Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI NILAI APGAR

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Nama Anggota : 1. Annisa Nur Fadilla (PO.71.24.1.18.003)


2. Deska Lorensia (PO.71.24.1.18.009)
3. Desti Trinanda (PO.71.24.1.18.010)
4. Diana Novita (PO.71.24.1.18.012)
5. Irma Diana Agustanti (PO.71.24.1.18.020)
6. Miftahul Farah M.B. (PO.71.24.1.18.025)
7. Sunita Nabilah (PO.71.24.1.18.035)
8. Wulandari (PO.71.24.1.18.038)

Tingkat : 2 Reguler A
Dosen Pembimbing : Rohaya, S.Pd., M.Kes.
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEBIDANAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua berupa ilmu dan amal.
Serta berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, kami dapat menyelesaikan makalah
Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir yang insya Allah tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas
tanpa adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penyusun ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya
kepada:

1. Ibu Rohaya, S.Pd., M.Kes. selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Asuhan
Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
2. Segala pihak yang berperan dalam penulisan makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan. Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat kami
butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Palembang, November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian APGAR Skor...........................................................................3
B. Tujuan Dilakukannya APGAR..................................................................3
C. Kriteria APGAR Skor................................................................................4
D. Cara Penilaian APGAR.............................................................................5
E. Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir.....................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelahiran seorang anak merupakan peristiwa luar biasa yang dianti-
natikan setiap pasangan orangtua di muka bumi. Memiliki anak yang sehat
fisik dan mental juga merupakan dambaan setiap orangtua.
Mendeteksi kesehatan anak sedini mungkin merupakan hal yang penting
agar orangtua dapat sesegera mungkin memikirkan tindakan yang tepat untuk
menyelamatkan masa depan anak.
Apgar score merupakan metode penilaian pada menit pertama kelahiran
bayi. Penilaian ini bertjuan untuk mengetahui kemampuan bayi beradaptasi
pada lingkungan baru. Score penilaian ini juga dipercaya mampu mendeteksi
gangguan yang mungkin terjadi pada bayi bila hasil score dibawah normal.
Adapun penilaian meliputi frekuensi jantung (heart rate), usaha nafas
(respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour), dan reaksi
terhadap rangsangan (respon to stimuli) yaitu dengan memasukan kateter ke
lubang hidung setelah jalan nafas dibersihkan Setiap penilaian diberi angka 0,
1 dan 2. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakan bayi normal
(vigorous baby = nilai Apgar 7-10), asfiksia sedang-ringan (nilai Apgar 4-6),
atau bayi menderita asfiksia berat (nilai Apgar 0-3). Bila nilai Apgar dalam 2
menit tidak mencapai 7, maka harus dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut
karena kalau bayi menderita asfiksia lebih dari 5 menit kemungkinan terjadi
gejala-gejala neurologik lanjutan dikemudian hari akan lebih besar, maka
penilaian Apgar dilakukan selain pada 1 menit juga 5 menit setelah bayi
dilahirkan.
Resusitasi neonatus merupakan suatu prosedur yang diaplikasikan untuk
neonatus yang yang gagal bernafas secara spontan. Sebuah sistem yang
menjelaskan status klinis neonatus diperlukan untuk mengavaluasi hasil akhir
persalinan dan untuk mendokumentasikan respon terhadap resusitasi. Untuk
menentukan kebutuhan bayi terhadap resusitasi, tiga tanda skor afgar sangat
penting pernafasan, warna dan denyut jantung. Semua neonatus harus
diobservasi secara ketat selama jam pertama kehidupan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Apgar Score?
2. Apa tujuan dilakukanya Penilaian Apgar Score?
3. Apa saja kriteria Apgar Score?
4. Bagaimana cara melakukan penilaian Apgar Score?
5. Bagaimana hasil dan tindakan yang harus dilakuakn pada penilaian Apgar
Score?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang penilaian Apgar Score.
2. Untuk mengetahui tujuan dilakuakannya penilaian Apgar Score.
3. Untuk mengetahui kriteria penilaian Apgar Score.
4. Untuk megetahui cara melakuian penilaian Apgar Score.
5. Untuk mengetahui hasil dan tindakan yang harus dilakuakn pada penilaian
Apgar Score.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian APGAR Skor


Apgar skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk
menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran (Prawirohardjo, 2010).
Apgar skor adalah suatu metode penilaian yang digunakan untuk mengkaji
kesehatan neonatus dalam menit pertama setelah lahir sampai 5 menit setelah
lahir, serta dapat diulang pada menit ke 10 – 15. Nilai apgar merupakan
standart evaluasi neonatus dan dapat dijadikan sebagai data dasar untuk
evaluasi di kemudian hari.
Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia
atau tidak. Yang dinilai adalah frekuensi jantung (heart rate), usaha nafas
(respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour) dan reaksi
terhadap rangsang (respon to stimuli) yaitu dengan memasukkam kateter ke
lubang hidung setelah jalan nafas dibersihkan (Prawirohardjo, 2010).

B. Tujuan Dilakukannya APGAR


Hal yang penting diketahui, bahwa penilaian skor ini dibuat untuk
menolong tenaga kesehatan dalam mengkaji kondisi bayi baru lahir secara
umum dan memutuskan untuk melakukan tindakan darurat atau tidak.
Penilaian ini bukan sebagai prediksi terhadap kesehatan bayi atau intelegensi
bayi dimasa mendatang.
Beberapa bayi dapat mencapai angka 10, dan tidak jarang, bayi yang
sehat mempunyai skor yang lebih rendah dari biasanya, terutama pada menit
pertama saat baru lahir. Sampai saat ini, skor apgar masih tetap digunakan,
karena, selain ketepatannya, juga karena cara penerapannya yang sederhana,
cepat, dan ringkas.Dan yang terpenting dalam penentuan skor apgar ini adalah
untuk menetukan bayi tersebut asfiksia atau tidak. (Sujiyatini, 2011).
Penilaian ini dilakukan pada saat bayi lahir (menit ke 1 dan 5) sehingga
dapat menidentifikasi bayi baru lahir yang memerlukan pertolongan lebih
cepat.

1. Penilaian awal

3
Menangis kuat atau bernafas tanpa kesulitan, warna kulit bayi
(merah muda,pucat atau kebiruan), gerakan, posisi ekstremitas atau tonus
otot bayi.
2. Penatalaksanaan awal BBL
Penilaian awal, mencegah kehilangan panas tubuh, rangsangan
taktil, merawat tali pusat, memulai pemberian asi, pencegahan infeksi,
termasuk profilaksis gangguan pada mata.
3. Mekonium pada cairan ketuban
Berkaitan dengan adanya gangguan intrauterin kesejahteraan bayi
terauma bila konsistensinya kental atau jumlahnya berlebihan,
menimbulkan masalah apabila terjadi aspirasi ke dalam saluran nafas bayi
baru lahir, walaupun bayi tampak bugar, tetap lakukan pemantuan terhadap
kemungkinkan terjadinya penyulit.
4. Kondisi yang memerlukan rujukan

Bayi dengan kelainan bawaan (hidrosefalus, mikrosefalus,


megakolom, langit-langit terbelah, bibir sumbing), bayi dengan gejala dan
tanda infeksi, tidak dapat menyusui atau keadaan umumnya jelek, asfiksia
dan tidak memberi respons yang baik terhadap tindakan resusitasi.

C. Kriteria APGAR Skor


Dalam penilaian APGAR terdapat 5 kirteria yang dinilai, yaitu:
Keterangan 0 1 2
A Appereance Seluruh tubuh Badan merah Seluruh
(Warna Kulit) biru atau putih ektremitas biru tubuh
kemerahan
P Pulse (Nadi) Tidak ada < 100 x/ menit >100 x/
menit

G Grimace Tidak ada Gerakan Sedikit Reaksi


(Refleks) melawan
A Activity Tidak ada Ekstremitas fleksi Gerakan
(Tonus Otot) sedikit aktif
R Respiratory Tidak ada Lemah / tidak Menangis
(Pernapasan) teratur kuat / keras
Keterangan :
Apabila nilai APGAR :
 7 – 10 : Bayi mengalami Asfiksia ringan atau dikatakan bayi dalam
keadaan normal

4
 4–6 : Bayi mengalami Asfiksia sedang
 0–3 : Bayi mengalami Asfiksia berat
Apabila ditemukan APGAR score dibawah 6 maka bayi tersebut
membutuhkan tindakan resusitasi.

D. Cara Penilaian APGAR


Skor Apgar dinilai pada menit pertama, menit kelima, dan menit kesepuluh
setelah bayi lahir, untuk mengetahui perkembangan keadaan bayi tersebut.
Namun dalam situasi tertentu, Skor Apgar juga dinilai pada menit ke 10, 15,
dan 20, hingga total skor 10 (Sujiyatini, 2011).
1. Appearance (warna kulit):
Menilai kulit bayi. Nilai 2 jika warna kulit seluruh tubuh bayi
kemerahan, nilai 1 jika kulit bayi pucat pada bagian ekstremitas, dan nilai
0 jika kulit bayi pucat pada seluruh badan (Biru atau putih semua) .

2. Pulse (denyut jantung/nadi):


Untuk mengetahui denyut jantung bayi, dapat dilakukan dengan
meraba bagian atas dada bayi di bagian apeks dengan dua jari atau dengan
meletakkan stetoskop pada dada bayi. Denyut jantung dihitung dalam satu
menit, caranya dihitung 15 detik, lalu hasilnya dikalikan 4, sehingga
didapat hasil total dalam 60 detik. Jantung yang sehat akan berdenyut di
atas 100 kali per menit dan diberi nilai 2. Nilai 1 diberikan pada bayi yang
frekuensi denyut jantungnya di bawah 100 kali per menit. Sementara bila
denyut jantung tak terdeteksi sama sekali maka nilainya 0.

3. Grimace (Respon Reflek) :


Ketika selang suction dimasukkan ke dalam lubang hidung bayi
untuk membersihkan jalan nafasnya, akan terlihat bagaimana reaksi bayi.
Jika ia menarik, batuk, ataupun bersin saat di stimulasi, itu pertanda
responnya terhadap rangsangan bagus dan mendapat nilai 2. Tapi jika bayi
hanya meringis ketika di stimulasi, itu berarti hanya mendapat nilai 1. Dan
jika bayi tidak ada respon terhadap stimulasi maka diberi nilai 0.

4. Activity (tonus otot) :

5
Hal ini dinilai dari gerakan bayi. Bila bayi menggerakkan kedua
tangan dan kakinya secara aktif dan spontan begitu lahir, artinya tonus
ototnya bagus dan diberi nilai 2. Tapi jika bayi dirangsang ekstermitasnya
ditekuk, nilainya hanya 1. Bayi yang lahir dalam keadaan lunglai atau
terkulai dinilai 0.

5. Respiration (pernapasan) :
Kemampuan bayi bernafas dinilai dengan mendengarkan tangis
bayi. Jika ia langsung menangis dengan kuat begitu lahir, itu tandanya
paru-paru bayi telah matang dan mampu beradaptasi dengan baik. Berarti
nilainya 2. Sedangkan bayi yang hanya merintih rintih, nilainya 1. Nilai 0
diberikan pada bayi yang terlahir tanpa tangis (diam).

E. Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir


1. Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3):
a. Kolaborasi dalam pemberian suction.
b. Kolaborasi dalam pemberian O2.
c. Berikan kehangatan pada bayi.
d. Observasi denyut jantung, warna kulit, respirasi.
e. Berikan injeksi vit K, bila ada indikasi perdarahan.

2. Asfiksia ringan sedang (nilai APGAR 4-6):


a. Kolaborasi dalam pemberian suction.
b. Kolaborasi dalam pemberian O2.
c. Observasi respirasi bayi.
d. Beri kehangatan pada bayi.

3. Bayi normal (nilai APGAR 7-10):


a. Berikan kehangatan pada bayi.
b. Observasi denyut jantung, warna kulit, serta respirasi pada menit

selanjutnya sampai nilai Apgar menjadi 10.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

6
Apgar skor adalah suatu metode penilaian yang digunakan untuk
mengkaji kesehatan neonatus dalam menit pertama setelah lahir sampai 5
menit setelah lahir, serta dapat diulang pada menit ke 10-15. Nilai apgar
merupakan standart evaluasi neonatus dan dapat dijadikan sebagai data dasar
untuk evaluasi di kemudian hari.
Hal yang penting diketahui, bahwa penilaian skor ini dibuat untuk
menolong tenaga kesehatan dalam mengkaji kondisi bayi baru lahir secara
umum dan memutuskan untuk melakukan tindakan darurat atau tidak.
Penilaian ini bukan sebagai prediksi terhadap kesehatan bayi atau intelegensi
bayi dimasa mendatang.
Skor Apgar dinilai pada menit pertama, menit kelima, dan menit
kesepuluh setelah bayi lahir, untuk mengetahui perkembangan keadaan bayi
tersebut. Namun dalam situasi tertentu, Skor Apgar juga dinilai pada menit ke
10, 15, dan 20, hingga total skor 10 (Sujiyatini, 2011).

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan.
Kami akan memperbaiki makalah ini dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggung-jawabkan. Maka dari itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun mengenai pembahasan
makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, S. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba
Medika.

Sujiyantini, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Yogyakarta: Rhima


Press.

Anda mungkin juga menyukai