Anda di halaman 1dari 29

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan dibidang kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup.
Peningkatan kualitas hidup ini perlu dimulai dari dini yaitu sejak berada dalam
kandungan. Oleh karena itu kehamilan yang sehat sangat mempengaruhi potensi
dari penerus keturunan di kemudian hari.
Menurut Leimena 1993 kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang
sedang hamil atau dalam periode 42 hari setelah terminasi kehamilannya tanpa
memandang lama dan lokasi kehamilannya
Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB )
merupakan salah satu faktor paling sensitif yang menggambarkan kesehatan ibu
dan anak. AKI dan AKB di Indonesia masih sangat tinggi, terbukti dengan adanya
kematian ibu yang sangat bervariasi antara 5 sampai 100.000 per kelahiran hidup.
Dan kematian perinatal yang berkisar antara 25 sampai 750 per kelahiran hidup.
Angka kematian ibu tersebut harus dapat ditekan menjadi 225 per 100.000
kelahiran hidup dan kematian bayi ditekan menjadi 49,8 per 1000 kelahiran hidup.
Maka dari itu pemeriksaan antenatal perlu sekali dilakukan untuk
memastikan keadaan ibu dan janin secara berkala serta untuk mengetahui secara
dini apabila ada penyimpangan atau kelainan yang ditemukan. Dengan tujuan agar
ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan
selamat serta melahirkan bayi dengan sehat.
Pemeriksaan kehamilan secara berkala yang diikuti secara teknis harus
dikuasai oleh setiap pelaksana program KIA di lapangan agar kualitas pelayanan
dapat terjamin. Apabila pada ibu hamil dengan primigravida/ multigravida
umumnya banyak masalah yang berhubungan dengan kehamilannya karena
kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilannya. Oleh karena itu penting bagi
2

ibu hamil primigravida/multigravida untuk melakukan kemungkinan faktor resiko


tinggi bisa ditemukan.

1.2. Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum


Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah
dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan
pengetahuan dalam memecahkan masalah.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
1. Pengkajian data pada ibu hamil dengan letak sungsang.
2. Menganalisa data pada ibu hamil dengan letak sungsang.
3. Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas masalah potensial
pada ibu hamil dengan letak sungsang.
4. Mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi pada ibu
hamil dengan letak sungsang.
5. Menyusun rencana kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang.
6. Melaksanakan tindakan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang.
7. Evaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang

1.3. Metode Penulisan


Metode penulisan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan ini
adalah :
1. Metode pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan
peristiwa dan gejala yang terjadi.
2. Teknik pengumpulan data dan pengidentifikasian data melalui
observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumen dan studi
kepustakaan.
3. Sumber data primer dari klien dan data sekunder dari keluarga dan petugas
kesehatan.
3

1.4. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari.
BAB I Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode
penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan teori meliputi konsep dasar kehamilan dan asuhan
kebidanan pada kehamilan.
BAB III Tinjauan kasus meliputi pengkajian data, diagnosa/masalah,
diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan dan
rasional, pelaksanaan rencana tindakan dan evaluasi.
BAB IV Penutup meliputi kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
4

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Teori Kehamilan Letak Sungsang

2.1.1 Definisi Kehamilan (Gravidarum)


Kehamilan (Gravidarum) merupakan mulainya konsepsi (pembuahan) dan
berakhirnya persalinan.
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280
hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu
disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu
disebut kehamilan post matur / post date, sedangkan kehamilan antara 28–36
minggu disebut kehamilan premature.

2.1.2 Tanda-Tanda Kehamilan


Tanda-tanda kehamilan dibagi dalam 2 golongan :
1. Tanda-tanda pasti hamil
Yaitu tanda obyektif yang didapat dari si penderita oleh si pemeriksa
1) Mendengar DJJ
2) Melihat, meraba atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa
3) Melihat rangka janin dengan sinar Rongent atau dengan USG
Apabila tidak diketemukan salah satu dari tanda diatas maka diagnosa
kehamilan dapat disimpulkan dengan pasti, tetapi tanda-tanda pasti dapat
dilihat pada kehamilan yang sudah lanjut diatas 4 bulan. Tetapi pada
kehamilan 10 minggu kantong kehamilan sudah nampak. Jika dilihat pada
USG dan umur kehamilan 12 minggu denyut jantung anak sudah bias
dilihat.
2. Tanda-tanda mungkin hamil
Tanda-tanda mungkin hamil diperoleh dari pasien (tanda-tanda subyektif) dan
dari hasil pemeriksaan (tanda-tanda obyektif).
5

