HERNIA INGUINALIS
Disusun oleh
Nama : Lisdayanti
Nim : 14420202158
Kelompok : C.5.A
Preceptor:
1. Preceptor Klinik
Pitriani, S. Kep., Ns ( )
2. Preceptor Institusi
Sudarman, S.Kep., Ns., M.Kep ( )
DEPARTEMEN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT DAN DISASTER NURSING
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi Hernia inguinalis
Hernia merupakan produksi atau penonjolan isi suatu rongga
melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada
hernia abdomen isi perut menonjol melalui defek atau bagian-bagian
lemah dari lapisan muscular aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri dari
cicin, kantong dan isis hernia. Hernia merupakan penonjolan isis suatu
rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan.
Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis
internus yang terletak disebelah lateral vasa epigastrika inferior,
menyusuri kanalis dan keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis
eksternus.
2. Etiologi
a. Kelemahan muscular “otot” abdomen congenital atau didapat ( akibat
suatu insisi ).
b. Peningkatan tekanan intraabdominal
c. Kehamilan
d. Kegemukan
e. Peningkatan tekanan
f. Mengangkat berat
g. Batuk
h. Cedera traumatic karena tekanan tumpul
3. Manifestasi klinis
pada umunya penderita mengalami penonjolan didaerah
inguinalnya dan mengatakan adanya benjolan diselangkangan atau
kemaluan, benjolan itu bisa mengecil atau menghilang dan muncul lagi
bila menangis, megejan pada waktu defikasi atau miksi, mengangkat
benda berat, dapat pula ditemukan rasa nyeri pada benjolan atau gejala
mual dan muntah
4. Patofiologi
Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka akan menutup pada
usia 2 bulan, bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel,
kanalis terbuka terus karena prosesus tidak berobliterasi, maka akan timbul
hernia inguinalis lateralis kongenital. Kanalis telah tertutup, namun daerah
ini merupakan locus minoris resistensi telah tertutup, maka tekanan ini
menyebabkan tekanan intra abdominal meninggi kanal itu dapat terbuka
kembali, dan timbul hernia inguinalis lateralis akuista.
Keadaan ini yang menyebabkan tekanan abdominal naik atau
meninggi adalah hamil, batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda berat,
defikasi yang mengejan, miksi yang mengejan misalnya prostat hipertropi.
5. Komplikasi
Komplikasi yang di timbulkan dari hernia menurut Rudi Heryono (2012) antara
lain :
a) Hernia berulang
b) Hematoma
c) Retensi urin
d) Infeksi pada luka
e) Nyeri kronis atau akut
f) Pembengkakan testis karena atrofi testis
g) Rekurensi hernia (sekitar 2%)
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan darah lengkap
b. Pemeriksaan Rontgen Spinal dan Endoskopi
c. Test Leseque (mengangkat kaki lurus keatas)
d. CT-Scan dan MRI
e. Keadaan umum penderita biasanya baik. bila benjolan tidak tampak
maka penderita disuruh menejan dengan menutup mulut dalam
keadaan berdiri. Bila ada hernia maka akan tampak benjolan. Bila
benjolan itu dapat dimasukan kembali. Penderita dalam posisi tidur,
bernafas dengan mulut untuk mengurangi tekanan intra abdominal,
lalu angkat skrotum perlahan-lahan. Bila benjolan itu dapat masuk,
maka diagnosis pasti hernia dapat ditegakan. Diagnosis pasti hernia
juga dapat ditegakan bila terdengar bising usus pada benjolan tersebut.
f. Keadaan cicin hernia perlu pula diperiksa. Caranya adalah dengan
mengikuti fasikulus spermatikus sampai ke anulus inguinalis interna.
Pada keadaan normal, maka jari tangan tidak dapat masuk, maka
penderita disuruh mengejan dan rasakan apakah ada massa yang
menekan. Bila massa itu menekan ujung jari, maka itu adalah hernia
inguinalis lateralis. Sedang bila menekan sisi jari, maka diagnosisnya
adalah hernia ingunalis medialis.
7. Penatalaksanaan
1) Pembedahan
Herniatomi
Dilakukan pembebasan kantong hernia sampai lehernya kantong
dibuka dan isi hernia dibebaskan jika ada perlekatan,kemudian
diare posisi kantong hernia dijahit,ikat setinggi mungkin lalu
dipotong.
Hernia plastic
Dilakukan tindakan memperkecil anulis inguinalis interus dan
memperkuat dinding belakang kanalis linguinalis
2) Nonfarmakologi
Preoperatif hernia yang terserat sering kali dapat dilakukan
dengan membaringkan pasien dengan kaki diangkat atau
berbaring didalam bak air hangat dan mendorongnaik maju hernia
dengan arah rongga abdomen kembali.
Post operatif
Kompres Es bila timbul nyeri akibat post operatif seperti
peradangan edema dan perdarahan
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik ditandai dengan
mengeluh nyeri
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan
merasa lemas
c. Defisit nutrisi ketidakmampuan mengabsorbsi makana ditandai
dengan kram atau nyeri abdomen
d. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan
ditandai dengan merasa dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
e. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan paparan organisme
patogen lingkungan
3. Intervensi keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap kelima atau proses
keperawatan terakhir yang berupaya untuk membandingkan tindakan yang
sudah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditentukan. Evaluasi
keperawatan bertujuan menentukan apakah seluruh proses keperawatan
sudah berjalan dengan baik dan tindakan berhasil dengan baik.
Daftar pustaka
Black, J dkk. 2017. Medical Surgical Nursing, edisi 4. Pensylvania : W.B Saunder
Jakarta : EGC
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia(I).
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan(1st ed.). Jakarta: Dewan Pen gurus
Pusat Persatuan
Pathway
Nyeri
Aktivitas menurun
HERNIATOMI RA