Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MUTU PELAYANAN KEBIDANAN

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Disusun oleh :

Agustini (161107815401072)
Armalinda (161107815401010)
Aulia Ajijah (161107815401011)
Cindhy Aryasatia (161107815401015)
Dwi Putri Prihatini (161107815401020)
Eka Yulianti Putri (161107815401021)
Ida Nur Santi (161107815401034)
Juliance Waang (161107815401036)
Sitti Rahmaliyah (161107815401064)
Susan Oktafiana (161107815401066)

AKADEMI KEBIDANAN BORNEO MEDISTRA BALIKPAPAN


TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mutu pelayanan kebidanan ini yang bejudul “Perawatan Bayi Baru Lahir”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca. Sangat kami sadari bahwa isi dan uraian makalah
ini masih jauh dari kategori sempurna, masih banyak yang harus diperbaiki. Maka
dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat
menyempurnakan makalah ini.

Balikpapan, 19 April 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................i


DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi BBL ........................................................................................ 3
2.2 Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir ..................................................................... 3
2.3 Tujuan Perawatan Bayi Baru Lahir ...................................................... 3
2.4 Perawatan Bayi Baru Lahir .................................................................. 4
2.5 Perawatan Rutin ................................................................................... 5
2.6 Memandikan Bayi ................................................................................ 7
2.7 Imunisasi dan Vaksin ............................................................................ 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada masa sekarang ini Indonesia masih menghadapi berbagai kendala
dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) khususnya dalam bidang
kesehatan. Kendala tersebut tampak antara lain dari masih tingginya kelahiran
dan kematian neonatal. Setiap tahun diperkirakan ada sejumlah 4.608.000 bayi
dilahirkan dan 100.454 diantanya ternyata meninggal dunia pada masa neonatal
atau sebelum usia 1 bulan. Dengan kata lain setiap 5 menit satu bayi meninggal
di Indonesia oleh berbagai sebab.
Periode neonatal merupakan suatu periode yang krisis nantinya akan
memperngaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi bahkan sampai dewasa.
Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan
kematian. Petugas kesehatan khususnya bagi penolong persalinan harus lebih
memperhatikan bahwa bati baru lahir adalah suatu individu yang utuh. Menolong
kelahiran bayi terampil memberikan Asuhan yang seksama akan membantu bayi
melalui proses adaptasi dengan baik sehingga akan menjadi bayi yang sehat
sebagi curahan harapan orang tua, bangsa dan Negara.
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat
dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi. Perawatan tali pusat yang baik
dan benarakan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan puput pada
harike 5 sampai harike 7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negative dari
perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit
tetanus neonaturum dan dapat menyebabkan kematian. Perawatan tali pusat
sebaiknya dilakukan setelah bayi dimandikan yaitu minimal 2 kali dalam sehari.
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air
dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut – urutan yang
sesuai. Memandikan bayi baru lahir bukanlah yang mudah, terutama bagi ibu
baru. Dibutuhkan ekstra hati –hati serta persiapan yang benar agar mandi sikecil
tak hanya berjalan lancar namun juga menyenangkan bagi meraka

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :
1. Apa itu bayi baru lahir ?
2. Bagaimana ciri-ciri bayi baru lahir ?
3. Apa tujuan perawatan bayi baru lahir ?
4. Bagaimana Perawatan Bayi Baru Lahir ?
5. Bagaimana perawatan rutin ?
6. Bagaimana memandikan bayi ?
7. Apa itu imunisasi dan vaksin ?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi dari bayi baru lahir
2. Untuk mengetahui ciri-ciri bayi baru lahir
3. Untuk mengetahui tujuan perawatan bayi baru lahir
4. Untuk mengetahui perawatan bayi baru lair
5. Untuk mengetahui perawatan rutin
6. Untuk mengetahui memandikan bayi
7. Untuk mengetahui imunisasi dan vaksin

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI BBL


Neonatus atau bayi baru normal adalah bayi baru lahir normal dengan berat lahir
antara 2.500-4.000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada
kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat ( M.Sholeh Kosim, 2007)
Menurut depkes RI (2005), bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2.500 gram sampai
4.000 ram.
Menurut Saifuddin (2002), bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama
satu jam pertama kelahiran

2.2 CIRI-CIRI BAYI BARU LAHIR


1. Berat badan 2500 – 4000 gram
2. Panjang badan 48-52 cm
3. Lingkar dada 30-38 cm
4. Lingkar kepala 33-35 cm
5. Frekuensi jantung 120-160 kali/menit
6. Pernafasan ± 40-60 kali/menit
7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup.
8. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
9. Kuku agak panjang dan lemas
10. Genetalia: pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora,
pada bayi laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada
11. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12. Refleks moro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
13. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna hitam kecoklatan

2.3 TUJUAN PERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR


2.3.1 Periode Pascapartum Awal
1. Mencapai dan mempertahankan jalan nafas dan mendukung
pernafasan.
2. Mempertahankan kehangatan dan mecegah hipotermi

3
3. Memastikan keamanan dan mencegah cedera atau infeksi
4. Megidentifikasi masalah-masalah actual atau potensial yang
memerlukan perhatian segera.
2.3.2 Perawatan Lanjutan
1. Melanjutkan perlindungan dan cedera atau infeksi dan
mngidentifikasi masalah-masalah actual dan potensial yang
memerlukan perhatian.
2. Memfasilitasi terbinanya hubungan dekat orang tua-bayi
3. Memberikan informasi kepada orang tua tentang perawatan bayi baru
lahir
4. Membantu orang tua dalam mengembangkan sikap sehat tentng
praktik membesarkan anak

2.4 PERAWATAN BAYI BARU LAHIR


Perawatan bayi baru lahir dimulai saat lahir. Perawatan yang dilakukan bertujuan
untuk mencegah adanya komplikasi sedini mungkin. Perawatan yaitu berawal
dari pengkajian awal hingga perawatan secara keseluruhan.
2.4.1 Pengkajian Awal
Pengkajian pertama pada seorang bayi dilakukan pada saat lahir dengan
menggunakan nilai apgar dan melalui pemeriksaan fisik singkat.
Pengkajian nilai apgar didasarkan pada lima aspek yang menunjukkan
kondisi fisiologis neonatus yakni, denyut jantung, dilakukan dengan
auskultasi menggunakan stetoskop. Pernafasan, dilakukan berdasarkan
pengamatan gerakan dinding dada. Tonus otot dilakukan berdasarkan
derajat fleksi dan pergerakan ekstremitas. Pergerakan iritabilitas refleks,
dilakukan berdasarkan respon terhadap tepukan halus pada telapak kaki.
Warna, dideskripsikan sebagai pucat diberi nilai 0, sianotik nilai 1, atau
merah muda nilai 2. Evaluasi dilakukan pada menit pertama dan menit
kelima setelah bayi lahir. Sedangkan pengkajian usia gestasi dilakukan
dua jam pertama setelah lahir. Pengukuran antropometri dengan
menimbang berat badan menggunakan timbangan, penilaian hasil
timbangan dengan kategori sebagai berikut, bayi normal BB 2500-3500
gram, bayi prematur <2500 gram dan bayi marosomia >3500 gram.

4
2.4.2 Mempertahankan Bersihan Jalan Napas
Bayi dipertahankan dalam posisi berbaring miring dengan selimut
diletakkan pada punggung bayi untuk memfasilitasi drainase. Apabila
terdapat lendir berlebih di jalan napas bayi, jalan napas bayi dapat dihisap
melalui mulut dan hidung dengan sebuah bulb syringe. Bayi yang
tersumbat oleh sekresi lendir, harus ditopang kepalanya agar menunduk.
2.4.3 Suhu Tubuh
Setiap kali prosedur apa pun yang dilakukan pada bayi, upayakan untuk
mencegah atau mengurangi hilangnya panas. Stres dingin (cold stress)
akan mengganggu kesehatan bayi baru lahir. Temperatur ruang sebaiknya
24 0C. Bayi baru lahir harus dikeringkan dan dibungkus dengan selimut
hangat segera setelah lahir, perhatikan supaya kepala juga harus
diselimuti selama bayi digendong orang tuanya. Bayi dapat segera
diletakkan di atas abdomen atau dada ibu, dikeringkan, dan dibungkus
dengan selimut hangat.

2.5 PERAWATAN RUTIN


2.5.1 Vitamin K
Pemberian vitamin K sebagai profi laksis terhadap penyakit perdarahan
pada bayi baru lahir seharusnya telah didiskusikan dengan orang tua
sebelum kelahiran. Vitamin K ini dapat diberikan dalam dosis besar
tunggal melalui suntikan intramuskular yang memberikan mencegahan
yang dapat dipercaya, namun bentuk suntukan atau secara oral
membutuhkan beberapa dosis untuk mengatasi penyerapan yang
bervariasi dan memiliki perlindungan yang kurang menyakinkan. Bayi-
bayi memiliki resiko lebih tinggi jika mendapatkan ASI karena ASI
memiliki kadar vitamin K yang rendah, jika memiliki penyakit hati, dan
jika ibunya sedang menjalani terapi antikonfulsan. Izin orangtua harus
diperoleh sebeum memberikan vitamin K.
2.5.2 Profilaksis mata
Di Amerika Serikat, semua bayi baru lahir diberi tetes mata eritromisin
sebagai profilaksis terhadap infeksi mata gonokokal dan kelamidian.
Sebagai alternatif adalah tetes mata perak nitrat, namun obat ini dapat
menyebabkan konjungtivitis kimiawi dan tidak mencegah infeksi

