Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG

Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya matahari.
Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan hewan yang dapat
berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga
untuk berlari itu berasal dari pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun
rerumputan yang dimakan oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari
suatu reaksi kimia didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya
matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis.

Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini
hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil
yang terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Kurangnya pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
baik faktor internal maupun faktor eksternal yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan
tentang fotosintesis ini.

Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk
hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat racun
yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme.

DASAR TEORI

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan.
Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa
organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada
tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi
cahaya matahari. (Kimball, 2002)

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga
berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme
yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai
fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis
karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.
Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui
kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.

(http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis)

Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul
karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari
untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah
molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan
hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul
tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-
elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi
organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat
memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom
penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh.

Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun
kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas
(Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel
khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll)
yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur
berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya.
Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam
websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-
rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.

Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama reaksi
terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap energi
cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan
kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya
akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron. Menurut Stone
(2004), air melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2.
Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor
elektron NADP+ (nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH.
Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa
ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam
reaksi gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai
karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam
senyawa karbon tersebut.

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-
lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga
monosakarida (Kimball, 2002).

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan
pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang
dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang
memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan
sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil
hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari.(Dwidjoseputro,1986)
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas
timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan
iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas
timah menandakan adanya amilum. (Malcome, 1990)

Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-
hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat.
Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi tempat
begantung seluruh kehidupan adalah fotosintesis. Fotosintesis merupakan salah satu reaksi
yang tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan
makanan (glukosa) yang berbahan baku karbondioksida dan air.

Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat autotrof.
Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis molekul-molekul
organik kaya energi dari precursor organik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan dan manusia
tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay senyawa-senyawa organik dari lingkungan
(tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis karbohidrat. Karena itu,
hewan dan manusia bergantung pada organisme autotrof.
(http://metabolismelink.freehostia.com)

Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang


mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada
mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga
karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membrane tilakoid.
Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput
(green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a
ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-
kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak
terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.

Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas itu
berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung di
dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu:

klorofil-a : C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua

klorofil-b : C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda

Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai inti.
Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana intinya
bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang dapat
terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase.
Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya
hidrofil (suka akan air). (Dwidjoseputro, 1994:18).

Anda mungkin juga menyukai