OLEH:
19192017
CI LAHAN CI INSTITUSI
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP MEDIS
A. Pengertian
Hernia merupakan produksi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen isi perut menonjol
melalui defek atau bagian-bagian lemah dari lapisan muscular aponeurotik dinding perut.
Hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi hernia (Wim Dejong, 2008). Hernia merupakan
penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah
dari lapisan dinding perut (Nurarif,2013)
Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati dinding
rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut (Nettina, 2001 :
253).Hernia Umbilikalis adalah penonjolan yang mengandung isi rongga perut yang
masuk melalui cincin umbilikus akibat peninggian tekanan intra abdomen, biasanya
ketika bayi menangis. Hernia umumnya tidak menimbulkan nyeri dan sangat jarang
terjadi inkarserasi (Syamsuhidayat, 2004 ).
a) Klasifikasi
a. Hernia inguinalis indirek yaitu batang usus melewati cincin abdomen dan
mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis.
b. Hernia inguinalis direk yaitu batang usus melewati dinding inguinal bagian
posterior.
c. Hernia femoralis yaitu hernia yang batas usus melewati femoral ke dalam
kanalis femorales.
d. Hernia Umbilikus yaitu hernia pada orang dewasa yang terjadi di dinding
abdomen di sebelah sentral tepat di atas umbilikus.
e. Hernia Inersional yaitu batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan
perut yang lemah.
f. Hernia apigartrium yaitu hernia kecil dan tambahan jaringan peritonium yang
terjadi lewat selubung otot pada garis tengah abdomen di bawah sternum.
g. Hernia scortalis yaitu hernia pada scrotum
B. Etiologi
E. Komplikasi
1. Terjadi perlengketan pada isi hernia dengan dinding kantong hernia tidak dapat
dimasukkan lagi
2. Terjadi penekanan pada dinding hernia akibat makin banyaknya usus yang rusak
Pada strangulasi nyeri yang timbul lebih hebat dan kontinue menyebabkan daerah
benjolan merah
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Herniografi
Teknik ini, yang melibatkan injeksi medium kontras ke dalam kavum peritoneal
dan dilakukan
2. X-ray, sekarang jarang dilakukan pada bayi untuk mengidentifikasi hernia
kontralateral pada groin. Mungkin terkadang berguna untuk memastikan adanya
hernia pada pasien dengan nyeri kronis pada groin.
3. USG Sering digunakan untuk menilai hernia yang sulit dilihat secara klinis,
misalnya pada Spigelian hernia.
4. CT dan MRI
Berguna untuk menentukan hernia yang jarang terjadi (misalnya : hernia obturator)
5. Laparaskopi
Hernia yang tidak diperkirakan terkadang ditemukan saat laparaskopi untuk
nyeri perut yang tidak dapat didiagnosa.
6. Operasi Eksplorasi
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien hernia adalah :
1. Lab darah : hematology rutin, BUN, kreatinin dan elektrolit darah.
2. Radiologi, foto abdomen dengan kontras barium, flouroskopi.
3. Data laboratorium, meliputi:
4. Darah
5. Leukosit 10.000 – 18.000/mm3
6. Serum elektrolit meningkat
7. Data Px diagnostic X-Ray
G. Penatalaksanaan
a. Pra Operasi
1. Cegah menangis
2. Beri posisi semi-fowler (H. Diafragmatik), terlentang (H. Femoralis)
3. Lakukan perawatan rutin jalur IV. Pengisapan NG. Puaskan
4. Hindari tindakan sendiri (mis. Siagen, koin)
5. Jaga agar kontong atau visera tetap lembab
6. Gunakan tindakan kenyamanan
b. Pasca Operasi
7. Lakukan perawatan dan observasi secara rutin
8. Berikan tindakan kenyamanan
1. Terapi konservatif/non bedah meliputi :
a. Penggunaan alat penyangga bersifat sementara seperti pemakaian
sabuk/korset pada hernia ventralis.
b. Dilakukan reposisi postural pada pasien dengan Hernia inkaseata yang tidak
menunjukkan gejala sistemik.
2. Terapi umum adalah terapi operatif.
3. Jika usaha reposisi berhasil dapat dilakukan operasi herniografi efektif.
4. Jika suatu operasi daya putih isi Hernia diragukan, diberikan kompres hangat
dan setelah 5 menit di evaluasi kembali
5. Jika ternyata pada operasi dinding perut kurang kuat sebaiknya digunakan
marleks untuk menguatkan dinding perut setempat
H. Konsep Keperawatan
I. Pengkajian
Pengkajian keperawatan menurut Doenges(1999) adalah :
1.Identitas klien Meliputi : nama,umur,agama,jenis kelamin,alamat suku
bangsa,pendidikan,tanggal masuk rumah sakit,nomor registrasi,dan diagnosa
medis Riwayat kesehatan
2.Keluhan utama : klien mengatakan ada benjolan di bagian umbilical dan
terasa Nyeri pada perut terus menerus sejak hari ini
3.Riwayat kesehatan sekarang : Klien merasakan nyeri ,dimana nyeri tersebut
adalah nyeri akut karena di sebabkan oleh diskontinuitis jaringan akibat
tindakan oprasi (insisi pembedahan )
4.Riwayat kesehatan lalu : Ny,A yang berumur 53 tahun mengeluh nyeri pada
perut bagian bawah. Ny,A mengatakan bahwa suda hampir sebulan
mengalami sakit perut dan BAB nya juga tidak lancar,nafsu makan menurun.
Selain itu,Ny,A mengaku tidak bisa untuk melakukan aktivitas sehari-hari
6.Eliminasi
Gejala: :
a. Konstipasi, mengalami kesulitan dalam defekasi.
8.Integritas Ego
keluarga/orang terdekat
9. Kenyamanan
320-321).
9. Pemeriksaan fisik
1. .Keadaan umum : Lemah.
Palpasi : Denyutan jantung teraba cepat, badan terasa panas, nyeri tekan(-)
5. Abdomen
Perkusi : Dullness
6. Ekstremitas
7. Genetalia
1. Diagnosa Keperawatan
.2 Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual muntah
2. Intervensi