5
klamidian. Di Inggris, profilaksis mata tidak dilakukan, namun infeksi
gonokokal dan klamidian sangat jarang.
2.5.3 Pertemuan Keluarga
Saudara, nenek dan kakek, serta keluarga dekat lain harus didorong untuk
berkunjung dan diperkenalkan pada anggota keluarga baru ini.
2.5.4 Merawat Tali Pusat
1. Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil, ikat atau
jepitkan klem plastik tali pusat pada puntung tali pusat
2. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5% untuk membersihkan darah dan sekresi tubuh
lainnya
3. Bilas tangan dengan air matang atau disinfeksi tingkat tinggi
4. Keringkan tangan (bersarung tangan) tersebut dengan handuk atau
kain bersih dan kering
5. Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan
menggunakan benang disinfeksi tingkat tinggi atau klem plastik tali
pusat (disinfeksi tingkat tinggi atau steril). Lakukan simpul kunci
atau jepitkan secara mantap klem tali pusat tertentu.
6. Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan beang sekeliling
ujung tali pusat dan dilakukan pengikatan kedua dengan simpul kunci
di bagian tali pusat pada sisi yang berlawanan.
7. Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan
klorin 0,5%
8. Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering, pastikan bahwa
bagian kepala bayi tertutup dengan baik.
2.5.5 Pemberian Air Susu Ibu
Air susu ibu (ASI) direkomendasikan sebagai makanan ekskusif untuk
semua bayi attern (cukup bulan) selama 6 bulan pertama kehidupan.
Manfaat pemberian ASI untuk bayi :
1. Meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi
2. Memiliki komposisi nutrisi yang ideal
3. Mengandung faktor imun
4. Mengurangi gastroenteritis, dan mungkin infeksi lainnya
5. Intoleransi makanan yang lebih sedikit
6. Mengurangi insidensi eneterokotis nekrotikans pada bayi pretern.

6
7. Meningkatkan produksi keton sebagai substrat energi alternatif
pengganti glukosa pada hari-hari pertama kehidupan
Manfaat pemberian ASI untuk ibu :
1. Memperkuat ikatan ibu-bayi
2. Penurunan berat badan postpartum yang lebih cepat
3. Menurunkan risiko osteoporosis
4. Menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium
5. Memperpanjang jarak antarkehamilan, yang sangat penting di negara
berkembang.
2.5.6 Emosi
Beberapa ibu memiliki emosi yang labi selama beberapa hari pertama
setelah kelahiran. Bahkan masalah kecil pun dapat menyebabkan
kemarahan luar biasa. Ibu memerlukan penjelasan dan pemberian
keyakinan kembali.
Ibu yang mengalami depresi pasca kelahiran atau yang tidak mampu
merawat bayinya atau tidak memiliki akomodasi yang sesuai dapat
diidentifikasi. Hubungan dengan petugas kesehatan mental dan pelayanan
sosial, pelayanan sukarela atau peninjau kesehatan dan kelompok
profesional kesehatan lan mungkin diperlukan.
Bayi-bayi dengan disabilitas atau kebutuhan medis yang kompleks
mungkin membutuhkan suatu pertemuan perencanaan multidisiplin
sebelum pemulangan.

2.6 MEMANDIKAN BAYI BARU LAHIR


Memandikan bayi adalah salah satu cara perawatan untuk memelihara kesehatan
dan kenyamanan bagi bayi. Pada bayi baru lahir memandikannya dilakukan pada
enam jam setelah bayi lahir, untuk mencegah terjadinya hipotermia. Bayi yang
berat badan kurang dari 2.500 tidak dianjurkan mandi pada enam jam setelah
bayi lahir , kotoran dibadan cukup dibersihkan dengan minyak atau baby oil.
Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan memandikan bayi
adalah mencegah terjadinya kehilangan panas tubuh bayi maka pada saat
memandikan bayi, suhu ruangan harus tetap hangat, dilakukan dalam waktu yang
tidak terlalu lama, dan segera dikeringkan semua bagian tubuh bayi.

7
2.6.1 Prosedur Memandikan Bayi Baru Lahir

Gambar no 1 , 2 dan 3
1. Letakkan bayi di atas perlak, lepaskan seluruh pakaiannya.
2. Jika belum puput pusar, lepaskan kasa yang membungkus tali pusat.
Jika lengket, siram dengan alkohol 70 persen.
3. Jika si kecil BAB/BAK, bersihkan dengan kapas cebok.

Gambar no 4
4. Ambil waslap pertama untuk menyeka wajah, celupkan ke dalam air
di bak, peras sedikit, lalu seka lembut secara berurut: wajah, lengan,
badan, punggung, kaki.

Gambar no 5
5. Ganti dengan waslap kedua, celupkan ke dalam air di bak, lalu
bersihkan daerah sekitar kelamin.

Gambar no 6
6. Ganti dengan waslap pertama kembali, bubuhi sabun; sabuni seluruh
tubuh si kecil dari tangan hingga kaki. Usahakan telapak tangan tak
terkena sabun karena bayi sering memasukkan tangan ke mulut.

8
Gambar no 6.a
Angkat si kecil, masukkan ke dalam bak. Caranya:
a. Selusupkan tangan kiri Anda di bawah leher dan kepala si kecil; ibu
jari menutup telinga kanan dan jari tengah menutup telinga kiri. Jika
Anda menggunakan tangan kanan, lakukan sebaliknya.

Gambar no 6.b
b. Dengan tangan kanan, rapatkan kedua kaki si kecil; posisi telunjuk di
antara kedua kaki.

Gambar no 6.c
c. Kini si kecil siap diangkat untuk dimasukkan ke dalam bak
mandinya.

Gambar no 7.a
7. Dalam bak mandi
a. Posisi badan si kecil di air harus lebih rendah dari kepala.
Lepaskan tangan kanan dari kakinya, lalu bilas tubuhnya bagian
depan, tangan dan kaki hingga bersih. Tubuh bagian belakang
bisa dibilas tanpa harus membalikkan badan si kecil.

9
Gambar no 7.b
b. Jikapun ingin mencoba membalikkan badannya, caranya:
lepaskan ibu jari Anda di telinga kanan si kecil, lalu tutup
telinganya dengan ibu jari tangan kanan Anda; sementara jari
tengah/telunjuk kanan menggantikan jari tengah yang menutup
telinga kanan; tapak tangan kiri tetap menyangga kepala si kecil,
lalu balikkan tubuh si kecil ke arah kanan secara perlahan, baru
kemudian tapak tangan kiri digunakan untuk menyiram tubuh si
kecil.

Gambar no 7.c
c. Jika ingin mengeramasi rambut si kecil, lakukan sebelum
membilas tubuhnya. Caranya: beri sedikit shampo di rambut,
usap lembut hingga shampo merata, lalu bilas dengan air hingga
busa shampo tak bersisa, diikuti membilas seluruh tubuhnya
hingga tak bersisa busa sabun sedikit pun.

Gambar no 8
8. Kini si kecil siap diangkat dari bak mandinya. Kembalikan tangan
kanan ke posisi semula di kaki si kecil. Letakkan di atas handuk.
Keringkan dengan lembut dari wajah, rambut, tangan, tubuh, bagian
kelamin hingga kaki.

10
SENTUHAN AKHIR

Gambar no 1
1. Bersihkan tali pusat dengan cotton buds, bungkus dengan kasa steril.
Caranya seperti membedong, yaitu berbentuk segitiga. Jika tali pusat
pendek, kasa cukup dibuat simpul. Yang penting, pangkal tali pusat
harus tertutup rapat.
2. Gosok seluruh tubuh dengan minyak telon. Jangan pakai minyak
kayu putih karena terlalu keras untuk kulit si kecil yang sensitif.

Gambar no 3
3. Bedaki perut dan punggungnya. Daerah kelamin tak perlu dibedaki.
4. Pakaikan popoknya, baju, lalu bedong. Terakhir, sisir rambutnya.

2.7 IMUNISASI DAN VAKSIN


Imun adalah suatu keadaan tubuh mempunyai daya kemampuan mengadakan
percegahan penyakit dalam rangka serangan kuman tertentu. Jadi imunisasi
adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan
vaksin ke dalam tubuh (Depkes RI, 2000)
Imunisasi adalah suatu cara untuk mengingkatkan kekebalan sseorang secara
aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpanjan pada antigen yang
serupa, tidak terjadi penyakit. Vaksin adalah kuman atau racun kuman yang
dimasukkan ke dalam tubuh.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan
umur kehamilan 37-42 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala
secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan
teratur,berat badan antara 2500-4000 gram serta harus dapat melakukan
penyesuaian diri dari kehidupan ekstrauteri.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI,
2005). Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya
biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kumalasari, Intan. 2015. Panduan Praktik Laboratorium Dan Klinik Perawatan


Antenatal, Intranatal, Posnatal Bayi Baru Lahir Dan Kontrasepsi. Jakarta : Salemba
Medika.
Lissauer, Tom dan Avroy Fanaroff. 2006. At a Glance Neonatologi. Jakarta :
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai