Anda di halaman 1dari 3

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian

yang dilakukan dan memberikan landasan kuat terhadap topik yang dipilih

sesuai dengan identifikasi masalahnya. Kerangka konsep harus didukung

landasan teori yang kuat, serta ditunjang oleh informasi yang bersumber pada

berbagai laporan ilmiah, hasil penelitian, dan lain-lain (Alimul, 2007).

Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah untuk mengetahui faktor-faktor

yang berhubungan dengan kejadian abortus di RSUD Pringsewu Kabupaten

Pringsewu tahun 2013. Berdasarkan hal tersebut kerangka konsep dalam

penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

1. Usia

Kejadian
2. Paritas
Abortus

3. Riwayat Abortus

Gambar 3.1

Kerangka Konsep

24
25

3.2 Hipotesis Penelitian

3.2.1 Ada hubungan usia dengan kejadian abortus di RSUD Pringsewu

Kabupaten Pringsewu tahun 2013

3.2.2 Ada hubungan paritas dengan kejadian abortus di RSUD Pringsewu

Kabupaten Pringsewu tahun 2013

3.2.3 Ada hubungan riwayat abortus dengan kejadian abortus di RSUD

Pringsewu Kabupaten Pringsewu tahun 2013

3.3 Variabel

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok

lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang digunakan

sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan

penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis

kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan,

penyakit, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini peneliti mengginakan variabel:

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi dalam hal

ini adalah usia, paritas, dan riwayar abortus.

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi dalam hal ini adalah

kejadian abortus.
26

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

atau fenomena (Alimul, 2007).

Tabel 3.4; Tabel Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Ukur Ukur
1. Kejadian Kondisi ibu yang Observasi Melihat 1. Abortus, bila Ordinal
Abortus mengalami ancaman rekam data rekam kehamilan < 20
atau pengeluaran hasil medik medik minggu/berat janin
konsepsi sebelum janin < 500 gram
dapat hidup diluar 2. Tidak abortus, bila
kandungan dengan batas kehamilan 20
kehamilan 20 minggu minggu / berat
atau berat janin 500 janin 500 gram
gram yang tercatat (Prawirohardjo,
dalam buku rekam 2010)
medik
2. Usia Lamanya waktu ibu Observasi Melihat 1. Berisiko, jika umur Ordinal
hidup sejak dilahirkan rekam data rekam ibu < 20 atau > 35
sampai dengan ibu medik medik tahun
datang ke RSUD 2. Tidak berisiko, jika
Pringsewu tahun 2013 usia ibu 20-35
yang tercatat dalam tahun
buku rekam medik (Cuningham. F.
Gary, dkk. 2005)

3. Paritas Keadaan wanita yang Observasi Melihat 1. Beresiko, jika Ordinal


melahirkan, tanpa rekam data rekam multigravida dan
mengingat janinnya medik medik grandemultigravida
hidup atau mati pada 2. Tidak beresiko, jika
waktu lahir yang primigravida
tercatat dalam buku (Cooper, M, dkk.
rekam medik 2009 dan Mochtar,
1998)
4 Riwayat Sesuatu yang pernah Observasi Melihat 1. Ya, jika pernah Ordinal
Abortus dialami oleh ibu yaitu rekam data rekam mengalami abortus
melahirkan dengan usia medi medik 2. Tidak, jika belum
kehamilan 20 minggu pernah mengalami
dan berat janin 500 abortus
gram yang tercatat (Cooper, M, dkk.
daalam buku rekam 2009)
medik

Anda mungkin juga menyukai