Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN

Pada Ny “S” Bayi baru lahir ( BBL ) Fisiologis umur 1 hari


Di BPS bidan Rowani Sidojangkung Amd.Keb, Menganti, Gresik

Pembimbing :
Suprapti, SST.MMKes

Oleh :
Novianti Pratama Sari
NIM : 0701.087

AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA


GRESIK
2009
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan kasus Pada Ny “S” Bayi baru lahir ( BBL ) Fisiologis
umur 1 hari. Di BPS bidan Rowani Sidojangkung Amd.Keb, Menganti, Gresik.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam terselesaikannya laporan ini, antara lain :
1. Sri Utami, SST, M.Mkes. Selaku Direktur Akademi Kebidanan Delima
Persada Gresik.
2. Rowani Amd.Keb. Selaku Pembimbing lapangan praktek Kebidanan.
3. Siti Hamidah, SST.MMKes Selaku Pudir I Program Studi Kebidanan.
4. Suprapti, SST.MMKes Selaku Pembimbing Pendidikan Akademi Praktek
Kebidanan.
5. Pihak-pihak lain yang membantu terselesaikannya laporan ini

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan dalam penyusunan laporan berikutnya. semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa Akademi
Kebidanan Delima Persada Gresik pada khususnya.

Gresik, 06 Juli 2009

Penulis
DAFTAR ISI

Hal Judul…………………………………………………………………….
Lembar Pengesahan………………………………………………………....i
Kata Pengantar……………………………………………………………...ii
Daftar Isi.......................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................2
1.3 Sistematika Penulisan.........................................................................3
BAB 2 LANDASAN TEORI
A. Kehamilan normal...............................................................................4
2.1 Pengertian.....................................................................................
2.2 Klasifikasi......................................................................................
2.3 Etiologi........................................................................................
2.4 Tanda dan Gejala Kehamilan.......................................................
2.5 Keluhan dan Penanganan.............................................................
2.6 Tanda Bahaya...............................................................................
B. Teori Askeb (Varney).......................................................................16
BAB 3 TINJAUAN KASUS
Sesuai dengan 7 Langkah Varney................................................................23
BAB 4 PEMBAHASAN
Kesenjangan Antara Teori dan Praktek.......................................................35
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan.....................................................................................
5.2 Saran...............................................................................................
BAB 6 DAFTAR PUSTAKA......................................................................37
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam upaya menurunkan AKI dan AKB bidan mempunyai tanggung
jawab pada ibu – ibu untuk memberikan pertolongan persalinan, tidak hanya
melewati fase kehidupan dalam rahim melainkan kehidupan diluar rahim
seaman mungkin, namun juga melakukan adaptasi fisik terhadap kehidupan
luar rahim seaman mungkin.
Pemahaman dasar menguasai adaptasi dan fisiologi bayi baru lahir sangat
penting sebagai landasan rencana perantara yang tepat sehingga bayi tetap
sehat dan bayi baru lahir yang sakit menjadi sembuh.
Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi
dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya
penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat akan menyebabkan kelainan-
kelainan yang dapat mengakibatkan cacar seumur hidup, bahkan kematian.
Misalnya sebagai akibat hipotermi, hipoksemia, dan hipoglikemia dan
mengakibatkan kerusakan otak. Akibat selanjutnya adalah perdarahan otak,
syok, beberapa bagian tubuh menangis, dan keterlambatan tumbuh kembang.
Manajemen yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah
pada waktu masih dalam kandungan. Proses selama persalinan serta
pemantauan dan perkembangan sesudah lahir harus segera dipantau untuk
menghasilkan bayi yang sehat.
Oleh karena itu, pencegahan dan penurunan angka kematian pada bayi
baru lahir merupakan tugas pokok bagi pemantau kesehatan bayi dan anak
yaitu tenaga kesehatan. Adapun caranya yaitu dengan melakukan penanganan
bayi baru lahir yang memadai, seperti : membersihkan jalan nafas,
mempertahankan suhu tubuh bayi, memotong dan merawat tali pusat serta
pencegahan infeksi
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan
management kebidanan yang tepat pada BBL.
b. Tujuan Khusus
- Mampu menguraikan konsep dasar dan management kebidanan pada
BBL
- Mampu Mengidentifikasi masalah dan melakukan analisa data yang
terkumpul
- Mampu melakukan pengkajian kepada BBL
- Mampu merumuskan diagnosa pada bayi baru lahir
- Mampu membuat Rencana tindakan sesuai dengan prioritas masalah
yang telah dibuat.
- Mampu melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat
- Mampu mendokumentasikan asuhan yang telah dilakukan dengan
SOAP.

