HERNIA INGUINALIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah
(KMB)
Disusun Oleh :
SITI KHONISA
R210415057
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien pasien dan keluarga
mengerti tentang penyakit hernia.
Keterangan :
: Pasien/keluarga : Penyuluh
4. Kegiatan Pelaksanaan
D. Evaluasi
1. Metode Evaluasi
a. Metode Evaluasi : Tanya jawab dan demonstrasi
b. Jenis Evaluasi : Lisan dan praktik
2. Pertanyaan Evaluasi
a. Mengulang penjelasan rencana kegiatan.
Lampiran
HERNIA INGUINALIS
A. Pengertian hernia
Hernia Inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk
melalui sebuah lubang pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalis.
Kanalis inguinalis adalah saluran berbentuk tabung, yang merupakan
jalan tempat turunnya testis (buah zakar) dari perut ke dalam skrotum
(kantung zakar) sesaat sebelum bayi dilahirkan. Hernia merupakan
kelemahan atau defek di dinding rongga peritoneum dapat menyebabkan
peritoneum menonjol membentuk kantung yang di lapisi oleh serosa dan
disebut kantung hernia (Robbins & Cotran : 2010).
Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis
internus yang terletak disebelah lateral vasa epigastrika inferior,
menyusuri kanalis inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui anulus
inguinalis eksternus (Arif Mansjoer : 2010).
B. Etiologi
Menurut Giri Made Kusala (2009), Hal-hal yang dapat menyebabkan
terjadinya hernia adalah :
1. Umur
Penyakit ini dapat diderita oleh semua kalangan tua, muda, pria
maupun wanita. Pada Anak – anak penyakit ini disebabkan karena
kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan
turunnya testis. Pada orang dewasa khususnya yang telah berusia lanjut
disebabkan oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena
adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam rongga
perut (Giri Made Kusala, 2009).
2. Jenis Kelamin
Hernia yang sering diderita oleh laki – laki biasanya adalah jenis
hernia Inguinal. Hernia Inguinal adalah penonjolan yang terjadi pada
daerah selangkangan, hal ini disebabkan oleh proses perkembangan alat
reproduksi. Penyebab lain kaum adam lebih banyak terkena penyakit ini
disebabkan karena faktor profesi, yaitu pada buruh angkat atau buruh
pabrik. Profesi buruh yang sebagian besar pekerjaannya mengandalkan
kekuatan otot mengakibatkan adanya peningkatan tekanan dalam rongga
perut sehingga menekan isi hernia keluar dari otot yang lemah tersebut
(Giri Made Kusala, 2009).
3. Penyakit penyerta
Penyakit penyerta yang sering terjadi pada hernia adalah seperti pada
kondisi tersumbatnya saluran kencing, baik akibat batu kandung kencing
atau pembesaran prostat, penyakit kolon, batuk kronis, sembelit atau
konstipasi kronis dan lain-lain. Kondisi ini dapat memicu terjadinya
tekanan berlebih pada abdomen yang dapat menyebabkan keluarnya usus
melalui rongga yang lemah ke dalam kanalis inguinalis.
4. Keturunan
Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena hernia.
5. Obesitas
7. Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan daya fisik dapat
menyebabkan terjadinya hernia. Contohnya, pekerjaan buruh angkat
barang. Aktivitas yang berat dapat mengakibatkan peningkatan tekanan
yang terus-menerus pada otot-otot abdomen. Peningkatan tekanan
tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya prostrusi atau penonjolan
organ melalui dinding organ yang lemah.
8. Kelahiran prematur
Bayi yang lahir prematur lebih berisiko menderita hernia inguinal
daripada bayi yang lahir normal karena penutupan kanalis inguinalis
belum sempurna, sehingga memungkinkan menjadi jalan bagi keluarnya
organ atau usus melalui kanalis inguinalis tersebut. Apabila seseorang
pernah terkena hernia, besar kemungkinan ia akan mengalaminya lagi.
(Giri Made Kusala, 2009).
C. Pemeriksaan Penunjang
D. Komplikasi
1. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi
hernia tidak dapat dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis
ireponibilis). Pada keadaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus.
2. Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus
yang masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit dan dapat
menimbulkan gangguan penyaluran isi usus.Keadaan ini disebut hernia
inguinalis lateralis incarcerata.
3. Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi
penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut
hernia inguinalis lateralis strangulata.
4. Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan
pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.
5. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung,
muntah dan obstipasi.
6. Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki.
9. Bila isi perut terjepit dapat terjadi: shock, demam, asidosis metabolik,
abses
E. Penatalaksanaan
F. Pencegahan
1. Usahakan untuk mempertahankan berat tubuh yang sehat. Hal ini dapat
membantu mengurangi tekanan pada otot di bagian perut.
2. Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi. Seperti : Buah-
buahan, sayuran, dan makanan yang terbuat dari gandum sangat
disarankan untuk dikonsumsi. Makanan tersebut mengandung banyak
serat yang membantu mencegah konstipasi dan mengurangi tekanan di
bagian perut.
3. Hindari mengangkat barang yang terlalu berat. Jika harus mengangkat
barang berat, lakukan dengan cara yang benar. Postur tubuh yang tepat
saat mengangkat barang berat, yakni tekuk lutut Anda dan hindari
membungkuk untuk mengurangi tekanan.
4. Hindari tekanan Intra abdomen. Seperti batuk kronis dan mengejan
yang dapat mencetuskan hernia.
DAFTAR PUSTAKA