2.1.3 Tanda-Tanda Subyektif


1. Amenorrhea
Pada wanita yang sehat dengan haid yang teratur, amenorrhea menandakan
kemungkinan hamil.
2. Mual muntah
3. Ibu merasakan pergerakan anak
4. Sering kencing karena rahim yang membesar menekan pada kantung kemih
5. Perasaan dada berisi dan agak nyeri’

2.1.4 Tanda-Tanda Obyektif


1. Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim, pada pemeriksaan
dalanm dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar
bentuknya. Kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi telur yang bernidasi
lebih cepat tumbuhnya. Tanda ini dikenal dengan tanda “Piscaseck”,
konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak terutama di
daerah istmus uteri sehingga bila luka letakkan 2 jari dalam forniks posterior
dan tangan yang lain pada dinding perut di atas symphisis. Maka symphisis
seolah-olah tidak teraba, dimana korpus uteri sama sekali terpisah dari serviks.
Tanda ini disebut “Tanda Hegar”.
2. Perubahan Pada Serviks
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras (seperti ujung hidung), dalam
kehamilan serviks menjadi lunak (seperti bibir / ujung bawah daun telinga).
3. Kontraksi Braxton Hiks
Waktu palpasi atau toucher, rahim yang lunak seketika menjadi keras karena
kontraksi.
4. Ballotement
Pada bulan ke IV dan V janin itu kecil bila dibandingkan dengan banyaknya
air ketuban sehingga bila rahim di goyangkan, anak melenting di dalam rahim
sehingga seluruh badan janin melenting. Ballotement semacam ini disebut
“Ballotement Intoto” yang fungsinya untuk membedakan ballottement yang
timbul pada kehamilan yang tua.
6

5. Meraba Bagian Anak


Dapat dilakukan bila anak sudah besar, tetapi kadang-kadang tumor padat
(mioma, fibrosa) dapat menyerupai bentuk anak.
6. Pemeriksaan Biologis
Tidak dimasukkan tanda pasti karena keadaan lain dapat menimbulkan reaksi
yang positif.
7. Pemeriksaan Perut
Setelah bulan ke III rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesar
perutnya.
8. Keluarnya Colostrum
9. Chloasma Gravidarum
Hyperpigmentasi kulit seperti pasda muka / topeng kehamilan,
hyperpigmentasi areola dan papilla mammae, hyperpigmentasi linea alba
(putih) menjadi linea nigra (hitam).
10. Tanda Chadwick
Warna selaput lender vulva dan vagina menjadi kebiruan.

2.1.5 Keluhan–Keluhan yang Sering Didapatkan pada Wanita Hamil dan


Cara Mengatasinya
1. Mual dan muntah
Biasanya timbul pada bulan ke II dan hilang setelah bulan ke III lewat. Mual
muntah ini timbul terutama pada pagi hari ketika perut kosong (Morning
Sickness), cara mengatasi :
1) Makan sedikit-sedikit / yang ringan-ringan (biscuit dan teh) sebelum dari
tempat tidur.
2) Makan dalam porsi kecil tapi sering.
3) Dapat diberikan vitamin B complex, vitamin C dan Sedativa.
2. Sakit pinggang
Sebagian besar disebabkan oleh karena perubahan sikap badan pada
kehamilan yang lanjut
7

karena titik berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang membesar. Ini
diimbangi dengan lordosis yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan
spasmus otot-otot punggung.
3. Varices
Varices dipengaruhi oleh factor keturunan, berdiri lama dan usia dalam
kehamilan ditambah besar factor hormonal (progesterone) dan bendung pada
panggul.
4. Sesak napas
Disebabkan karena rahim yang membesar, mendesak difragma ke atas. Cara
mengatasinya dengan tidur dengan bantal yang tinggi dapat mengurangi sesak.
5. Haemoroid atau wasir
Pelebaran vena-vena dan anus, tidak berbeda dengan varices dapat bertambah
besar dalam kehamilan karena bendungan darah di dalam rongga panggul.
Cara mengatasi :
1) BAB teratur untuk mengurangi bendungan dalam panggul
2) Kalau perlu beri supositoria haemorrhodales
3) Operasi bila perdarahan banyak
6. Sakit kepala
Biasanya timbul pada kehamilan muda dan sukar menentukan sebabnya, pada
pertengahan kehamilan hilang atau berkurang dengan sendirinya, sakit kepala
pada trimester terakhir kemungkinan gejala PEB.
7. Oedem
Paling sering timbul pada kaki dan tungkai bawah. Harus selalu dibedakan
apakah tidak disebabkan “Toxemia Gravidarum”. Apabila disebabkan oleh
tekanan dari rahim yang membesar pada vena-vena panggul maka dengan
istirahat akan hilang, baiknya kaki ditinggikan kalau tidur (malam hari terasa
dan akan hilang pada pagi hari).
8. Flour albus (darah putih, keputihan)
Pada umumnya cairan pada vagina bertambah dalam kehamilan tanpa sebab-
sebab yang patologis dan sering tidak timbul keluhan. Tetapi apabila flour
albus sangat banyak dan timbul gatal disekitar kemaluan maka harus
8

dicariapakah tidak disebabkan oleh Candida albican / Gonococcus


Trichomonas Vaginalis.

2.1.6 Ante Natal Care


Adalah suatu perwatan sebelum anak lahir yang ditujukan pada ibu maupun
bayi yang dikandung guna mencegah hal-hal yang kurang baik.
1. Tujuan Ante Natal Care
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan perkembangan
kehamilan ibu dan tumbuh kembang bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu
dan bayi.
3) Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat secara umum kebidanan
dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Ekslusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
2. Pemeriksaan kehamilan
Dilakukan paling sedikit 4 kali dalam kehamilan yaitu :
1 kali pada trimester pertama
1 kali pada trimester kedua
2 kali pada trimester ketiga
3. Pelayanan / Asuhan Standart Minimal termasuk “7T”
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2) Ukur tekanan darah
3) TFU
4) Imunisasi TT
5) Tablet Fe
9

6) Tes PMS
7) Temu wicara

2.1.7 Definisi Kelainan Letak


Merupakan keadaan dimana janin terletak sungsang memanjang dengan
kepala di fundus uteri dan bokong bagian bawah di cavum uteri.

2.1.8 Macam Letak Sungsang


1. Letak sungsang sempurna (Complete Brech)
2. Letak bokong murni (Frank Brech)
3. Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Brech)
1) Kedua kaki : letak kaki sempurna
2) Satu kaki : letak kaki tidak sempurna
3) Kedua lutut : letak lutut sempurna
4) Satu lutut : letak lutut tidak sempurna

2.1.9 Penyebab Letak Sungsang


1. Gerakan janin yang bebas (karena rongga rahim terlalu luas), seperti
hidramnion, prematur, grandemulti gravida
2. Gangguana akomodasi janin, seperti tumor uterus, gemelli, IUFD
3. Gangguan fiksasi kepala, seperti placenta previa, kesempitan panggul,
hidrocefalus / anencefalus

2.1.10 Penyulit Letak Sungsang


1. Penyulit Pada Kehamilan
Bila versi luar gagal karena penderita menegangkan otot-otot dinding perut,
penggunaan narcosis dapat dipertimbangkan. Kerugian penggunaan narcosis
untuk versi luar antara lain : narcosis harus dalam, sebab dengan narcosis
ringan versi luar jauh lebih sulit dibandingkan dengan bila klien tetap dalam
keadaan sadar. Disamping itu, karena klien tidak merasakan sakitada bahaya
kemungkinan digunakannya tenaga berlebihan dan dapat mengakibatkan
lepasnya placenta.
10

2. Penyulit Pada Persalinan


1) Penyulit ibu
a. Perdarahan
b. Trauma jalan lahir
c. Infeksi
2) Penyulit janin
a. Suffocasi
b. Asphixia fetalis
c. Intracanial injury
d. Fraktur

2.1.11 Penanganan Dalam Kehamilan


Apabila pada waktu pemeriksaan ANC dijumpai letak sungsang terutama
pada primigravida hendaknya diusahakan melakukan versi luar menjadi presentasi
kepala. Versi luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan 34-38 minggu. Pada
umumnya versi luar pada kehamilan ke 34 minggu belum perlu dilakukan karena
kemungkinan besar janin masih dapat memutar sendiri. Sedangkan setelah
minggu ke 38 versi luar sulit berhasil karena janin sudah besar dan jumlah air
ketuban relative berkurang.
1. Kontra Indikasi
1) Hipertensi
2) Ante Partum Blooding
3) Gemelli
4) Hidrocefallus
5) Hidramnion
6) Fetal Distress
7) Cacat Rahim
2. Syarat Versi Luar
1) Pembukaan kurang dari 4 cm
2) Bagian terendah belum masuk PAP
3) Selaput ketuban masih utuh
11

4) Saat mengerjakan versi luar kehamilan 34-38 minggu


5) Janin dapat lahir pervaginam
6) Dinding perut harus cukup tipis dan rileks

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Letak Sungsang


Tanggal Pengkajian :
Pukul :
Tempat :

2.2.1 Pengkajian
1. Data Subyektif
1) Biodata
Meliputi nama ibu dan suami, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa, alamat.
2) Status Perkawinan
Perkawinan ke :
Usia Menikah :
Lama Kawin :
3) Keluhan Utama
Keluuhan yang mungkin dirasakan ibu pada saat memeriksakn
kehamilannya.
4) Riwayat penyakit yang lalu
Apakah ibu pernah menderita penyakit menular, menurun ataupun
menahun seperti : DM, Ashma, TBC, HT, Hepatitis.
Apakah ibu pernah menderita penyakit Gastritis.
5) Riwayat penyakit keluarga
Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular, menurun
ataupun menahun seperti HT, DM, TBC, Ashma, Hepatitis dan tidak ada
riwayat keturunan kembar.
12

6) Riwayat kebidanan
a. Riwayat menstruasi
Menarche, siklus/lama, banyaknya, warna/bau, keluhan, dismenorhea,
flour albus.
HPHT :
HPL :
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
Perkawinan

Keadaan
Penyulit
Penolon

terakhir
Tempat

KB
Jenis

Hdp/
BBL

mati

ASI
Sex
UK
Ke

c. Riwayat kehamilan sekarang


Berapa kali perikasa kehamilan, dimana, dan apa ada keluhan yang
dirasakan ibu setiap trimesternya, apakah ibu sudah suntik TT.
7) Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Pola pemenuhan nutrisi ibu sebelum dan selama hamil
b. Eliminasi
Pola eliminasi ibu, baik BAB dab BAK sebelum dan selama hamil
c. Istirahat
Pola istirahat ibu sebelum dan selama hamil
d. Aktivitas
Pola aktivitas ibu sebelum dan selama hamil
e. Personal hygiene
Bagaimana pola personal hygiene ibu sebelum dan selama hamil
f. Seksual
Bagaimana pola aktivitas seksual ibu sebelum dan selama hamil
8) Riwayat psikososial
Apakah ibu senang dengan kehamilannya ini.
13

9) Pola sosial budaya


Ibu selama hamil, tidak ada pantangan makan atau minum tertentu dan ibu
tidak pernah minum jamu.
2. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Cara berjalan : Tegak, tidak pincang
 TB : 158 cm
 BB saat hamil : 54 kg
 Lila : 23,5 cm
Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 120/90 mmHg
 Suhu : 36,8 °C
 Nadi : 80 x/menit
 RR : 20 x/menit
2) Pemeriksaan fisik khusus
a. Inspeksi
Kepala : Tidak ada benjolan, kulit kepala bersih, rambut
lurus dan panjang.
Muka : Tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma.
Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih,
tidak ada oedem palpebra.
Hidung : Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung,
tidak ada polip, tidak ada secret.
Mulut dan gigi : Simetris, mukosa mulut lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak terdapat
gigi palsu.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik.
14

Leher : Tidak ada pembesaran kel. tyiroid, tidak


ada bendungan v. jugolaris.
Dada & payudara : Tidak ada retraksi, bentuk payudara simetris
puting susu menonjol, hiperpigmentasi
areola mamae, bersih.
Perut : Terdapat strie albican dan linea nigra, bentuk
membujur sesuai umur kehamilan.
Genitalia : Tidak oedema, tidak varices, tidak ada tumor,
tidak ada condiloma, tidak ada pembesaran
kelenjar bartholini dan skene.
Anus : Tidak ada haemoroid, bersih, tidak ada varices.
Eksteremitas : Simetris, tidak oedem, tidak ada varices.
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
bendungan vena jugolaris.
Ketiak : Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe.
Mammae : Tidak teraba benjolan, tidak nyeri tekan.
Perut
 Leopold I : TFU 4 jari bawah px dan pada fundus teraba
bulat, keras, melenting, interpretasi kepala.
 Leopold II : teraba di sebelah kiri keras memanjang seperti
papan dan sebelah kanan teraba bagian kecil janin.
 Leopold III : teraba bulat, lunak, tidak melenting, dan dapat
digoyangkan (bokong) belum masuk PAP w.
 Leopold IV : tidak dilakukan.
c. Auskultasi
DJJ (+) 152 x/menit dengan Dopler
d. Perkusi
Reflek patella + / +
3) Pemeriksaan penunjang
Hb : 12,4 gr%
15

2.2.2 Interpretasi Data


Melakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Diagnosa, masalah dan kebutuhan bayi berat lahir rendah tergantung dari hasil
pengkajian.

2.2.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial


Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin akan
terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasi.Potensial
terjadi infeksi

2.2.4 Identifikasi Kebutuhan akan Tindakan Segera atau Kolaborasi


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter dan atau
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
lain sesuai dengan kondisi pasien.

2.2.5 Intervensi
Merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional sesuai dengan temuan dari
langkah sebelumnya.

2.2.6 Implementasi
Meliputi tindakan-tindakan atau penerapan dari rencana yang telah dibuat
beserta tanggal dan jam kegiatan yang dilakukan.

2.2.7 Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, ulangi kembali
proses manajemen denganbenar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah
dilaksanakan tetapi belum efektif atau merencanakan kembali yang belum
terlaksana.
16

BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny.”I” G1P0-0 UK 36
MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG DI KLINIK
MABARROT HASYIMIYAH MWC NU
MANYAR GRESIK

Tanggal Pengkajian :18-01-2009


Pukul :10.00 WIB
Tempat : Klinik Mabarrot Hasyimiyah MWC NU Manyar Gresik

3.1 Pengkajian

3.1.1 Data Subyektif


1. Biodata
Nama Istri : Ny. “I” Nama Suami : Tn.”A”
Umur : 24 th Umur : 30 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : D3 Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Jawa Suku/bangsa : Jawa
Alamat : Manyar Sidomukti
2. Status Perkawinan
Perkawinan ke : 1
Usia Menikah : umur 23
Lama Kawin : 1 th
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama dengan usia
kehamilan 36 dan tidak ada keluhan.
4. Riwayat penyakit yang lalu
17

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menurun ataupun


menahun seperti : DM, Ashma, TBC, HT, Hepatitis.
Ibu mengatakan pernah menderita penyakit Gastritis.
5. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan, dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular,
menurun ataupun menahun seperti HT, DM, TBC, Ashma, Hepatitis dan tidak
ada riwayat keturunan kembar.
6. Riwayat kebidanan
1) Riwayat menstruasi
Menarche : ± 15 th
Siklus/Lama : Teratur ± 30 hari / ± 7 hari.
Banyak : ± 2-3 kotex/hari.
Warna / Bau : Merah segar / anyir.
Keluhan : Dismenorhea (-), flour albus (-).
HPHT :
HPL :
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
Perkawinan

Keadaan
Penyulit
Penolon

terakhir
Tempat

KB
Jenis

Hdp/
BBL

mati

ASI
Sex
UK
Ke

3) Riwayat kehamilan sekarang


Trimester I : ANC 1 kali di Puskesmas oleh bidan. Keluhan saat UK
0-12 minggu ibu mual kadang-kadang muntah.
Trimester II : ANC 1 kali di Bidan Praktik Swasta. Pergerakan janin
sudah dirasakan pada usia kehamilan 4 bulan oleh ibu.
Trimester III : ANC ± 1 kali di Bidan Praktik Swasta. Pergerakan janin
masih dirasakan oleh ibu.
4) Pola kebiasaan sehari-hari
18

a. Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 2 kali sehari, porsi sedang,
(nasi, lauk-pauk, sayur). Minum ± 4-5 gelas / hr (air
putih, teh manis)
Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari, porsi sedang
(nasi, lauk, sayur dan buah). Minum ± 6-7 gelas / hr
( air putih, teh manis dan susu)
b. Eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1 x / hr (warna kuning, lunak,
tidak ada keluhan). BAK ± 3-4 x / hr (warna kuning,
jernih, tidak ada keluhan).
Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1 x / hr (warna kuning, lunak,
tidak ada keluhan). BAK ± 5-6 x / hr (warna
kuning, jernih, tidak ada keluhan).
c. Istirahat
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam / hr. Tidur
malam ± 5-6 jam / hr (jam 23.00 s/d 04.00 WIB)
Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 3 jam / hr. Tidur
malam ± 7-8 jam / hr. (jam 21.00 s/d 05.00 WIB)
d. Aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan setiap hari melakukan pekerjaan
rumah tangga sendiri.
Selama hamil : Ibu mengatakan setiap hari melakukan pekerjaan
rumah tangga sendiri tetapi mengurangi pekerjaan
berat & jalan kaki di pagi hari.
e. Personal hygiene
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali/hr, gosok gigi 2
kali/hr, ganti baju 2 kali/hr, keramas 2 kali/minggu.
Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 3 kali/hr, gosok gigi 3
kali/hr, ganti baju 2 kali/hr, keramas 2 kali/minggu.
f. Seksual
19

Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual setiap


1 minggu sekali.
Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual setiap
2 minggu sekali.
5) Riwayat psikososial
Ibu sangat senang dengan kehamilannya ini.
6) Pola sosial budaya
Ibu selama hamil, tidak ada pantangan makan atau minum tertentu dan ibu
tidak pernah minum jamu.

3.1.2 Data Obyektif


1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Cara berjalan : Tegak, tidak pincang
TB : 158 cm
BB saat hamil : 54 kg
Lila : 23,5 cm
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Suhu : 36,8 °C
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
2. Pemeriksaan fisik khusus
a. Inspeksi
Kepala : Tidak ada benjolan, kulit kepala bersih, rambut lurus
dan panjang.
Muka : Tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma.
Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih, tidak
ada oedem palpebra.
20

Hidung : Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak


ada polip, tidak ada secret.
Mulut dan gigi : Simetris, mukosa mulut lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak terdapat gigi
palsu.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik.
Leher : Tidak ada pembesaran kel. tyiroid, tidak ada
bendungan v. jugolaris.
Dada & payudara : Tidak ada retraksi, bentuk payudara simetris
puting susu menonjol, hiperpigmentasi areola
mamae, bersih.
Perut : Terdapat strie albican dan linea nigra, bentuk
membujur sesuai umur kehamilan.
Genitalia : Tidak oedema, tidak varices, tidak ada tumor,
tidak ada condiloma, tidak ada pembesaran
kelenjar bartholini dan skene.
Anus : Tidak ada haemoroid, bersih, tidak ada varices.
Eksteremitas : Simetris, tidak oedem, tidak ada varices.
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
bendungan vena jugolaris.
Ketiak : Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe.
Mammae : Tidak teraba benjolan, tidak nyeri tekan.
Perut :
 Leopold I : TFU 4 jari bawah px dan pada fundus teraba bulat,
keras, melenting, interpretasi kepala.
 Leopold II : teraba di sebelah kiri keras memanjang seperti papan
dan sebelah kanan teraba bagian kecil janin.
 Leopold III : teraba bulat, lunak, tidak melenting, dan dapat
digoyangkan (bokong) belum masuk PAP w.
 Leopold IV : tidak dilakukan.
21

c. Auskultasi
DJJ (+) 152 x/menit dengan Dopler
d. Perkusi
Reflek patella + / +
22

3. Pemeriksaan penunjang
Hb : 12,4 gr%

2.%2% Interpretasi Data


Diagnosa : G1Pooooo.UK 36 Minggu, LETSU w, Tunggal, Hidup, Intrauterine,
Kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik.
Data Subyektif : - Ibu mengatakan ini hamil pertama umur kehamilan 9 bulan
dan tidak ada keluhan.
- Ibu mengatakan bahwa ia mulai merasakan pergerakan
janinnya pada usia kehamilan ± 4 bulan.
- Ibu mengatakan HPHT 18-07-2008
Data Obyektif : TB : 158 cm
BB saat hamil : 54 kg
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Suhu : 36, 7 °C
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Leopold I : TFU 4 jari bawah px dan pada fundus teraba
bulat, keras, melenting, interpretasi kepala
Leopold II : teraba di sebelah kiri keras memanjang
seperti papan dan sebelah kanan teraba
bagian kecil janin.
Leopold III : teraba bulat, lunak, tidak melenting, dan
dapat digoyangkan (bokong) belum masuk
PAP w
Leopold IV : tidak dilakukan
DJJ : (+) 152 x/menit dengan Dopler
Masalah : -
23

Kebutuhan : Memberikan HE tentang :


- Latihan menungging
- Tanda-tanda persalinan : keluarnya darah dan lendir dari
kemaluan, keluarnya air, perut ibu kenceng-kenceng
- Dukungan psikologis

3.3 Identifikasi diagnosa dan masalah potensial


Potensial terjadi penyulit persalinan, seperti terjadi kemacetan pada kepala

3.4 Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi


Kolaborasi dengan dokter

3.5 Intervensi/Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh


Diagnosa : G1P00000 UK 36minggu, LETSU w, Tunggal, Hidup,
Intrauterine, Kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan selama hamil ibu
tetap sehat dan janin menjadi letak kepala.
Kriteria : - Kehamilan sampai aterm tanpa terjadi komplikasi
- KU ibu dan janin baik
- TTV dalam batas normal (T : 110/70-130/90 mmHg)
- DJJ antara 120-160 x/menit terdapat gerak janin
- Letak janin menjadi letak kepala dan proses persalinan dapat
berlangsung normal dan lancer tanpa ada komplikasi
Intervensi :
Tanggal : Pukul :
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
Rasional : Ibu dapat merasa lega karena sudah mengetahui keadaannya
2. Jelaskan tentang :
1) 6 tanda bahaya kehamilan
2) Tanda-tanda persalinan
3) Personal hygiene
24

4) Nutrisi
5) Aktivitas sehari-hari
Rasional : Meningkatkan pengetahuan ibu
3. Kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan USG
Rasional : Mengetahui tindakan lebih lanjut
4. Berikan terapi pada ibu
Rasional : Memenuhi kebutuhan ibu hamil
5. Anjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada
keluhan
Rasional : Mengetahui perkembangan kehamilan

3.6 Implementasi
Tanggal : 18-01-2013
Pukul 10.10 WIB : Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
TB : 158 cm
BB saat hamil : 54 kg
TTV dalam batas normal :
Tekanan darah: 120/90 mmHg
Suhu : 36,8 °C
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
DJJ : (+) 152 x/menit dengan Dopler
Pukul 10.20 WIB : Menjelaskan tentang :
1. 6 tanda bahaya kehamilan yaitu :
1) Perdarahan pervaginam
2) Penglihatan kabur
3) Nyeri kepala yang hebat
4) Oedem
5) Nyeri epigastrium
6) Gerakan janin tidak ada
25

2. Tanda-tanda persalinan
1) Adanya HIS yang adekuat
2) Adanya pembukaan cerviks
3) Keluarnya lendir bercampur darah (blood show)
4) Pecahnya ketuban
3. Personal hygiene
Memberitahukan pada ibu untuk mandi minimal 2
x/hari, keramas 2 hari sekali dan membersihkan
genitalia dengan sabun dan ganti baju setiap habis
mandi dan sering ganti pakaian dalam untuk mencegah
kelembaban
4. Nutrisi
Menganjurkan ibu agar makan-makanan bergizi yaitu
- makanan yang mengandung karbohidrat
- makanan yang mengandung protein
- makanan yang mengandung lemak
- makanan yang mengandung mineral
- makanan yang mengandung zat kapur
- makanan yang mengandung yodium
Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering agar
makanan yang dimakan dapat dicerna dengan baik
5. Aktivitas dan istirahat
- untuk aktivitas sebaiknya pekerjaan rumah tangga
dikurangi dan lebih banyak istirahat terutama tidur
siang
- harus cukup tidur malam sekurang-kurangnya 8
jam/hari dan tidur siang sedikitnya 2 jam/hari
Pukul 10.30 WIB : Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan USG
Pukul 10.00 WIB : Memberikan terapi pada ibu
Obi plus xx
Cavit D3 xx
26

Pukul 11.05 WIB : Menganjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau
sewaktu-waktu bila ada keluhan

3.7 Evaluasi
Tanggal :18-01-09
Pukul :11.15
Subyektif : Ibu mengatakan mengerti dan dapat memahami apa yang
dijelaskan oleh petugas
Obyektif : Ibu dapat mengulang apa yang sudah dijelaskan oleh petugas
Assesment : G1P00000 UK 36 minggu, LETSU w, Tunggal, Hidup,
Intrauterine, Kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik
Planning : Ibu akan kontrol ulang 2 minggu lagi atau apabila ada keluhan
27

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. I dengan usia
kehamilan 36 minggu di klinik mabarrot hasyimiyah mwc nu, dapat ditarik
beberapa kesimpulan.
1. Dalam melakukan pengkajian diperlukan adanya ketelitian, kepekaan dan
peranan dari ibu hamil sehingga diperoleh data yang menunjang untuk
mengangkat diagnosa kebidanan.
2. Dalam menganalisa data dan mengangkat diagnosa kebidanan pada dasarnya
mengacu pada tinjauan pustaka dan adanya perubahan serta kesinambungan
dengan tinjauan pustaka tergantung pada kondisi ibu hamil.
3. Pada dasarnya perencanaan yang ada pada tinjauan pustaka tidak semuanya
dapat direncanakan pada tinjauan kasus nyata, karena dalam perencanaan
disesuaikan dengan masalah yanga da pada saat itu. Sehingga masalah yang
ada pada tinjauan pustaka tidak dapat direncanakan jika tidak ada tinjauan
kasus nyata.
4. Setelah penulis mengadakan evaluasi pada Ny. I primigravida umur kehamilan
36 minggu maka sebagian dari semua masalah dapat diatasi. Pada akhirnya
klien bersedia untuk control 2 minggu lagi, keberhasilan dalam mengatasi
masalah klien di dukung oleh beberapa factor diantaranya sarana yang
memadai, adanya tindakan yang komprehensif serta adanya kesadaran klien
untuk melakukan ANC.

4.2 Saran
1. Bagi Petugas
Petugas BKIA dalam fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan harus
meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kepribadian yang baik agar
dapat bekerja sama dengan petugas kesehatan yang lain, klien dan keluarga.
28

2. Bagi Klien
Klien harus dapat bekerja sama dengan baik dengan tenaga kesehatan agar
keberhasilan dalam asuhan kebidanan dapat tercapai serta semua masalah
klien dapat terpecahkan.
3. Bagi Pendidikan
Tenaga kesehatan yang berada di suatu instansi kesehatan supaya lebih
memperhatikan dan memberikan bimbingankepada calon tenaga kesehatan
pada umumnya, serta supaya melengkapi buku-buku yanga ada di
perpustakaan yang merupakan gudang ilmu bagi para anak didik.
4. Bagi Rumah Sakit
Rumah Sakit harus berusaha untuk mempertahankan pelayanan yang sudah
ada dan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk
pasien.
29

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinpsis Obstetri. Jakarta : ECG.

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan , dan Keluarga Berencana

untuk Pendidik Bidan. Jakarta : ECG..

Prawirohario, Sarwono. 2002. Asuhan Maternal dan Nonatal. Jakarta : YBPSP.

Sastrawinata, Sulaiman. 1993. Obstetri Fisiologi. Bandung : Fakultas kedokteran

Universitas Padjajaran Bandung.

Varney, Helen. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta : ECG..

Anda mungkin juga menyukai