Stase THT-KL
Dosen Pembimbing :
dr. Made Oka Sastrawan M.Biomed, Sp.B
DI SUSUN OLEH:
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan terkait dengan Kenali Penyakit
Dan Faktor Risiko Hernia selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga
dapat mengetahui dan memahami serta menghindari Faktor risiko hernia.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Kenali Penyakit Dan Faktor
Risiko Hernia selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga mampu :
a) mengetahui pengertian hernia
b) mengetahui klasifikasi hernia
c) mengetahui penyebab hernia
d) mengetahui tanda gejala herni
e) mengetahui tentang perawatan luka bekas opeasi hernia
f) mengetahuii tentang pencegahan hernia
B. STRATEGI
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. MEDIA
1. Leaflet
2. Power point
3. Materi SAP
D. MATERI
(Terlampir)
PENYULUHAN 2
PENGORGANISASIAN PERAN
Pembawa materi : Wulan In Suci Eman Mandasari
E. SETTING TEMPAT
Keterangan:
: Pembawa materi
: Fasilitator
: Audiens
PENYULUHAN 3
F. KEGIATAN
PENYULUHAN 4
1. Menyimpulkan isi
3 Evaluasi 5 menit Peserta bertanya dan
dari penyuluhan menjawab
2. Memberi
kesempatan
untuk bertanya
3. Memberikan
kesempatan
untuk menjawab
pertanyaan
yang dilontarkan
Terminasi :
4 Penutup 3 menit Menjawab salam
Mengucapkan terima
kasih dan mengucapkan
salam
G. EVALUASI STRUKTUR
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Penutupan
H. EVALUASI PROSES
I. EVALUASI HASIL
PENYULUHAN 5
MATERI
KENALI PENYAKIT DAN FAKTOR RISIKO HERNIA
1.1 Hernia
1.1.1 Definisi Hernia
Hernia adalah prostrusi dari organ melalui lubang defektif yang
didapat atau kongenital padadinding rongga yang secara normal berisi
organ. Istilah hernia berasal dari bahasa Yunani“ERNOS” yang berarti
penonjolan.
PENYULUHAN 7
secara tidak adekuat karena masalah pasca operasi seperti infeksi,
nutrisi tidak adekuat, distensi ekstrem atau kegemukan
- Incisional
Batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan parut yang
lemah
PENYULUHAN 8
d. Keturunan
Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena
hernia.
e. Obesitas
Berat badan yang berlebih menyebabkan tekanan berlebih pada tubuh,
termasuk di bagian perut. Ini bisa menjadi salah satu pencetus hernia.
Peningkatan tekanan tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya
prostrusi atau penonjolan organ melalui dinding organ yang lemah.
f. Kehamilan
Kehamilan dapat melemahkan otot di sekitar perut sekaligus memberi
tekanan lebih di bagian perut. Kondisi ini juga dapat menjadi pencetus
terjadinya hernia.
g. Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan daya fisik dapat
menyebabkan terjadinya hernia. Contohnya, pekerjaan buruh angkat
barang. Aktivitas yang berat dapat mengakibatkan peningkatan tekanan
yang terus-menerus pada otot-otot abdomen. Peningkatan tekanan
tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya prostrusi atau penonjolan
organ melalui dinding organ yang lemah.
h. Kelahiran prematur
Bayi yang lahir prematur lebih berisiko menderita hernia inguinal
daripada bayi yang lahir normal karena penutupan kanalis inguinalis
belum sempurna, sehingga memungkinkan menjadi jalan bagi
keluarnya organ atau usus melalui kanalis inguinalis tersebut. Apabila
seseorang pernah terkena hernia, besar kemungkinan ia akan
mengalaminya lagi.
PENYULUHAN 9
b. Kelemahan pada dinding abdomen
- Trauma
- Obesitas
- Kehamilan
- Kelainan Kongital
PENYULUHAN 10
4. Sabuk hernia
Digunakan pada pasien yang menolak operasi dan pintu hernia relatif
kecil
5. operasi
Setiap penderita hernia inguinalis lateralis selalu harus diobati dengan
jalan pembedahan. Pembedahan secepat mungkin setelah diagnosa
ditegakkan.
- Adapun prinsip pembedahan hernia inguinalis lateralis adalah
Herniotomy : membuang kantong hernia, ini terutama pada anakana
k karena dasarnya adalah kongenital tanpa adanya kelemahan
dinding perut.
- Herniorrhaphy : membuang kantong hernia disertai tindakan bedah
plastik untuk memperkuat dinding perut bagian bawah di belakang
kanalis inguinalis. Pada pasien yang didapatkan kontraindikasi
pembedahan atau menolak dilakukan pembedahan, dapat dianjurkan
untuk memakai sabuk hernia (truss). Sabuk dipakai waktu pagi
dimana penderita aktif dan dilepas pada waktu istirahat (malam)
PENYULUHAN 11
DAFTAR PUSTAKA
D.D.Ignatavicius dan M.V.Bayne (1991), ”Medical Surgical Nursing“ , A Nursing
ProcessApproach, W. B. Saunders Company, Philadelphi
Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care
(2 nd ed ) Philadelpia F.A Davis Company
PENYULUHAN 12