1. DEFINISI
Istilah hernia berasal dari bahasa Latin, yaitu herniae, yang berarti
penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada
daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus (Giri Made
Kusala, 2009).
2. ETIOLOGI
a. Umur
Penyakit ini dapat diderita oleh semua kalangan tua, muda, pria
b. Jenis Kelamin
Hernia yang sering diderita oleh laki – laki biasanya adalah jenis
pada buruh angkat atau buruh pabrik. Profesi buruh yang sebagian
c. Penyakit penyerta
d. Keturunan
Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena
hernia.
e. Obesitas
lemah.
f. Kehamilan
g. Pekerjaan
h. Kelahiran premature
a. Berupa benjolan
c. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada
komplikasi
5. KLASIFIKASI
a. Hernia hiatal
b. Hernia epigastrik
lemak dan jarang yang berisi usus. Terbentuk di bagian dinding perut
yang relatif lemah, hernia ini sering menimbulkan rasa sakit dan tidak
ditemukan.
c. Hernia umbilikal
d. Hernia inguinalis
menerobos ke bawah melalui celah. Hernia tipe ini lebih sering terjadi
f. Hernia insisional
6. PENGKAJIAN
(Keluhan utama, Riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan dahulu,
riwayat kesehatan keluarga, riwayat pengobatan, riwayat alergi, riwayat
pembedahan)
a. Keluhan utama
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riawayat kesehatan dahulu
d. Riwayat kesehatan keluarga
e. Riwayat pengobatan
f. Riwayat alergi
g. Riwayat pembedahan
7. PEMERIKSAAN FISIK
(Persistem ; Fokus pada system yang terkait dengan diagnosa medis)
Data yang diperoleh atau dikali tergantung pada tempat terjadinya, beratnya,
a. Aktivitas/istirahat
Tanda dan gejala: > atropi otot , gangguan dalam berjalan riwayat
pekerjaan yang perlu mengangkat benda berat, duduk dalam waktu lama.
b. Sistem pencernaan
c. Integritas ego
kaki.
Gejala: sikap, perubahan cara berjalan, nyeri seperti tertusuk paku, semakin
8. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Perabaan kantong hernia pada funikulus spermatikus sebagai
(Sjamsuhidayat,2009).
3. Laboratorium
4. Pemeriksaan Radiologi.
9. PENATALAKSANAAN KLINIS
A. MEDIS
Nama Obat INDIKASI Efek Samping
Nama Generik:
___________________ _______________________________
___________________ _______________________________
Nama Dagang : ___________________ _______________________________
___________________ _______________________________
___________________ _______________________________
B. KEPERAWATAN
1. Nyeri
2. Cemas
POST OPERATIF
Masalah
NO Data Etiologi
Keperawatan
1. Herniorapi Nyeri
DS :
DO : - klien tampak meringis Insisi bedah
- Skala nyeri 5 dari
rentang 0-10 Terputusnya
- Terdapat luka insisi kontinuitas
post operasi herniorapi jaringan
Pengeluaran zat
histamin dan
prostaglandin
Merangsang
hipotalamus
Nyeri
dipersepsikan
2. Ds : - pasien Herniorapi Gangguan
Do : - klien tampak lemah mobilitas fisik
Insisi bedah
- Klien masih tampak
adanya luka operasi Terputusnya
- Klien tampak takut untuk kontinuitas
jaringan
bergerak
Pengeluaran zat
histamin dan
prostaglandin
Merangsang
hipotalamus
Nyeri
dipersepsikan
Pergerakan
terbatas
Gangguan
mobilitas fisik
3. Ds : - Herniorapi Resiko infeksi
Do : - adanya luka insisi post
operasi Insisi bedah
Terputusnya
kontinuitas
jaringan
Terjadi luka
insisi sebagai
mediator
mikroorganisme
berkembang
Resiko infeksi
POST OPERATIF
a. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur
pembedahan)
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
c. Resiko infeksi dibuktikan dengan adanya efek prosedur invasif
(pembedahan herniorapi)
12. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PRE OPERATIF
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
1. Nyeri berhubungan Tupan : 1. Observasi a. Untuk mengetahui jenis
dengan Terdapat Setelah dilakukan tindakan a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, nyeri yang dirasakan
penekanan benjolan keperawatan selama 3x24 jam intenstias nyeri klien
di dinding Inguinal, benjolan di dinding inguinal b. Untuk mengetahui
ditandai dengan : hilang b. Identifikasi skala nyeri seberapa berat jenis
DS : - nyeri klien
DO : - klien tampak Tupen
meringis
Setelah dilakukan tindakan c. Agar bisa melihat kondisi
- Skala nyeri 2
c. Identifikasi respon nyeri non verbal
dari rentang keperawatan selama 1x24 jam nyeri klien
0-10 nyeri berkurang, dengan d. Agar bisa menjadi acuan
- Terdapat d. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
kriteria hasil : untuk mengurangi nyeri
benjolan di
nyeri
inguinal - Nyeri kurang klien
- Skala nyeri berkurang
dari 2 menjadi 1 dari
2. Terapeutik
rentang 0-10 a. Agar klien bisa
a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Klien tidak meringis mengatasi rasa nyeri
b.
selain dengan terapi
pengobatan
b. Agar bisa membuat klien
nyaman dan tidak
3. Edukasi merasa nyeri
a. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
a. Agar klien mengetahui
tentang penyebab nyeri
b. Jelaskan strategi meredakan nyeri yang dirasakan
b. Agar klien tahu apa yang
harus dilakukan apabila
nyeri datang
2. Terapeutik
a. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
a. Agar klien percaya dan
kepercayaan
ansietas bisa
berkurang
3. Edukasi
a. Agar klien mengetahui
a. Jelaskan prosedur, termasuk yang mungkin dialami
yang sedang dialami
nya bahwa
pembedahan itu
memang harus
dilakukan
POST OPERATIF
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
1. Nyeri berhubungan Tupan : 1. Observasi
dengan agen Setelah dilakukan tindakan a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, a. Untuk mengetahui jenis
pencedera fisik keperawatan selama 3x24 jam intenstias nyeri nyeri yang dirasakan klien
(prosedur benjolan di dinding inguinal
pembedahan) hilang
ditandai dengan : b. Identifikasi skala nyeri b. Untuk mengetahui
DS : Tupen seberapa berat jenis nyeri
DO : - klien tampak Setelah dilakukan tindakan klien
meringis
keperawatan selama 1x24 jam
- Skala nyeri 5
dari rentang nyeri berkurang, dengan c. Agar bisa melihat kondisi
0-10 c. Identifikasi respon nyeri non verbal
kriteria hasil : nyeri klien
- Terdapat
- Nyeri kurang
luka insisi
d. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
post operasi - Skala nyeri berkurang d. Agar bisa menjadi acuan
herniorapi nyeri
dari 5 menjadi 1 dari untuk mengurangi nyeri
rentang 0-10 klien
- Klien tidak meringis
2. Terapeutik
a. Agar klien bisa mengatasi
a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
rasa nyeri selain dengan
nyeri
terapi pengobatan
b. Agar bisa membuat klien
nyaman dan tidak merasa
b. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
nyeri
3. Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri a. Agar klien mengetahui
tentang penyebab nyeri
yang dirasakan
3. Edukasi
a. Jelaskan prosedur, tujuan, indikasi, dan kontraindikasi a. Mobilisasi diri
mobilisasi menurunkan komplikasi
tirah baring dan
meningkatkan
pertumbuhan dan
normalisasi fungsi organ.
3. Edukasi
a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi a. Agar klien tahu tanda dan
gejala adanya infeksi
selama pengobatan atau
perawatan
b. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein b. Bisa membantu proses
penyembuhan luka
4. Kolaborasi
a. Bisa membantu
a. Kolaborasi pemberian antibiotik
membunuh kuman atau
menghindari terjadi nya
infeksi yang lebih serius