1.3 Sistematika Penulisan


BAB 1 Berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan umum,
tujuan khusus, dan sistematika penulisan.
BAB 2 Berisi landasan teori meliputi pengertian BBL, Definisi Asuhan BBL
nrmal, Ciri-ciri BBL, klasifikasi, Perubahan-perubahan pada BBL
Normal, Penatalaksanaan awal BBL Normal, Penilaian Awal BBL
Normal, Hal-hal yang perlu diperhatikan pada BBL Normal, Hal-hal
yang dipantau pada BBL Normal, tanda bahaya pada BBL Normal,
serta teori askeb (varney)
BAN 3 Berisi tinjauan kasus terdiri dari data subyektif, obyektif, assesment,
dan planning.
BAB 4 Berisi tentang pembahasan
BAB 5 Berisi penutup terdiri dari kesimpulan dan saran
BAB 6 Berisi Daftar Pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Bayi Baru Lahir Normal


2.1.1 Definisi Bayi Baru Lahir Normal
Bayi baru lahir Normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu –
40 minggu dan berat badan lahir 2.500 – 4.000 gram.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang menangis spontan segera setelah
lahir dan mempunyai berat badan lebih dari 2.500 gram dan lahir cukup
bulan 37-42 mingu (aterm).
(Sarwono, P.2007.hal :132)
2.1.2 Definisi Asuhan Bayi Lahir Normal
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir
selanjutnya pertama setelah kelahiran.
(Syaifudin.2002.hal:80)
2.1.3 Ciri-ciri bayi baru lahir normal
 Berat badan 2500 – 4000 gram
 Panjang badan lahir 48 52 cm
 Lingkar dada 30 – 38 cm
 Lingkar kepala 33 – 35 cm
 Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/menit, kemudian
menurun kira-kira 120 – 140 x/menit
 Pernafasan pada menit pertama cepat kira-kira 80 x/menit, kemudian
menurun kira-kira 40 x/menit.
 Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subcutan cukup
terbentuk dan diliputi vernix caseosa.
 Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah
sempurna.
 Kulit telah agak panjang dan lemas.
 Genetalia : - Wanita : labia mayora sudah menutupi labia minora
- Laki-laki : Testis sudah turun
 Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
 Reflek moro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan seperti memeluk
 Graff reflek sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda diatas
telapak bayi akan menggenggam.
 Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam
pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan.
2.1.4 Klasifikasi Bayi Baru Lahir Normal
Bayi baru lahir normal terbagi dalam 2 masa yaitu :
1. Reaktif I : 15 – 30 menit pertama sesudah lahir
Bayi normal dan sangat responsive selama 60 menit pertama, bayi
menghabiskan 40 menit dalam keadaan tenang. Stadium waspada hal
ini merupakan periode terlama selama selama 4 tahun pertama
kehidupan.
 Pada stadium reaktif I bayi menggerakkan kepala untuk mendengar,
mengawasi wajah dan mengamati tingkah laku.
 Pada 3 menit pertama terjadi tachikardi rata-rata denyut jantung 180
x/menit pengaruh simpatis pertama yang predominan.
 Respirasi cepat dan irregular 60-90 x/menit, ronchi (semetara),
grunting nafas cuping hidung dan retraksi dinding.
 Suhu tubuh turun diikuti kenaikan aktifitas, tonus otot meningkat
 Reaksi khas dan respon disertai tingkah laku waspada meliputi nafas
cuping hidung gerakkan kepala dua sisi, reflek terkejut, reflek moro,
dan lain-lain
2. Reaktif II : 2 – 6 jam. Bayi kembali responsive dan berlebihan
 Tachicardi respirasi cepat, singkat, tonus, warna kulit, suara, usus
mendadak berubah, mucus aral menekap, jarang terjadi gumoh dan
muntah.
 Bayi lebih responsve terhadap stimulasi eksogen dan endogen, denyut
jantung labil.
 Terjadi pengeluaran mekonium.
 Instabilitas vasonator dan pernafasan irregular dengan fase apneu pada
beberapa bayi.
2.1.5 Perubahan – perubahan pada bayi baru lahir Normal
 Perubahan metabolisme karbohidrat
Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula,
untuk menambah energi pada jam – jam pertama setelah lahir.
 Perubahan suhu tubuh
Ketika bayi baru lahir, bayi berada pada suhu lingkungan yang lebih
rendah dari suhu di dalam rahim ibu, akibatnya metac jaringan
meningkat dan kebutuhan O2 juga.
 Perubahan pernafasan
Selam dalam uterus, janin mendapat O2 dari plasenta setelah lahir
melalui paru-paru bayi.
 Perubahan sirkulasi
Dengan berkembangnya paru tekanan O2 meningkat : CO2 menurun
mengakibatkan resistensi pembuluh darah sehingga aliran darah
meningkat. Hal ini menyebabkan darah dalam uterus pulmonalis
mengalir ke paru : ductus arteriosus menutup.
(Varney’s .2007. hal :553)
 Perubahan alat pencernaan, hati, ginjal mulai berfungsi
2.1.6 Penatalaksanaan awal bayi baru lahir normal
 Membersihkan jalan nafas
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi
tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas
dengan cara sebagai berikut :
1. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan
hangat.
2. Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher
bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur
lurus sedikit tengadah ke belakang.
3. Bersihkan hidung, rongga dan tenggorakan bayi dengan jari tangan
yang dibungkus kasa steril.
4. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit
bayi dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini
biasanya bayi segera menangis.
( Sarwono.P.2007 hsl :133-134 )
 Memotong dan merawat tali pusat
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu
menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi
yang kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis, maka tali pusat
segera dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan resusitasi
pada bayi. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan
gunting steril dan diikat dengan pengikat steril. Apabila masih terjadi
perdarahan dapat dibuat ikatan baru. Luka tali pusat di bersihkan dan
dirawat dengan alcohol 70% atau povidon iodine 10% serta di balut
kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari atau setiap tali bersih
atau kotor.
( Sarwono, P.2007 hal : 134 )
 Mempertahankan suhu tubuh bayi
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya
tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi
merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat
sampai suhu tubuhnya stabil. Suhu tubuh bayi harus dicatat.
 Memberi Vitamin K
Kejadian perdarahan karena defisiensi vitamain K. pada bayi baru lahir
dilaporkan cukup tinggi, berkisar 0,25% - 0,5%. Untuk mencegah
terjadinya perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan
cukup bulan perlu diberi vitamin K Peroral 1 mg/hari selama 3 hari,
sedngkan bayi resiko tinggi di beri vitamin K parenteral dengan dosis
0,5 – 1 mg IM.
(Sarwono,P.2007 hal :134-135)
 Perawatan mata/ memberi salep mata
Dibeberapa Negara perawatan mata bayi baru lahir secara hokum
diharuskan untuk mencegah terjadinya oftalmia neonatorum. Di daerah
dimana prevalensi gonore tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi
salep mata sesudah 5 jam bayi lahir . pemberian obat eritromisin 0,5%
atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena
klamidia (PMS).
( Sarwono, P.2007 hal :135 )
 Identifikasi bayi
Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu di pasang
segera pasca persalinan. Pada alat / gelang harus tercantum:
- Nama (bayi dan nyonya)
- Tanggal lahir
- Nomor bayi
- Jenis kelamin
- Unit
- Nama lengkap ibu
Ulkurlah berat badan lahir, panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut,
dan catat dalam rekam medik.
2.1.7 Penilaian awal bayi baru lahir normal
Segera lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara cepat dan tepat
(0-30 detik) yaitu :
a. Apakah bayi menagis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan
b. Apakah bayi bergerak dengan aktif atau dalam keadaan lemas
c. Apakah warna kulit bayi merah muda, pucat atau biru.
APGAR SCORE
No Klinik 0 1 2
1. Detak jantung - < 100 x/menit > 100 x/menit
2. Pernafasan - Lemah, Tidak teratur Tangisan kuat
3. Tonus otot Lumpuh Ekstremitas fleksi Gerakan aktif
4. Refleks - Menyeringai, gerak sedikit Menagis dan gerkkan kuat
5. Warna kulit Pucat, biru Tubuh kemerhan Seluruh tubuh kemerhan
Nilai Apgar score
7 – 10 : Normal
4–6 : Asfiksia ringan
0–3 : Asfiksia berat
2.1.8 Hal – hal yang perlu diperhatikan pada bayi baru lahir lahir normal
 Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling
 Keaktifan
 Simetris atau tidak
 Kepala, muka, wajah, mata, mulut, leher, dada, abdomen, dan
punggung, bahu, tangan, sendi, tungkai.
 Kulit dan kuku
 Kelancaran menghisap dan pencernaan
 Tinja dan kemih
 Refleks
 Berat badan
( Sarwono, P.2007.hal : 137 – 138 )
2.1.9 Hal – hal yang perlu di pantau pada bayi baru lahir normal
 Suhu badan dan linkungan
 Tanda-tanda vital
 Berat badan
 Mandi dan perawatan kulit
 Pakaian
 Perawatan tali pusat
( Sarwono, P.2007.hal : 138 )
2.1.10 Tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir normal
Semua bayi baru lahir harus dimulai adanya tanda – tanda penyakit.
Adapun tanda-tanda bahayanya adalah :
 Pernafasan : sulit / kurang dari 60 x/menit
 Kehangatan : terlalu panas/ > 38o C atau terlalu dingin (36 oC)
 Warna : Kuning, biru,/ pucat, memar
 Pemberian ASI : Hisapan lemah/ lebih. Muntah/ tidak
 Tali pusat : merah, bengkak, bau busuk, berdarah
 Infeksi : suhu meningkat, merah, pus (nanah)
 Feses dan BAK : tidak BAK dalam 24 jam. Feses lembek, hijau tua
 Aktifitas : menggigil. Lemas, lunglai, kejang , menangis terus.
Tanda bahaya bayi sakit berat :
-Sulit minum
-Lidah biru
-Perut kembung
-Kejang
-Perdarahan
-Merintih
( Mochtar, R.1998 hal : 467 )
TEORI ASKEB VARNEY

