT

Keterangan:

: Pembawa materi

: Fasilitator

: Audiens

Pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan di Poliklinik Bedah RSUD


Klungkung

PENYULUHAN 3
F. KEGIATAN

No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Pembukaan 5 menit 1. Memberikan salam 1. Menjawab


2. Memperkenalkan salam
diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan 3. Memperhatikan
maksuddan tujuan
4. Kontrak waktu
5. Menyebutkan pokok
bahasan yang akan
Disampaikan

Menjelaskan materi Mendengarkan dan


2 pelaksanaan 15 menit
penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur. dengan seksama
Materi :
a) Menjelaskan tentang
pengertian hernia
b) Menjelaskan tentang
klasifikasi hernia
c) Menjelaskan tentang
penyebab hernia
d) Menjelaskan tanda
gejala herni
e) .Menjelaskan
tentang perawatan
luka bekas opeasi
hernia
f) Menjelaskan tentang
pencegahan hernia

PENYULUHAN 4
1. Menyimpulkan isi
3 Evaluasi 5 menit Peserta bertanya dan
dari penyuluhan menjawab
2. Memberi
kesempatan
untuk bertanya
3. Memberikan
kesempatan
untuk menjawab
pertanyaan
yang dilontarkan

Terminasi :
4 Penutup 3 menit Menjawab salam
Mengucapkan terima
kasih dan mengucapkan
salam

G. EVALUASI STRUKTUR

1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Penutupan

H. EVALUASI PROSES

1. Hambatan dalam pelaksanaan


2. Masalah yang muncul dalam pelaksanaan

I. EVALUASI HASIL

1. Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab


2. Jenis pertanyaan : Lisan
3. Jumlah soal :

PENYULUHAN 5
MATERI
KENALI PENYAKIT DAN FAKTOR RISIKO HERNIA

1.1 Hernia
1.1.1 Definisi Hernia
Hernia adalah prostrusi dari organ melalui lubang defektif yang
didapat atau kongenital padadinding rongga yang secara normal berisi
organ. Istilah hernia berasal dari bahasa Yunani“ERNOS” yang berarti
penonjolan.

1.1.2 Klasifikasi Hernia


a) Berdasarkan terjadinya dibagi menjadi:
- Hernia congenital/bawaan.
- Hernia akuisita/didapat.
b) Berdasarkan sifatnya hernia terbagi menjadi:
- Hernia Reponible
Yaitu bila isi hernia dapat dimasukkan kembali. Usus keluar
bila berdiri atau mengedan dan masuk lagi bila berbaring atau
didorong masuk. Tidak terdapat keluhan atau gejala obstruktif
- Hernia Ireponible
Yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan
kedalam rongga, hal ini disebabkan perlengketan isi usus pada
peritoneum kantong hernia. Tidak ada keluhan nyeri atau tanda
sumbatan usus.
c) Menurut letaknya
- Inguinal
Hernia inguinal ini dibagi lagi menjadi :
• Indirek/lateralis
Hernia ini terjadi melalui cincin inguinalis dan melewati
korda spermatikus melalui kanalis inguinalis. Ini umumnya
terjadi pada pria daripada wanita. Insidennya tinggi pada
bayi dan anak kecil. Hernia ini dapat menjadi sangat besar
dan sering turun ke skrotum. Umumnya pasien mengatakan
PENYULUHAN 6
turun berok, burut atau kelingsir atau mengatakan adanya
benjolan di selangkangan/kemaluan. Benjolan tersebut bisa
mengecil atau menghilang pada waktu tidur dan bila
menangis, mengejan atau mengangkat benda berat atau bila
posisi pasien berdiri dapat timbul kembali
• Direk/ medialis
Hernia ini melewati dinding abdomendi area
kelemahan otot, tidak melalui kanal seperti pada hernia
inguinalis dan femoralis indirek. Ini lebih umum pada
lansia. Hernia inguinalis direk secara bertahapterjadi pada
area yang lemah ini karena defisiensi kongenital. Hernia ini
disebut direkta karena langsung menuju anulus inguinalis
eksterna sehingga meskipun anulus inguinalis interna
ditekan bila pasien berdiri atau mengejan, tetap akan timbul
benjolan. Bila hernia ini sampai ke skrotum, maka hanya
akan sampai ke bagianatas skrotum, sedangkan testis dan
funikulus spermatikus dapat dipisahkan dari masa hernia.
Pada pasien terlihat adanya massa bundar pada anulus
inguinalis eksterna yang mudah mengecil bila pasientidur.
Karena besarnya defek pada dinding posteriormaka hernia
ini jarang sekali menjadi ireponibilis.
- Femoral
Hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih
umum pada wanita daripada pria. Ini mulai sebagai penyumbat
lemak di kanalis femoralis yang membesar dan secara bertahap
menarik peritoneum dan hampir tidak dapat dihindari kandung
kemih masuk kedalam kantung. Ada insiden yang tinggi dari
inkarserata dan strangulasi dengan tipe hernia ini.
- Umbilikal
Hernia umbilikalis pada orang dewasa lebih umum pada
wanita dan karena peningkatan tekanan abdominal. Ini biasanya
terjadi pada klien gemuk dan wanita multipara. Tipe hernia ini
terjadi pada sisi insisi bedah sebelumnya yang telah sembuh

