LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.............................................................................................Latar
Belakang
1.2.............................................................................................Tujuan
1.3.............................................................................................Sistemat
ika Penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI
.1.........................................................................................Kontras
epsi Kombinasi
2.2 Teori Askeb Varney
BAB III : TINJAUAN KASUS
3.1 Langkah I ( Pengkajian )
3.2 Langkah II ( Identifikasi Masalah, Diagnosa dan Kebutuhan
Segera )
3.3 Langkah III ( Antisipasi Masalah Potensial )
3.4 Langkah IV ( Identifikasi Kebutuhan Segera )
3.5 Langkah V ( Pengembangan Rencana )
3.6 Langkah VI ( Implementasi )
3.7 Langkah VII ( Evalusai )
BAB IV : PEMBAHASAN
4.1 Kesenjangan Antara Teori dan Praktek
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Baik DMPA maupun NET EN sangat efektif dengan angka kegagalan untuk :
DMPA : < 1 per 100 wanita – per tahun
NET EN : 2 per 100 wanita – per tahun
1.2 Tujuan
Tujuan umum
Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang asuhan
kebidanan pada pasien pengguna kontrasepsi suntikan melalui pendekatan
dan managemen asuhan kebidanan menurut Helen Varney.
Tujuan khusus
Diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mengumpulkan data subyektif dan obyektif dengan menggunakan
pengkajian.
b. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa kebidanan berdasarkan
data yang ada.
c. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial.
d. Menetapkan rencana asuhan yang menyeluruh.
e. Melaksanakan asuhan yang telah direncanakan.
f. Mengevaluasi asuhan yang telah direncanakan.
2.1.10 Konseling
Konseling merupakan tindak lanjut dariKIE. Bila seseorang telah
termotivasi melalui KIE, maka selanjutnya ia perlu diberikan konseling.
Jenis dan bobot konseling yang diberikan sudah tentu tergantung pada
tingkatan KIE yang telah diterimanya.
Konseling dibutuhkan bila seseorang menghadapi suatu masalah
yang tidak dapat dipecahkannya sendiri.
Tujuan konseling adalah :
1. Memahami diri secara lebih baik
2. Mengarahkan perkembangan diri sesuai dengan potensinya
3. Lebih realistis dalam melihat diri dan masalah yang dihadapi
sehingga:
3.1 Mampu memecahkan masalah secara kreatif dan produktif
3.2 Memiliki taraf aktualisasi diri sesuai dengan potensi yang
dimiliki
3.3 Terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan salah
penyesuaian diri
3.4 Mampu menyesuaian dengan situasi dan lingkungannya
3.5 Memperoleh data dan merasakan kebahagiaan
Dalam konseling diadakan ercakapan 2 arah untuk :
1. Membahas dengan calon peserta berbagai pilihan kontrasepsi yang
tersedia.
2. Memberikan informasi selengkap mungkin mengenai konsekuensi
pilihannya, baik ditinjau dari segi medis teknis mauun hal-hal lain
yang non medis agar tidak menyesal kemudian.
Perhatian :
Seyogyanya petugas tidak memberikan nasihat karena ini berarti kita yang
membuat keputusan. Tetapi adakalanya kita untuk memberikan nasihat.
Dalam hal ini kita harus memperhatikan bagaimana mereka menerima dan
melaksanakan suatu nasihat, maka :
1. Peserta / calon peserta harus diajak ikut serta menemukan nasihat
yang cocok dan sesuai dengan dirinya.
2. Nasihat harus diberikan dengan sangat hati-hati.
(Hartono Hanafi, 2004, hal 28-29)
2.2 DATA PASIEN
-Biodata Pasien
Nama ibu : untuk menghindari kesalahan
Umur : untuk mengantisipasi kemungkinan penyulit yang
timbul berhubungan dengan umur klien terlalu
muda atau terlalu tua
Agama : untuk memberikan asuhan yang berkaitan dengan
kebiasaan yang dilakukan klien sesuai dengan
agamanya
Suku / bangsa : untuk mengetahui resus
Pendidikan : untuk mengetahui tingkat kemampuan /
pengelakuannya sehingga mempermudah untuk
memberikan informasi
Alamat / no. telp : untuk mempermudah dalam menghubunginya
Nama suami : untuk mempermudah dalam pembuatan akte /
surat kelahiran. Mengantisipasi kesalahan
pemberian asuhan jika nama klien kebetulan sama
Umur suami : untuk menenetukan tertilitas persamaan
-Data Psikososial
Untuk mengetahui hubungan dengan suami, keluarga dan lingkungan
baik apa tidak, tradisi ibu, dll.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “E” AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN
Di Klinik mabarrot Hasyimiyah Manyar
Tanggal : 25 Januari 2013
c. Riwayat KB
Sudah melahirkan anak 1 ibu sudah lama memakai kontrasepsi
suntik 1 bulan dan tidak pernah memakai alat kontrasepsi yang
lain.
3.1.2.3. Kesimpulan
3.6 Implementasi
Tanggal : 25 Januari 2013
DX : P10001 / Akseptor lama KB suntik 1 bulan / KU baik /
tidak ada tanda kehamilan
1. Melakukan pendekatan terapiutik pada pasien
3.7 Evaluasi
Tanggal : 25 Juni
DX : P10001 / Akseptor lama KB suntik 1 bulan / KU baik /
tidak ada tanda kehamilan
S : Klien mengatakan lega setelah selesai dilakukan
penyuntikan
O : KB suntik 1 bulan sudah disuntikkan
A : Klien dengan post penyuntikan KB suntik 1 bulan
P : Beri HE tentang:
1. Tanggal penyuntikan Selanjutnya (23 Februari 2013)
2 kontrol apabila ada keluhan sewaktu-waktu bila ada
keluhan
5.1. Kesimpulan
Suntikan kombinasi (1 bulan) bekerja dengan cara menekan
ovulasi, membuat lendir servks menjadi kental sehingga penetrasi sperma
terganggu, perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga Implantasi
terganggu, menghambat transportasi gamet oleh tuba, memiliki efektivitas
sangat tinggi dan reversibet.
Mudah digunakan, tidak perlu mengingat-ingat setiap hari seperti
pil, tidak boleh eksklusif, dan pada keadaan tertentu dapat diberikan pada
perempuan usia perimenopause.
5.2. Saran
Sebaiknya dalam memberikan pelayanan petugas usahakan
bersikap ramah dan sopan dan tidak membedakan bedakan konsumen KB
BAB 6
DAFTAR PUSTAKA