1. Langkah I (Pertama) : Pengumpulan data


- Kumpulan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang
berkaitan dengan kondisi klien.
- Bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada
dokter dalam manajemen kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi.
2. Langkah II (Kedua) : Interpretasi Data
- Identifikasi yang benar terhadap diagnosa / masalah dan kebutuhan
klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan.
- Sehingga ditemukan diagnosa/ masalah yang spesifik.
- Diagnosa dan masalah keduanya digunakan karena beberapa masalah
tidak dapatdiselesaikan seperti diagnosa tetapi sungguh membutuhkan
penanganan yang dituangkan kedalam sebuah rencana asuhan terhadap
bayi baru lahir..
3. Langkah III (Ketiga) : Mengidentifikan diagnosa/ masalah potensial
- Mengidentifikasi diagnosa/masalah potensial lain berdasarkan
rangkaian diagnosa dan masalah yang sudah diidentifikasi
- Langkah ini membutuhkan antipasi, bila memungkinkan dilakukan
pencegahan sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-
siap bila diagnosa / masalah potensial ini benar-benar terjadi.
4. Langkah IV (Keempat) : Identifikasi kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera.
- Mengidentikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/ dokter dan /
untuk dikonsultasikan/ ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
5. Langkah V (Kelima) : Merencanakan Asuhan yang menyeluruh
- Direncanakan asuhan yang menyeluruh di tentukan oleh langkah –
langkah sebelumnya dengan rasional.
- Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa /
masalah yang telah di identifikasi/ diantisipasi.
- Pada langkah ini informasi / data dasar yang tidak lengkap dapat
dilengkapi
- Merupakan kerangka pedoman antisipasi terhadap apa yang
diperkirakan akan terjadi berikutnya
- Merujuk bayi bila ada masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi,
kultural / masalah psikologis.
6. Langkah VI (Keenam) : Melaksanakan Perencanaan
- Rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah
ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman.
- Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan / sebagian
dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien/ anggota tim
kesehatan lainnya.
7. Langkah VII (Ketujuh) : Evaluasi
- Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi
didalam masalah dan diagnosa.
- Proses manajemen asuhan ini merupakan suatu kontinum. Maka perlu
mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui
proses manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen
tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana asuhan
tersebut.
- Dalam evaluasi menggunakan format SOAP yaitu
S : Data yang diperoleh dari wawancara langsung
O: Data yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan
A : Pernyataan yang tejadi atas data subyektif dan data obyektif
P : Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan pada By Ny “S” Bayi Baru Lahir (BBL) Fisiologis
umur 1 hari.

I. Pengumpulan Data (Pengkajian)


Tanggal 6 Juli 2009 Jam : 07.00WIB
A. Identitas
Nama bayi : By. Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 6 Juli 2009
Anak ke : 1
Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. A
Umur : 22 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan: SMA Pendidikan : SMA
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bringkang Alamat : Bringkang

B. Anamnese Khusus
1. Keluhan Utama : Ta’a
2. Riwayat ANC
- Keadaan Kesehatan ibu selama hamil baik
- Kunjungan Trimester I : 1 x dalam sebulan
Trimester II : 2 x dalam sebulan
Trimester III : 2 x dalam sebulan
- Keluhan Trimester I : sering mual dan muntah
Trimester II : tidak ada
Trimester III : tidak ada
3. Riwayat Natal
- Umur kehamilan : 40 Minggu
- Kehamilan Tunggal
- Lama Persalinan
Kala I : 7 jam
Kala II : 1 jam
Kala III :5 menit
Kala IV : 2 jam
Jumlah : 10 jam 5 menit
- Keadaan Air ketuban : Jernih
- Waktu Pecah : jam 05.00 WIB
- Jenis persalinan : Spontan B ♀
- Lilitan Tali pusat : tidak ada
- Episiotomi : ya , karena perineum kaku
- Obat – obatan yang digunakan : oksitosin
- Ditolong oleh : Bidan
- Komplikasi Persalinan
Ibu : tidak ada
Bayi : Ta’a
- AS : 8-9

No Aspek Yang Dinilai Menit Pertama


1 Appereance 2
2 Polse 2
3 Gramace 2
4 Activity 2
5 Respirasi 1
Jumlah 9

4. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
Temperatur : 36,5C BB : 3000 grm RR : 50 x/mnt
Nadi : 120 x/mnt PB : 48 cm
a. Kepala
UUB : datar UUK : datar
Moulage :0 Sucedaneum : tidak ada
Bentuk kepala : simetris Keadaan tubuh : tidak ada kelainan
b. Mata
Bentuk mata : simetris Strabismus : tidak ada
Pupil mata : normal Sklera : tidak ikterik
Keadaan : bersih
c. Hidung
Bentuk : simetris
Pernapasan cuping-hidung : tidak ada
Keadaan : bersih
Lubang hidung : lengkap
d. Mulut
Bentuk : simetris Palatum : normal
Reflek hisap : baik bibir : lengkap atas bawah
Gusi : normal
e. Telinga
Posisi : simetris kanan-kiri, dan telinga teraba lunak
Keadaan : bersih, tidak ada sumbatan
f. Leher
Pembesaran vena / kelenjar : tidak ada
Pergerakan leher : dapat bergerak kekanan – kiri
g. Dada
Posisi : simetris Denyut jantung : 120 x/mnt
Mamae : ada Pernafasan : 50 x/mnt
h. Perut
Posisi : simetris
Tali pusat : basah
Tidak ada perbesaran dan benjolan
i. Punggung Bokong
Tidak ada benjolan
j. Ekstrimitas
Jari tangan : lengkap
Posisi dan bentuk : simetris kanan – kiri
Jari kaki : lengkap
Pergerakan : aktif
k. Genetalia
Lengkap, terdapat labia mayora dan minora (positif), urema
(positif), clitoris (positif)
Jenis kelamin : perempuan Anus : (positif) , tidak ada
sumbatan
BAK pertama : (positif) BAB pertama : (positif)
l. Reflek
Menghisap (sucking) : baik
Reflek kaki (stapping) : baik
Menggenggam (graping) : baik
Reflek moro : baik
m. Ukuran Antropometri
BB : 3000 gram
Lingkar kepala : 34 cm
TB : 48 cm
Lingkar dada : 34 cm
Lila : 10 cm

5. Data Psikososial
- Respon ibu terhadap anak : ibu senang dengan kelahiran anaknya
- Respon keluarga terhadap anak : keluargapun senang dengan kelahiran
anak ini

6. Nutrisi
ASI sudah diberikan
I. INTERPRETASI DATA DASAR
Dx : Bayi Baru Lahir Normal
Ds : Anak lahir tanggal 6 Juli 2006 pukul 07.00 Wib persalinan spontan

Do : Tanda-Tanda Vital

BB : 3000 gr Temp : 36,50C

PB : 48 cm Nadi : 100 x/mnt

RR : 50 x/mnt

APGAR SCORE : 8-9

Kebutuhan

- Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tidak terjadi hipotermi.


Dasar :

- Bayi lahir tanggal 06 – 07 - 2009 pukul 07.00 WIB


- Tubuh bayi masih basah oleh air ketuban
- Perawatan tali pusat
Dasar :

- Bayi lahir tanggal 06-07-2009 pukul 07.00 WIB


- Tali pusat masih basah

II. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


- Hipotermi
- Potensial terjadinya infeksi tali pusat

III.KEBUTUHAN INTERVENSI SEGERA


- Segera Hangatkan Bayi
- Perawatan tali pusat dengan Benar
IV. RENCANA TINDAKAN
- Tujuan jangka Pendek
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada bayi selama 1 jam
diharapkan bayi dapat beradaptasi di ekstra uteri dan tidak hipotermi.
- Tujuan Jangka Panjang
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada bayi diharapkan bayi sehat.
- Kriteria Hasil
Menangis
Gerak aktif
- Intervensi
1. Rawat bayi baru lahir
R/ Asuhan sayang bayi
2. Lakukan bounding attachment dan rooming in
R/ Kasih sayang ibu dan bayi sehingga bayi mendapatkan
perhatian dari orang tua.
3. Bantu ibu menyusui yang benar
R/ Agar ibu mengerti menyusui yang benar
4. Pantau BBL
R/ Untuk mengetahui keadaan bayi
5. Jelaskan pada keluarga tentang tanda bahaya bayi
R/ Agar ibu mengerti bila suatu saat terjadi kelainan pada BBL
6. Jelaskan tentang perawatan tali pusat
R/ Agar ibu mengerti cara merawat tali pusat dan mencegah
terjadinya infeksi

V. IMPLEMENTASI
- Melakukan perawatan BBL
- Melakukan Bounding Attachment dan rooming in
- Membantu Ibu menyusui yang benar
- Memantau BBL : Keaktifan, warna kulit, kemampuan, menghisap
- Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir
1. RR < 60 x/ menit
2. S > 38 0C/ < 36 0 C
3. Warna kulit kuning pada 24 jam pertama
4. Tinja / kemih tidak keluar dalam 24 jam
- Merawat tali pusat

VI. EVALUASI
S : Ibu mengatakan bayi sudah BAK dan BAB
Ibu mengatakan anaknya sudah dimandikan dan dibedong
O : Keadaan umum bayi baik
Tali pusat terawat baik
Suhu: 36,5 0 C
Pernafasan : 50 x/menit
Nadi : 120 x/menit
Anak tidur pulas
A : Bayi umur 1 hari keadaan baik
P : - Jelaskan pada ibu pentingnya kebersihan tubuh bayi setelah BAB dan
BAK
- Menganjurkan pada ibu agar hanya memberi ASI ekslusif
- Mengajarkan pada ibu tentang perawatan bayi sehari-hari
- Mengajarkan pada ibu perawatan tali pusat
- Mengajarkan pada ibu segera ke tenaga kesehatan bila ada kelainan
pada bayinya
- Mengobservasi keadaan bayi
BAB 4
PEMBAHASAN
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Bayi baru lahir memerlukan penanganan dan perawatan yang tepat sesuai
dengan protap dan keadaan bayi saat ini.
Dengan penanganan yang baik / benar masalah – masalah dalam BBL
akan teratasi. Maka untuk mempertahankan keadaan umum bayi kita harus
selalu memberikan asuhan yang berkesinambungan dan terus menerus. Kita
harus selalu memperhatikan tanda – tanda peubahan yang bias terjadi pada
bayi yang normal ke bayi yang sakit, sebelum dan sesudah melakukan
tindakan harus cuci tangan dulu untuk menjaga agar bayi tidak menjadi sakit
akibat tindakan kita dan terhindar dari infeksi nosokomial. Yang dapat
menyebabkan komplikasi yang akan mempengaruhi tumbuh kembang bayi
selanjutnya baik secara fisik maupun mental.

5.2 Saran
Setelah memberikan asuhan kebidanan pada BBL Ny S dengan BBL
Fisiologis maka saran yang diberikan :
a. Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa mampu berkomunikasi dengan baik sehingga dapat
menjalin hubungan yang baik agar dapat bekerja sama dan memberikan
pelayanan yang sesuai.
b. Bidan
harus bisa dan mengerti tentang asuhan kebidanan apa saja yang harus
diberikan pada bayi baru lahir dan juga harus bisa mendokumentasikan semua
tindakan dan perkembangan yang terjadi pada bayi baru lahir.
c. Pasien
Hendaknya klien dapat mematuhi anjuran bidan dan kooperatif
d. Pendidikan
Sebaiknya para dosen dapat memberikan materi dengan baik sebelum
mahasiswa melakukan praktek bimbingan lapangan dan mematuhi mahasiswa
di lapangan.
BAB 6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai