Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HERNIA INGUINALIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah
(KMB)

Disusun Oleh :
SITI KHONISA
R210415057

YAYASAN INDRA HUSADA INDRAMAYU


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDRAMAYU
PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HERNIA

1. Mata ajaran : Penatalaksanaan Hernia Inguinalis


2. Pokok Bahasan : Hernia inguinalis
3. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Hernia
b. Etiologi Hernia
c. Tanda dan gejala hernia
d. Pemeriksaan Penunjang hernia
e. Komplikasi hernia
f. Penatalaksanaan hernia
g. Pencegahan hernia
4. Sasaran : Pasien dan keluarga
5. Hari/Tanggal : Kamis, 21 Oktober 2021

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien pasien dan keluarga
mengerti tentang penyakit hernia.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


a. Setelah mendapat penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mengerti
tentang penyakit hernia mampu menjelaskan kembali pengertian hernia,
penyebab hernia, patofisiologi hernia, tanda dan gejala hernia,
penatalaksanaan hernia dan pencegahan hernia yang dapat terjadi.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Media Penyuluhan
Leafleat (Lembar Balik)
2. Metode Penyuluhan
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa:
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3. Setting Tempat

Keterangan :
: Pasien/keluarga : Penyuluh

4. Kegiatan Pelaksanaan

Tahap Waktu Kegiatan Metode


Orientasi 5 Menit Pembukaan Ceramah
1. Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
5. Menyampaikan kontrak
Waktu
Kerja 20 Menit a. Menjelaskan tentang Pengertian Ceramah
Hernia
b. Menjelaskan tentang Etiologi
Hernia
c. Menjelaskan tentang Tanda dan
gejala hernia
d. Menjelaskan tentang
Pemeriksaan Penunjang hernia
e. Menjelaskan tentang
Komplikasi hernia
f. Menjelaskan tentang
Penatalaksanaan hernia
g. Menjelaskan tentang
Pencegahan hernia
Terminasi 5 Menit 1. Memberikan kesempatan untuk Ceramah dan
bertanya Tanya Jawab
2. Menjawab pertanyaan
3. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
4. Memberi salam penutup

D. Evaluasi
1. Metode Evaluasi
a. Metode Evaluasi : Tanya jawab dan demonstrasi
b. Jenis Evaluasi : Lisan dan praktik
2. Pertanyaan Evaluasi
a. Mengulang penjelasan rencana kegiatan.

Lampiran
HERNIA INGUINALIS

A. Pengertian hernia
Hernia Inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk
melalui sebuah lubang pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalis.
Kanalis inguinalis adalah saluran berbentuk tabung, yang merupakan
jalan tempat turunnya testis (buah zakar) dari perut ke dalam skrotum
(kantung zakar) sesaat sebelum bayi dilahirkan. Hernia merupakan
kelemahan atau defek di dinding rongga peritoneum dapat menyebabkan
peritoneum menonjol membentuk kantung yang di lapisi oleh serosa dan
disebut kantung hernia (Robbins & Cotran : 2010).
Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis
internus yang terletak disebelah lateral vasa epigastrika inferior,
menyusuri kanalis inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui anulus
inguinalis eksternus (Arif Mansjoer : 2010).

B. Etiologi
Menurut Giri Made Kusala (2009), Hal-hal yang dapat menyebabkan
terjadinya hernia adalah :

1. Umur
Penyakit ini dapat diderita oleh semua kalangan tua, muda, pria
maupun wanita. Pada Anak – anak penyakit ini disebabkan karena
kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan
turunnya testis. Pada orang dewasa khususnya yang telah berusia lanjut
disebabkan oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena
adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam rongga
perut (Giri Made Kusala, 2009).

2. Jenis Kelamin

Hernia yang sering diderita oleh laki – laki biasanya adalah jenis
hernia Inguinal. Hernia Inguinal adalah penonjolan yang terjadi pada
daerah selangkangan, hal ini disebabkan oleh proses perkembangan alat
reproduksi. Penyebab lain kaum adam lebih banyak terkena penyakit ini
disebabkan karena faktor profesi, yaitu pada buruh angkat atau buruh
pabrik. Profesi buruh yang sebagian besar pekerjaannya mengandalkan
kekuatan otot mengakibatkan adanya peningkatan tekanan dalam rongga
perut sehingga menekan isi hernia keluar dari otot yang lemah tersebut
(Giri Made Kusala, 2009).
3. Penyakit penyerta
Penyakit penyerta yang sering terjadi pada hernia adalah seperti pada
kondisi tersumbatnya saluran kencing, baik akibat batu kandung kencing
atau pembesaran prostat, penyakit kolon, batuk kronis, sembelit atau
konstipasi kronis dan lain-lain. Kondisi ini dapat memicu terjadinya
tekanan berlebih pada abdomen yang dapat menyebabkan keluarnya usus
melalui rongga yang lemah ke dalam kanalis inguinalis.
4. Keturunan

Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena hernia.
5. Obesitas

Berat badan yang berlebih menyebabkan tekanan berlebih pada


tubuh, termasuk di bagian perut. Ini bisa menjadi salah satu pencetus
hernia. Peningkatan tekanan tersebut dapat menjadi pencetus
terjadinya prostrusi atau penonjolan organ melalui dinding organ
yang lemah.
6. Kehamilan

Kehamilan dapat melemahkan otot di sekitar perut sekaligus


memberi tekanan lebih di bagian perut. Kondisi ini juga dapat
menjadi pencetus terjadinya hernia.

7. Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan daya fisik dapat
menyebabkan terjadinya hernia. Contohnya, pekerjaan buruh angkat
barang. Aktivitas yang berat dapat mengakibatkan peningkatan tekanan
yang terus-menerus pada otot-otot abdomen. Peningkatan tekanan
tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya prostrusi atau penonjolan
organ melalui dinding organ yang lemah.
8. Kelahiran prematur
Bayi yang lahir prematur lebih berisiko menderita hernia inguinal
daripada bayi yang lahir normal karena penutupan kanalis inguinalis
belum sempurna, sehingga memungkinkan menjadi jalan bagi keluarnya
organ atau usus melalui kanalis inguinalis tersebut. Apabila seseorang
pernah terkena hernia, besar kemungkinan ia akan mengalaminya lagi.
(Giri Made Kusala, 2009).

B. Tanda dan Gejala

Umumnya penderita mengeluhkan turun berok, burut atau kelingsir


atau menyatakan adanya benjolan di selakanganya/kemaluan, benjolan
itu bisa mengecil atau menghilang, dan bila menangis mengejan waktu
defekasi/miksi, mengangkat benda berat akan timbul kembali. Dapat pula
ditemukan rasa nyeri pada benjolan atau gejala muntah dan mual bila
telah ada komplikasi.

C. Pemeriksaan Penunjang

Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan tambahan untuk


menegakkan diagnosis hernia. Namun pemeriksaan seperti ultrasonografi
(USG), CT Scan, maupun MRI (Magnetic Resonance Imaging) dapat
dikerjakan guna melihat lebih lanjut keterlibatan organ-organ yang
terperangkap dalam kantung hernia tersebut. Pemeriksaan laboratorium
dapat dilakukan untuk kepentingan operasi. Sinar X abdomen
menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/ obstruksi usus.
Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan
hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit), peningkatan sel darah putih
(Leukosit : >10.000– 18.000/mm3) dan ketidak seimbangan elektrolit.

D. Komplikasi

1. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi
hernia tidak dapat dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis
ireponibilis). Pada keadaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus.
2. Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus
yang masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit dan dapat
menimbulkan gangguan penyaluran isi usus.Keadaan ini disebut hernia
inguinalis lateralis incarcerata.
3. Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi
penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut
hernia inguinalis lateralis strangulata.
4. Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan
pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.
5. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung,
muntah dan obstipasi.
6. Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki.

7. Pendarahan yang berlebihan/infeksi luka bedah

8. Komplikasi lama merupakan atropi testis karena lesi.

9. Bila isi perut terjepit dapat terjadi: shock, demam, asidosis metabolik,
abses

E. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada hernia dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu


konservatif dan pembedahan.
1. Konservatif

Penggunaan alat penyangga dapat dipakai sebagai pengelolaan


sementara, misalnya pemakaian korset. Tapi untuk hernia inguinalis
pamakaian korset tidak dianjurkan karena alat ini dapat melemahkan otot
dinding perut. Pada terapi konservatif dapat pula diberikan obat anti
analgetik yaitu mengurangi nyeri.
2. Pembedahan

Prinsip dasar hernia terdiri dari herniotomy ( memotong hernia ) dan


menjepit kantung hernia ( herniorafi ). Pada bedah elektif, kanalis
dibuka, isi hernia dimasukan, kantong diikat, dan dilakukan bassiny
plasty untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Pasien
yang telah dilakukan tindakan pembedahan disarankan untuk tidak boleh
mengendarai kendaran, aktifitas dibatasi, seperti tidak boleh mengangkat
benda berat, mendorong atau menarik benda paling sedikit 6 minggu.

F. Pencegahan

1. Usahakan untuk mempertahankan berat tubuh yang sehat. Hal ini dapat
membantu mengurangi tekanan pada otot di bagian perut.
2. Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi. Seperti : Buah-
buahan, sayuran, dan makanan yang terbuat dari gandum sangat
disarankan untuk dikonsumsi. Makanan tersebut mengandung banyak
serat yang membantu mencegah konstipasi dan mengurangi tekanan di
bagian perut.
3. Hindari mengangkat barang yang terlalu berat. Jika harus mengangkat
barang berat, lakukan dengan cara yang benar. Postur tubuh yang tepat
saat mengangkat barang berat, yakni tekuk lutut Anda dan hindari
membungkuk untuk mengurangi tekanan.
4. Hindari tekanan Intra abdomen. Seperti batuk kronis dan mengejan
yang dapat mencetuskan hernia.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Sudarth, 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, Volume 2.


Jakarta : EGC.

Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Untuk Perencanaan


Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.

Kapita Selekta Kedokteran. 2010. Edisi III. Medica Aesculaplus FK UI.


Swearingen. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi II : EGC.

Anda mungkin juga menyukai