PENYULUHAN 7
secara tidak adekuat karena masalah pasca operasi seperti infeksi,
nutrisi tidak adekuat, distensi ekstrem atau kegemukan
- Incisional
Batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan parut yang
lemah

1.1.3 Penyebab Hernia


a. Umur
Penyakit ini dapat diderita oleh semua kalangan tua, muda, pria
maupun wanita. Pada Anak – anak penyakit ini disebabkan karena
kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan
turunnya testis. Pada orang dewasa khususnya yang telah berusia lanjut
disebabkan oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena
adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam
rongga perut.
b. Jenis Kelamin
Hernia yang sering diderita oleh laki – laki biasanya adalah jenis hernia
Inguinal. Hernia Inguinal adalah penonjolan yang terjadi pada daerah
selangkangan, hal ini disebabkan oleh proses perkembangan alat
reproduksi. Penyebab lain kaum adam lebih banyak terkena penyakit
ini disebabkan karena faktor profesi, yaitu pada buruh angkat atau
buruh pabrik. Profesi buruh yang sebagian besar pekerjaannya
mengandalkan kekuatan otot mengakibatkan adanya peningkatan
tekanan dalam rongga perut sehingga menekan isi hernia keluar dari
otot yang lemah tersebut.
c. Penyakit Penyerta
Penyakit penyerta yang sering terjadi pada hernia adalah seperti pada
kondisi tersumbatnya saluran kencing, baik akibat batu kandung
kencing atau pembesaran prostat, penyakit kolon, batuk kronis,
sembelit atau konstipasi kronis dan lain-lain. Kondisi ini dapat memicu
terjadinya tekanan berlebih pada abdomen yang dapat menyebabkan
keluarnya usus melalui rongga yang lemah ke dalam kanalis inguinalis.

PENYULUHAN 8
d. Keturunan
Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena
hernia.
e. Obesitas
Berat badan yang berlebih menyebabkan tekanan berlebih pada tubuh,
termasuk di bagian perut. Ini bisa menjadi salah satu pencetus hernia.
Peningkatan tekanan tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya
prostrusi atau penonjolan organ melalui dinding organ yang lemah.
f. Kehamilan
Kehamilan dapat melemahkan otot di sekitar perut sekaligus memberi
tekanan lebih di bagian perut. Kondisi ini juga dapat menjadi pencetus
terjadinya hernia.
g. Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan daya fisik dapat
menyebabkan terjadinya hernia. Contohnya, pekerjaan buruh angkat
barang. Aktivitas yang berat dapat mengakibatkan peningkatan tekanan
yang terus-menerus pada otot-otot abdomen. Peningkatan tekanan
tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya prostrusi atau penonjolan
organ melalui dinding organ yang lemah.
h. Kelahiran prematur
Bayi yang lahir prematur lebih berisiko menderita hernia inguinal
daripada bayi yang lahir normal karena penutupan kanalis inguinalis
belum sempurna, sehingga memungkinkan menjadi jalan bagi
keluarnya organ atau usus melalui kanalis inguinalis tersebut. Apabila
seseorang pernah terkena hernia, besar kemungkinan ia akan
mengalaminya lagi.

1.1.4 Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Hernia


a. Faktor yang menyebabkan peningkatan tekanan pada abdomen
- Batuk Kronis
- Bersin- bersin
- Mengejan

PENYULUHAN 9
b. Kelemahan pada dinding abdomen
- Trauma
- Obesitas
- Kehamilan
- Kelainan Kongital

1.1.5 Tanda Dan Gejala Hernia


- Umumnya penderita mengeluhkan adanya benjolan di selakanganya atau
perut.
- Benjolan itu bisa mengecil atau menghilang.
- Benjolan keluar bila menangis mengejan waktu defekasi/miksi.
- Mengangkat benda berat akan timbul kembali.
- Dapat pula ditemukan rasa nyeri pada benjolan atau gejala muntah dan
mual bila telah ada komplikasi.

1.1.6 Penatalaksanaan Hernia


1. Terapi Umum
Terapi konservatif sambil menunggu proses penyembuhan melalui
proses selama dapat dilakukan pada hernia umbilicalis pada anak di
bawah usia 2 tahun. Terapi konservatif berupa alat penyangga dapat
dipakai sebagai pengelolaan sementara.misalnya adalah pemakaian
korset.
2. Reposisi
Tindakan memasukan kembali hernia ketempatnya semula secara hati-
hati dengan tindakan yang lembut tetapi pasti. Tindakan ini hanya dapt
dilakukan pada hernia reponible dengan menggunakan dua tangan.
Tangan satu melebarkan hernia sedangkan tangan yang lain memasukan
isi hernia melalui leher hernia.
3. Suntikan
Setelah reposisi berhasil suntikan zat yang bersifat sklerotok untuk
memperkecil hernia

PENYULUHAN 10
4. Sabuk hernia
Digunakan pada pasien yang menolak operasi dan pintu hernia relatif
kecil
5. operasi
Setiap penderita hernia inguinalis lateralis selalu harus diobati dengan
jalan pembedahan. Pembedahan secepat mungkin setelah diagnosa
ditegakkan.
- Adapun prinsip pembedahan hernia inguinalis lateralis adalah
Herniotomy : membuang kantong hernia, ini terutama pada anakana
k karena dasarnya adalah kongenital tanpa adanya kelemahan
dinding perut.
- Herniorrhaphy : membuang kantong hernia disertai tindakan bedah
plastik untuk memperkuat dinding perut bagian bawah di belakang
kanalis inguinalis. Pada pasien yang didapatkan kontraindikasi
pembedahan atau menolak dilakukan pembedahan, dapat dianjurkan
untuk memakai sabuk hernia (truss). Sabuk dipakai waktu pagi
dimana penderita aktif dan dilepas pada waktu istirahat (malam)

1.1.7 Perawatan Luka Bekas Operasi Hernia


- Bersihkan luka post herniotomi 2x/hari
- Saat membersihkan gunakan handscone steril
- Bersihkan dengan cairan NaCl dengan mengusap luka dengan kasa
seteril dari tengah luka memutar ke pinggir
- Balut dengan kasa seteril

1.1.8 Pencegahan Hernia


- Usahakan untuk mempertahankan berat badan. Hal ini dapat membantu
mengurangi tekanan di bagian perut.
- Konsumsi makanan yang mengandung serat seperti sayur, buah,
gandum. Makanan tersebut dapat mencegah sembelit sehingga
mengurangi tekanan perut.
- Hindari mengangkat beban yang terlalu berat.
- Hindari tekanan intraabdomen seperti batuk, mengejan, dan bersin.

PENYULUHAN 11
DAFTAR PUSTAKA
D.D.Ignatavicius dan M.V.Bayne (1991), ”Medical Surgical Nursing“ , A Nursing
ProcessApproach, W. B. Saunders Company, Philadelphi

Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care
(2 nd ed ) Philadelpia F.A Davis Company

Long; BC and Phipps WJ (1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A


Nursing Process Approach St. Louis. Cv Mosby Company.

Senat Mahasiswa FK Unair (1996) Diklat Kulia Bedah, Surabaya

PENYULUHAN 12

Anda mungkin juga menyukai